Penerapan Kode Etik Jurnalistik Pada Koran Harian Berita Kota Makassar

Transcription

PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIKPADA KORAN HARIAN BERITA KOTA MAKASSARSKRIPSIDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih GelarSarjana Sosial Jurusan Jurnalistikpada Fakultas Dakwah dan KomunikasiUIN Alauddin MakassarOlehKASIM50500107068FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASIUIN ALAUDDIN MAKASSAR2013i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSIDengan penuh kesdaran, penyusun yang bertanda tangan di bawah ini menyatakanbahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penyusun sendiri. Jika dikemudian hariterukti bahwa isi skripsi ini merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat olehorang lain, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.Makassar, 26 Maret 2013PenyusunKASIMNIM : 50500107068ii

PENGESAHAN SKRIPSISkripsi yang berjudul, “Penerapan Kode Etik Jurnalistik Pada Koran HarianBerita Kota Makassar”, yang disusun oleh Kasim, NIM: 50500107068, MahasiswaJurusan Jurnalistik pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar,telah diuji dan dipertahankan dalam sidang munaqasyah yang diselenggarakan padahari Kamis, tanggal 29 Nopember 2012, dinyatakan telah dapat diterima sebagai salahsatu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Komunikasi JurusanJurnalistik ( dengan beberapa perbaikan ).Makassar, 24 Maret 2013DEWAN PENGUJI :Ketua: Dr. Hj. Muliaty Amin, M.Ag()Sekretaris: Drs. Alamsyah, M.Hum()Munaqisy I: Muhammad Anshar Akil, ST.,M.Si ()Munaqisy II: Ramsia Tasruddin, S.Ag.,M.Si()Pembimbing I: Dr. Mustari Mustafa, M.Pd()Pembimbing II: Dr. Firdaus Muhammad, M.Ag()Diketahui oleh :Dekan Fakultas Dakwah dan KomunikasiUIN Alauddin Makassar,Dr. Hj. Muliaty Amin M.Ag.NIP. 19540915 198703 2 001iii

KATA PENGANTARSegala puji bagi Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya sertanikmat yang tak terhingga, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir inidengan judul “Penerapan Kode Etik Jurnalistik Pada Harian Berita Kota Makassar”sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Sosial pada Fakultas Dakwahdan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis sadar bahwa tanpa bantuan danbimbingan berbagai pihak maka tugas akhir ini sulit untuk terwujud. Untuk itu dalamkesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesarbasarnya kepada: Kedua orang tua dan kakak, adik yang selalu mendo’akan, sertamemberikan dukungan baik moril maupun materiil. Selain itu pada kesempatan initidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada:1. Rektor, beserta Pembantu Rektor UIN Alauddin Makassar2. Dekan dan para Pembantu Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UINAlauddin Makassar.3. Dr. Firdaus Muhammad, M.Ag, selaku Ketua Jurusan dan Drs Alamsyah, M.Hum, selaku Sekretaris Jurusan Jurnalistik dan segenap dosen dan Staf TataUsaha Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alaauddin Makassar.4. Dr. Mustari Mustafa M.Pd. dan Dr. Firdaus Muhammad masing-masing sebagaipembimbing I dan pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan pikiranuntuk kesempurnaan skripsi ini.5. Kepala perpustakaan UIN Alauddin Makassar dan Staf yang membantu penulisdalam penyusunan skripsi ini.6. Kepala perpustakaan FakultasDakwah dan Komunikasi beserta staf yang telahmemberikan pelayanan yang baik kepada penulis.iv

7. Muhammad Arsan Fitri selaku Pimpinan Redaksi Harian Berita Kota Makassardan yang selalu membantu, mendoakan, dan memberikan semangat, arahan, untukpenulis dalam menyelesaikan proses penelitian.8.Rekan-rekan angkatan 2007 yang telah memberikan semangat dan doronganselama penyusunan tugas akhir ini.9. Dan terakhir, untuk semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikantugas akhir ini.Penulis menyadari sepenuhnnya bahwa dalam penyusunan tugas akhir inimasih banyak kekurangan, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulismengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun guna memperbaiki tugasakhir ini.Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat menambah ilmu pengetahuan danbermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.Wassalamu’alaikum Wr. Wb.Makassar, 26 Maret 2012PenulisKASIM50500107068v

