Republik Indonesia Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Asia Nota Dinas

Transcription

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIANREPUBLIK INDONESIADEPUTI BIDANG KOORDINASI KERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONALASISTEN DEPUTI KERJA SAMA EKONOMI ASIANOTA DINASNomor : alLampiran: Plt. Kepala Biro Perencanaan: Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Asia: Penyampaian Narasi Kinerja Triwulan II Tahun 2022Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Asia: 28 Juli 2022: 1(satu) berkasSehubungan dengan Nota Dinas Kepala Biro Perencanaan Nomor AK.3.1168/SET.M.EKON.1/07/2022 tentang Permintaan Penyusunan Laporan KinerjaTriwulan II T.A 2022, maka bersama ini dengan hormat kami sampaikan LaporanKinerja Triwulan II T.A 2022 Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Asia sebagai upayaakuntabilitas dalam rangka mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik (goodgovernance) serta membantu mengidentifikasi capaian sasaran dan pelaksanaankinerja pada Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Asia.Berkenaan dengan hal tersebut, dapat kami sampaikan juga bahwa TimPenyusun Laporan Kinerja Triwulan II Tahun 2022 Keasdepan Kerja Sama EkonomiAsia telah melakukan pengisian dan upload bukti dukung pada linkhttps://2021.kinerja.ekon.go.id/Demikian disampaikan, atas perkenan Saudara, kami ucapkan terima kasih.Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku, dokumen ini telah ditandatanganisecara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE sehingga tidak diperlukantandatangan dengan stempel basah

Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2022Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi AsiaKementerian Koordinator Bidang PerekonomianA. Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2022Hasil pengukuran kinerja Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Asia sampai dengan Triwulan II Tahun 2022dapat ditampilkan pada Tabel 1, sebagai berikut:Tabel 1. Ringkasan Capaian Kinerja Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Asia Triwulan II Tahun 2022TargetRealisasiCapaianNoIndikator Kinerja UtamaSatuanTahunTriwulan II(%)2022ISasaran Kegiatan 1. TerwujudnyaKebijakan Bidang Kerja Sama Asiayang Berkualitas1.1 Indikator 1.1 Jumlah kesepakatan pada450%Forum8forum bilateral di Kawasan Asia yangdiketuai dan ditindaklanjuti KemenkoBidang Perekonomian1.2Indikator 1.2 Jumlah kerja sama ekonomi(PTA/FTA/CEPA, bilateral) KawasanAsia yang disepakati oleh K/L di perjanjiankerjasamaekonomi Asia yang terselesaikan dibawah pengendalian Kemenko BidangPerekonomianRatifikasi100%IISasaran Kegiatan 2. TerwujudnyaLayanan Program dan Tata Kelolayang BerkualitasIndikator 2.1 Indeks Kepuasan LayananKegiatan Deputi serta AdministrasiProgram dan Tata KelolaIndeks3 dari 4N/AN/AIndeks3 dari 4Baik375%2.1III3.1Sasaran Kegiatan 3. TerwujudnyaPelaksanaanKoordinasi,Sinkronisasi, dan Pengendalian diBidang Kerja Sama Ekonomi Asiayang efektifIndikator 3.1 Indeks Kualitas Koordinasi,Sinkronisasi,danPengendalian1

Kebijakan diEkonomi AsiaBidangKerjaSama3.2Indikator 3.2 Persentase PenyelesaianAnalisis Kebijakan bidang ekonomi AsiaIVSasaran Kegiatan 4. Terwujudnya TataKelola Asisten Deputi Kerja SamaEkonomi Asia yang BaikIndikator 4.1 Persentase ASN AsistenDeputi Kerja Sama Ekonomi Asia yangmemenuhi Jam Pelajaran (JP) 4.2Indikator 4.2 Nilai SAKIP Deputi BidangKoordinasiKerja SamaEkonomiInternasionalNilai83N/AN/A4.3Indikator 4.3 Persentase PemenuhanNilai Penilaian Mandiri PelaksanaanReformasi Birokrasi (PMPRB)Persentase80N/AN/A4.4Indikator 4.4 Persentase KualitasPelaksanaan Anggaran Asisten DeputiKerja Sama Ekonomi AsiaPersentase92N/AN/AKinerja Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Asia sampai dengan Triwulan II Tahun 2022 sebagaimanatercantum dalam ringkasan Tabel 1 dapat diuraikan sebagai berikut di bawah ini:2

