Perencanaan Arsitektur Enterprise Information System - Stmik Likmi

Transcription

Media Informatika Vol.12 No.3 (2013)PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE INFORMATION SYSTEMMENGGUNAKAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING(Studi Kasus : Direktorat Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak )Muhammad Prakarsa AL Qadr SalehSekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMIJl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132E- mail: ras akuto@yahoo.comABSTRAKEnterprise Architecture Planning (EAP), sebagai salah satu metode atau kerangka acuanuntuk membangun informasi arsitektur, berorientasi kepada kebutuhan bisnis yang terdiridari arsitektur data, aplikasi dan teknologi dan pelaksanaan arsitektur yang telah dibuatuntuk mendukung kegiatan bisnis mencapai misi organisasi. EAP menggambarkanarsitektur data dan teknologi yang dibutuhkan untuk mendukung bisnis organisasi. Banyakpengembangan sistem informasi gagal karena kebutuhan pengembangan sistem informasididasarkan pada kebutuhan khusus tanpa perencanaan terlebih dahulu oleh manajemendalam menerapkan pengembangan sistem informasi yang terintegrasi. Maka itu perluadanya perencanaan arsitektur sistem informasi bisnis untuk memberikan hasil arsitektursistem informasi yang sesusia dengan ekpektasi pengguna.Kata kunci : Enterprise Architecture Planning (EAP), sistem informasi, arsitekturI PENDAHULUANPemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang baik akan membuka peluangdalam menghadapi laju perkembangan informasi dan teknologi yang akan berdampak padapengembangan peningkatan kualitas sumber daya. Direktorat Jenderal Pemasyarakatankhususnya pada direktorat Bimkemas dan Pengentasan Anak berupaya untuk mewujudkantujuan dari sistem pemasyarakatan tersebut. Direktorat Bimbingan Kemasyarakatan danPengentasan Anakmempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan danpelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan evaluasi dibidang bimbingan1

Media Informatika Vol.12 No.3 (2013)2kemasyarakatan dan pengentasan anak sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkanoleh Direktur Jenderal PemasyarakatanPemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang baik akan membuka peluangdalam menghadapi laju perkembangan informasi dan teknologi yang akan berdampak padapengembangan peningkatan kualitas sumber daya.Direktorat Jenderal Pemasyarakatan khususnya pada direktorat Bimkemas danPengentasan Anak berupaya untuk mewujudkan tujuan dari sistem pemasyarakatantersebut. Direktorat Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak mempunyai tugasmelaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbinganteknis dan evaluasi dibidang bimbingan kemasyarakatan dan pengentasan anak sesuaidengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan.II TINJAUAN PUSTAKA2.1 Arsitekrut EnterpriseDefinisi enterprise architecture menurut (Gartner Group 2006) adalah prosespenterjemahan visi bisnis dan strategi menjadi enterprise yang berubah secara efektifdengan berbuat, berkomunikasi, dan memperbaiki kunci prinsip-prinsip dan model- modelyang menggambarkan masa depan enterprise dan menjalankan perubahan tersebut.Menurut The Open Group 2002, Enterprise didefinisikan sebagai kumpulan dariorganisasi yang mempunyai sekumpulan tujuan umum dan/atau sebuah single bottom line.Arsitektur enterprise didefinikan sebagai sebuah hubungan logis yang menyeluruh dariprinsip - prinsip,metode dan model yang digunakan dalam merancang danmenganalisasikan stuktur organisasi, proses bisni, sistem infrormasi dan infrastruktursebuah entreprise. Arsitektur enterprise meyediakan padangan yang menyeluruh darisebuah enterprise (Lankhorst, M, 2005.)2.2 Enterprise Architecture PlaningEnterprise Architecture Planning (EAP) adalah proses pendefinisian anrencanauntukmengimplementasikanmya EAP. EAP menurut Spewak dalam jurnal (Anna Sidorova andLeon A. Kappelman, 2011)merupakan metodologi yang dikembangkan untukmembangun arsitektur enterprise dan bagian dari proses perencanaan sistem infromasiyang dapat mencapai visi misi sistem dalam jangka waktu panjang

