Perencanaan Kapasitas Produksi Menggunakan Metode Rccp (Rough Cut .

Transcription

PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI MENGGUNAKANMETODE RCCP (ROUGH CUT CAPACITY PLANNING)DENGAN PENDEKATAN METODE SYSTEM DYNAMICSPADA PT. PERKEBUNAN SUMBER SARI PETUNG,NGANCAR – KEDIRIOleh:SEPPTY EKA WIDIYANTO135100318113006Sebagai salah satu syarat memperoleh Sarjana TeknikJURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIANFAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIANUNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2018i

ii

iii

iv

v

vi

RIWAYAT HIDUPPenulis bernama lengkap Seppty EkaWidiyanto, lahir di Kabupaten Sidangoli,Ternate pada tanggal 20 September1995. Penulis adalah putri dari pasanganBapakHera Widiyantodengan IbuSunarsih. Penulis menempuh pendidikandasar di SDN 1 Turus Kabupaten KediriJawa Timur pada tahun 2001 sampaitahun 2007, kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMPNegeri 2 Gampengrejo Kabupaten Kediri Jawa Timur pada tahun2007 sampai tahun 2010. Pada tahun 2010 sampai 2013, penulismelanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Papar Kabupaten KediriJawa Timur. Pada tahun 2013, penulis terdaftar sebagaimahasiswi Strata-1 di Universitas Brawijaya dengan mengambilJurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas TeknologiPertanian. Penulis berhasil menyelesaikan pendidikan Strata-1pada tahun 2018. Selama menjadi mahasiswi, penulis aktif dalamOrganisasi Majelis Permusyawaratan Keluarga MahasiswaUniversitas Brawijaya Kampus III sebagai Koordinator HubunganMasyarakat pada tahun 2015 sampai tahun 2016 dan OrganisasiEksekutif Keluarga Mahasiswa Fakultas Teknologi PertanianUniversitas Brawijaya Kampus III sebagai Ketua Bidang Informasidan Administrasi pada tahun 2015 sampai tahun 2016.vii

viii

“Jangan menjelaskan tentang dirimu kepadasiapa pun. Karena, yang menyukaimu tidakbutuh itu dan yang membencimu tidak percayaitu”Alhamdulillah, ini ada sebuah karya kecil yang kupersembahkan untuk kedua Orang Tuaku, temanseperjuanganku dan semua pihak yang telah membantu dalampenyelesaian tugas akhirku iniix

x

PERNYATAAN KEASLIAN TAYang bertanda tangan di bawah ini :Judul TANamaNIMJurusanFakultas: PerencanaanKapasitasProduksiMenggunakan RCCP (Rough Cut CapacityPlanning) dengan Pendekatan MetodeSystem Dynamics Pada PT. PerkebunanSumber Sari Petung, Ngancar-Kediri: Seppty Eka Widiyanto: 135100318113006: Teknologi Industri Pertanian: Teknologi PertanianMenyatakan bahwa,TA dengan judul diatas merupakan karya asli penulis tersebutdiatas. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidakbenar, saya bersedia dituntut sesuai hukum yang berlaku.Malang, 12 Maret 2018Pembuat PernyataanSeppty Eka WidiyantoNIM. 135100318113006xi