1Sasaran Kegiatan 1: Terwujudnya Kebijakan di Bidang Kerja Sama Ekonomi Asia yangBerkualitasPencapaian Sasaran Strategis 1: Terwujudnya Kebijakan di Bidang Kerja Sama Ekonomi Asia yang Berkualitasditunjukkan oleh pencapaian tiga indikator kinerja yaitu:1. Jumlah kesepakatan pada forum bilateral di Kawasan Asia yang diketuai dan ditindaklanjuti KemenkoBidang Perekonomian2. Jumlah kerja sama ekonomi (PTA/FTA/CEPA, bilateral) Kawasan Asia yang disepakati oleh K/L dibawah pengendalian Kemenko Bidang Perekonomian3. Jumlah ratifikasi kesepakatan/perjanjian kerja sama ekonomi Asia yang terselesaikan di bawahpengendalian Kemenko Bidang PerekonomianCapaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:1.1. Jumlah kesepakatanpada forum bilateraldi Kawasan Asiayang diketuai danditindaklanjutiKemenko BidangPerekonomianLatar BelakangForum yang dipimpin oleh Kemenko Perekonomian pada tingkat Bilateraladalah forum di mana Kemenko Perekonomian menjadi koordinator dan focalpoint pada forum tersebut. Forum ini meliputi forum pada tingkat Deputi maupuntingkat Menteri. Adapun target yang ditetapkan sebagai berikut:1. SOM JCEC RI – ROKForum JCEC merupakan implementasi dari MoU antara KemenkoPerekonomian dan MOTIE Korea yang ditandatangani pada 10 September2018 bersamaan dengan kunjungan Presiden RI ke Korea. Forum inimerupakan kelanjutan dari Working Level Task Force (WLTF) RI-ROK yangtelah berjalan sejak 2011 hingga 2018.2. MM JCEC RI – ROKMM JCEC RI-ROK adalah pertemuan lanjutan setelah pelaksanaan SOMJCEC RI-ROK. MM JCEC merupakan pertemuan tingkat Menteri yangdipimpin Bersama oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian danMinister of Trade, Industry and Energy (MOTIE) Korea Selatan untukmembahas peningkatan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi,industri, energi, serta kerja sama e-commerce.3. Public Private Dialogue Track 1.5 Indonesia – JepangForum pembahasan potensi kerja sama Indonesia-Jepang. Isu yang dibahaspada pertemuan diantaranya yaitu kerja sama pada sektor-sektor humancapital, digital technology, supply chain, green industry, economic relationsfor regional development, dan isu lainnya.4. Pertemuan ke-5 TFT Baja RI-KoreaPertemuan TFT Baja ini diselenggarakan Kemenko Perekonomianbekerjasama dengan PT. Krakatau Steel dan POSCO dalam rangkamenindaklanjuti hasil Kunjungan Kenegaraan Presiden RI ke Seoul Republikof Korea tanggal 16 Mei 2016, yakni mengenai komitmen PemerintahIndonesia dalam mendukung Pembangunan Klaster Industri Baja oleh3

Krakatau Steel dan POSCO dengan kapasitas produksi sampai dengan 10juta ton di Cilegon pada tahun 2025.5. Forum Konsultasi Bilateral RI – JepangForum ini merupakan wadah konsultasi bilateral antara Indonesia denganJepang dimana tujuan utamanya untuk meningkatkan iklim usaha/investasidi Indonesia menjadi lebih baik sehingga investasi Jepang yang sudah adadi Indonesia dapat dipertahankan dan ditingkatkan, serta dapat menarikinvestasi baru dari Jepang.6. SOM ke-10 RI – SingapuraDalam rangka meningkatkan pertumbuhan perekonomian bilateral, padatahun 2010 Indonesia dan Singapura membentuk 6 (enam) Kelompok Kerja(Working Group) yakni: WG Batam, Bintan dan Karimun (BBK) dan KawasanEkonomi Khusus (KEK) lainnya, WG Investasi, WG Transportasi, WGTenaga Kerja, WG Pariwisata, dan WG Agribisnis. Kerja sama ini dilakukansecara silih berganti setiap tahunnya di masing-masing negara, didahuluidengan pertemuan tingkat Pejabat Tinggi (Senior Official Meeting), kemudianpertemuan tingkat Menteri (Ministerial Meeting) dan pertemuan tingkatKepala Negara (Leaders Retreat).7. MM ke-12 RI – SingapuraMM ke-12 RI – Singapura adalah pertemuan lanjutan setelah pelaksanaanSOM 6 WG RI-Singapura telah selesai dilaksanakan. MM 6 WG RISingapura merupakan pertemuan strategis tingkat Menteri dimana keduanegara mendiskusikan capaian-capaian dari kerja sama sebelumnya, solusiatas hambatan yang terjadi, serta rencana kerja sama bilateral ke depan.Pertemuan tingkat Menteri (Ministerial Meeting) pada tahun 2022rencananya akan dilakukan di Indonesia. Dalam pertemuan tingkat Menteri,kedua Menteri menyusun dan menandatangani laporan yang akandisampaikan kepada masing-masing kepala Negara (Joint report toLeaders), saat pertemuan tingkat Kepala Negara (Leaders’ Retreat)dilakukan.8. SOM Trilateral RI-Timor Leste-AustraliaKerja Sama Ekonomi Trilateral antara RI – Timor Leste – Australia bertujuanuntuk membahas perkembangan dan menindaklanjuti kerja sama ekonomitrilateral yang meliputi prioritas bagi Indonesia, yaitu konektivitas udara dandarat, konektivitas bidang komunikasi, peternakan, pariwisata, danpemberlakuan bebas visa di Timor-Leste. Forum dimaksud diadakan secarareguler di tingkat pejabat tinggi/ Senior Official Meeting.4

