MODEL PEMBELAJARAN - IAIN Jember

Transcription

H. FAUZAN, S.Pd., M.Si.MODELPEMBELAJARANDalam Berbagai Pendekatan

MODEL PEMBELAJARAN DALAM BERBAGAI PENDEKATANHak penerbitan ada pada .Hak cipta dilindungi undang-undangAll rights reserved14.8 x 21 cm, 152 halPenulis:H. Fauzan, S.Pd., M.Si.Editor :Dr. Khamdan Rifa’i, S.E., M.SiDesan Sampul dan Tata Letak:KhairuddinCetakan I:September 2019ISBN:. ii

PERSEMBAHANCoretan Pena Kecilku ini saya persembahkan kepada :1.2.3.4.5.Ayah bunda tercintaHj. Halimatus Silawati (Istriku tercinta)Moh. Sauqi FAB (Anakku tersayang)Ach. Umar Farouq Al-Asyqor FAB (Anakku tersayang)Guru-guruku yang terhormat yang telah membangunkerangka berfikirku6. Kawan-kawan guru SMA Negeri 1 Besuki yang tidaksegan-segan mengkritikku. iii

MOTTOKeberhasilan Tidak Diukur Dengan Apa Yang TelahAnda Raih, Namun Kegagalan Yang Telah AndaHadapi, Dan Keberanian Yang Membuat Anda TetapBerjuang Melawan Rintangan Yang Datang BertubiTubi.(Orison Swett Marden) iv

KATA PENGANTAR Puji syukur dihaturkan kehadirat Allah SWT, karena penulisanBuku ini akhirnya dapat diselesaikan dengan baik. Banyakbantuan yang telah penulis peroleh selama proses penulisanbuku ini, yang dimulai sejak penulisan kerangka berfikir, sampaipada finalized buku ini, baik berupa material maupun spiritual.Oleh karena itu penulis pada kesempatan ini inginmenyampaikan banyak terima kasih kepada:Pertama, penulis ingin menyampaikan penghargaan danrasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Rektor IAINJember Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E., M.M., yang telahmemberikan dukungan (motivasi).Kedua, terima kasih kepada semua Dosen dan karyawanFEBI IAIN Jember yang telah memberikan saran dan kritik yangkonstruktif terhadap laporan buku ini. v

Dan yang terakhir, dan tak terlupakan, kepada Hj.Halimatus Silawati istrikku tercinta dan M. Sauqi dan Ach. UmarFaouq buah hatiku yang dengan penuh kesabaransertapengertiannya, yang tulus menemani perjalanan berfikirkudengan penuh suka dan duka, penulis sangat menghargainyadan berterima kasih atas semuanya. Semoga kalian tetap sabarmendampingi penulis dalam meniti karir ini.Dilihat dari persepsi pembaca sudah barang tentu dalambuku Model Pembelajaran dalam Berbagai Pendekatan ini adabanyak kekurangan, walaupun penulis berusaha semaksimalmungkin untuk meminimalisirnya. Jika hal ini terjadi, makasaran dan kritik konstruktif penulis harapkan gunapenyempurnaan penulisan buku sejenis di masa mendatang.Besuki, Agustus 2019Penulis,H. Fauzan, S.Pd., M.Si. vi

DAFTAR ISIHALAMAN JUDULHALAMAN PERSEMBAHASANMOTTOKATA PENGANTARDAFTAR ISIiiiiivvviiBagian IPendahuluan1Bagian 2Belajar Pembelajaran7Bagian 3Implementasi Model Pembelajara15Bagian 4Pengembangan Silabus dan RPP53Bagian 5Model Pembelajaran Kreatif103DAFTAR PUSTAKATENTANG PENULIS131135 vii

viii

Model Pembelajaran Dalam Berbagai Pendekatan Bagian 1PendahuluanSebuah paradigma yang mapan yang berlaku dalamsebuah sistem boleh jadi mengalami malfungsi apabilaparadigma tersebut masih diterapkan pada sistem yangtelah mengalami perubahan. Paradigma yang mengalamianomaly tersebut cenderung menimbulkan krisis. Krisistersebut akan menuntut terjadinya revoluasi ilmiah yangmelahirkan paradigma baru dalam rangka mengatasi krisisyang terjadi (Kuhn, 2002).Paradigma konstruktivistik tentang pembelajaranmerupakan paradigma alternatif yang muncul sebagai 1

