Pelaksanaan Pembelajaran Daring Dan Luring Dengan Metode . - Core

Transcription

View metadata, citation and similar papers at core.ac.ukbrought to you byCOREprovided by STKIP PGRI Bandar Lampung: Open Journal dagogia e-ISSN 2715-6125 p-ISSN 2715-6133PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING DAN LURINGDENGAN METODE BIMBINGAN BERKELANJUTAN PADA GURUSEKOLAH DASAR DI TELUK BETUNG UTARA BANDAR LAMPUNGAndasia MalyanaDinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampungandasiamalyana@gmail.comAbstract: The problem raised in the study was the low competence of teachers inimplementing online and offline learning according to standard processes during theCovid-19 outbreak. Meanwhile, one of the teacher's duties is to carry out meaningfullearning in order to achieve maximum learning objectives. The purpose of this study wasto improve competence in implementing online and offline learning through guidancewith the consultation method for elementary school teachers in Teluk Betung UtaraBandar Lampung in 2020. The results showed that in cycle I teacher competencereached a score of 37 or reached 52% and cycle II reached a score of 68 or reaching95%, which is increasing from cycle I to cycle II and achieving indicators of researchsuccess. Based on the results of this study, it is concluded that the competence ofimplementing online and offline learning can be improved through guidance with theconsultation method for elementary school teachers in Teluk Betung Utara, BandarLampung.Keywords: teacher competence, online and offline learning, continuous guidance.Abstrak: Masalah yang dikemukakan dalam penelitian adalah rendahnya kompetensiguru dalam melaksanakan pembelajaran daring dan luring yang sesuai standardproses pada masa mewabahnya Covid-19. Sedangkan tugas guru salah satunya adalahmelaksanakan pembelajaran bermakna agar tercapai tujuan pembelajaran secaramaksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kompetensi dalammelaksanakan pembelajaran daring dan luring melalui bimbingan dengan metodekonsultasi pada Guru SD di Teluk Betung Utara Bandar Lampung Tahun 2020. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa pada siklus I kompetensi guru mencapai skor 37 ataumencapai 52% dan siklus II mencapai skor 68 atau mencapai 95%, yaitu meningkatdari siklus I ke siklus II dan mencapai indikator keberhasilan penelitian. Berdasarkanhasil penelitian ini diperoleh simpulan bahwa kompetensi melaksanakanpembelajaran daring dan luring dapat ditingkatkan melalui bimbingan denganmetode konsultasi pada guru SD di Teluk Betung Utara Bandar Lampung.Kata Kunci: kompetensi guru, pembelajaran daring dan luring, bimbinganberkelanjutan.PENDAHULUANUsaha-usaha untuk mempersiapkan guru menjadi profesional telahbanyakdilakukan.Kenyataanmenunjukkan bahwa tidak semua gurumemiliki kinerja yang baik dalammelaksanakan tugasnya. Hal ituditunjukkan dengan kenyataan (1) gurusering mengeluh kurikulum yangberubah-ubah,(2)gurusering67