Hasil Pengukuran KinerjaHingga Triwulan II Tahun 2022, Jumlah forum yang dipimpin oleh KemenkoPerekonomian pada Kerja Sama Ekonomi Asia yang telah terealisasi sebesar50% atau mencapai 4 forum dari target 8 forum di Tahun 2022 denganringkasan sebagai berikut:Indikator KinerjaUtamaIKU-1.11.1. Jumlah forum yangdipimpin oleh KemenkoPerekonomian padaKerja Sama EkonomiAsiaSatuanTargetRealisasi% KinerjaForum8450%(Memuaskan)Deskripsi narasi:Pada Triwulan II 2022 forum yang dipimpin oleh Kemenko Perekonomian padaKerja Sama Ekonomi Asia yang sudah terlaksana yaitu:1. Public Private Dialogue Track 1.5 Indonesia – JepangPertemuan PPDT 1.5 Indonesia-Jepang dilaksanakan pada tanggal 25April 2022 di Kemenko Perekonomian. Dalam pertemuan ini, Indonesiadan Jepang mendiskusikan proyek kerja sama konkret di bidangpengembangan SDM, teknologi digital, rantai pasok, industri hijau,peningkatan kerja sama regional (ASEAN, RCEP dan IPEF), serta isulainnya terkait kebijakan sertifikat radioaktif produk Jepang, akses pasarproduk perikanan ke Jepang dan pembatasan impor baja.Hasil pelaksanaan PPDT 1.5 Indonesia-Jepang:a. Jepang melalui Komite SDM JJC akan mempromosikan programPemagangan untuk meningkatkan jumlah peserta magang Indonesia diJepang.b. Ocean Eyes perusahaan artificial intelligence (AI) kelautan asal Jepangberminat untuk berkolaborasi dengan perusahaan Indonesia dalammemanfaatkan teknologi AI di sektor perikanan.c. Indonesia mengusulkan kerja sama kemitraan dengan UMKM sebagaibagian dari rantai pasok global perusahaan Jepang.d. Jepang akan meningkatkan jumlah proyek kerja sama Joint CreditMechanism dengan salah satu proyek potensial yaitu proyekPembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).e. Indonesia juga mendorong BIMP-EAGA untuk dapat dikembangkansebagai bagian dari kerja sama kawasan Indo-pasifik.f. Indonesia menyampaikan bahwa saat ini kebijakan sertifikat bebasradioaktif untuk produk makanan, perikanan dan pertanian Jepangsedang dalam pembahasan untuk revisi peraturannya.g. Indonesia juga menyampaikan terkait akses pasar tuna kalengIndonesia ke Jepang, dimana Indonesia meminta Jepang untukmengeliminasi 4 pos tarif tuna Indonesia.5