3Muhammad Prakarsa AL Qadr Saleh /Perencanaan Arsitektur Enterprise Information Systemmenggunakan Enterprise Architecture Planning(Studi Kasus : Direktorat Bimbingan Kemasyarakatan Dan Pengentasan Anak )EAP mengadopsi dua baris dan tiga kolom dari Zachman Framework danmenghasilkan blue-print dari data,aplikasi dan teknologi pada aras tinggi. EAP merupakansebuah metodelogi yang didasarkan pada dorongan bisnis dan dorongan data karena :1.Model bisnis yang stabil (bebas dari batasan organisasi, sistem dan prosedur adalahpondasi untuk arsitektur enterprise2.Ketergantungan data menentukan rangkaian dalam mengimplementasikan sistemaplikasiTabel 1Kerangka Kerja EAPScope (contextual)PlannerBussiness Model(conceptual) OwnerDataWhatList of this importantof the businessConceptualdata/semantic modelFunctionHowList of corebussiness processBusiness processmodelNetworkWhereList of businesslocationsLogistic NetworkEAP befokus pada pendefinisian arsitektur data,arsitektur aplikasi, arsitektur teknologiuntuk keseluruhan enterprise bukan perancangan untuk tujuan spesifik seperti di jelaskandalam gambar 1.Gambar 1Lapisan-lapisan kegiatan EAPMetodologi EAP terdiri dari empat lapisam kegiatan yaitu :1. Lapisan pertama merupakan inisiasi perencanaan untuk mempersiapkan pelaksaanproyek perencanaan arsitektur enterprise2. Lapisan kedua merupakan pendefinisian dari organisai saat ini, terdiri dari dua kegiatan:a. Pemodelan bisnis, merupakan kegiatan mengumpulkan informasi dan pengetahuanmengenai proses bisnis yang dilakukan oleh organisasi.b. Sistem informasi dan teknologi yang digunakan, mendefinisikan sistem aplikasi danplatform teknologi yang digunakan organisasi dalam mendukung proses bisnis

Media Informatika Vol.12 No.3 (2013)43. Lapisan ke tiga menentukan posisi yang dinginkan di masa depan, terdiri atas tigakegiatan:a. Pembangunan arsitektur data, merupakaan kegiatan untuk menentukan jenis datautama yang dibutuhkan untuk mendukung kelangsungan bisnisb. Pembangunan arsitektur aplikasi, merupakan kegiatan untuk menentukan aplikasiaplikasi utama yang dibutuhkan untuk mengelola data dan mendukung fungsi bisnisc. Pembangunan arsitektur teknologi, merupakan kegiatan untuk menentukan platformtelnologi yang dibutuhkan guna menyediakan lingkungan agar aplikasi-aplikasi yangmengelola data dan mendukung fungsi bisnis dapat berjalan.4. Lapisan ke empat merupakan rencana impelementasi atau migrasi, yaitu mendefinisikantahapan-tahapan kegiatan migrasi dari sistem yang lama ke sistem yang diinginkanseperti kegiatan implementasi aplikasi, jadwal implementasi, analisis biaya, dan lainnya.2.3 Rantai NilaiModel rantai nilai (value chain) (Porter, 1985) digunakan untuk menyoroti aktivitasdi dalam bisnis. Rantai terdiri dari satu rangkaian aktivitas yang menciptakan danmembangun suatu nilai yang dapat menghasilkan margin nilai ta mbah bagi organisasi.Gambar 2 menunjukkan rantai nilai (value chain) Porter yang terdiri dari aktivitas utama(primary activities) dan aktivitas pendukung (support activities).Gambar 2Rantai Nilai (Value Chain) PorterIII OBJEK PENELITIAN DAN METODOLOGI3.1 Profil Direktorat Bimke mas dan Pengentasan AnakDirektorat Jenderal Pemasyarakatan khususnya pada direktorat Bimkemas danPengentasan Anak berupaya untuk mewujudkan tujuan dari sistem pemasyarakatan yangdiamanatkan dalam UU No. 12 Tahun 1995. Sesuai dengan Peraturan MenteriKementerian dan HAM RI NO. M.HH-05.OT.01.01 tahun 2010 tanggal 30 Desember