xii

SEPPTY EKA WIDIYANTO. 135100318113006. PerencanaanKapasitas Produksi Menggunakan Metode RCCP (RoughtCut Capacity Planning) dan Pendekatan System DynamicsPada PT. Perkebunan Sumber Sari Petung, Ngancar – Kediri.Skripsi. Dosen Pembimbing : Dr. Retno Astuti. STP., MT. danMas’ud Effendi. STP., MP.RINGKASANSeiring kemajuan jaman, persaingan perusahaan jugasemakin banyak dan beragam. Produksi gula merah di PT.Perkebunan Sumber Sari Petung semakin meningkat. Tujuanpenelitian adalah memberikan solusi terhadap masalahperencanaan kapasitas produksi gula merah agar dapatmemenuhi permintaan konsumen dengan menggunakan metodeRCCP dan pendekatan systems dynamics.Peramalan permintaan menggunakan Software IBM SPSS24 Statistics untuk menentukan data Jadwal Induk Produksi (JIP).RCCP kemudian dihitung dengan teknik Capacity Planning ofOverall Factors(CPOF) untuk merencanakan kapasitasproduksi. Analisis dilanjutkan dengan pendekatan systemdynamics untuk melihat keterkaitan antara model terjadinya orderbacklog dan penentuan jumlah perubahan kapasitas, perubahankapasitas produksi, dan perencanaan produksi.Hasil dari peramalan permintaan yang terbaik digunakanuntuk peramalan adalah dengan nilai Mean Absolute PercentageError (MAPE) yang terkecil yaitu pada metode peramalan SimpleSeasonal. Hasil peramalan ini digunakan untuk data JIPperusahaan. Hasil perhitungan CPOF setelah dilakukanpenyamaan beban kerja sebesar 14,93 ton. Penyamaan bebankerja dilakukan untuk memaksimalkan kapasitas produksi.Pendekatan system dynamics untuk perbaikan kapasitasproduksi menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan antara modelterjadinya order backlog dan penentuan jumlah perubahankapasitas, perubahan kapasitas produksi, dan perencanaanproduksi.Kata Kunci : Kapasitas, Jadwal Induk Produksi (JIP), Rough CutCapacity Planning (RCCP), System Dynamics.xiii

xiv

SEPPTY EKA WIDIYANTO. 135100318113006. ProductionCapacity Planning Using RCCP (Rough Cut CapacityPlanning) Method and System Dynamics Approach at PT.Perkebunan Sumber Sari Petung, Ngancar - Kediri. MinorThesis. Supervisor: Dr. Retno Astuti. STP., MT. and Mas’udEffendi. STP., MP.SUMMARYThe competition of companies also is increasy. Theproduction of brown sugar at PT. Sumber Sari Petung Plantationis increasing in facing the competition. The research aimed is toprovide solutions to the problem of the production capacity ofplanning brown sugar to meet consumer demand using the RCCPmethod and systems dynamics approach.Demand forecasting was carried out to meet for MasterProduction Schedule (MPS) data, using IBM SPSS 24 StatisticsSoftware. The RCCP was then calculated using the CapacityPlanning of Overall Factors (CPOF) technique to plan productioncapacity. The analysis continued with a system dynamicsapproach to see the relationship between the model of the orderbacklog and the determination of the amount of capacity change,changes in production capacity, and production planning.The best results of demand forecasting was SimpleSeasonal forecasting method which has the smallest MeanAbsolute Percentage Error (MAPE) value. The results of thisforecasting was used for MPS. The results of CPOF calculationafter workload equalization was 14.93 tons. Equalization ofworkload was carried out to maximize production capacity. Thesystem dynamics for improvement of production capacity showedthat there was a link between the model of the order backlog andthe determination of the amount of capacity changes, changes inproduction capacity, and production planning.Keyword : Capacity, MPS (Master Production Schedule), RCCP(Rough Cut Capacity Planning), System Dynamics.xv

xvi

KATA PENGANTARAssalamualaikum Wr. Wb.Puji syukur atas Kehadirat Allah SWT, karena atas rahmatdan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yangberjudul Perencanaan Kapasitas Produksi MenggunakanMetode RCCP (Rough Cut Capacity Planning) denganPendekatan System Dynamics Pada PT. Perkebunan SumberSari Petung, Ngancar – Kediri.Penulis juga menyadari bahwa tanpa adanya dukungan,bantuan, petunjuk, dan bimbingan dari berbagai pihak tidaklahdapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik, sehinggapenulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:1. Kebesaran Allah SWT, karena Ridho, Kuasa, Karunia-Nyapenulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar2. Bapak dan Ibu penulis yang senantiasa memberikan doa,dukungan, dan perlindungan kepada penulis3. Ibu Dr. Retno Astuti, STP., MT, selaku dosen pembimbing 1yang telah banyak memberikan bimbingan dan dukungankepada penulis4. Bapak Mas’ud Effendi, STP., MP, selaku dosen pembimbing 2yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengetahuankepada penulis5. Bapak Ir. Usman Effendi, MS, selaku dosen penguji yang telahbanyak memberikan kritik dan saran demi kebaikan tugasakhir penulis6. Ayu Mia Qur’aini, Sri Wahyuni, Rafida Rahmatun Nisa, YogaNata, dan teman-teman penulis lainnya yang selalumemberikan semangat, nasihat, ajakan yang positif demikebaikan tugas akhir penulis7. Danang Nur Cahyo yang selalu memberikan semangat,bantuan, nasihat, dan doa untuk penulis.xvii