Pendahuluan akibat terjadinya revolusi ilmiah dari sistem pembelajaranyang cenderung berlaku pada abad industri ke sistempembelajaran yang semestinya berlaku pada ktivistik, ilmu pengetahuan bersifat sementaraterkait dengan perkembangan yang dimediasi baik secarasosial maupun kultural, sehingga cenderung bersifatsubyektif. Belajar menurut pandangan ini lebih sebagaiproses regulasi diri dalam menyelesikan konflik kognitifyang sering muncul melalui pengalaman konkrit, wacanakolaboratif, dan interpretasi. Belajar adalah kegiatan aktifsiswa untuk membangun pengetahuannya. Siswa sendiriyang bertanggung jawab atas peistiwa belajar dan hasilbelajarnya. Siswa sendiri yang melakukan amengintegrasikannya dengan apa yang telah diketahui.Belajar merupakan proses negosiasi makna berdasarkanpengertian yang dibangun secara personal. Belajarbermakna terjadi melalui refleksi, resolusi konflik kognitif,dialog, penelitian, pengujian, hipotesis, pengambilan keputusan, yang semuanya ditujukan memperbaharui tingkatpemikiran individu sehingga menjadi semakin sempurna.Paradigma konstruktivistik merupakan basis reformasi pendidikan saat ini. Menurut paradigma konstruktivistik, pembelajaran lebih mengutamakan penyelesaianmasalah, mengembangkan konsep, konstruksi solusi dan2

Model Pembelajaran Dalam Berbagai Pendekatan algoritma ketimbang menghafal prosedur dan menggunakannya untuk memperoleh satu jawaban benar.Pembelajaran lebih dicirikan oleh aktivitas eksperimentasi,pertanyaan-pertanyaan, investigasi, hipotesis, dan modelmodel yang dibangkitkan oleh siswa sendiri. Secara umum,terdapat lima prinsip dasar yang melandasi kelaskonstruktivistik, yaitu (1) meletakkan permasalahan jaran di sekitar konsep-konsep utama, (3)menghargai pandangan siswa, (4) materi pembelajaranmenyesuaikan terhadap kebutuhan siswa, (5) menilaipembelajaran secara kontekstual.Hal yang lebih penting, bagaimana guru mendorongdan menerima otonomi siswa, investigasi bertolak daridata mentah dan sumber-sumber primer (bukan hanyabuku teks), menghargai pikiran siswa, dialog, pencarian,dan teka-teki sebagai pengarah pembelajaran.Secara tradisional, pembelajaran telah dianggapsebagai bagian “menirukan” suatu proses yang melibatknpengulangan siswa, atau meniru-niru informasi yang barudisajikan dalam laporan atau quis dan tes. Menurutparadigma konstruktivistik, pembelajaran lebih diutamakan untuk membantu siswa dalam menginternalisasi,membentuk kembali, atau mentransformasi informasibaru.Untuk menginternalisasi serta dapat menerapkan 3

Pendahuluan pembela-jaran menurut paradigma konstruktivistik, terlebih dulu guru diharapkan dapat merubah pikiran sesuaidengan pandangan konstruktivistik. Guru konstruktivistikmemiliki ciri-ciri sebagai berikut:1.Menghargai otonomi dan inisiatif siswa.2.Menggunakan data primer dan bahan manipulativedengan penekanan pada keterampilan berpikir kritis.3.Mengutamakan kinerja siswa berupa mengklasifikasi,mengananalisis, memprediksi, dan mengkreasi dalammengerjakan tugas.4.Menyertakan respon siswa dalam pembelajaran danmengubah model atau strategi pembelajaran sesuaidengan karakteristik materi pelajaran.5.Menggali pemahaman siswa tentang konsep-konsepyang akan dibelajarkan sebelum sharing pemahamannya tentang konsep-konsep tersebut.6.Menyediakan peluang kepada siswa untuk berdiskusibaik dengan dirinya maupun dengan siswa yang lain.7.Mendorong sikap inquiry siswa dengan pertanyaanterbuka yang menuntut mereka untuk berpikir kritisdan berdiskusi antar temannya.8.Mengelaborasi respon awal siswa.9.Menyertakan siswa dalam pengalaman-pengalamanyang dapat menimbulkan kontradiksi terhadap hipotesis awal mereka dan kemudian mendorong diskusi.10. Menyediakan kesempatan yang cukup kepada siswa4