5Muhammad Prakarsa AL Qadr Saleh /Perencanaan Arsitektur Enterprise Information Systemmenggunakan Enterprise Architecture Planning(Studi Kasus : Direktorat Bimbingan Kemasyarakatan Dan Pengentasan Anak )2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian dan Hak Asasi Manusia, DirektoratBimbingan Kemasyarakatan dan Pengetasan Anakmempunyai tugas melaksanakanpenyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis danevaluasi dibidang bimbingan kemasyarakatan dan pengentasan anak sesuai dengankebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal PemasyarakatanVisi dari Direktorat Bimkemas dan Pengentasan Anak adalah “ Menjadi lembagayang akuntabel,transparan dan profesional dengan didukung oleh petugas yang memilikikompetensi tinggi yang mampu mewujudkan tertib pemasyarakatan”.Misi yang di miliki oleh Direktorat Bimkemas dan Pengentasan Anak adalah sebagaibeikut :1.Mewujudkan tertib pelaksanaan tugas dan fungsi pemasyarakatan secara konsistendengan mengedepankan penghormatan terhadap hukum dan Ham.2.Membangun kelembagaan yang profesional dengan berlandaskan pada akuntabilitasdan transparansi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pemasyarakatan.3.Mengembangkan kompetensi dan potensi sumber daya petugas secara konsisten danberkesinambungan.4.Mengembangkan kerjasama dengan mengoptimalkan keterlibatan stakeholderGambar 3Struktur Organisasi Direktorat Bimkemas dan Pengentasan Anak

Media Informatika Vol.12 No.3 (2013)63.2 Metodologi PenelitianMetodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Enterprise ArchitecturePlanning (EAP), perencanaan meliputi aspek arsitektur data, arsitektur aplikasi danarsitektur teknologi. sebagai pendukung aplikasi terintegrasi serta rencana implementasiarsitektur enterprise. Gambar 4 merupakan tahapan pengembangan dan implementasipendekatan EAPPenginisialisasi Perencanaan···Menentukan Ruang LingkupPenelitian EAPMenentukan Visi dan MisiMemilih MetdologiRuang lingkup dan sasaranVIsi dan MisiMetodelogiPengidentifikasian sistem danteknologi saat ini···Menggambarkan arsitektur sistem danteknologi saat iniMempersiapkan koleksi data aplikasidanteknologiMengumpulkan data IRCTugas pokok dan fungsi pelakuorganisasiModel rantai nilai (value chain)Matriks antara fungsi binisdengan keterlibatan dantanggung jawab dari masingmasing sub bidangPemodelan Bisnis··Mendokumentasikan stukturorganisasiMengidentifikasi dan mendefinisikanfungsi OrganisasiKatalog sumber daya informasiMatriks relasi aplikasi dan fungsibisnisMatriks relasi aplikasi dneganplatfrom teknologiPenyusunan Arsitektur Data···Menyusun kandidat entitas-entitasdataMendefinisikan entitas, atribut danrelasiMerelasikan entitas dengan fungsibisnisDaftar Entitas DataEntity Relationshi DigramMatriks relasi entitas denganfungsi organisasiPenyusunan Arsitektur Aplikasi···Menyusun kandidat entitas - entitasaplikasiMendefinisikaqn aplikasiMerelasikan aplikasi dnegan fungsiDaftar Kandidat aplikasiDefinisi aplikasiRelasi aplikasi dengan entitasPenyusunan Arsitektur Teknoloi····Mengidentifikasi prinsip dan platformteknologiMendefiniskan platformMerelasikan platform teknologi denganfungsi - fungsi bisnisMerelasikan platform teknologi denganaplikasiRencana ImpelemntasiGambar 4Metodologi PenelitianPrinsip - prinsip teknolgiDefini platform teknologiRelasi antara platform teknologidengan fungsi bisnisRelasi antara platform teknologidengan fungsi aplikasi