Akhir kata, penulis berharap semoga tugas akhir ini dapatmemberikan manfaat bagi penulis maupun semua pihak yangmembutuhkannya, serta Ridho dari Allah SWT.Waalaikumusallam Wr. Wb.Malang, 11 Maret 2018Seppty Eka WIdiyantoxviii

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL .iLEMBAR PERSETUJUAN .iiiLEMBAR PENGESAHAN .vRIWAYAT HIDUP .viiLEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN .xiRINGKASAN .xiiiSUMMARY .xvKATA PENGANTAR .xviiDAFTAR ISI.xixDAFTAR GAMBAR .xxiDAFTAR TABEL .xxiiiLAMPIRAN .xxvBAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang . 11.2 Perumusan Masalah . 31.3 Tujuan . 31.4 Manfaat . 4BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1 Gula Merah dari Nira Tebu . 52.2 Kapasitas Produksi . 62.3 Perencanaan Kapasitas . 82.4 Jadwal Induk Produksi . 92.4.1 Input Utama Jadwal Induk Produksi . 102.4.2 Teori Metode Jadwal Induk Produksi yang Digunakan 122.5 Rough Cut Capacity Planning (RCCP) . 142.6 System Dynamics . 182.6.1 Causal Loop Diagram (CLD) . 20xix

2.6.2 Stock and Flow Diagram (SFD) . 222.7 Penelitian Terdahulu . 24BAB III METODE PENELITIAN3.1 Waktu dan Tempat Penelitian . 283.2 Batasan Masalah . 283.3 Prosedur Penelitian . 28BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Gambaran Umum PT. Perkebunan Sumber Sari Petung374.2 Proses Produksi. 394.3 Peramalan Permintaan . 494.4 Jadwal Induk Produksi . 534.5 Rought Cut Capacity Planning (RCCP). 544.6 Simulasi Sistem Perencanaan Kapasitas Produksi . 604.6.1 Identifikasi Sistem . 614.6.2 Causal Loop Diagram (CLD) . 634.6.3 Stock and Flow Diagram (SFD) . 70BAB V PENUTUP5.1 Kesimpulan . 775.2 Saran . 77DAFTAR PUSTAKA. 79LAMPIRAN . 88xx

DAFTAR TABELTabel 2.1 Simbol-simbol CLD . 20Tabel 2.2 Simbol-simbol SFD . 23Tabel 4.1 Perbandingan MSE, MAPE, dan MAE GulaMerah . 51Tabel 4.2 Hasil Peramalan Penjualan Gula Merah . 52Tabel 4.3 Jadwal Induk Produksi Gula Merah . 53Tabel 4.4 Waktu Proses dan Proporsi Historis. 55Tabel 4.5 Perhitungan Kapasitas yang Tersedia . 57Tabel 4.6 Perhitungan Kapasitas Waktu Proses yangTersedia . 58xxi

xxii

DAFTAR GAMBARGambar 2.1 Proses Penjadwalan Induk Produksi . 11Gambar 3.1 Causal Loop Diagram Kapasitas Produksi . 31Gambar 3.2 Stock and Flow Diagram Kapasitas Produksi. 32Gambar 4.1 Proses Produksi Gula Merah . 40Gambar 4.2 Grafik Data Penjualan Gula Merah . 49Gambar 4.3 Gantt Chart Produksi Gula Merah . 56Gambar 4.4 Grafik CPOF . 58Gambar 4.5 Grafik CPOF Penyamaan Beban Kerja . 59Gambar 4.6 Sub Model CLD Terjadinya Order Backlog danDesiredCapacity.66Gambar 4.7 Sub Model CLD Change in Capacity. 67Gambar 4.8 Sub Model CLD Perencanaan ar 4.9 CLD Kapasitas Produksi . 71Gambar 4.10 SFD Kapasitas Produksi . 72Gambar 4.11 SFD Perubahan Jumlah Kapasitas Produksi . 75Gambar 4.12 SFD Perencanaan Kapasitas Produksi 76xxiii