DAFTAR ISTILAH (GLOSSARY)AActa diurnaagents of changeBBina Baru: catatan harian yang digunakan kerajaan Romawi: agen perubahan: Nama koran harian Berita Kota Makassar sebelum berubamenjadi Berita Kota MakassarCComon sense: Akal sehatEEtnografiEnkulturasi: deskripsi tentang kebudayaan suku-suku bangsa yg hidup: pembudayaanFFugger ZeitungenGGetakeeperITo InfluenceMMass mediatedPPenerapanPublcityPeriodicityPlace: surat-surat berita yang diperoleh dan dihimpun olehkeluarga Fugger dari tahun 1568-1605.: orang atau satu kelompok yang dilalui suatu pesan dalamperjalanannya dari sumber kepada penerima.: Mempengaruhi: Media massa: transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi kegenerasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat: penyebaran kepada khalayak atau kepada publik: Keteraturan dalam pemberitaan: Tempatvi

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL .iHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI . .iiHALAMAN PENGESAHAN .iiiKATA PENGANTAR . .ivDAFTAR ISTILAH (GLOSSARY .viDAFTAR ISI .viiABSTRAK . .ixBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang .1B. Rumusan Masalah . .8C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .8D. Garis-garis besar Isi Skripsi .10BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Teori Dasar . .111.Komunikasi .112.Komunikasi Massa . .133.Teori Gatekeeper . .15vii

B. Devinisi Konsep . .181.Pengertian Etika .182.Kode Etik .343.Jurnalistik .394.Kode Etik Jurnalistik .535.Surat Kabar (Koran) . .61C. Alur Penelitian .63BAB III METODOLOGI PENELITIANA. Metode Penelitian . .64B. Teknik Pengumpulan Data . .65C. Subjek Penelitian dan Informan . .65D. Waktu Penelitian . .69E. Teknik Analisis Data . .69BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian .701.Deskripsi Umum Harian Berita Kota Makassar .702.Visi, Misi dan Logo Koran Harian BKM .743.Struktur Organisasi Koran Harian Berita Kota Makassar .75viii

B. Pembahasan . .791.Pengetahuan Wartawan Tentang Kode Etik Jurnalistik. .792.Penerapan Kode Etik Jurnalistik . .90BAB V PENUTUPA. Kesimpulan .101B. . Saran . .102KEPUSTAKAAN .104LAMPIRAN . .106RIWAYAT HIDUP PENULIS .116ix

ABSTRAKNamaNIMJudul Skripsi: Kasim: 50500107068: Penerapan Kode Etik Jurnalistik Pada Harian Berita KotaMakassarSkripsi ini meneliti tentang Penerapan Kode Etik Jurnalistik Pada HarianBerita Kota Makassar, yang disajikan melalui pendekatan deskriptif dengan metodekualitatif. Data hasil penelitian diperoleh melalui wawancara, observasi dandokumentasi.Studi penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa Undang-UndangNo. 40 Tahun 1999 Tentang Kode Etik Jurnalistik sangat dibutuhkan oleh para insanpers yang mencari berita di lapangan. Kode Etik Jurnalistik tentunya diharapkan akanmenjadi bekal para wartawan untuk menekuni sebuah profesi jurnalistik sehinggamereka dapat bekerja dengan baik dan benar. Kemudian upaya-upaya yang dilakukanoleh para wartawan dalam menekuni profesi ini sehingga mereka dapatmelaksanakan, menyelesaikan tugas dan tanggaung jawabnya sebagai wartawan yangprofesional.Instrumen (alat) penelitiannya adalah pedoman wawancara (inter view), danalat perekam (blacbery recorder).Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa harian Berita Kota Makassar telahmenerapkan Kode Etik Jurnalistik dalam Proses Pemeberitannya, namun masih adasebagian wartawan harian Berita Kota Makassar belum memahami secarakeseluruhan isi Kode Etik Jurnalistik karena beberapa faktor yaitu: pertama, latarbelakang pendidikan bukan dari jurusan komunikasi massa terkhusus jurnalistik,kedua, belum perna mengikuti pelatihan jurnalistik terkhususmateri Kode EtikJurnalistik.Adapun yang menjadi sumbangsih dari penelitian tentang Penerapan KodeEtik Jurnalistik ini adalah untuk menjadi dasar pengetahuan, pegangan dan bekalyaitu (bersifat preventif, penyaluran, penyesuaian, perbaikan dan pengembangan).Usaha tersebut tidak berhenti sampai disitu tetapi kita berusaha memberikan motivasikepada wartawan untuk dijadikan sebagai pengangan yang sifatnya prinsipil dalammenjalankan tugas sehari-harinya.x