2. Pertemuan SOM 6 WG RI – Singapura ke-10Pertemuan SOM 6 WG RI - Singapura yang ke-10 telah terlaksana padatanggal 10 Juni 2022 bertempat di Sheraton Hotel Belitung, ProvinsiBangka Belitung. Pertemuan ini diselenggarakan secara luring dihadirioleh seluruh perwakilan WG kedua negara. Dalam pelaksanaan SOM 6WG kali ini, dilakukan kegiatan kunjungan lapangan oleh kedua Co-Chairsbersama Delri dan delegasi Singapura, setelah pelaksanaan plenarymeeting. Kunjungan dilakukan ke beberapa tujuan wisata di kepulauanBelitung untuk melihat langsung peluang investasi dan pariwisata diBelitung. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini tidak hanyameningkatkan peluang bagi masuknya investasi asal Singapura keBelitung di sektor pariwisata, tapi juga menambah kedatangan wisatawanmancanegara asal Singapura. Hal ini bisa diangkat dalam bidang kerjasama Cruise Line dan Twinning Destinations pada WG Pariwisata.Selain itu, sektor energi baru terbarukan (EBT) dan berkelanjutan(sustainability) merupakan salah satu bidang kerja sama kedua negarayang menjadi fokus perhatian. Seperti pada WG BBK dan KEK lainnya,dapat dilaporkan terdapat investasi baru sektor EBT di wilayah Batamsebesar USD 9.2 miliar. Untuk saat ini, Kementerian ESDM sedangmerumuskan regulasi terkait EBT tersebut. Selain daripada itu pada WGInvestasi, dalam bidang infrastruktur dan sustainability, terdapatperkembangan positif terhadap 5 (lima) proyek infrastruktur publik yangdiidentifikasikan pada tahun 2021.Dengan demikian, pencapaian kinerja triwulan II tahun 2022 terealisasi denganbaik.Adapun kendala dalam pencapaian kinerja triwulan II adalah adanya perubahanpelaksanaan dari target awal karena menyesuaikan jadwal pimpinan sertadelegasi negara mitra. Berdasarkan target awal, pada triwulan II akandilaksanakan forum konsultasi Indonesia-Jepang dan Pertemuan ke-5 TFT BajaRI-Korea. Namun kedua pertemuan tersebut tidak dapat terlaksana padatriwulan II karena fokus pimpinan pada pertemuan SOM RI-Singapura danforum PPDT 1.5 Indonesia-Jepang yang seharusnya ditargetkan akandilaksanakan pada triwulan III dan IV.Upaya yang telah dilakukan pada triwulan II untuk menunjang pencapaiankinerja dengan mengadakan rapat koordinasi persiapan pertemuan SOM RISingapura dan rapat koordinasi persiapan pertemuan PPDT 1.5 IndonesiaJepang bersama K/L terkait. Untuk mendorong realisasi di triwulan berikutnyaakan dilakukan persiapan kegiatan, identifikasi permasalahan, dan koordinasipelaksanaan forum bilateral di Kawasan Asia.Berdasarkan hasil capaian kinerja triwulan II dan upaya yang akan dilakukan ditriwulan mendatang maka target kinerja tahun 2022 diproyeksikan dapattercapai.6

A.Pelaksanaan Rencana Kinerja (RENJA) dan Capaian Kegiatan TW lisasiOutputTw II%CapaianOutput1RekomendasiKebijakanKerja SamaEkonomi PersiapanForumBilateral 8(41,34%)00%B. Tabel Pelaksanaan Rencana Aksi dan Keterangan dalam PelaksanaanJumlah kesepakatan pada forum bilateral di Kawasan Asia yang diketuai danditindaklanjuti Kemenko Bidang PerekonomianNoStatusKeterangan ( dapatberisikan Kendala &RekomendasiPerbaikan)1Rapat koordinasi 6 WorkingGroup RI-Singapura dalamrangka tindak lanjutimplementasi kerja samadari hasil tahunsebelumnyaTerlaksanaSubstansi dari rakordimaksud telah dibahasdalam Rakor 6 WG untukPersiapan SOM RISingapura pada tanggal 3Juni 20222Rapat koordinasi 6 WorkingGroup RI-Singapura untukpersiapan Senior OfficialMeetingTerlaksanaTelah dilaksanakan pada3 Juni 20223Rapat koordinasipembahasan isu forumkonsultasi Indonesia JepangTertundadanDigeserRapat koordinasipembahasan isu forumkonsultasi Indonesia Jepang tertunda karenaPenyelenggaraanRencana Aksi TW II7

pembahasan isu forumkonsultasi Indonesia Jepang ditunda ke TW III.45Penyelenggaraan forumkonsultasi Indonesia –JepangTertundadanDigeserPenyelenggaraan forumkonsultasi Indonesia –Jepang tertunda karenaberdasarkan kesepakatandengan pihak Jepangakan dilaksanakan sekitarbulan Agustus atauSeptember sehinggapenyelenggaraan ditundake TW III.Rapat koordinasipertemuan TFT BajaTertundadanDigeserRapat koordinasipertemuan TFT Bajatertunda karenaPenyelenggaraan TFTBaja ditunda ke TW III.TertundadanDigeserPertemuan TFT BajadiselenggarakanKemenko Perekonomianbekerjasama dengan PT.Krakatau Steel danPOSCO. Pertemuan initertunda karena PTKrakatau Steel sedangmengalami masalahinternal sehingga belummemungkinkanterlaksananya pertemuanTFT Baja.Penyelenggaraan TFTBaja ke-5 digeser ke TWIII.6Penyelenggaraan TFT Bajake-57Rapat KoordinasiPersiapan Public andPrivate Track 1.5: JapanIndonesia Co-creationPartnership for Innovationand Sustainable EconomicSocietyTerlaksanaRapat KoordinasiPersiapan Public andPrivate Track 1.5: JapanIndonesia telahdilaksanakan padatanggal 13 April 2022.8Penyelenggaraan Publicand Private Track 1.5:TerlaksanaPenyelenggaraan Publicand Private Track 1.5:8