xxiv

LAMPIRANLampiran 1 Prosedur Penelitian . 88Lampiran 2 Gambar Alat dan Mesin Produksi Gula Merah 89Lampiran 3 Hasil Identifikasi Variabel . 91Lampiran 4 Data Penjualan Gula Merah . 94Lampiran 5 Output Peramalan Software IBM SPSS 24. 95Lampiran 6 Formulasi Stock and Flow Diagram PerubahanJumlah Kapasitas Produksi . 96Lampiran 7 Formulasi Stock and Flow Diagram PerencanaanKapasitas Produksi . 97xxv

xxvi

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangSeiring kemajuan jaman, persaingan perusahaan jugasemakin banyak dan beragam. Persaingan ini memiliki tujuanutama untuk memperoleh keuntungan. Perusahaan memilikiharapan besar akan selalu berproduksi dan berkembang hinggamencapai kemajuan dan keuntungan yang paling maksimal. Olehkarena itu, perusahaan dituntut untuk selalu memenuhi semuakebutuhan konsumen sesuai dengan bidang usaha masingmasing terutama dalam kualitas produk, jumlah produksi, danwaktu penyelesaian produksi.Seringkali perusahaan dihadapkan oleh berbagai masalahdalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan konsumen, sepertikapasitas produksi. Penentuan kapasitas produksi dilakukanmelalui manajemen perusahaan yang baik yaitu perencanaan,pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan, sehinggadalam suatu produksi dibutuhkan perhatian khusus terhadapkapasitas yang ada. Kapasitas produksi menurut Arifin (2007)adalah jumlah output yang dihasilkan oleh suatu unit usaha.Kegiatan produksi juga sangat ditentukan oleh ketersediaanbahan baku dan jumlah permintaan.Manajemen perencanaan produksi sangat diperlukan untukmengukur dan melakukan evaluasi terhadap ketersediaankapasitas dari berbagai sumber daya produksi yang dimilikiperusahaan. Hal ini juga perlu dilakukan pada gula merah darinira tebu di PT. Perkebunan Sumber Sari Petung. PT.Perkebunan Sumber Sari Petung hanya memiliki satu macamproduk gula yaitu gula merah dari nira tebu. Gula merahdiproduksi setiap hari kerja dan bahan baku didapatkan dariladang tebu di perusahaan tersebut. Peningkatan produksi gulamerah di PT. Perkebunan Sumber Sari Petung semakinmeningkat. Hal ini dikarenakan semakin banyak perusahaanpangan yang membutuhkan gula merah untuk produksinya.Permasalahan yang terdapat di PT. Perkebunan Sumber SariPetung yaitu belum adanya keseimbangan antara kebutuhankapasitas dengan ketersediaan kapasitas di lantai produksi,sehingga itu sering terjadi kekurangan kapasitas produksi gulamerah. Hal ini dikarenakan jumlah produksi yang direncanakan

