Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick Untuk Meningkatkan . - Unnes

Transcription

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKINGSTICK UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DANHASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TIKSISWA KELAS VII SMP N 1 KANDEMANSkripsiDiajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar SarjanaPendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan KomputerOlehMaziya Distya NIM.5302411200JURUSAN TEKNIK ELEKTROFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2015

ii

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHANMOTTO1. Sesungghnya sesudah kesulitan ada kemudahan (Q.S. Al Insyiroh:6)2. Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehinggamereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (Q.S Ar-Ra’d:11)PERSEMBAHANSkripsi ini kupersembahkan untuk kedua orang tuaku tercinta Bapak Setya Budhidan Ibu Ismilah yang selalu memberikan doa, dorongan dan curahan kasih sayang,kedua kakakku tersayang Farisa Danistya dan Mazaya Distya yang nyangselalumenyayangiku, teman-teman PTIK 2011 Tika, Iin, Fika, Ratih, Ratna, Sekar,Arin, dll yang tidak bisa disebutkan satu-persatu terima kasih kalian telahmemberiku pelajaran akan arti sebuah persahabatan dan telah tulus dalammemberikan uluran tangan, dan juga teman-teman akustik kos Nova, Bibah, Ellya,Mb Andin, Mb Oliv, Mb Windi, Mb Neli, Riana, Nanda, Desi, Fitroh, Diski, Bela,Mei, Isma, dan Zulfa terima kasih telah memberiku semangat untuk bisamenyelesaikan skripsi ini.iv

ABSTRAKMaziya Distya. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick UntukMeningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran TIK SiswaKelas VII SMP N 1 Kandeman. Dr. H.Noor Hudallah, M.T. Pendidikan TeknikInformasi dan Komputer.Proses pembelajaran TIK kelas VII SMP N 1 Kandeman masih cenderungpasif, seperti kurangnya keinginan siswa untuk bertanya, siswa masih merasakurang percaya diri dalam mengemukakan pendapat, kurangnya komunikasidengan guru maupun teman, dan hasil belajar siswa masih tergolong rendah, halini dapat dilihat dari hasil rata-rata Ulangan Harian 1 sebesar 54.95. Dari 36 siswahanya 46.87% siswa yang mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum).Untuk mengatasi masalah tersebut perlu diterapkan model pembelajaran yanglebih variatif. Dengan menerapkan model pembelajaran talking stick diharapkandapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Metode ini bertujuan untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang palingefisien dan efektif pada situasi yang alamiah. PTK dilaksanakan dengan 4 tahapuntuk setiap siklusnya, meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan,tahap observasi, dan tahap refleksi. Tujuan pembelajaran pada PTK yangdilaksanakan tercapai dalam dua siklus. Variabel bebas yang digunakan adalahmodel pembelajaran talking stick, sedangkan variabel terikat yang digunakanadalah keaktifan siswa dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK. Jenis datayang digunakan berupa data hasil tes maupun non tes. Data hasil tes merupakandata hasil perolehan pretest maupun posttest pada setiap siklus. Data hasil non tesmerupakan data hasil observasi lembar pengamatan keaktifan siswa, danpengamatan terhadap aktivitas guru.Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keaktifan dan hasilbelajar siswa mata pelajaran TIK kelas VII SMP N 1 Kandeman setelah dikenaitindakan. Untuk keaktifan siswa pada siklus-1 mendapatkan nilai persen 65%dalam kategori cukup baik dan 73% dalam kategori baik pada siklus-2. Hasilbelajar siswa sebelum tindakan mendapat jumlah sekor 2149, pada siklus-1 2606dan pada siklus-2 meningkat menjadi 3074. Sedangkan rata-rata sebelum tindakan59.6, pada siklus-1 72.3, dan pada siklus-2 meningkat menjadi 85.4 Disimpulkanbahwa, penerapan model pembelajaran talking stick dapat meningkatkan keaktifandan hasil belajar siswa mata pelajaran TIK kelas VII SMP N 1 Kandeman.Disarankan untuk guru dapat menerapkan model pembelajaran talking stick inipada materi maupun mata pelajaran lain dengan keaktifan dan hasil belajar yangmasih rendah.Kata kunci: PTK, keaktifan, hasil belajar, talking stickv