7Muhammad Prakarsa AL Qadr Saleh /Perencanaan Arsitektur Enterprise Information Systemmenggunakan Enterprise Architecture Planning(Studi Kasus : Direktorat Bimbingan Kemasyarakatan Dan Pengentasan Anak )IV ANALISIS ENTERPRISE4.1 Inisialisasi PerencanaanDalam upaya mewujudkan visi, misi dan tujuan yang telah dirumuskan terlebihdahulu, maka mutu kinerja dari tingakt pengolahan data dana informasi yang berhubungandengan bagian kepegawaian di lingkungan Direktorat Bimbingan Kemasyarakatan danPengentasan Anak dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu: Masukan, Proses, danKeluaran. Ruang lingkup dan sasaran pengerjaan arsitektur enterprise meliputi:1. Aspek MasukanAspekmasukanmeliputi proses pendataan pegawai Direktorat BimbinganKemasyarakatan dan Pengentasan anak dalam membagi ruang lingkup kerja yangsesuai dalam penempatan lingkungan pekerjaan yang dibutuhkan di masing masingtempat dinas dengan standart kebutuhan Pegawai Kemasyarakatan (PK) baik dilingkungan Balai Pemasayarakatan (BAPAS) maupun Lembaga Pemasyarakatan(LAPAS).2. Aspek ProsesPada aspek ini penelitian difokuskan pada proses operasional Direktorat BimbinganKemasyarakatan dan Pengentasan Anak dalam proses pendataan serta peningkatanmutu para PK dalam menangulangi segala permasalahan yang terjadi dilapangan,meliputi : Pendataan Biodata Pegawai, Pendataan Dinas Pegawai, Pendataan KebjikanPenyuluhan Klien, Pendataan Pemahaman PK.3. Aspek Keluaran.Dalam hal ini diharapkan para PK dapat mewujudkan tata tertib pelaksanaan tugas danfungsi pemasyarakatan secara konsisten dengan mengedepankan penghormatanterhadap Hukum dan HAM, Dan menciptakan manajemen pembinaan terhadap paraPK dengan kemampuan dan keterampilan teknis dalam bidang pendidikan sertapembimbingan terhadap para narapida. Serta menghasilkan PK yang memilikipengetahuan luas serta pengetahuan yang lebih untuk melakukan pembimbinanterhadap para narapidana dalam suatu kasus tertentu.Sebagai Direktorat yang bertugas untuk mengoptimalisasi pelaksanaan manajemenpembinaan terhadap narapidana maka dibutuhkan seorang pegawai kemasyarakatandengan kemampuan dan keterampilan teknis dalam bidang pembinaan terhadap paranarapidana.

Media Informatika Vol.12 No.3 (2013)8Dengan memiliki visi dari pengembangan SI dan TI maka diharapkan dapatmenunjang pencapaian visi dan misi dari Direktorat Bimbingan Kemasyarakatan danPengentasan Anak. Penulis menyimpulkan sebuah asumsi visi yaitu : “Membangun sisteminformasi terintegrasi dalam bidang pengelolahan data Pegawai Kemasyarakatan denganmemanfatkan teknologi informasi dalam membantu proses peningkatan kualitas dariPegawai Kemasyarakatan”.Dengan memiliki visi pengembangan diatas maka sistem informasi yang dibutuhkandalam melakukan pendataan Pegawai Kemasyarakatan dapat dilakukan denganmenintegrasikan sistem yang terdapat di Lapas, Bapas dan Kantor Wiayah denganDirektorat Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan anak dengan cara :1.Menyediakan perangkat sistem informasi yang bisa dipergunakan oleh seluruhkomponen di masing- masing tempat2.Mengadakan program pelatihan serta peningkatan kualitas Pegawai Kemasyarakatan.3.Membangun aplikasi secara online dan offline melalui jaringan internet dan intranetsehingga dapat mempermudah pengolahan data yang harus berjalan di lingkungantersebut dan yang harus dapat diakses oleh sub-sub tertentu.4.2 Pemodelan BisnisModel bisnis mendefinisikan bisnis dari suatu organisasi serta menjelaskan danmenggambarkan fungsi- fungsi bisnis dari organisasi tersebut dan dapat diuraikan menjadikegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh organisasi. Fungsi- fungsi bisnis dapat dibagi kedalam subfungsi-subfungsi yang lebih sederhana. Pada tahap pengembangan model bisnisini, tahapan yang akan dilakukan adalah:1. Mendokukmentasikan struktur dari organisasi2. Mengidentifikasi dan mendefinisikan fungsi- fungsi bisnis dalam organisasi.Gambar 5Value Chain Organisasi