tidak sesuai dengan kapasitas yang tersedia di dalamperusahaan.Suatu alat untuk menghitung dan merencanakankebutuhan kapasitas gula merah adalah metode Rough CutCapacity Planning (RCCP). Menurut Gaspersz (2005), RoughCut Capacity Planning (RCCP) menentukan apakah sumberdaya yang direncanakan adalah cukup untuk melaksanakanJadwal Induk Produksi. RCCP menggunakan definisi dari unitproduct loads yang disebut sebagai profil produk-beban (productload profiles, bills of resource, atau bill of labor). Penggandaanbeban per unit dengan kuantitas produk yang dijadwalkan perperiode waktu akan memberikan beban total per periode waktuuntuk setiap pusat kerja.Selain menggunakan metode RCCP, permasalahanmengenai kapasitas produksi yang ada di perusahaan perlumemperkirakan kecenderungan keadaan penjualan gula merahdi masa yang akan datang. Hal ini dilakukan denganmenggunakan systems dynamics menurut Sterman (2000) dalamSuyatno (2011), merupakan gambaran suatu sistem yangmemiliki proses umpan balik atau feedback structure yang salingberkaitan dan menuju ke arah keseimbangan. Pembuatan modelsystems dynamics akan disimulasikan dalam penelitian ini untukmemperkirakan laju penjualan produksi gula merah di periodeyang akan datang.1.2 Perumusan MasalahPerumusan masalah untuk penelitian yang berkaitandengan perencanaan kapasitas produksi di PT. PerkebunanSumber Sari Petung, yaitu bagaimana perencanaan kapasitasproduksi gula merah dapat memenuhi permintaan konsumendengan menggunakan metode RCCP dan pendekatan systemsdynamics.1.3 TujuanTujuan penelitian yang berkaitan dengan perencanaankapasitas produksi di PT. Perkebunan Sumber Sari Petung, yaitumemberikan solusi terhadap masalah perencanaan kapasitasproduksi gula merah agar dapat memenuhi permintaan

konsumen dengan menggunakan metode RCCP dan pendekatansystems dynamics.1.4 ManfaatManfaat penulis melakukan penelitian yang berkaitandengan perencanaan kapasitas produksi di PT. PerkebunanSumber Sari Petung, adalah:1. Membantu masukan dan pertimbangan bagi perusahaanuntuk melakukan perencanaan kapasitas produksi agartidak terjadi kelebihan atau kekurangan produk2. Menghasilkan produk untuk memenuhi pesanan yangdatang pada perusahaan3. Mengetahui perkiraan penjualan di periode yang akandatang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1 Gula Merah dari Nira TebuTebu (Saccharum officinarum L.) merupakan jenis tanamanrumput-rumputan yang dibudidayakan sebagai tanamanpenghasil gula. Tebu merupakan salah satu tanaman yang dapatmenyumbang perekonomian nasional dan sumber matapencaharian bagi jutaan petani. Produk olahan tebu palingbanyak adalah gula. Gula merupakan komoditas penting bagimasyarakat dan perekonomian di Indonesia baik sebagaikebutuhan pokok maupun sebagai bahan baku industri makananatau minuman (Rokhman dkk, 2014).Nira tebu merupakan cairan hasil perasan yang diperolehdari penggilingan tebu yang memiliki warna coklat kehijauan.Proses penggilingan untuk mempermudah proses ekstraksiberikutnya (Kultsum, 2009 dalam Irawan dkk, 2015). Salah satuproduk olahan dari tebu adalah gula merah. Gula merahmerupakan pemanis diproduksi dari nira tebu yang memilikisumber fungsi yang tinggi. Gula merah sampai saat inimerupakan sumber pendapatan petani di beberapa daerah diIndonesia. Proses produksi gula merah yaitu tebu digiling untukmendapatkan nira tebu, setelah itu dilakukan perebusan sampainira tebu berubah menjadi kental. Setelah mengental danpemindahan gula merah ke tempat pendinginan berupa mejabesar, gula merah yang masih panas diberi soda kue dengantujuan pengkristalan gula merah. Kebutuhan gula merah semakinmeningkat karena semakin meningkat pula pertumbuhanpenduduk dan kebutuhan gula merah di kalangan industripangan. Potensi pasar gula merah dari nira tebu diperbesar olehindustri pangan, yaitu rumah makan, pembuatan oleh-oleh, danperusahaan minuman/makanan (Prasetya, 2016).2.2 Kapasitas ProduksiProduk merupakan bauran pemasaran yang palingmendasar. Produk bukan hanya berupa obyek fisik, melainkanjuga seperangkat manfaat atau nilai yang dapat memuaskankebutuhan pelanggan, baik secara fungsional maupun manfaatpsikologis maupun sosial.Produk meliputi kualitas,keistimewaan, desain, gaya, keanekaragaman, bentuk, merek,