KATA PENGANTARSegala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT danmengharapkan ridho yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapatmenyelesaikan skripsi yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran TalkingStick Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Mata PelajaranTIK Siswa Kelas VII SMP N 1 Kandeman. Skripsi ini disusun sebagai salah satupersyaratan meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Progam Studi S-1 PendidikanTeknik Informatika dan Komputer. Shalawat dan salam disampaikan kepadajunjunganalamNabi MuhammadSAW, mudah-mudahankitasemuamendapatkan safaatNya di yaumil akhir nanti. Amin.Penyelesaian karya tulis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, olehkarena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih sertapenghargaan kepada:1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang.2. DR. Nur Qudus, M.T, Dekan Fakultas Teknik, Drs. Suryono, M.T., KetuaJurusan Teknik elektro dan Feddy Setio Pribadi, S.Pd., M.T., Ketua ProgamStudi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer.3. Dr. H. Noor Hudallah, M.T., Pembimbing yang penuh perhatian dan atasperkenaan memberi bimbingan.4. Semua dosen Teknik Elektro FT. UNNES yang telah memberi bekalpengetahuan yang berharga.5. Kepala Sekolah dan guru TIK SMP N 1 Kandeman yang telah memberikesempatan kepada penulis untuk memperoleh data penelitian.6. Berbagai pihak yang telah memberi bantuan untuk karya tulis ini yang tidakdapat disebutkan satu persatu.Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk pembelajaranTIK di SMP N 1 Kandeman dan untuk pembaca karya tulis ini.Semarang, November 2015Penulisvi

DAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDUL . iLEMBAR PENGESAHAN . Error! Bookmark not defined.PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN . Error! Bookmark not defined.MOTTO DAN PERSEMBAHAN . ivABSTRAK . vKATA PENGANTAR . viDAFTAR ISI . viiDAFTAR TABEL . xDAFTAR DIAGRAM . xDAFTAR LAMPIRAN . xiiBAB I PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang . 11.2. Identifikasi Masalah . 31.3. Pembatasan Masalah. 31.4. Rumusan Masalah . 41.5. Tujuan . 41.6. Manfaat . 51.7. Penegasan Istilah . 61.7.1 Model Pembelajaran Talking Stick . 61.7.2 Keaktifan . 61.7.3 Hasil Belajar . 71.7.4 Mata Pelajaran TIK . 7BAB II KAJIAN PUSTAKA2.1. Belajar . 82.2. Hasil Belajar . 13vii

Halaman2.3. Keaktifan . 172.4. Model Pembelajaran . 202.5. Model Pembelajaran Talking Stick . 212.6. Mata Pelajaran TIK . 242.7. Penelitian yang Relevan . 262.8. Kerangka Berpikir . 292.9. Hipotesis . 31BAB III METODOLOGI PENELITIAN3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan. 333.2. Model Penelitian. 333.2.1 Penelitian Tindakan Kelas . 333.2.2 PTK Kolaboratif. 343.3. Populasi dan Sampel. 433.4. Variabel Penelitian . 433.4.1 Variabel Bebas . 443.4.2 Variabel Terikat . 443.5. Teknik Pengumpulan Data . 443.5.1 Observasi . 443.5.2 Tes . 453.6.3 Uji Regresi dan Korelasi . 51BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN4.1. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus-1 . 534.2. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus-2 . 634.3. Alat Evaluasi . 744.4. Pembahasan Hasil Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus-1 . 784.5. Pembahasan Hasil Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus-2 . 814.6. Uji Pengaruh Keaktifan terhadap Hasil Belajar Siswa . 91viii

HalamanBAB V PENUTUP5.1. Simpulan . 915.2. Saran . 92DAFTAR PUSTAKA . 93LAMPIRAN . 95ix