Japan-Indonesia Cocreation Partnership forInnovation and SustainableEconomic Society1.2. Jumlah Kerja SamaEkonomi Asia yangdisepakati oleh K/L dibawah PengendalianKemenko BidangPerekonomianJapan-Indonesia telahdilaksanakan padatanggal 25 April 2022.Latar BelakangPerjanjian kerja sama ekonomi Asia adalah persetujuan/perjanjian di bidangekonomi yang disepakati antara Indonesia dengan negara mitra di kawasanAsia. Hal ini meliputi kesepakatan yang dapat berupa persetujuan/perjanjiandalam bentuk PTA/FTA/CEPA dan Bilateral. Adapun target yang ditetapkansebagai berikut:a. Kesepakatan Kerja Sama Committee on Economic Cooperation IKCEPAIndonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IKCEPA) ditandatangani oleh Menteri Perdagangan, Republik Indonesia danMenteri Perdagangan, Korea Selatan pada tanggal 18 Desember 2020.Hasil penandatanganan IKCEPA mencakup perdagangan barang yangmeliputi elemen penurunan/penghapusan tarif, ketentuan asal barang,prosedur kepabeanan, fasilitasi perdagangan, dan trade remedies,perdagangan jasa, investasi, kerja sama ekonomi, serta pengaturankelembagaan.Salah satu chapter penting bagi Indonesia dalam IKCEPA adalah chapterEconomic Cooperation yang mengatur kerja sama ekonomi yang lebih luasantara Indonesia dan Korea dimana fokus utamanya adalah meningkatkankesalingsesuaian (complementarities) ekonomi kedua negara sertamemperdalam dan memperluas peran dua negara dalam rantai pasokregional dan global.Sektor yang dikerjasamakan dalam chapter ini yaitu industri, pertanian,kehutanan, perikanan, aturan dan prosedur perdagangan; pergerakan orangperorangan; dan sektor lainnya (UMKM, health care, jasa konstruksi dll).Dalam rangka pengaturan teknis atas kerja sama di bawah chapter IKCEPAini maka kedua negara sepakat menuangkan pengaturan detail teknis kerjasama dalam dokumen Impementing Arrangement (IA) yang sudahditandatangani pada 21 Desember 2020.b. Kesepakatan Joint Committee Meeting ke-17 GR IJEPAPerjanjian IJEPA ditandatangani pada Juli 2007 dan mulai efektif berlaku(entry into force) pada 1 Juli 2008. Setelah implementasi lebih dari limatahun, kedua pihak sepakat untuk dilakukan General Review IndonesiaJapan Economic Partnership Agreement (GR IJEPA). GR-IJEPA telahdilaksanakan sebanyak 16 putaran sejak tahun 2017 dengan melibatkan 8Working Group.Tujuan dari GR IJEPA secara umum adalah untuk perluasan akses pasarperdagangan barang termasuk melalui penghapusan dan pengurangan tarif9