kemasan, ukuran, pelayanan, jaminan dan pengembalian(Suyanto, 2006).Produksi adalah suatu kegiatan yang mengubah inputmenjadi output. Kegiatan tersebut dalam ekonomi biasadinyatakan dalam fungsi produk. Fungsi produk menunjukkanjumlah maksimum output yang dapat dihasilkan dari pemakaiansejumlah input dengan menggunakan teknologi tertentu(Tumoka, 2013).Kapasitas adalah suatu tingkat keluaran, suatu tingkatkuantitas keluaran dalam periode tertentu, dan merupakankuantitas keluaran tertinggi yang mungkin selama periode waktutersebut (Handoko, 1984 dalam Erlina, 2007). Kapasitas produksimerupakan jumlah output yang dihasilkan suatu unit usaha.Kapasitas untuk menghasilkan komoditas dalam rangkamemuaskan keinginan manusia berkembang pesat di beberapanegara, mengalami perlambatan, bahkan penurunan di beberapanegara lain. Kapasitas produksi ini tentu saja berkaitan dengantingkat pendapatan nasional suatu negara. Peningkatankapasitas produksi yang cukup, mencerminkan meningkatnyapendapatan nasional (Arifin, 2007).Permintaan kapasitas produksi meningkat, terdapat usahausaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ataumenambah seperti kerja lembur, penambahan giliran kerja, danpenambahan mesin. Kerja lembur yaitu tenaga kerja yang dimintabekerja di luar jam kerja normal yang ditentukan perusahaan,biasanya upah tenaga kerja lembur ini lebih besar dari upah kerjanormal. Penambahan giliran kerja yaitu perusahaan hanyamelakukan penambahan kerja dan giliran kerja sesuaipermintaan dan perusahaan tidak harus membayar upah lebihtenaga kerja. Penambahan mesin yaitu perusahaan harusmengadakan investasi baru untuk pembelian mesin-mesin danjuga harus menambah tenaga kerja untuk pengoperasiannya(Suparjo dan Rony, 2010).2.3 Perencanaan KapasitasPerencanaan kapasitas adalah jumlah kapasitas yangdirencanakan harus didasarkan pada resiko yang diinginkan daripemenuhan permintaan yang diperkirakan. Kapasitas adalah

suatu tingkat keluaran, suatu kuantitas keluaran dalam periodetertentu merupakan kuantitas keluaran teretinggi yang mungkinselama periode waktu ini. Berdasarkan definisi tentangperencanaan kapasitas, maka dapat diartikan perencanaankapasitas sebagai proses penentuan tingkat kapasitas yangdirencanakan dalam periode tertentu dan merupakan kuantitaskeluaran tertinggi selama periode waktu tertentu (Zulianto, 2012).Tahap awal dalam melakukan perencanaan produksiadalah menentukan rated capacity. Rated capacity merupakantingkat keluaran persatuan waktu yang menunjukkan bahwafasilitas secara teoritik mempunyai kemampuan produksi(Hutagalung dkk, 2013). Sebelum melakukan perhitungan ratedcapacity harus melakukan perhitungan regular time terlebihdahulu. Regular time merupakan jam kerja di hari biasa,sedangkan overtime jam kerja pada waktu hari minggu, tanggalmerah, dan jam malam. Rated capacity diukur berdasarkanpenyesuaian kapasitas teoritis dengan faktor produktivitas yangtelah ditentukan oleh demonstrated capacity. Demonstratedcapacity adalah tingkat output yang diharapkan berdasarkanpada pengalaman yang mengukur produksi secara aktual daripusat kerja di waktu lalu yang biasanya diukur al(Dharmawansyah, 2015). Setelah dihitung melalui penggandaanwaktu kerja yang tersedia dengan faktor utilisasi dan efisiensi.Selanjutnya adalah menghitung rated capacity karena diukurberdasarkan penyesuaian kapasitas teoritis dengan faktorproduktivitas dan juga penghitungan waktu kerja yang ada (Paksidkk, 2013).2.4Jadwal Induk ProduksiJadwal Induk Produksi (JIP) memiliki sasaran yaitumengkonversikan rencana produksi menjadi kebutuhan end item(specific product) dan kapasitas (Yadrisil, 2008). JIP merupakangambaran atas periode perencanaan dari suatu permintaan,termasuk peramalan, rencana supply, persediaan akhir, sertakuantitas yang dijanjikan tersedia. Jadwal induk produksi disusunberdasarkan perencanaan produksi agregat, dan merupakankunci penghubung dalam rantai perencanaan dan pengendalianproduksi (Rasbina dkk, 2013). Ketepatan JIP bervariasi