DAFTAR TABELHalamanTabel 1 Kriteria Hasil Keaktifan Siswa . 51Tabel 2 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus-1 . 57Tabel 3 Rekapitulasi Hasil Observasi Keaktifan Peserta Didik Siklus-1 . 59Tabel 4 Rekapitulasi Hasil Belajar Peserta Didik Siklus-1 . 60Tabel 5 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus-2 . 68Tabel 6 Rekapitulasi Hasil Observasi Keaktifan Peserta Didik Siklus-2 . 70Tabel 7 Rekapitulasi Hasil Belajar Peserta Didik Siklus-2 . 71Tabel 8 Hasil Perhitungan Validitas 80 Soal Uji Coba. 75Tabel 9 Hasil Perhitungan Taraf Kesukaran 45 Soal Terpakai . 76Tabel 10 Hasil Perhitungan Daya Pembeda 45 Soal Terpakai . 77Tabel 11 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus-1 dan Siklus-2 . 83Tabel 12 Hasil Observasi Keaktifan Peserta Didik Sikus-1 dan Siklus-2 . 86Tabel 13 Hasil Belajar Peserta Didik Siklus-1 dan Siklus-2. 89Tabel 14 Hasil Perhitungan Analisis Regresi dan Analisis Korelasi pada Siklus-1dan Siklus-2 . 91x

DAFTAR DIAGRAMHalamanDiagram 1 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada sikus-1 dan siklus-2 . 85Diagram 2 Hasil Observasi Keaktifan Peserta Didik Siklus-1 dan Siklus-2 . 88Diagram 3 Data Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik dari Sebelum Tindakansampai Setelah Tindakan. 90x

DAFTAR LAMPIRANHalamanLampiran 1 Surat Usulan Pembimbing . 96Lampiran 2 Surat Keputusan Dekan Penetapan Dosen Pembimbing . 97Lampiran 3 Surat Izin Observasi . 98Lampiran 4 Surat Izin Penelitian . 99Lampiran 5 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian . 100Lampiran 6 Kisi-Kisi Soal Tes Uji Coba . 101Lampiran 7 Soal Tes Uji Coba . 106Lampiran 8 Kunci Jawaban Soal Uji Coba . 116Lampiran 9 Daftar Nama Siswa Kelas Uji Coba Kelas VIIIG SMP N 1 KandemanTahun Pelajaran 2014/2015. 117Lampiran 10 Uji Validitas . 119Lampiran 11 Tabel Bantu Uji Validitas . 122Lampiran 12 Uji Taraf Kesukaran . 125Lampiran 13 Uji Daya Pembeda . 126Lampiran 14 Tabel Bantu Uji Taraf Kesukaran Dan Daya Pembeda. 127Lampiran 15 Uji Reliabilitas . 129Lampiran 16 Uji Regresi dan Korelasi . 130Lampiran 17 Tabel Bantu Ujis Regresi dan Korelasi . 132Lampiran 18 Silabus . 133Lampiran 19 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus-1 . 140Lampiran 20 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus-2 . 148Lampiran 21 Soal Pretest/Posttest Siklus-1 . 163Lampiran 22 Kunci Jawaban Soal Pretest/Posttest Siklus-1 . 165xii

Lampiran 23 Soal Pretest/Posttest Siklus-2 . 166Lampiran 24 Kunci Jawaban Soal Pretest/Posttest Siklus-2 . 168Lampiran 25 Lembar Observasi Keaktifan Siswa . 169Lampiran 26 Lembar Observasi Aktivitas Guru . 173Lampiran 27 Daftar Nama Siswa Kelas Subjek Penelitian Kelas VIIA SMP N 1Kandeman Tahun Pelajaran 2014/2015 . 178Lampiran 28 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus-1 . 180Lampiran 29 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus-2 . 183Lampiran 30 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus-1 . 186Lampiran 31 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus-2 . 188Lampiran 32 Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus-1 . 190Lampiran 33 Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus-2 . 192Lampiran 34 Dokumentasi Penelitian . 194xiii

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangPembelajaran merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didikdalam kegiatan belajar. Menurut Agus Suprijono (2009: 13), guru mengajar dalamperspektif pembelajaran adalah guru menyediakan fasilitas belajar bagi pesertadidiknya untuk mempelajarinya. Jadi, subyek pembelajaran adalah peserta didik.Pembelajaran berpusat pada peserta didik. Pembelajaran adalah dialog interaktif.Pembelajaran merupakan proses organik dan konstruktif, bukan mekanis sepertihalnya pengajaran.Pembelajaran bertujuan untuk mengarahkan peseta didik agar dapatmenyesuaikan diri dengan lingkungannya dan dapat bermanfaat dalam kehidupanbermasyarakat. Tujuan pembelajaran tersebut akan dapat tercapai jika pesertadidik berusaha secara aktif untuk mencapainya. Dalam kegiatan pembelajaran,pendidik dan peserta didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaransebagai perantaranya. Hubungan timbal balik antara pendidik dan peserta didik itumerupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses pembelajaran. Peranpendidik dalam proses pembelajaran relatif tinggi yaitu sebagai motivator danfasilitator. Dalam proses pembelajaran, pendidik harus berusaha menghidupkandan memberikan motivasi agar pembelajaran lebih kondusif dan dapatmemberikan hasil belajar yang memuaskan. Hasil belajar merupakan perubahan1