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangDewasa ini Teknologi komunikasi massa mengalami perkembangan yangsangat pesat. Hal ini dibuktikan mudahnya berhubungan dengan orang yang berada dinegara lain. Jarak yang dulunya terasa amat jauh, kini sudah terasa amat dekat denganhadirnya alat telekomunikasi. Berbagai informasi dan peristiwa yang terjadi dibelahan dunia lain dengan mudah dan cepat diketahui.Selain informasi dan peristiwa yang cepat, juga masyarakat dengan mudahnyamendapatkan pilihan informasi. Masyarakat memiliki banyak pilihan informasi yangdidapatkan seperti informasi dari pers seperti surat kabar dan majalah, juga darimedia elektronik seperti radio dan televisi, bahkan sekarang ini muncul jaringaninternet yang memberikan informasi yang beragam dan mendunia.Semakin cepatnya arus informasi, semakin beragamnya media yang ada dansemakin mudah mendapatkannya, dan pada gilirannya akan meningkatkan kualitassumber daya manusia. Menurut Ziauddin Sardar dalam bukunya Tantangan DuniaIslam Abad 21 bahwa informasi yang disajikan sekarang ini, merupakan suatu rahmatbagi umat manusia. Hal ini dapat dilihat di televisi, surat kabar, dan majalah-majalah1

2yang mewah.1 Untuk mendapatkan informasi atau berita, maka ini adalah tugasseorang wartawan (jurnalis).Namun dalam kegiatan pemberitaannya wartawan harus memberikaninformasi yang akurat, lengkap, jelas, jujur serta aktual, dan juga dapat memberikanprediksi serta petunjuk ke arah perubahan dan transformasi. Selain itu wartawan pulaharus mempertanggungjawabkan berita yang didapatkannya. Meskipun pekerjajurnalistik memiliki kebebasan,namun tidak dapat terlepas dari tanggungjawab.Pers adalah salah satu lembaga yang sangat urgen dalam ikut mencerdaskanserta membangun kehidupan bangsa, yang hanya dapat terlaksana jika persmemahami tanggung jawab profesinya serta norma hukum guna meningkatkanperannya sebagai penyebar informasi yang obyektif, menyalurkan , aspirasi rakyat,memperluas komunikasi dan partisi pasi masyarakat, terlebih lagi melakukan kontrolsocial terhadap fenomena yang timbul berupa gejala-gejala yang dikhwatirkan dapatmemberikan suatu dampak yang nengatif.Dalam jurnalistik kita mengenal Kode Etik Jurnalistik Dewan Pers yangberdasarkan ketentuan pasal 15 UU No. 40 tahun 1999 tentang pers, merupakanstandar aturan perilaku dan moral yang mengikat para jurnalis dalam melaksankanpekerjaannya. Namun pada kenyataannya semakin hari laporan masyarakat mengenaipelanggaran semakin bertambah. Menurut penelitian Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI)tahun 2009 ditemukan 88 persen wartawan yang ada di Indonesia tidak pernah1Ziauddin Sardaar, Tantangan Dunia Islam Abad 21, (Bandung: Mizan, 1993) , h. 24