yang mencakup barang industri, perikanan, kehutanan dan pertanian sertafleksibilitas prosedur dan peraturan terkait perikanan dan produk pertanian.c. Kesepakatan Kerja Sama RI-KhazakstanKerja sama RI-Kazakhstan merupakan implementasi MoU antara MenteriLuar Negeri Indonesia dan Menteri Perencanaan dan Anggaran RepublikKazakhstan pada 2012.The First Indonesia-Kazakhstan Joint Commission on EconomicCooperation (JCEC) telah diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 21Agustus 2013 yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang PerekonomianRI dan Menteri Perencanaan dan Anggaran Republik Kazakhstan.Pada 15 Desember 2020 telah diselenggarakan Technical EconomicConsultation RI-Kazakhstan. Pertemuan diselenggarakan untuk membahasusulan agenda pertemuan JCEC RI-Kazakhstan ke-2.Pada 29 November 2021, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama EkonomiInternasional telah bertemu dengan Duta Besar Kazakhstan. Padapertemuan ini membahas perkembangan kerja sama ekonomi IndonesiaKazakhstan. Dalam pertemuan tersebut pihak Kazakhstan mengusulkanuntuk dilaksanakannya Sidang Komite Bersama Kerja Sama EkonomiIndonesia-Kazakhstan pada level teknis.d. Kesepakatan kerja sama RI-Pakistan (IP-TIGA) dan RI-Bangladesh (IBPTA)Sejak Indonesia-Pakistan Preferential Trade Agreement (IP-PTA)diimplementasikan pada tahun 2013, hingga 2020 nilai perdagangan keduanegara meningkat secara signifikan yaitu tumbuh sebesar 62 persen dimananilai ekspor Indonesia ke Pakistan meningkat sebesar 68 persen. Setelahberjalan selama lima tahun, kedua negara sepakat untuk memperluasperjanjian dagang dari IP-PTA menjadi Indonesia-Pakistan Trade in GoodsAgreement (IP-TIGA). Dalam IP- PTA hanya mencakup 279 pos tarifIndonesia dan 320 pos tarif Pakistan, sedangkan IP-TIGA akan mencakuppenghapusan/pengurangan terhadap keseluruhan pos tarif kedua negarayang diperdagangkan.Kerja sama IB-PTA dibentuk pada bulan Januari 2018 denganditandatanganinya Joint Ministerial Statement on the Launching of theNegotiations for Indonesia-Bangladesh oleh Menteri Perdagangan keduanegara dan ditindaklanjuti dengan Preliminary Meeting on the Launching ofIndonesia-Bangladesh PTA. Cakupan PTA ini hanya meliputi perdaganganbarang (Trade in Goods). Dalam perundingan ini, Indonesia dan Bangladeshmasing-masing akan menurunkan tarif bea masuk sekitar 300 produk.Melalui kerja sama ini, eksportir Indonesia dapat memanfaatkan danmeningkatkan akses pasar non-tradisional Asia, khususnya bagi produkunggulan/potensi Indonesia ke Bangladesh.10

Hasil Pengukuran KinerjaHingga Triwulan II Tahun 2022, Jumlah Kerja Sama Ekonomi Asia yangdisepakati oleh K/L di bawah Pengendalian Kemenko Bidang Perekonomianyang telah terealisasi sebesar 0 atau mencapai 0% dari target Tahun 2022dengan ringkasan sebagai berikut:Indikator Kinerja UtamaIKU-1.2.1.2. Jumlah Kerja SamaEkonomi Asia yangdisepakati oleh K/L dibawah PengendalianKemenko BidangPerekonomianSatuanTargetRealisasi% KinerjaJumlah400%Deskripsi narasi:Pada Triwulan II 2022 Kerja Sama Ekonomi Asia yang disepakati oleh K/L dibawah Pengendalian Kemenko Bidang Perekonomian belum terlaksana karenadirencanakan akan mulai tercapai pada Triwulan III.Hingga triwulan II kerjasama IP-TIGA maupun IB-PTA belum dapat terlaksanakarena kedua negara tengah melakukan pembenahan dalam negeri terhadapancaman resesi dunia. Hingga akhir bulan Juni 2022, Bangladesh dapatmemenuhi dan membuka 309 pos tarif request Indonesia. Namun sebaliknya,Indonesia baru dapat memberikan/membuka 86 pos tarif dari 301 requestBangladesh. Lebih dari 70 persen, request yang diminta oleh Bangladeshberkaitan dengan industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dalam negeri. Hal inimenjadi perhatian tersendiri bagi Indonesia, dimana industri TPT merupakanindustri potensial dan menjadi salah satu industri andalan yang memberikankontribusi besar bagi perekonomian nasional. Hingga saat ini, Kementerianteknis terkait masih dalam tahap pengkajian.Selain itu untuk mencapai Kesepakatan Kerja Sama Committee on EconomicCooperation IK-CEPA diperlukan ratifikasi dokumen perjanjian IKCEPA olehkedua negara. Ratifikasi IKCEPA oleh Pemerintah Korea Selatan telah selesaipada bulan Juni 2021 yang lalu. Sedangkan disisi Pemerintah Indonesia, prosesratifikasi IKCEPA oleh DPR RI, pada tanggal 5 Juli 2022 baru disepakati olehsidang DPR RI tingkat I dan secara aklamasi setuju untuk dibahas dan disahkanpada sidang DPR RI tingkat II mendatang (dijadwalkan setelah reses DPR RI,diperkirakan pertengahan Agustus 2022). Hal ini mengakibatkan KesepakatanKerja Sama Committee on Economic Cooperation IKCEPA juga terhambat.Upaya yang telah dilakukan pada triwulan II untuk menunjang pencapaiankinerja yaitu menyelenggarakan rapat lanjutan pembahasan stocktaking potensikerja sama Indonesia-Kazakhstan pada tanggal 21 Juni 2022. Untuk mendorongrealisasi di triwulan berikutnya akan dilakukan persiapan kegiatan, identifikasipermasalahan, dan koordinasi pelaksanaan kerja sama ekonomi Asia yangdisepakati oleh K/L di bawah koordinasi Kemenko Bidang Perekonomian.11