Model Pembelajaran Dalam Berbagai Pendekatan dalam memikirkan dan mengerjakan tugas-tugas.11. Menumbuhkan sikap ingin tahu siswa melaluiPenggunaan model pembelajaran yang beragam.Akhirnya penulis ber-harap bahwa buku kecil inibermanfaat bagi pembaca khususnya GURU sebagaisalah satu pilar keberhasilan dan tujuan tercapainyaproses pendidikan di Indonesia. 5

Pendahuluan 6

Model Pembelajaran Dalam Berbagai Pendekatan Bagian 2Belajar PembelajaranA.Definisi BelajarBelajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yangkompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialamioleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atautidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadiberkat siswa mempelajari sesuatu yang ada di lingkungansekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupakeadan alam, benda-benda atau hal-hal yang dijadikanbahan belajar. Tindakan belajar dari suatu hal tersebutnampak sebagai perilaku belajar yang nampak dari luar.Pengertian dari belajar sangat beragam, banyak dari para 7

Belajar Pembelajaran ahli yang mengartikan secara berbeda-beda definisi daribelajar. Di bawah ini akan dikemukakan pandanganbeberapa ahli:1.Dalam bukunya Conditioning and belajar dengan kata- kata yang singkat yakni belajarmerupakan perubahan perbuatan sebagai akibat daripengalaman.2.C.T.Morgan dalam Introduction to bahan yang relativ menetap dalam tingkah lakusebagai akibat atau hasil dari pengalaman yang lalu.3.Dalam Educational Phsycology : a Realistic upakan suatu proses yang benar-benar bersifatinternal, proses yang tidak bisa dilihat dengan nyatayang terjadi dalam diri individu dalam usaha memperoleh hubungan baru yang berupa antar perangsang, antar reaksi maupun antar perangsang danreaksi.4.Crow & Crow (1958) menyatakan bahwa huan, dan sikap dan dapat memuaskan minatindividu untuk mencapai ubahan yang terjadi pada organisme disebabkan8

Model Pembelajaran Dalam Berbagai Pendekatan pengalaman tersebut yang bisa mempengaruhitingkah laku organisme tersebut.6.Effendi & Praja (1993) belajar adalah modifikasi ataumemperteguh kelakuan melalui pengalaman, merupakan proses, kegiatan dan bukan tujuan.7.Atkinson mendefinisikan belajar sebagai perubahanyang relative permanent pada perilaku yang terjadiakibat latihan.8.Hilgard & Bower dalam Theories of Learning, sepertidikutip Purwanto (1998), mengemukakan belajarberhubungan dengan perubahan tingkah lakuseseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkanoleh pengalamannya berulang-ulang dalam situasiitu dan perubahan tingkah laku tersebut tidak dapatdijelaskan atas kecenderungan respons pembawaan,kematangan atau keadaan sesaat seseorang.9.Berdasarkan beberapa rumusan definisi menurutpara ahli tersebut diatas, dapat diperjelas bahwabelajar merupakan suatu aktivitas yang dilakuakanseseorang untuk memperoleh perubahan, baikperubahan kognitif (pengetahuan), afektif (sikap),maupun psikomotor (keterampilan).B.Definisi PembelajaranPembelajaran merupakan seperangkat tindakanyang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta 9