2perilaku. Setelah belajar orang diharapkan memiliki keterampilan, pengetahuan,sikap, dan nilai.Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal menyediakan fasilitasbagi siswa untuk melakukan berbagai kegiatan belajar untuk ongpertumbuhandanperkembangan siswa kearah tujuan yang dicita-citakannya.Berdasarkan data observasi dan wawancara langsung dengan gurupengampu mata pelajaran TIK kelas VII SMP N 1 Kandeman. Data yang didapatdi lapangan menunjukkan bahwa proses pembelajaran TIK masih cenderung pasif,seperti kurangnya keinginan siswa untuk bertanya, siswa masih merasa kurangpercaya diri dalam mengemukakan pendapat, kurangnya komunikasi dengan gurumaupun teman, dan hasil belajar siswa masih tergolong rendah, hal ini dapatdilihat dari hasil rata-rata Ulangan Harian 1 sebesar 54.95. Dari 36 siswa hanya46.87%siswa yang mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum). Untukmengatasi masalah tersebut perlu diterapkan model pembelajaran yang lebihvariatif. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah modelpembelajaran talking stick.Menurut Agus Suprijono (2009: 109) model pembelajaran talking stickadalah suatu model pembelajaran dengan bantuan tongkat yang lebih mendorongsiswa untuk berani mengemukakan pendapat. Kelebihan dari model pembelajaranTalking Stick adalah (1) mendorong siswa untuk lebih aktif dalam prosespembelajaran, (2) mendorong siswa untuk tertarik dalam mengikuti prosespembelajaran, dan (3) mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan percaya diri

3dalam mengemukakan pendapat. Melalui penerapan model pembelajaran talkingstick diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada matapelajaran TIK kelas VII.Berdasarkan permasalahan di atas, sebagai upaya pemecahannya penelitiakan membahasnya lebih lanjut melalui penelitian tindakan kelas yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaarn Talking Stick untuk Meningkatkan Keaktifan danHasil Belajar Siswa Mata Pelajaran TIK Siswa Kelas VII SMP N 1 Kandeman. “1.2. Identifikasi MasalahBerdasarkan gambaran latar belakang masalah tersebut, maka masalahdalam penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut:1. Siswa belum menunjukkan keaktifan dan ketertarikan untuk menerima materipelajaran2. Hasil belajar siswa yang rendah, hal ini dilihat dari nilai UH 1 sebagian besarsiswa masih mendapatkan nilai di bawah KKM.1.3. Pembatasan MasalahPada penelitian ini hanya akan membahas masalah peningkatan keaktifandan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran talking stick.Untuk indikator peningkatan keaktifan siswa dilihat dari proses pembelajaranselama dikenai tindakan dan indikator peningkatan hasil belajar siswa dilihat darihasil tes siswa.

41.4. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang, identifikasi dan batasan masalah dapatdirumuskan permasalahan sebagai berikut:1. Apakah melalui penerapan model pembelajaran talking stick pada matapelajaran TIK dapat meningkatkan keaktifan siswa pada proses pembelajaranTIK di kelas VII SMP N 1 Kandeman?2. Apakah melalui penerapan model pembelajaran talking stick pada matapelajaran TIK dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran TIK dikelas VII SMP N 1 Kandeman?1.5. TujuanBerdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini mempunyai tujuansebagai berikut:1. Menerapkan model pembelajaran talking stick pada mata pelajaran TIK untukmeningkatkan keaktifan siswa pada proses pembelajaran TIK di kelas VIISMP N 1 Kandeman.2. Menerapkan model pembelajaran talking stick pada mata pelajaran TIK untukmeningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran TIK di kelas VII SMP N 1Kandeman.