Berdasarkan upaya yang akan dilakukan di triwulan mendatang maka targetkinerja tahun 2022 diproyeksikan dapat tercapai.A. Pelaksanaan Rencana Kinerja (RENJA) dan Capaian Kegiatan TW lisasiOutput Tw II%CapaianOutput1RekomendasiKebijakan KerjaSama mendasiPersiapanForum 00.171.728(41,34%)00%B. Tabel Pelaksanaan Rencana Aksi dan Keterangan dalam PelaksanaanJumlah Kerja Sama Ekonomi Asia yang Disepakati oleh K/L di bawahPengendalian Kemenko Bidang PerekonomianNoRencana Aksi TW II12Rapat koordinasipenyusunankesepakatan kerjasama ekonomidalam kerangkaIKCEPA tahun 2022Keikutsertaan dalamperundingan JointNegotiatingCommittee (JNC) IPTIGA dan/atau IBPTA12StatusKeterangan ( dapat berisikanKendala & RekomendasiPerbaikan)TertundadanDigeserRapat koordinasi penyusunankesepakatan kerja samaekonomi dalam kerangkaIKCEPA tertunda karenamenunggu selesainya prosesratifikasi IKCEPA. Rapatkoordinasi direncanakandilaksanakan pada TW III.TertundadandigeserBelum dapat terlaksana karenakedua negara tengah melakukanpembenahan dalam negeriterhadap ancaman resesi dunia.Perundingan Joint NegotiatingCommittee (JNC) IP-TIGAdan/atau IB-PTA direncanakanakan dilaksanakan TW III.

31.3. Jumlah ratifikasikesepakatan/perjanjian kerja sama ekonomiAsia yangterselesaikan dibawah pengendalianKemenko BidangPerekonomianRapat koordinasipenyusunankesepakatan kerjasama ekonomi RI KazakhstanTerlaksanaRapat koordinasi penyusunankesepakatan kerja samaekonomi RI - Kazakhstan telahdilaksanakan pada tanggal 21Juni 2022.Latar BelakangRatifikasi kerja sama ekonomi Asia adalah salah satu bentuk pengesahan atasperbuatan hukum untuk mengikatkan diri pada suatu perjanjianinternasional/proses adopsi perjanjian internasional ke dalam konstitusihukum nasional (melalui persetujuan dari badan eksekutif dan legislative)sehingga negara terkait dapat memanfaatkan perjanjian internasional tersebutpada negaranya masing-masing.Hal ini meliputi kesepakatan/perjanjian kerja sama ekonomi internasional yangtelah disahkan. Adapun target yang ditetapkan sebagai berikut:a. Penyelesaian Proses Ratifikasi IKCEPAIndonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IKCEPA) ditandatangani oleh Menteri Perdagangan, Republik Indonesiadan Menteri Perdagangan, Korea Selatan pada tanggal 18 Desember2020. Hasil penandatanganan IKCEPA mencakup perdagangan barangyang meliputi elemen penurunan/penghapusan tarif, ketentuan asalbarang, prosedur kepabeanan, fasilitasi perdagangan, dan traderemedies, perdagangan jasa, investasi, kerja sama ekonomi, sertapengaturan kelembagaan.Parlemen Korea telah menyetujui dan meratifikasi perjanjian IKCEPApada 29 Juni 2021. Pihak Indonesia telah menyampaikan dokumenperjanjian IKCEPA dan pendukungnya kepada DPR RI dengan melaluisurat Presiden ditujukan kepada DPR tanggal 12 April 2021 dan diterimaoleh DPR pada tanggal 13 April 2021. Proses ratifikasi IKCEPA oleh DPRRI, pada tanggal 5 Juli 2022 telah disepakati oleh sidang DPR RI tingkat Idan secara aklamasi setuju untuk dibahas dan disahkan pada sidang DPRRI tingkat II mendatang (dijadwalkan setelah reses DPR RI, diperkirakanpertengahan Agustus 2022).Hasil Pengukuran KinerjaHingga Triwulan II Tahun 2022, Jumlah ratifikasi kesepakatan/perjanjian kerjasama ekonomi Asia yang terselesaikan di bawah pengendalian KemenkoBidang Perekonomian yang telah terealisasi sebesar 0 atau mencapai 0% daritarget Tahun 2022 dengan ringkasan sebagai berikut:13