Belajar Pembelajaran nal yang berperanan terhadap rangkaian kejadiankejadian internal yang berlangsung di dalam peserta didik(Winkel, 1991).Pengaturan peristiwa pembelajaran dilakukan secaraseksama dengan maksud agar terjadi belajar dan membuatberhasil guna (Gagne, 1985). Oleh karena itu pembelajaranperlu dirancang, ditetapkan tujuannya sebelum dilaksanakan, dan dikendalikan pelaksanaannya (Miarso, 1993)Proses pembelajaran yang berhasil guna memerlukan teknik, metode, dan pendekatan tertentu sesuaidengan karakteristik tujuan, peserta didik, materi, dansumber daya. Sehingga diperlukan strategi yang tepat danefektif.Strategi pembelajaran merupakan suatu seni danilmu untuk membawa pembelajaran sedemikian rupasehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secaraefesien dan efektif (T. Raka Joni, 1992). Cara-cara yangdipilih dalam menyusun strategi pembelajaran meliputisifat, lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikanpengalaman belajar kepada peserta didik (Gerlach and Ely).Strategi belajar mengajar tidak hanya terbatas padaprosedur dan kegiatan, melainkan juga termasuk di dalamnya materi pengajaran atau paket pengajarannya (Dick andCarey).Faktor yang memengaruhi proses pembelajaran10

Model Pembelajaran Dalam Berbagai Pendekatan terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internaladalah faktor-faktor yang berkaitan dengan pribadi gurusebagai pengelola kelas. Guru harus dapat melaksanakanproses pembelajaran, oleh sebab itu guru harus memilikipersiapan mental, kesesuaian antara tugas dan tanggungjawab, penguasaan bahan, kondisi fisik, dan motivasi kerja.Faktor eksternal adalah kondisi yang timbul atau datangdari luar pribadi guru, antara lain keluarga dan lingkunganpergaulan di masyarakat. Faktor lingkungan, yangdimaksud adalah faktor lingkungan alam, lingkungansosial, dan lingkungan sekolah.C.Perbedaan Pembelajaran, Model, PenDekatan,Strategi, Dan Metode Atau Tehnik anprosesbelajarmengajar atau pengorganisasian, penciptaan, pengaturansuatu kondisi lingkungan yang sebaik-baiknya yangmemungkinkan terjadinya belajar pada siswa.2.Model Pembelajaran“Suatu rencana mengajar yang memperlihatkan polapembelajaran tertentu” dan di dalam pola tersebutterdapat karakteristik berupa tahapan kegiatan guru-siswaatau dikenal dengan istilah sintaks dalam peristiwapembelajaran. 11

Belajar Pembelajaran Karakteristik Model pembelajaran:a. Adanya sintaks (urutan kegiatan pembelajaran).b. Sistem sosial (peran guru dalam pembelajaran).c. Prinsip reaksi (upaya guru dalam membimbing danmerespon siswa).d. Sistem pendukung (faktor-faktor yang harus diperhatikan, dan dimiliki guru dalam menggunakan model),serta dampak pembelajaran (langsung dan iringan).(Bruce Joyce, 1980)3.Pendekatan MengajarPendekatan mengajar merupakan cara pandang yangdigunakan guru terhadap permasalahan yang dihadapidalam pembelajaran.Pendekatan pembelajaran dapat digunakan untukmenetapkan strategi dan langkah-langkah pembelajaranuntuk mencapai tujuan pembelajaran. Setiap pendekatanyang diterapkan akan melibatkan kemampuan subjekbelajar dan guru dengan kadarnya masing-masing.Sehubungan dengan hal ini, Anderson (dalam Sudjana,1989) mengemukakan dua kategori pendekatan, yaitupendekatan berpusat pada guru (teacher centered) danberpusat pada siswa (student centered). (Sudjana, 1989).Pendekatan mengajar misalnya: pendekatan pendekatan STS (Science-Technology-Society), dan pen12