3membaca dan memahami Kode Etik Jurnalistik, karena banyak wartawan yangmerasa Kode Etik Jurnalistik hanya membatas ruang gerak wartawan. Dari 45 pesertakursus jurnalistik mengatakan tidak bisa menilis berita jika mengikuti Kode EtikJurnalistik yang ada2.Dalam kegiatan penyebarluasan informasi koran Berita Kota Makassarmenggunakan media cetak sampai pada masyarakat. Penyelenggaraan kegiatan pemberitaan oleh koran Berita Kota Makassar tidak semata-mata untuk mencarikeuntungan, melainkan sesuai dengan prinsip-prinsip independen, netral, mandiri danprogram pemberitaannya senantiasa berorientasi kepada kepentingan masyarakat baikdalam bidang informasi, pendidikan dan hiburan serta usaha-usaha lainnya.Oleh karena itu yang dibutuhkan seorang wartawan adalah kejujuran.Kejujuran dalam mengumpulkan data, mengola dan menyajikan berita, sehinggawartawan harus memahami etika profesinya sebagai jurnalis. Seorang wartawan yangmelebih-lebihkan sebuah berita dengan maksud untuk membuat berita itu lebih hebohdan sensasional merupakan pelanggaran etika jurnalistik.Wartawan yang dengan mudah tergoda untuk memperuncing fakta-faktadengan menghilangkan sebahagian berita, menfokuskan suatu detail yang kecil tetapimenyentil, atau dengan memancing kutipan-kutipan yang provokatif, yang tujuannyabukanlah untuk mengatakan suatu kebenaran melainkan untuk menarik perhatian.32Kompas, Edisi Rabu tanggal 19 April 2006, h. 25William L. Rivers dan Cleve Mathews, Ethic for The Media diterjemahkan oleh ArwahSetiawan dan Danan Priyatmokop, dengan judul Etika Media ( Jakarta: Gramedia,1994), h. 603

4Wartawan seperti inilah yang melanggar etika dalam jurnalistik. Allah telahberfirmanQS. Al-Nahl (16) : 116 Terjemahnya:Dan janganlah kamu mengatakan apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta''ini halal dan ini haram' untuk mengadakan kebohongan terhadap Allah.Sesungguhnya orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalahberuntung.4Melihat ayat tersebut diatas, maka seorang wartawan dilarang keras untukmelakukan kebohongan dalam menyajikan berita karena akan merugikan orangbanyak dan bahkan dirinya sendiri, Melihat peran dan fungsi wartawan sebagaipemberi informasi dan pendidik massal, memberikan hiburan, melakukanpengawasan oleh masyarakat, penyalur aspirasi rakyat banyak, pembentukkecenderungan pendapat masyarakat, kelompok penekan yang dapat turutmempengaruhi dan mewarnai kebijakan politik negara dan pembela kebenaran dankeadilan.54Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya (Jakarta: Depertemen AgamaRI, 1982), h. 4195Ahmad Y. Samantho, Jurnalistik Islam (Panduan Praktis bagi para Aktivis Muslim),(Jakarta: Harakah, 2002), h.64

5Beberapa dari peran dan fungsi wartawan di atas, maka peran dan fungsisebagai pembela keadilan dan kebenaran dianggap hal yang sangat penting, karenadapat melakukan control di tengah-tengah masyarakat terhadap kemungkaran yangterjadi. Fungsi keadilan ini juga banyak diakui oleh orang sebagai fungsi yangbersifat universal dan ideal. Fungsi kebenaran dan keadialan ini berkaitan dengansistem nilai , norma, etika dan agama.Bagi pekerja jurnalistik, kepatuhan terhadap Kode Etik Jurnalistik merupakanhal yang sangat penting dan wajib bagi pekerja jurnalistik. Tanpa memperhatikanKode Etik Jurnalistik maka pekerjaan jurnalistik dapat saja menyebarkan berita-beritabohong yang dapat menyesatkan semua pembaca.Kode etik jurnalistik adalah landasan moral bagi wartawan yang berisi kaidahpenuntun serta pemberi arah tentang apa yang seharusnya dilakukan dan tentang apayang seharusnya tidak dilakukan wartawan dalam menjalankan tugas-tugasjurnalistiknya.Etika jurnalistik adalah sebuah aturan tentang bagaimana seharusnya nyampaikanberita.Profesionalisme wartawan adalah bagian dari kompetensi wartawan, yaitu mencakuppenguasaan keterampilan (skill), didukung dengan pengetahuan (knowledge), dandilandasi kesadaran (awareness) yang diperlukan dalam melaksanakan tugas danfungsi jurnalistik. Menarik sekali bila membahas etika jurnalistik secara general, sertapenerapan etika profesi itu dalam kesehariannya. Jadi secara khusus wartawan harus