berdasarkan jangka waktu perencanaannya. Perencanaanjangka pendek harus lebih akurat, mengingat biasanya berisipesanan yang sudah pasti (fixed order), kebutuhan distribusipergudangan, dan kebutuhan suku cadang. Semakin jauh jangkawaktu perencanaan ketepatan JIP biasanya semakin berkurangkeakuratannya (Gasperz, 2005).Jadwal induk produksi digunakan untuk menentukan jadwalproses operasi di lantai pabrik dan jadwal alokasi sumber dayauntuk mendukung jadwal pengiriman produk kepada konsumen.Adanya jadwal induk produksi pada perusahaan dapatmelakukan kegiatan produksi secara terencana dan terkendalisehingga kepuasan pelanggan tercapai karena terpenuhinyapesanan terhadap produk tepat waktu dan tepat jumlah produksi(Kurniawan dan Umar, 2013). Penerapan jadwal induk produksiseperti penelitian terdahulu, berguna untuk menjadwalkanpesanan produk yang akan dibuat memberikan landasan untukpenentuan kebutuhan sumber daya dan kapasitas, dan sebagaibasis dalam pembuatan janji penyerahan produk kepadapelanggan (Rasbina dkk, 2013).2.4.1 Input Utama Jadwal Induk ProduksiPada suatu aktivitas proses, penjadwalan induk produksi(MPS) membutuhkan lima input utama. Berikut lima input utamadalam penjadwalan induk produksi, yaitu (Cahyono, 2007):a. Data permintaan total merupakan salah satu sumber databagi proses penjadwalan produksi induk yang berkaitandengan ramalan penjualan (sales forecast) dan pesananpesananb. Status inventori, berkaitan dengan informasi tentang onhand inventory, stok yang dialokasikan untukpenggunaan tertentu (allocated stock), pesananpesanan produksi dan pembelian yang dikeluarkan(released production and purchase orders), dan firmplanned orderc. Rencana produksi, memberikan sekumpulan batasankepada JIP. JIP harus menjumlahkan untuk menentukantingkat produksi, inventori, dan sumber-sumber daya laindalam rencana produksi itu

d. Data perencanaan berkaitan dengan aturan-aturantentang lot-sizing yang harus digunakan, stok pengaman(safety stock), dan waktu tunggu (lead time)e. Informasi dari RCCP berupa kebutuhan kapasitas untukmengimplementasikan JIP menjadi salah satu input bagiJIP.Rough CutCapacity Planning(RCCP)INPUT:Data Permintaan TotalStatus InventoriRencana ProduksiData PerencanaanInformasi dari RCCPPROSES:Penjadwalan IndukProduksi (MPS)OUTPUT:Jadwal IndukProduksi (MPS)Umpan-balikGambar 2.1 Proses Penjadwalan Induk ProduksiSumber: Cahyono (2007)Penjadwalan produksi induk pada dasarnya berkaitandengan aktivitas melakukan empat fungsi utama, yaitu (Cahyono,2007):a. Menyediakan atau memberikan input utama kepadasistem perencanaan kebutuhan material dan kapasitas(Material and Capacity Requirements Planning)b. Menjadwalkanpesanan-pesananproduksidanpembelian (Production and Purchase Orders) untuk itemitem JIPc. Memberikan landasan untuk penentuan kebutuhansumber daya dan kapasitasd. Memberikan basis untuk pembuatan janji tentangpenyerahan produk (Deliveries Promises) kepadapelanggan.