51.6. ManfaatPenelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak:1. Bagi PenelitiHasil penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan peneliti danmenjadi bahan kajian dalam melakukan penelitian selanjutnya serta dapatdigunakan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas NegeriSemarang.2. Bagi SiswaDiharapkan dapat membantu siswa dalam memahami materi danmeningkatkan keaktifan serta untuk meningkatkan hasil belajar.3. Bagi GuruDiharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada guru tentang modelpembelajaran kooperatif agar dalam pelaksanaan proses pembelajaran menjadilebih menarik dan lebih aktif.4. Bagi SekolahMenjadi bahan kajian untuk dapat menerapkan model pembelajaran yanglebih menarik dan aktif.

61.7. Penegasan Istilah1.7.1 Model Pembelajaran Talking StickModel pembelajaran talking stick merupakan salah satu metode pendukungpengembangan pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan keaktifan siswadalam proses pembelajaran. Menurut Agus Suprijono (2009: 109) pembelajaranini dapat mendorong peserta didik dalam mengemukakan pendapat. Modelpembelajaran talking stik adalah suatu model pembelajaran dengan bantuantongkat, bagi siswa yang memegang tongkat terlebih dahulu wajib menjawabpertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi pokoknya, selanjutnyakegiatan tersebut diulang terus-menerus sampai semua siswa mendapat giliranuntuk menjawab pertanyaan dari guru.1.7.2 KeaktifanKeaktifan siswa ditunjukkan dengan keterlibatan langsung siswa dalamproses pembelajaran. Bentuk lain dari keaktifan siswa terlihat dari interaksidalam proses pembelajaran yaitu merespon pertanyaan dari guru, mendengarkandan memperhatikan penjelasan guru, berani mengemukakan pendapat, dan aktifmengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Agar siswa aktif dalam prosespembelajaran, guru harus merancang kegiatan pembelajaran yang menuntut siswamelakukan kegiatan belajar secara aktif baik fisik maupun mental. MenurutMarno dan M. Idris (2009: 150), mengaktifkan belajar siswa dalam kegiatan

7pembelajaran merupakan salah satu cara menghidupkan dan melatih memorisiswa agar bekerja dan berkembang secara optimal.1.7.3 Hasil BelajarMenurut Mulyono Abdurahman (2003: 37), hasil belajar adalahkemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Hasil dariseseorang belajar berupa perubahan tingkah laku pada seseorang tersebut,misalnya dari yang tidak tahu menjadi tahu, dan dari yang tidak mengerti menjadimengerti. Menurut Oemar Hamalik (2001: 30), hasil belajar akan tampak padasetiap perubahan pada aspek-aspek tersebut. Adapun aspek-aspek itu n,apresisasi,emosional,hubungan sosial, jasmnai, etis atau budi pekerti, dan sikap.1.7.4 Mata Pelajaran TIKMata pelajaran TIK merupakan pelajaran dimana peserta didik mempelajari suatuteknologi yang sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari. Dengan perkembanganzaman yang ada, pengenalan teknologi hendaknya dilakukan sedini mungkin.Agar anak dapat lebih siap dan percaya diri dalam menghadapi tantanganperubahan zaman.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA2.1. BelajarBelajar merupakan proses internal yang kompleks. Yang terlibat dalamproses internal tersebut adalah seluruh mental yang meliputi ranah-ranah kognitif,afektif, dan psikomotorik. Sedangkan kompleks belajar tersebut dapat dipandangdari dua subjek, yaitu dari siswa dan dari guru. Dari segi siswa, belajar merupakansebagai suatu proses. Dan dari segi guru, proses belajar tersebut tampak sebagaiperilaku belajar tentang sesuatu hal.Menurut Muhibbin Syah (2007: 63), belajar adalah kegiatan yangberproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraansetiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa berhasil atau gagalnyapencapaian tujuan pendidikan itu amat tergantung pada proses belajar yangdialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah ataukeluarganya sendiri.Sedangkan menurut Mulyono Abdurahman (2003: 28), belajar merupakansuatu proses dari seorang individu yang berupaya mencapai tujuan belajar atauyang biasa disebut hasil belajar, yaitu suatu bentuk perubahan perilau yang relatifmenetap.Menurut Oemar Hamalik (2001:29), belajar bukan suatu tujuan tetapimerupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. Setelah belajar orang diharapkanmemiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai.8