Pelaksanaan Pembelajaran Daring dan Luring dengan Metode Bimbingan Berkelanjutan padaGuru Sekolah Dasar di Teluk Betung Utara Bandar Lampungmengeluhkan kurikulum yang syaratdengan beban, (3) seringnya siswamengeluh dengan cara mengajar guruyang kurang menarik, (4) masih belumdapat dijaminnya kualitas pendidikansebagai mana mestinya (Imron,2000:5).Berdasarkan kenyataan begituberat dan kompleksnya tugas sertaperan guru tersebut, perlu diadakansupervisi atau pembinaan terhadapguru secara terus menerus untukmeningkatkan kinerjanya. Kinerja guruperluditingkatkanagarusahamembimbing siswa untuk belajar dapatberkembang. Proses pengembangankinerja guru terbentuk dan terjadidalam kegiatan belajar mengajar ditempat mereka bekerja. Selain itukinerja guru dipengaruhi oleh hasilpembinaan dan supervisi kepalasekolah (Pidarta, 1992:3).Guru harus mampu aksana),danevaluator(penilai)kegiatanpembelajaran. Guru merupakan faktoryang paling dominan karena di tangangurulah keberhasilan pembelajarandapat dicapai. Kualitas mengajar gurusecaralangsungmaupuntidaklangsung dapat mempengaruhi kualitaspembelajaran pada umumnya. Seorangguru dikatakan profesional apabila, (1)serius melaksanakan tugas profesinya,(2) bangga dengan tugas profesinya, (3)selalumenjagadanberupayameningkatkan kompetensinya, (4)bekerja dengan sungguh tanpa harusdiawasi, (5) menjaga nama baikprofesinya, (6) bersyukur atas imbalanyang diperoleh dari profesinya.68Peraturan Pemerintah Nomor 13Tahun 2015 tentang 8 Standar NasionalPendidikan menyatakan standar prosesmerupakan salah satu SNP untuksatuan pendidikan dasar dan menengahyang mencakup: 1) Perencanaan prosespembelajaran, 2) Pelaksanaan prosespembelajaran, 3) Penilaian hasilpembelajaran, 4) dan pengawas prosespembelajaran.Perencanaanpembelajaran meliputi Silabus danRencana Pelaksanaan kolahberdasarkanPermendiknas No.12 Tahun 2007 danNo. 143 Tahun 2014, tentang enamstandar kompetensi pengawas sekolahyang salah satunya adalah supervisiakademik, yaitu membina guru.Berangkat dari permasalahan diatas, masalah yang teridentifikasi diantaranya: 1) Guru sebagian besarbelum paham dan belum termotivasidalam Pelaksanaan Pembelajaran yangmenyenangkan; 2) Sebagian besar gurubelum memahamai pembelajaran aktifbermakna; 3) Sebagian guru belummelaksanakan pembelajaran sebagaifasilitator dengan berbagai alasan; 4)Pembelajaran yang dilakukan gurukonvensional sehingga menjenuhkansiswa; 5) Penilaian yang dilakukan guruterfokus pada pengetahuan saja.Selanjutnya, tujuan dari penelitiantindakan sekolah (PTS) ini adalahuntuk meningkatkan kompetensi dalammelaksanakan pembelajaran daringdan luring yang bermakna melaluibimbingan pada Guru SD Binaan di.Bandar Lampung Tahun 2020 .

Andasia MalyanaPedagogia: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Indonesia, Vol. 2, No. 1 (2020), 67-76KAJIAN TEORIHakikat GuruSecara etimologi (asal usul kata),istilah guru berasal dari bahasa Indiayang artinya ‘orang yang mengajarkantentang kelepasan dari sengsara’(Shambuan dalam Suparlan 2005:11).Dalam pandangan tradisional, guruadalah orang yang berdiri di depankelas untuk menyampaikan ilmupengetahuan (transfer of knowledge).Guru adalah seorang yang mempunyaigagasan yang harus diwujudkan untukkepentingan anak didik sehinggamenunjang hubungan sebaik-baiknyadengananakdidik,sehinggamenjunjung tinggi, mengembangkandan menerapkan keutamaan yangmenyangkutagama,kebudayaan,keilmuan (Wicaksono, 2017).Poerwadarminta (dalam Suparlan2005:13) menyatakan, guru adalahorang yang kerjanya mengajar. Dengandefinisi ini, guru disamakan denganpengajar. Pengertian guru ini hanyamenyebutkan satu sisi, yaitu sebagaipengajar, tidak termasuk pengertianguru sebagai pendidik dan pelatih.Selanjutnya, Zakiyah Daradjat (1980)menyatakan guru adalah pendidikprofesionalkarenagurutelahmenerima dan memikul beban dariorang tua untuk ikut mendidik anakanak.UU Guru dan Dosen RepublikIndonesia No.14 Tahun 2005 ”Guruadalah pendidik profesional dengantugas utama mendidik, mengajar,membimbing, mengarahkan, melatih,menilai, dan mengevaluasi pesertadidik pada pendidikan anak usia dinijalur pendidikan formal, pendidikandasar, dan pendidikan menengah”. UUNo.20 Tahun 2003 pasal 39 ayat 2tentang sistem pendidikan nasionalmenyatakan, ”pendidik merupakantenaga profesional yang bertugasmerencanakan dan melaksanakanproses pembelajaran, menilai hasilpembelajaran,melakukanpembimbingan dan pelatihan, sertamelakukan penelitian dan pengabdiankepada masyarakat, terutama bagipendidik pada perguruan tinggi.”Dari uraian tersebut, dapatditangkap bahwa tujuan pembentukanundang-undang tentang guru dandosen adalah agar orang-orang yangmenjadi guru dan dosen di Indonesiaadalah insan-insan berkarakter unggulyang menjunjung tinggi nilai-nilailuhur,danbukannyamanusiapragmatis, yang mudah terseret padaarus hedonisme, konsumerisme, dansebagainya.Standar Kompetensi n.Kompetensi merupakan kebulatanpenguasaan pengetahuan, ketrampilan,dan sikap yang ditampilkan melaluiunjuk kerja yang dicapai nsidapatdiartikansebagaipengetahuan,keterampilan, dan nilai-nilai dasar yangdirefleksikan dalam kebiasaan berpikirdan bertindak. Kompetensi merupakankebulatan penguasaan pengetahuan,ketrampilan,dansikapyangditampilkan melalui unjuk kerja yangdicapai setelah menyelesaikan suatuprogram pendidikan (Situmorang dan69