2.4.2 Teori Metode Jadwal Induk Produksi yang DigunakanTerdapat beberapa metode yang dapat digunakan dalampenyusunan jadwal induk produksi. Metode-metode yang dapatdigunakan antara lain metode tenaga kerja tetap, metode tenagakerja berubah, metode subkontrak, dan metode transportasi.Adapun penjelasan dari keempat metode, sebagai berikut (Zaid,2014):1. Metode Tenaga Kerja TetapMetode ini memiliki jumlah tenaga kerja yang dtetapkan dandigunakan terus tidak berubah jumlahnya. Pada saatpermintaan meningkat, maka yang dilakukan tenaga kerjatetap ini adalah kerja lembur.2. Metode Tenaga Kerja BerubahMetode tenaga berubah berdasarkan historis managementdapat memperkirakan produktifitas rata-rata per tenaga kerjasehingga dapat menentukan jumlah tenaga kerja yangdibutuhkan untuk memenuhi target produksi per periode.Saat tingkat produksi rendah dapat dilakukan pelepasantenaga kerja dan sebaliknya, pada tingkat produksi tinggidapat dilakukan perekrutan.3. Metode SubkontrakMetode mix strategy adalah metode perencanaan produksiagregat yang menggabungkan metode tenaga kerja tetapdengan metode tenaga kerja berubah. Metode ini hanyamenggabungkan nilai yang didapat pada metode tenagakerja tetap dan metode tenaga kerja berubah.4. Metode TransportasiMetode transportasi merupakan metode perencanaanproduksi agregat yang berfungsi untuk menentukan rencanapengiriman barang dengan biaya minimal. Masalahtransportasi membahas pendistribusian suatu komoditas darisejumlah sumber (supply) ke sejumlah tujuan (demand)dengan tujuan untuk meminimumkan biaya yang terjadi darikegiatan tersebut, karena ide dasar dari masalahtransportasi adalah meminimasi biaya total transportasi.2.5Rough Cut Capacity Planning (RCCP)

Rough Cut Capacity Planning (RCCP) digunakan untukperencanaan kebutuhan kapasitas pada perencanaan jangkamenengah untuk menguji kewajaran atau kelayakan jadwal indukproduksi (JIP) yang disusun (Sirait dkk, 2013). Kapasitas yangdibutuhkan di setiap pusat kerja yang dipilih kemudian dihitungmenggunakan JIP yang diusulkan atau disusun. Jika kapasitasyang dibutuhkan melebihi kapasitas yang tersedia di satu prosesatau banyak proses, maka JIP harus dimodifikasi. Setiap kali JIPdiubah, efeknya yaitu pemeriksaan dimulai dari awal. ProsesRCCP dilakukan berulang untuk menghasilkan nilai yang cocok.Proses RCCP berakhir ketika JIP dinyatakan layak (Babu danRaja, 2013). RCCP sama seperti MPS yang mendapatkanlaporan yang dirubah pada saat produksi. RCCP tidakmendapatkan komponen persediaan yang sudah diproduksi dandisimpan atau pada saat diproses, sehingga kapasitas yangdibutuhkan untuk proyek jangka pendek akan bermasalah. RCCPjuga digunakan untuk membuat keputusan dalam mengaturkapasitas pada jangka waktu tertentu (Santoso, 2012).Pada beberapa penelitian, terdapat beberapa alasanperlunya menggunakan metode RCCP, yaitu (Ilhami, 2014):1. Menggambarkanview/gambarankedepanuntukkebutuhan kapasitas, sehingga rencana tersebut dapatdivalidasi2. Mengatur perubahan sebagai akibat dari perubahan pasardan kondisi manufaktur, serta juga menga

system dynamics for improvement of production capacity showed that there was a link between the model of the order backlog and the determination of the amount of capacity changes, changes in production capacity, and production planning. . Keyword: Capacity, MPS (Master Production Schedule), RCCP (Rough Cut Capacity Planning), System Dynamics.