9Menurut Agus Suprijono (2009: 2), beberapa pakar pendidikanmendefinisikan belajar sebagai berikut:a. GagneBelajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yangdicapaiseseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukandiperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah.b. TraversBelajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah lakuc. CronbachLearning is shown by change in behavior as a result of experience.(Belajar merupakan perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman)d. Harold SpearsLearning is to observes, to read, to imitate, to try somethingthemselves, tolisten, to follow direction. (dengan kata lain belajar adalahmengamati, membaca, meniru, menciba sesuatau, mendengar, danmengikuti arah tertentu).e. GeochLearning is change in performance as a result of practice. (Belajaradalah perubahan performance sebagai hasil latihan).f. MorganLearning is any relatively permanent change behavior that is aresult of past experience. (Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifatpermanen sebagai hasil dari pengalaman).Menurut Dimyati dan Mudjio (1994: 40), prinsip belajar merupakansebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa yang perlumeningkatkan upaya belajarnya maupun bagi guru dalam upaya meningkatkanmengajarnya. Prinsip-prinsip itu berkaitan dengan:1. Perhatian dan motivasiPerhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar.Perhatian siswa terhadap pelajaran akan timbul apabila bahan pengajaran sesuaikebutuhannya. Sedangkan motivasi dapat menjadi tujuan dan alat dalampembelajaran. Motivasi mempunyai kaitan yang erat dengan minat. Siswa yangmemiliki minat terhadap bidang studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya,sehingga timbul motivasi untuk mempelajari bidang studi tersebut. Motivasi dapat

10bersifat bersifat internal, artinya datang dari dirinya sendiri, dapat juga bersifateksternal, datang dari orang lain: dari guru, orang tua, teman, dan sebagainya.Motivasi juga dibedakan atas motif intrinsik yaitu tenaga pendorong yang sesuaidengan perbuatan yang dilakukan dan motif ekstrinsik adalah tenaga pendorongyang ada di luar perbuatan yang dilakukannya tetapi menjadi penyertanya.2.KeaktifanBelajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisadilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktifmengalami sendiri. Dalam setiap proses belajar selalu menampakkan keaktifansiswa. Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yangmudah kita amati sampai kegiatan psikis yang susah diamati. Kegiatan fisik dapatberupa membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan dansebagainya.3. Keterlibatan langsung / berpengalamanMenurut Dimyati dan Mudjio (1994: 42), Edgar Dale dalam penggolonganpengalaman belajarnyayang dituangkan dalamkerucut pengalamannyamengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah belajar melaluipengalaman langsung. Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidaksekedar mengamati secraa langsung tetapi ia menghayati, terlibat langsung dalamperbuatan dan tanggung jawab terhadap hasilnya.4. PengulanganPengulangan dilakukan untuk melatih daya-daya jiwa dan untukmembentuk respon yang benar dan membentuk kebiasaan-kebiasaan. Walaupun

11kita tidak dapat menerima bahwa belajar adalah pengulangan, karena tidak dapatdipakai untuk menerangkan semua bentuk belajar, namun prinsip pengulanganmasih relevan sebagai dasar pembelajaran. Dalam belajar masih tetap diperlukanlatihan/pengulangan.5. TantanganDalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai,tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbullahmotif untuk mengatasi hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahan belajartersebut. Agar pada anak timbul motif yang kuat untuk mengatasi hambatandengan baik maka bahan belajar harus menantang. Tantangan yang dihadapidalam bahan belajar membuat siswa bergairah untuk mengatasinya.6. Balikan dan penguatanSiswa belajar sungguh-sungguh dan mendapatkan nilai yang baik dalamulangan. Nilai yang baik tersebut dapat merupakan operant conditioning ataupe

bahwa, penerapan model pembelajaran talking stick dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa mata pelajaran TIK kelas VII SMP N 1 Kandeman. Disarankan untuk guru dapat menerapkan model pembelajaran talking stick ini pada materi maupun mata pelajaran lain dengan keaktifan dan hasil belajar yang masih rendah.