Pelaksanaan Pembelajaran Daring dan Luring dengan Metode Bimbingan Berkelanjutan padaGuru Sekolah Dasar di Teluk Betung Utara Bandar LampungWinarno, 2008:17). Nurhadi (2004:15)menyatakan kompetensi merupakanpengetahuan, keterampilan, dan nilainilai dasar yang direfleksikan dalamkebiasaan berpikir dan bertindak.Secara sederhana, kompetensidiartikan seperangkat kompetensi yangmeliputi pengetahuan, sikap, nilai danketerampilan yang harus dikuasai dandimiliki seseorang dalam rangkamelaksanakan tugas pokok, fungsi dantanggung jawab pekerjaan dan/ataujabatan yang disandangnya (NanaSudjana, 2009:1).Seseorang disebut kompetendalam bidangnya jika pengetahuan,ketrampilan dan sikapnya, serta hasilkerjanya sesuai standar (ukuran) yangditetapkan dan/atau diakui olehlembanganya/ pemerintah (Musfah,2012:28).DalamUndang-undangRepublik Indonesia Nomor 14 Tahun2005 tentang Guru dan Dosen,dijelaskan bahwa kompetensi adalahseperangkatpengetahuan,keterampilan, dan perilaku yang harusdimiliki, dihayati, dan dikuasai olehguru atau dosen dalam melaksanakantugas keprofesionalan.MenurutMulyasa(Mulyasa,2013:17), pada hakikatnya standarkompetensiguruadalahuntukmendapatkan guru yang baik danprofesional, yang memiliki kompetensiuntuk melaksanakan fungsi dan tujuansekolah khususnya, serta tujuanpendidikan pada umumnya, sesuaikebutuhan masyarakat dan tuntutanzaman.Berdasarkan penjelasan di atasguru dituntut untuk profesional dalammenjalankanperannyasebagaipengajar dimana guru harus bisa70menyesuaikan apa yang dibutuhkanmasyarakat dan jaman dalam hal iniyaitu kemajuan ilmu pengetahuan danteknologi yang terus berkembang.Kompetensi guru adalah pengetahuan,keterampilan dan kemampuan yangsebaiknya dapat dilakukan i yang harus dikuasaidan diterapkan oleh guru profesionaldalam membelajarkan siswa ataupeserta didik di kelas menurut Sudjana(dalam Hadis dan Nurhayati, 2012:1920) ialah mencakup: menguasai bahanatau materi pelajaran, mengelolaprogram belajar mengajar, mengelolakelas, menggunakan media atausumber belajar, menguasai landasanpendidikan, mengelola interaksi belajarmengajar, menilai prestasi belajarsiswa, mengenal fungsi dan layananbimbingan dan konseling, mengenaldan menyelenggarakan administrasisekolah,sertamemahamidanmenafsirkan hasil penelitian gunakeperluan pengajaran.Pembelajaran Daring dan LuringMasa Covid-19 menuntut gurusebagai tenaga pendidik, tetap dituntutmenjalakan pendidikan di sekolah.Pembelajarandiharuskantetapberlangsung agar pendidikan terjamin.Tugas pokok dan fungsi guru yangmelekat tetap akan dilaksanakan,karena guru diharapkan menjalankanpendidikan dan pembelajarannya,maka guru dituntut kreativitasnyasebagai fasilitator dalam pembelajaran.Pembelajaran daring itu biasanyamerupakan pembelajaran yang selamaini dilakukan oleh guru secara