6sudah memahami seluk beluk kode etik tersebut dalam prakteknya wartawan sudahdapat mengaplikasikan nilai-nilai tersebut.Dengan adanya kode etik, pers menetapkan sikapnya yang tegas mengenairuang lingkup dan batasan-batasan kebebasan pers, yaitu dengan menegaskan batasbatas mana terjadi penyimpangan terhadap kepentingan pribadi, kepentingan negaradan kepentingan publik. Melihat itu maka diperlukan adanya pemahaman danpenerapan tentang etika jurnalistik. Demikianlah kritik terhadap pers media suratkabar, dan tentunya peneliti berharap adanya perbaikan tatanan nilai etos kerjaprofesionalisme wartawan sehingga mengurangi kelemahan-kelemahan pers.Penelitian tentang penerapan Kode Etik Jurnalistik menurut peneliti adalahsesuatu yang sangat menarik dan “menantang” karena memberikan payungperlindungan yang kuat, baik untuk pihak pers maupun untuk masyarakat luas,terlebih bila itu ditinjau dari sudut pandang profesionalisme wartawan itu sendiri,yaitu mengupas tuntas baik secara konseptual maupun secara praktis implementasiwartawan dalam peliputan berita di masyarakat.Pada penulisan ini, peneliti mengambil objek penelitian pada Koran HarianBerita Kota Makassar yang merupakan media cetak lokal yang terbit di KotaMakassar dan sekitarnya. Sebagai salah satu perusahaan pers yang sudah cukup lamadan bergerak dibidang media cetak, Koran harian Berita Kota Makassar berusahauntuk mewujudkan fungsinya sebagai lembaga pers. Hal terpenting yang harusdimiliki oleh perusahaan pers dalam menunjang para wartawan dalam melakukan

7pekerjaan secara profesional adalah dengan dukungan yang baik dan tentunyakomunikasi yang efektif untuk mendukung terhadap tercapainya sasaran dan tujuanperusahaan.Sebagai media yang terus berkembang saat ini, koran harian Berita KotaMakassar terus memprioritaskan para wartawannya untuk bekerja profesional danmenaati rambu-rambu jurnalistik, sehingga memiliki karya jurnalistik yangberkualitas. Hal itu dipengaruhi motivasi dan dedikasinya yang tinggi bagiperusahaan.Secara konseptual, pemberitaan perlu dilandasi oleh prinsip mengutamakankepentingan khalayak. Berdasarkan prinsip inilah para wartawan yang meliput beritadituntut untuk mengerahkan segala sumber daya mereka dan menjalin komunikasiyang baik dengan narasumber untuk melaporkan peristiwa dan pernyataan yang akanmenguntungkan khalayak.Hal-hal yang dijelaskan di atas merupakan tantangan perusahaan media.terutama koran Berita Kota Makassar dalam membina wartawannya, sehinggamemiliki kepribadian dan karakter yang baik guna meningkatkan pemahaman ataslandasan pers nasional sebagai rambu-rambu kerja seorang jurnalis. Dengan adanya pemahaman kode etik sebelum wartawan turun kelapanganuntuk mencari berita, para wartawan dituntut untuk mengeluarkan ide mereka dalamdiskusi dan pengarahan dari kepala redaksi atas segala tujuan yang akan dicapaidengan masalah yang mungkin timbul tentunya dapat diselesaikan dengan jalanmusyawarah yang baik, dengan begitu di harapkan segala evaluasi yang mungkin

8timbul dapat memberikan perkembangan bagi perusahaan sehingga segala hasil karyajurnalistik dapat diakui dan diterima oleh masyarakat secara umum yangmembutuhkan informasi pemberitaan bernilai tinggi dan dapat dipertanggungjawabkan.B. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian di atas, maka dapat dipahami bahwa yang menjadi pokokpermasalahan adalah seberapa jauhkah Kode Etik Jurnalistik menjadi landasan danpetunjuk bagi wartawa koran harian Berita Kota Makassar dalam menjalankan tugasjurnalistiknya dengan sub bahasan sebagai berikut:1. Bagaimana pemahaman Wartawan Koran Berita Koran Makassar terhadapKode Etik Jurnalistik?2. Bagaimana penerapan Kode Etik Jurnalistik pada koran hariam Koran HarianBerita Kota Makassar?C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian1. Tujuan Penelitiana. Untuk mengetahui pemahaman wartawam Koran Harian Berita KotaMakassar tentang Kode Etik Jurnalistikb. Untuk mengetahui penerapan Kode Etik Jurnalistik pada Koran Berita KotaMakassar.