Indikator Kinerja UtamaSatuanTargetRealisasi% KinerjaIKU-1.3.1.3. Jumlah ratifikasikesepakatan/perjanjiankerja sama ekonomi Asiayang terselesaikan dibawah pengendalianKemenko BidangPerekonomianJumlah100%Deskripsi narasi:Pada Triwulan II 2022 ratifikasi kesepakatan/perjanjian kerja sama ekonomiAsia yang terselesaikan di bawah pengendalian Kemenko BidangPerekonomian belum terlaksana.Adapun kendala yang dihadapi dalam upaya mewujudkan IKU ini adalahproses ratifikasi yang cukup panjang dan lama sehingga memerlukan waktuyang lebih lama untuk mencapai IKU ini.Upaya yang telah dilakukan pada triwulan II untuk menunjang pencapaiankinerja yaitu pada tanggal 13 April 2022, Menko Perekonomian telahmengirimkan paraf persetujuan pada naskah RUU IKCEPA kepada MenteriSekretaris Negara.Berdasarkan hasil capaian kinerja triwulan II dan upaya yang akan dilakukandi triwulan mendatang maka target kinerja tahun 2022 diproyeksikan dapattercapai.A. Pelaksanaan Rencana Kinerja (RENJA) dan Capaian Kegiatan TW nKerja SamaEkonomi Asia677.138.000488.5352.093 (72.12%)00%2RekomendasiPersiapanForumBilateral 8(41,34%)00%14RealisasiAnggaranRealisasiOutput Tw II%CapaianOutput

B. Tabel mJumlah ratifikasi kesepakatan/perjanjian kerja sama ekonomi Asia yangterselesaikan di bawah pengendalian Kemenko Bidang PerekonomianNo12Rencana Aksi TWIIPengesahan UURatifikasi IKCEPAStatusTertundadanDigeserKeterangan ( dapat berisikanKendala & RekomendasiPerbaikan)Pada TW II proses ratifikasiIKCEPA masih dalam tahappembubuhan paraf pada tiaplembar oleh menteripemrakarsa dan menteriterkait. Pengesahan ratifikasiIKCEPA direncanakanterlaksana pada TW III.Sasaran Kegiatan 2: Terwujudnya Layanan Program dan Tata Kelola yang BerkualitasPencapaian Sasaran Kegiatan 2: Terwujudnya Layanan Program dan Tata Kelola yang Berkualitas yangditunjukkan oleh pencapaian indikator yaitu: Indeks Kepuasan Layanan Kegiatan Deputi serta AdministrasiProgram dan Tata Kelola.Capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:2.1 Indeks KepuasanLayanan KegiatanDeputi sertaAdministrasi Programdan Tata Kelola.Latar BelakangTerwujudnya Layanan Program dan Tata Kelola yang Berkualitas dapat diukurmelalui Indeks kepuasan layanan Program dan Tata Kelola. Indeks tersebutmengukur indikator tingkat kepuasan dengan melakukan survey layanan programdan tata kelola ke internal Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama EkonomiInternasional yang dilaksanakan di akhir tahun dengan empat kategori penilaian,yaitu (1) Sangat Tidak Puas, (2) Tidak Puas, (3) Puas, dan (4) Sangat Puas.Hasil Pengukuran KinerjaHingga Juni Tahun 2022, Indeks Kepuasan Layanan Kegiatan Deputi sertaAdministrasi Program dan Tata Kelola terealisasi sebesar N/A dari target Tahun2022 sebesar 3 dari 4 dengan ringkasan sebagai berikut:Indikator kinerja utamaSatuanTargetRealisasi%Kinerja2.1 Indeks KepuasanLayanan Kegiatan Deputiserta Administrasi

Layanan Program dan Tata Kelola yang Berkualitas 2.1 Indikator 2.1 Indeks Kepuasan Layanan Kegiatan Deputi serta Administrasi Program dan Tata Kelola Indeks 3 dari 4 N/A N/A III 3.1 Sasaran Kegiatan 3. Terwujudnya Pelaksanaan Koordinasi, Sinkronisasi, dan Pengendalian di Bidang Kerja Sama Ekonomi Asia yang efektif