Andasia MalyanaPedagogia: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Indonesia, Vol. 2, No. 1 (2020), 67-76interaktif melalui video conference(Muhammad, 2020).Pembelajaran daring merupakansalah satu cara menanggulangi masalahpendidikan tentang penyelenggaraanpembelajaran. Definisi pembelajaranDaring adalah metode belajar yangmenggunakan model interaktif berbasisInternet dan Learning ManajemenSystem (LMS). Seperti menggunakanZoom, Geogle Meet, Geogle Drive,dansebagainya.Kegiatandaringdiantaranya Webinar, kelas online,seluruhkegiatandilakukanmenggunakan jaringan internet dankomputer (Hasibuan, Simarmata, danSudirman, 2019).Menurut Muhammad NadzirinAnshari Nur (2020), fasilitas daringLMS sudah sejak lama digandrungipenggiat E-learning, sudah banyakperguruantinggidansekolahmenggunakan platform ini, dan yangpaling popular adalah Moodle. Aplikasiopen source ini terbilang cukup lengkapuntuk sebuah kelas daring mulai darimembuat course, manajemen kelas,siswa, materi dan bahan ajar, sampaiujian online bisa dilaksanakan denganLMS dan saat ini Moodle merupakansistem wajib dalam SPADA Indonesiayangdigunakanolehseluruhperguruan tinggi. Selain Moodle banyaksistem sejenis yang bertebaran dijagadmaya antara lain Google Classroom,Edmodo, Schoology dan masing-masingplatform memiliki keunggulan dankekurangan. Google Classroom milikGoogle terbilang handal dan cukupmudahpengoperasiannya,secaraotomatis terkoneksi dengan akun Gmaildan fitur Google lainnya seperti googledoc, google drive, YouTube, danlainnya. Sedangkan Edmodo desainnyalebih milineal dengan tampilan miripmedia sosial namun dengan fitur yangterbilang lengkap. Selanjutnya yang takkalah menarik adalah Schoology, yangbisa menjadi alternatif dalam membuatkelas E-learning.AdapunLuringmenurutSunendar, dkk. (2020), dalam KBBIdisebutkan bahwa istilah luring adalahakronim dari ’luar jaringan’, terputusdari jaringan komputer. Misalnyabelajar melalui buku pegangan siswaatau pertemuan langsung. Adapun jeniskegiatan Luring yakni menonton erupadokumen,, karena kegiatan luring tidakmenggunakan jaringan internet dankomputer, melainkan media lainnya.SistempembelajaranLuringmerupakan sistem pembelajaran yangmemerlukan tatap muka. Pembelajarandaring membutuhkan suasana dirumah yang mendukung untuk belajar,juga harus memiliki koneksi internetyang memadai. Namun siswa harusbelajar efektif dilakukan dengan caravideo call, berdiskusi, tanya jawabdengan chatting, namun tetap harusbersosialisasi dengan orang lain,termasuk anggota keluarga di rumahserta teman-teman di luar sesi esis Tindakan1. Bimbingandenganmetodekonsultasi oleh Pengawas Sekolahdapat meningkatkan KompetensiGuru melaksanakan PembelajaranDaring dan Luring pada SD71