92. Kegunaan Penelitiana. Kegunaan TeoritisHasil penelitian ini berguna untuk pengembangan ilmu pada kajianKomunikasi secara umum dan konsentrasi Jurnalistik secara khusus yaitu tentangpenerapan Kode Etik Jurnalistik.b. Kegunaan Praktis1. Untuk memberikan wawasan yang komprehensip kepada semua pihak, baiksebagai pelaku dalam jurnalistik (produsen) untuk dijadikan pengangan yangharus dipedomani maupun sebagai pengguna (konsumen) untuk menilai hasilkerja dari produsen.2. Dengan adanya pembahasan ini, maka diharapkan akan menjadi salah satupelengkap dan referensi dalam memahami tentang jurnalistik khusunya kepadaorang-orang yang terlibat dalam jurnalistik ini, dan kepada kalangan akademisbidang jurnalistik pada berbagai perguruan tinggi terkhusus lagi bagimahasiswa UIN yang mengambil jurusan ilmu komunikasi dengan konsentrasijurnalistik.D. Garis-Garis Besar IsiSebagai gambaran awal tentang isi skripsi maka penulis dapat memberikanpenjelasan sekilas tentang gambaran atau garis-garis besar isi skripsi sebagai berikut:

10bab pertama, dimulai dengan pendahuluan yang menjelaskan tentang latar belakangmengapa penulis memilih judul tersebut untuk diteliti dan dibahas secara mendalam.Selanjutnya menarik rumusan masalah, kemudian deefinisi operasional dan ruanglingkup penelitian dilanjutkan dengan tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka,metode penelitian yang digunakan, selanjutnya garis-garis besar isi skripsi.bab kedua, penulis menguraikan kajian pustaka tentang pemikiran-pemikiran sertateori yang berkaitan dengan judul penulis dalam hal ini Penerapan Kode EtikJurnalistik pada koran harian Berita Kota Makassarbab ketiga, menguraikan metode penelitian yang meliputi jenis dan lokasi penelitian,teknik pengumpulan, teknik analisis data.bab keempat, memuat pembahasan dari hasil penelitian. Yang meliputi pembahasanyang menjelaskan tentangbagaimana penerapa Kode Etik Jurnalistik sertapemahaman para wartawan koran harian Berita Kota Makassar terhadap Kode EtikJurnalistik.Bab kelima, memuat kesimpulan akhir sebagai jawaban atas semua batasan masalahyang telah dirumuskan oleh peneliti untuk dapat dikembangkan pada masa yang akandatang dan diakhiri dengan saran-saran yang konstruktif bagi pihak yang tekait.

11BAB IITINJAUAN PUSTAKAUtnuk lebih jelasnya penulis akan menguraikan secara sistematis teoritisskripsi ini dimulai dari teori dasar menuju defenisi konsep yang juga di bahas olehpenulis.A. Teori Dasar1.KomunikasiIstilah komunikasi berasal dari bahasa Inggris Communication, dan daribahasa latin communicatus yang mempunyai arti berbagi atau menjadi milik bersama,komunikasi diartikan sebagai proses sharing di antara pihak-pihak yang melakukanaktivitas komunikasi tersebut. Komunikasi secara luas diartikan sebagai prosespenyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan.Kelley menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses melalui manaseseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata)dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak). 11Kelley H. H, Communication and Persuasion, (Yale University Press, 1953), h. 125

12Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa,mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasilapa? (who? says what? in which channel? to whom? with what effect).Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan,penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorangdan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu. Definisi tersebutmemberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah suatu prosesmengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan.Setiap pelaku komunikasi dengan demikian akan melakukan empat tindakan :membentuk, menyampaikan, menerima, dan mengolah pesan. Ke-empat tindakantersebut lazimnya terjadi secara berurutan. Membentuk pesan artinya menciptakansesuatu ide atau gagasan. Ini terjadi dalam benak kepala seseorang melalui proseskerja sistem syaraf. Pesan yang telah terbentuk ini kemudian disampaikan kepadaorang lain baik secara langsung ataupun tidak langsung. Bentuk dan mengirim pesan,seseorang akan menerima pesan yang disampaikan oleh orang lain. Pesan yangditerimanya ini kemudian diolah melalui system syaraf dan diinterprestasikan.Setelah diinterprestasikan, pesan tersebut dapat menimbulkan tanggapan atau reaksidari orang tersebut. Apabila ini terjadi, maka si orang tersebut kembali akanmembentuk dan menyampaikan pesan baru. Demikianlah ke-empat tindakan ini akanterus-menerus terjadi secara berulang-ulang.Pesan adalah Produk utama komunikasi. Pesan berupa lambang-lambang yangmenjalankan ide/gagasan, sikap, perasaan, praktik atau tindakan. Bisa berbentuk kata-