Model Pembelajaran Dalam Berbagai Pendekatan dekatan kontekstual.4.Strategi PembelajaranPedekatan dalam mengelola kegiatan pembelajarandengan mengorganisasikan materi pelajaran dan pembelajar, peralatan dan bahan, serta waku untuk mencapaitujuan pembelajaran yang telah ditentukan secara efektifdan efisien. Contoh : Direct Instruction, Discusion, Groupwork, Cooperative Learning, Problem Solving, StudentResearch, Performance Activities (misal cara menggunakan mikroskop).5.Metode dan Teknik MengajarMetode dalam konteks pendidikan adalah kumpulanprinsip yang terkordinir untuk melaksanakan pengajaran,sedangkan dalam konteks pengajaran, metode diartikansebagai cara-cara menyajikan suatu bahan pelajaran padasituasi tertentu.( Sukarno et.al, 1981:34). Metode mengajaryang sering digunakan misalnya metode ceramah,demonstrasi, diskusi, dan eksperimen. Sedangkan teknikmengajar menyangkut hal-hal yang spesifik yang dilakukanguru dalam mengelola pembelajaran. Sebagai contoh,dalam metode diskusi dapat digunakan teknik snow ball,siswa berdiskusi dalam kelompok kecil kemudian setelahmendapat kesamaan persepsi terhadap materi yangdidiskusikan dalam kelompok kecil tersebut, diskusi 13

Belajar Pembelajaran dilakukan antar keolompok yang lebih besar, sampaiakhirnya diperoleh kesamaan persepsi dalam satu kelas.teknik dalam.14

Model Pembelajaran Dalam Berbagai Pendekatan Bagian 3ImplementasiTeori PembelajaranA.Penerapan Pembelajaran Menurut Teori BelajarKonstruktivismeSebagaimana telah dikemukakan bahwa menurutteori belajar konstruktivisme, pengertahuan tidak dapatdipindahkan begitu saja dari pikiran guru ke pikiran siswa.Artinya, bahwa siswa harus aktif secara mental membangun struktur pengetahuannya berdasarkan kematangan kognitif yang dimilikinya. Dengan kata lain, siswatidak diharapkan sebagai botol-botol kecil yang siap diisidengan berbagai ilmu pengetahuan sesuai dengan kehendak guru. 15

Implementasi Teori Pembelajaran Sehubungan dengan hal di atas, Tasker (1992: 30)mengemukakan tiga penekanan dalam teori belajarkonstruktivisme sebagai berikut. Pertama adalah peranaktif siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan secarabermakna. Kedua adalah pentingya membuat kaitan antaragagasan dalam pengkonstruksian secara bermakna. Ketigaadalah mengaitkan antara gagasan dengan informasi baruyang diterima.Wheatley (1991: 12) mendukung pendapat di atasdengan mengajukan dua prinsip utama dalam pembelajaran dengan teori belajar konstrukltivisme. Pertama,pengetahuan tidak dapat diperoleh secara pasif, tetapisecara aktif oleh struktur kognitif siswa. Kedua, fungsikognisi bersifat adaptif dan membantu pengorganisasianmelalui pengalaman nyata yang dimiliki anak.Kedua pengertian di atas menekankan bagaimanapentingnya keterlibatan anak secara aktif dalam prosespengaitan sejumlah gagasan dan pengkonstruksian ilmupengetahuan melalui lingkungannya. Bahkan secaraspesifik Hudoyo (1990: 4) mengatakan bahwa seseorangakan lebih mudah mempelajari sesuatu bila belajar itudidasari kepada apa yang telah diketahui orang lain. Olehkarena itu, untuk mempelajari suatu materi yang baru,pengalaman belajar yang lalu dari seseorang akanmempengaruhi terjadinya proses belajar tersebut.Selain penekanan dan tahap-tahap tertentu yang16

Model Pembelajaran Dalam Berbagai Pendekatan perlu diperhatikan dalam teori belajar konstruktivisme,Hanbury (1996: 3) mengemukakan sejumlah aspek dalamkaitannya dengan pembelajaran, yaitu (1) siswa mengkonstruksi pengetahuan dengan cara mengintegrasikan ideyang mereka miliki, (2) pembelajaran menjadi lebihbermakna karena siswa mengerti, (3) strategi siswa lebihbernilai, dan (4) siswa mempunyai kesempatan untukberdiskusi dan saling bertukar pengalaman dan ilmupengetahuan dengan temannya.Dalam upaya mengimplementasikan teori belajarkonstruktivisme, Tytler (1996: 20) mengajukan beberapasaran yang berkaitan dengan rancangan pembelajaran,sebagai berikut: (1) memberi kesempatan kepada siswauntuk mengemukakan gagasannya dengan bahasa sendiri,(2) memberi kesempatan kepada siswa untuk berfikirtentang pengalamannya sehingga menjadi lebih kreatif danimajinatif, (3) memberi kesempatan kepada siswa untukmencoba gagasan baru, (4) memberi pengalaman yangberhubungan dengan gagasan yang telah dimiliki siswa, (5)mendorong siswa untuk memikirkan perubahan gagasanmereka, dan (6) menciptakan lingkungan belajar yangkondusif.Dari beberapa pandangan di atas, dapat disimpulkanbahwa pembelajaran yang mengacu kepada teori belajarkonstruktivisme lebih menfokuskan pada kesuksesansiswa dalam mengorganisasikan pengalaman mereka. 17