Pelaksanaan Pembelajaran Daring dan Luring dengan Metode Bimbingan Berkelanjutan padaGuru Sekolah Dasar di Teluk Betung Utara Bandar LampungBinaan di Teluk Betung UtaraBandar Lampung .2. Bimbingandenganmetodekonsultasi oleh Pengawas aksanakanpembelajarandaring dan luring pada guru di SDbinaan di Teluk Betung UataraBandar Lampung .3. Pembimbingan dengan metodekonsultasi oleh Pengawas Sekolahberpengaruh terhadap mutuproses pembelajaran dan hasilbelajar daring dan luring padaGuru SD binaan di KecamatanTeluk Betung Utara BandarLampung.METODESetting dalam penelitian inimeliputi: tempat penelitian, waktupenelitian, jadwal penelitian, dan siklusPTSsebagai berikut. PenelitianTindakan Sekolah dilaksanakan padaSD binaan di Teluk Betung UtaraBandar Lampung. Pemilihan sekolahtersebutbertujuanuntukmeningkatkan kompetensi guru dalammelaksanakanpembelajaranaktifbermakna. PTS ini dilaksanakan padasemester dua tahun 2020. Adapunsubjek dalam penelitian ini adalah guruSD binaan pengawas berjumlah 12Orang. Sumber data dalam PTS iniadalahprosespelaksanaanpembelajaran yang sudah dibuat guru.Teknik pengumpul data adalahwawancara, observasi, dan diskusi.Sedangkan alat pengumpulan data diantaranya:a)Wawancaramenggunakan panduan wawancarauntuk mengetahui kompetensi awalyang dimiliki guru tentang kanlembarobservasi untuk mengetahui komponenRPP yang telah dibuat dan yang belumdibuat oleh guru; dan c) Diskusidilakukan dengan maksud untuksharing pendapat antara penelitidengan guru.PenelitianiniberbentukPenelitian Tindakan Sekolah (SchoolActionResearch),yaitusebuahpenelitian yang merupakan kerjasamaantara peneliti dan guru, dalammeningkatkan kompetensi guru agarmenjadi lebih baik dalam menyusunrencana pelaksanaan pembelajaran.Metodeyangdigunakandalampenelitian ini adalah metode deskriptif,denganmenggunakanteknikpersentase untuk melihat peningkatanyang terjadi dari siklus ke siklus.HASIL DAN PEMBAHASANHasil Penelitian1. Siklus I (Pertama)Tabel 1.Hasil Pengamatan Siklus INoKomponen Yang DiamatiSBBC1Identitas Mata pelajaran752SK/KD4223Indikator Pencapaian KD1072K22KetTuntasBelum TuntasBelum Tuntas

Andasia MalyanaPedagogia: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Indonesia, Vol. 2, No. 1 (2020), 1157Tabel 2.Hasil Pengamatan Siklus IINoKomponen Yang DiamatiSBBC1 Identitas Mata pelajaran122 SK/KD1023 Indikator Pencapaian KD1744 Tujuan125 Materi756 Waktu93JUMLAH51 174%71 245K-Belum TuntasBelum TuntasBelum Tuntas37522. Siklus II 3. Siklus III (Ketiga)Tabel 3.Hasil Pengamatan Siklus IIINoKomponen Yang DiamatiSBBC1Identitas Mata pelajaran122SK/KD1023Indikator Pencapaian KD1744Tujuan125Materi756Waktu93JUMLAH51 174%71 bel 4.Peningkatan Ketuntasan Siklus I – Siklus IISiklus ISiklus IINO Komponen Yang diamatiSB B C K SB B C K1Identitas Mata pelajaran75- 12 - 2SK/KD422 2 10 2- 3Indikator Pencapaian KD- 10 2 17 4 4Tujuan- 12 - 12 - 5Materi164 1 75- 6Waktu- 12 93- Jumlah12 25 28 5 51 17 4 %17 35 41 7 71 24 5 -KetTTTTTTTTTTTT73

Pelaksanaan Pembelajaran Daring dan Luring dengan Metode Bimbingan Berkelanjutan padaGuru Sekolah Dasar di Teluk Betung Utara Bandar LampungTabel 5.Peningkatan Ketuntasan Siklus II – Siklus IIISiklus IISiklus IIINO Komponen Yang diamatiSB B C K SB B C1Identitas Mata pelajaran12 - 12 2SK/KD10 2- 10 23Indikator Pencapaian KD17417 44Tujuan12 - 12 5Materi75756Waktu9393Jumlah51 17 4- 17 4%71 24 5- 24 ingkatkankompetensimelaksanakan prosespembelajaran daring dan Luring padaguru SD binaan di Kecamatan TelukBetung Utara Bandar Lampung Tahun2020. Hal ini didukung oleh datasebagai berikut. Bimbingan denganmetode konsultasi dapat meningkatkankompetensi guru dalam menyusunmelaksanakan pembelajaran Daringdan Luring pada guru SD Binaan diTeluk Betung Utara Bandar LampungTahun 2000.Guru menunjukkan keseriusandalam memahami dan menyusunrencanapembelajarandanmelaksanakan proses pembelajaranapalagisetelahmendapatkanbimbingan pengembangan prencanaandanpelaksanaandaripeneliti.Informasi ini peneliti peroleh dari hasilpengamatan pada saat naandanpelaksanaan pembelajaran kepada gkatkan74KetK-kompetensi guru merencanakan danmelaksanakan pembelajaran daringdan luring yang berpengaruh padakeaktifan siswa belajar. Hal itu dapatdibuktikan darihasil observasi/pengamatan yang memperlihatkanbahwa terjadi peningkatan kompetensiguru dalam merencanakan danmelaksanakan proses pembelajarandaring atau luring yang baik dari sikluske siklus . Pada siklus I nilai rata-ratakomponen rencana skor 37 ataumencapai 52% dan pada siklus II skor68 atau ,mencapai 95%. Jadi, terjadipeningkatan 43% dari siklus I. Padasiklus III skor tetap 68 atau mencapai95% .SIMPULANBerdasarkanhasildanpembahasan, dapat disimpulkan bahwabimbingan dengan metode konsultasidapatmeningkatkankompetensimelaksanakan proses pembelajarandaring dan Luring pada guru SD binaandi Kecamatan Teluk Betung UtaraBandar Lampung Tahun 2020.