13kata tertulis, lisan, gambar-gambar, angka-angka, benda, gerak-gerik atau tingkahlaku dan berbagai bentuk tanda-tanda lainnya. Komunikasi dapat terjadi dalam diriseseorang, antara dua orang, diantara beberapa orang atau banyak orang. Komunikasimempunyai tertentu. Artinya komunikasi yang dilakukan sesuai dengan keinginandan kepentingan para pelakunya. Seiring berjalannya waktu komukasi berkembangmenjadi Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifatmultidisipliner, tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarikpada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian komunikasi menjadisemakin banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan arti, cakupan,konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya saling melengkapi mbanganilmukomunikasi.2.Komunikasi MassaKomunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris, mass communication,sebagai kependekan dari mass media communication. Artinya, komunikasi yangmenggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah masscommunication atau communications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa(mass media) sebagai kependekan dari media of mass communication. Massamengandung pengertian orang banyak, mereka tidak harus berada di lokasi tertentuyang sama, mereka dapat tersebar atau terpencar di berbagai lokasi, yang dalam

14waktu yang sama atau hampir bersamaan dapat memperoleh pesan-pesan komunikasiyang sama. Massa meliputi semua orang yang menjadi sasaran alat-alat komunikasimassa atau orang-orang pada ujung lain dari saluran. 2Dari penjabaran tersebut penulis mengartikan bahwa komunikasi massaadalah komunikasi yang dilakukan oleh lebih dari 1 orang dan menggunakan alatsebagai media dalam menyampaikan informasinya. Komunikasi masa memiliki ciriciri yaitu3:1. Bersifat tidak langsung, artinya harus melalui media teknis2. Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-pesertakomunikasi3. Bersifa terbuka, artinya ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan anonim4. Mempunyai publik yang secara tersebar.Karakteristik pertama menyatakan bahwa pesan-pesan media tidak dapatdilakukan secara langsung artinya jika kita berkomunikasi melalui surat kabar, makakomunikasi kita tadi harus diformat sebagai berita atau artikel, kemudian dicetak,didistribusikan, kemudian sampai ke audien. Antara kita dan audien tidak bisaberkomunikasi secara langsung, sebagaimana dalam komunikasi tatap muka. Istilahyang sering digunakan adalah interposed. Konsekuensinya adalah, karakteristik yangkedua, tidak terjadi interaksi antara komunikator dengan audien. Komunikasi2Berlo,wiryanto, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Erlangga, 2005), h. 233Noelle Neumann, Rahmat Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, (Bandung: RemajaRosdakarya), h. 1753

15berlangsung satu arah, dari komunikator ke audien, dan hubungan antara keduanyaimpersonal.Karakteristik pokok ketiga adalah pesan-pesan komunikasi massa bersifatterbuka, artinya pesan-pesan dalam komunikasi massa bisa dan boleh dibaca,didengar, dan ditonton oleh semua orang. Karakteristik keempat adalah adanyaintervensi pengaturan secara institusional antara si pengirim dengan si penerima.Dalam berkomunikasi melalui media massa, ada aturan, norma, dan nilai-nilai yangharus dipatuhi. Beberapa aturan perilaku normatif ada dalam kode etik, yang dibuatoleh organisasi-organisasi jurnalis atau media.Dengan demikian, komunikasi massa Juga dapat didefinisikan sebagai suatujenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah audien yang tersebar, heterogen,dan anonim melalui media massa cetak atau elektrolit sehingga pesan yang samadapat diterima secara serentak dan sesaat.3.Teori GatekeeperTeori dasar yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah teoriGatekeeper, Istilah Gatekeeper pertama kali digunakan

Bina Baru : Nama koran harian Berita Kota Makassar sebelum beruba menjadi Berita Kota Makassar C Comon sense : Akal sehat E Etnografi : deskripsi tentang kebudayaan suku-suku bangsa yg hidup Enkulturasi : pembudayaan F Fugger Zeitungen : surat-surat berita yang diperoleh dan dihimpun oleh keluarga Fugger dari tahun 1568-1605. G