Implementasi Teori Pembelajaran Bukan kepatuhan siswa dalam refleksi atas apa yang telahdiperintahkan dan dilakukan oleh guru. Dengan kata lain,siswa lebih diutamakan untuk mengkonstruksi sendiripengetahuan mereka melalui asimilasi dan akomodasi.B.Penerapan Pembelajaran Menurut Teori BelajarHumanistikAplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruhatau spirit selama proses pembelajaran yang mewarnaimetode- metode yang diterapkan. Peran guru dalampembelajaran humanistik adalah menjadi fasilitator bagipara siswa sedangkan guru memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan siswa.Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada siswa danmendampingi siswa untuk memperoleh tujuan pembelajaran.Siswa berperan sebagai pelaku utama yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkansiswa memahami potensi diri, mengembangkan potensidirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri yangbersifat negatif.Tujuan pembelajaran lebih kepada proses belajarnyadaripada hasil belajar. Adapun proses yang umumnyadilalui adalah :1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas2. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak18

Model Pembelajaran Dalam Berbagai Pendekatan belajar yang bersifat jelas , jujur dan positif.3. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar atas inisiatif sendiri4. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknaiproses pembelajaran secara mandiri5. Siswa di dorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih pilihannya sendiri, melakukkan apayang diinginkan dan menanggung resiko dariperilakuyang ditunjukkan.6. Guru menerima siswa apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran siswa, tidak menilai secaranormatif tetapi mendorong siswa untuk bertanggungjawab atas segala resiko perbuatan atau prosesbelajarnya.7. Memberikan kesempatan murid untuk maju sesuaidengan kecepatannya8. Evaluasi diberikan secara individual berdasarkanperolehan prestasi siswaGuru yang baik menurut teori ini adalah: Guru yangmemiliki rasa humor, adil, menarik, lebih demokratis,mampu berhubungan dengan siswa dengan mudah danwajar. Ruang kelads lebih terbuka dan mampu menyesuaikan pada perubahan. Sedangkan guru yang tidak efektifadalah guru yang memiliki rasa humor yang rendah,mudah menjadi tidak sabar, suka melukai perasaan siswadengan komentsr ysng menyakitkan, bertindak agak 19

Implementasi Teori Pembelajaran otoriter, dan kurang peka terhadap perubahan yang ada.Pembelajaran berdasarkan teori humanistik inicocok untuk diterpkan pada materi-materi pembelajaranyang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani,perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial.Indikator dari keberhasilan aplikasi ini adalah siswamerasa senang bergairah, berinisiatif dalam belajar danterjaadi perubahan pola pikir, perilaku dan sikap ataskemauan sendiri. Siswa diharapkan menjadi manusia yangbebas, berani, tidak terikat oleh pendapat orang lain danmengatur pribadinya sendiri secara bertanggungjawabtanpa mengurangi hak-hak orang lain atau melanggaraturan, norma, disiplin atau etika yang berlaku.C.Penerapan Pembelajaran Menurut Teori BelajarKognitifPiaget merupakan salah seorang tokoh yang disebut-sebut sebagai pelopor aliran konstruktivisme. Salah satusumbangan pemikirannya yang banyak digunakan sebagairujukan untuk memahami perkembangan kognitif individuyaitu teori tentang tahapan perkembangan individu.Menurut Piaget bahwa perkembangan kognitif individumeliputi empat tahap yaitu : (1) sensory motor; (2) preoperational; (3) concrete operational dan (4) formaloperational. Pemikiran lain dari Piaget tentang prosesrekonstruksi pengetahuan individu yaitu asimilasi dan20