Andasia MalyanaPedagogia: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Indonesia, Vol. 2, No. 1 (2020), 67-76DAFTAR PUSTAKADaradjat, Zakiyah. (1980). KepribadianGuru. Jakarta: Bulan Bintang.Peraturan Pemerintah Nomor 13Tahun 2015 tentang 8 StandarNasional PendidikanDepdiknas. 2003. UU RI No. 20 Tahun2003 tentang Sistem PendidikanNasional.Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun2005 tentang Standar NasionalPendidikanHadis, Abdul dan Nurhayati. (2012).Manajemen Mutu Pendidikan.Bandung: Alfabeta.Pidarta, Made. (1992). PemikiranTentang Supervisi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara.Hasibuan, MS & Simarmata, Janner &Sudirman, Acai. (2019). ELearning: Implementasi, Strategidan Inovasinya. Medan: YayasanKita Menulis.Situmorang, J.B. dan Winarno. (2008).Pendidikan Profesi dan SertifikasiPendidik. Klaten: Macanan JayaCemerlangImron, Ali. (2000). Pembinaan Guru DiIndonesia. Malang: Pustaka Jaya.Muhammad,Hamid.(2020).Kemendikbud Sebut PJJTak Sama dengan PembelajaranDaring dan Luring", ArtikelPENDIDIKAN. Jawapos.com, ikan/17/06/2020/.,diunduh pada Juli 2020.Mulyasa, E. (2013). Standar Kompetensidan Sertifikasi Guru. Bandung: PTRemaja Rosdakarya.Musfah, Jejen. (2012). PeningkatanKompetensi Guru : MelalauiPelatihan dan Sumber BelajarTeori dan Praktik. Jakarta:Kencana.Nur, Muhammad Nadzirin Anshari.(2020) "Mendadak endadak-e-learning, Sabtu, 25 April 2020,diunduh pada Juli 2020Sudjana, Nana. (2009). StandarKompetensi Pengawas Dimensidan Indikator. Jakarta: BinamitraPublishing.Sunendar, Dadang, dkk. (Tim PenyusunKBBI Edisi Kelima). (2020).Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Badan PengembangandanPembinaanBahasa,Kementerian Pendidikan danKebudayaan Republik IndonesiaSuparlan. (2005). Menjadi Guru Efektif.Yogyakarta: Hikayat Publishing.Suprihatiningrum, Jamil. (2014). GuruProfesional: Pedoman Kinerja,Kualifikasi & Kompetensi Guru.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.Undang-undang Republik IndonesiaNomor 14 Tahun 2005 tentangGuru dan DosenWicaksono,A.(2019).MencariKarakter Pendidik Yang Ideal BagiIndonesia (Dalam Cerita danRealitadariMasakeMasa). Lentera: Jurnal IlmiahKependidikan, 1, 109-118.Nurhadi. (2004). Kurikulum 2004.Jakarta:PTGramediaWidiasarana Indonesia.75

Pelaksanaan Pembelajaran Daring dan Luring dengan Metode Bimbingan Berkelanjutan padaGuru Sekolah Dasar di Teluk Betung Utara Bandar Lampung76

bimbingan pada Guru SD Binaan di .Bandar Lampung Tahun 2020 . Andasia Malyana Pedagogia: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Indonesia, Vol. 2, No. 1 (2020), 67-76 69 KAJIAN TEORI . System (LMS). Seperti menggunakan Zoom, Geogle Meet, Geogle Drive, dansebagainya. Kegiatan daring diantaranya Webinar, kelas online, seluruh kegiatan dilakukan .