Model Pembelajaran Dalam Berbagai Pendekatan akomodasi. James Atherton (2005) menyebutkan bahwaasisimilasi adalah “the process by which a person takesmaterial into their mind from the environment, which maymean changing the evidence of their senses to make it fit”dan akomodasi adalah “the difference made to one’s mind orconcepts by the process of assimilation”Dikemukakannya pula, bahwa belajar akan lebihberhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangankognitif peserta didik. Peserta didik hendaknya diberikesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyekfisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebayadan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guruhendaknya banyak memberikan rangsangan kepadapeserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungansecara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal darilingkungan.Implikasi teori perkembangan kognitif Piaget dalampembelajaran adalah :1.Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orangdewasa. Oleh karena itu guru mengajar denganmenggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikiranak.2.Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapatmenghadapi lingkungan dengan baik. Guru harusmembantu anak agar dapat berinteraksi denganlingkungan sebaik-baiknya. 21

Implementasi Teori Pembelajaran 3.Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.4.Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.5.Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluanguntuk saling berbicara dan diskusi dengan haviorisme (Tingkah Laku/Perilaku)Behaviorisme didasarkan pada perubahan tingkahlaku yang dapat diamati. Oleh karena itu aliran iniberusaha mencoba menerangkan dalam pembelajaranbagaimana lingkungan berpengaruh terhadap perubahantingkah laku. Dalam aliran ini tingkah laku dalam belajarakan berubah kalau ada stimulus dan respon. Stimulusdapat berupa prilaku yang diberikan pada siswa,sedangkan respons berupa perubahan tingkah laku yangterjadi pada siswa. (dalam Sukarjo, 2009 :33). JadiBerdasarkan Teori Behaviorisme Pendidikan dipengaruhioleh lingkungan.Menurut Baharudin & Wahyuni (2008:87) bahwaaliran Behavioristik memandang belajar sebagai kegiatanyang bersifat mekanistik antara stimulus dan respon.Implikasinya terhadap pendidikan adalah sebagai berikut :1.22 Perlakuan terhadap individu didasarkan kepada

Model Pembelajaran Dalam Berbagai Pendekatan tugas yang harus dilakukan sesuai dengan tingkattahapan dan dalam pelaksanaannya harus adaganjaran dan kedisiplinan.2.Motivasi belajar berasal dari luar (external) danharus terus menerus dilakukan agar motivasi tetapterjaga.3.Metode belajar dijabarkan secara rinci untukmengembangkan disiplin ilmu tertentu.4.Tujuan kurikuler berpusat pada pengetahuan danketerampilan akademis serta tingkah laku sosial.5.Pengelolaan kelas berpusat pada guru denganinteraksi sosial sebagai sarana untuk mencapaitujuan tertentu dan bukan merupakan tujuan utamayang hendak dicapai.6.Untuk mengefektifkan belajar maka dilakukandengan cara menyusun program secara rinci danbertingkat sesuai serta mengutamakan penguasaanbahan atau keterampilan.7.Peserta didik cenderung pasif.8.Kegiatan peserta didik diarahkan pada pemahiranketerampilan melalui pembiasaan setahap demisetahap demi setahap secara ung tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran,karakteristik pebelajar, media dan fasilitas pembelajaranyang tersedia.Teori ini sangat sesuai untuk pengetahuan 23

Implementasi Teori Pembelajaran yang bersifat obyektif, pasti, tetap, tidak berubah. Dalamhal ini pengetahuan telah terstruktur dengan angkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan(transfer of knowledge) ke orang yang belajar ataupebelajar.Menurut teori behaviorisme apa saja yang diberikanguru (stimulus) dan apa saja yang dihasilkan siswa(respons) semua harus bisa diamati, diukur, dan tidakboleh hanya implisit (tersirat). Faktor lain yang jugapenting adalah faktor penguat (reinforcement). Penguatadalah apa saja yang dapat memperkuat timbulnyarespons. Bila penguatan ditambah (positive reinforcement)maka respons akan semakin kuat. Begitu juga bilapenguatan dikurangi (negative reinforcement) responspunakan tetap dikuatkan. Misalnya bila seorang anakbertambah giat belajar apabila uang sakunya ditambahmaka penambahan uang saku ini disebut sebagai positivereinforcement. Sebaliknya jika uang saku anak itudikurangi dan pengurangan ini membuat ia makin orcement.Saran utama dari teori ini adalah guru harus dapatmengasosiasi stimulus respon secara tepat. Pebelajarharus dibimbing melakukan apa yang harus dipelajari.Dalam mengelola kelas guru tidak boleh memberikan tugas24

Model Pembelajaran Dalam Berbagai Pendekatan yang mungkin diabaikan oleh anak (Bell, Gredler, 1991).Analisis Tentang teori Behavioristik Kaum sperubahan tingkah laku dimana reinforcement danpunishment menjadi stimulus untuk merangsang pebelajardalam berperilaku. Pendidik yang masih menggunakankerangka behavioristik biasanya merencanakan kurikulumdengan menyusun isi pengetahuan menjadi bagian-bagiankecil yang ditandai dengan suatu keterampilan tertentu.Kemudian, bagian-bagian tersebut disusun secara hirarki,dari yang sederhana sampai yang komplek (Paul, 1997).Implikasi dari teori behavioristik dalam prosespembelajaran dirasakan kurang memberikan ruang gerakyang bebas bagi pebelajar untuk berkreasi, bereksperimentasi dan mengembangkan kemampuannya sendiri.Karena sistem pembelajaran tersebut bersifat otomatismekanis dalam menghubungkan stimulus dan responsehingga terkesan seperti kinerja mesin atau robot.Akibatnya pebelajar kurang mampu untuk berkembangsesuai dengan potensi yang ada pada diri mereka.Karena teori behavioristik memandang bahwapengetahuan telah terstruktur rapi dan teratur, makapebelajar atau orang yang belajar harus dihadapkan padaaturan-aturan yang jelas dan ditetapkan terlebih dulusecara ketat. Pembiasaan dan disiplin menjadi sangatesensial dalam belajar, sehingga pembelajaran lebih 25

Implementasi Teori Pembelajaran banyak dikaitkan dengan penegakan disiplin. Kegagalanatau ketidakmampuan dalam penambahan pengetahuandikategorikan sebagai kesalahan yang perlu dihukum dankeberhasilan belajar atau kemampuan dikategorikansebagai bentuk perilaku yang pantas diberi hadiah.Demikian juga, ketaatan pada aturan dipandang sebagaipenentu keberhasilan belajar. Pebelajar atau peserta didikadalah objek yang berperilaku sesuai dengan aturan,sehingga kontrol belajar harus dipegang oleh sistem yangberada di luar diri pebelajar.Tujuan pembelajaran menurut teori behavioristikditekankan pada penambahan pengetahuan, sedangkanbelajar sebagi aktivitas “mimetic”, yang menuntut pebelajar untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yangsudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis, atau tes.Penyajian isi atau materi pelajaran menekankan padaketrampian yang terisolasi atau akumulasi fakta nmengikuti urutan kurikulum secara ketat, sehinggaaktivitas belajar lebih banyak didasarkan pada bukuteks/buku wajib dengan penekanan pada ketrampilanmengungkapkan kembali isi buku teks/buku wajibtersebut. pembelajaran dan evaluasi menekankan padahasil belajar.Evaluasi menekankan pada respon pasif, ketrampilansecara terpisah, dan biasanya menggunakan paper and26

Model Pembelajaran Dalam Berbagai Pendekatan pencil test. Evaluasi hasil belajar menuntut jawaban yangbenar. Ma

Dan yang terakhir, dan tak terlupakan, kepada Hj. Halimatus Silawati istrikku tercinta dan M. Sauqi dan Ach. Umar Faouq buah hatiku yang dengan penuh kesabaran serta pengertiannya, yang tulus menemani perjalanan berfikirku dengan penuh suka dan duka, penulis sangat mengharg