91.Muhammad Prakarsa AL Qadr Saleh /Perencanaan Arsitektur Enterprise Information Systemmenggunakan Enterprise Architecture Planning(Studi Kasus : Direktorat Bimbingan Kemasyarakatan Dan Pengentasan Anak )Primary Activitiesa. Pendataan Klien Dewasa, dalam proses ini dapat didefinisikan sebagai pendataanklien dewasa dari kasus hukum yang dihadapi masa tahanan, penempatan dan lainsebagainya.b. Pendataan Klien Anak pendataan klien ank dari kasus hukum yang dihadapi masatahanan, penempatan dan lain sebagainyac. Pemberian Penyuluhan Klien merupakan proses memberikan bimbingan yangdibutuhkan oleh klien dan pendataan bimbingan apa yang telah diberikan oleh PK.2.Support Activitiesa. Peningkatan Mutu Pendidikan dan Layanan merupakan proses peningkatan kinerjadari PK berdasarkan kumpulan data data dari masing – masing lapas danbanyaknya kasus yang terjadi untuk saat inib. Pengelolaan Pegawai merupakan proses pendataan untuk seluruh pegawaikemasyarakatan.c. Pengelolaan Kebijakan dan Bimbingan merupakan proses perumusan suatukebijakan baru dalam menyelesaikan dan meningkatkan pelayanan terhadap klienmaupun masyarakatTabel 2Fungsi Aktivitas Pendataan Klien DewasaNo1234567891011121314Kode .31.2.41.2.51.2.61.2.7KeteranganPendataan Lapas DewasaInfrakstruktur LapasKelas LapasKegiatan Dan Evaluasi Kegiatan LapasStruktur Organisas LapasData Penghuni LapasPendataan Klien DewasaBiodata KlienRiwayat Hidup KlienKasus Hukum KlienRekam MedisPendampingan Hukum KlienData PenjengukData Penjamin KlienTabel 3Fungsi Aktivitas Pendataan Klien AnakNo12Kode Fungsi2.12.1.1KeteranganPendataan Lapas AnakInfrakstruktur Lapas

Media Informatika Vol.12 No.3 (2013)No34567891011121314Kode .2.52.2.62.2.7KeteranganKelas LapasKegiatan Dan Evaluasi Kegiatan LapasStruktur Organisas LapasData Penghuni LapasPendataan Klien AnakBiodata KlienRiwayat Hidup KlienKasus Hukum KlienRekam MedisPendampingan Hukum KlienData PenjengukData Penjamin KlienTabel 4Fungsi Aktivitas Pemberian Penyuluhan KlienNo12345678910111213Kode .33.2.43.33.4KeteranganJenis BimbinganBimbingan LapasBimbingan PersidanganBimbingan Laporan KebebasanIsi BimbinganLaporan Evaluasi BmbinganKegiatan PenyuluhanPenyuluhan KeagamaanPenyuluhan SosialPenyuluhan KeterampilanLaporan Evaluasi PenyuluhanData Pegawai KemasyarakatanData Klien Dewasa dan AnakTabel 5Fungsi Aktivitas Pengelolaan PegawaiNo12345678Kode Fungsi4.14.24.34.44.54.64.74.8KeteranganBiodata PegawaiKepangkatan PegawaiBimbingan Terhadap KlienPelatihan PegawaiJenjang Peningkatan PegawaiMutasi PegawaiLaporan Bulanan KinerjaLaporan Tahunan KinerjaTabel 6Fungsi Aktivitas Peningkatan Mutu Pendidikan dan LayananNo12345678Kode anPengolahan Layanan PenyuluhanData Keterampilan PKAgenda PenyuluhanLaporan Kegiatan PenyuluhanPenolahan PendidikanData Pendidikan PKEvaluasi Pendidikan PKLaporan Evaluasi PK10

11Muhammad Prakarsa AL Qadr Saleh /Perencanaan Arsitektur Enterprise Information Systemmenggunakan Enterprise Architecture Planning(Studi Kasus : Direktorat Bimbingan Kemasyarakatan Dan Pengentasan Anak )Tabel 7Fungsi Aktivitas Pengelolaan Kebijakan dan BimbinganNo1234567Kode golahan Laporan Bimbingan KlienLaporan Bimbingan di LapasLaporan Bimbingan di PersidanganPerumusan Kebijakan dan PenyuluhanDraft Laporan Kebjakan KlienDraft Laporan Pendampingan HukumLaporan Evaluasi Kebijakan Klien4.3 Arsitektur Teknologi dan Sistem Saat IniSaat ini data yang dihasilkan di lingkungan Direktorat Bimbingan Kemasyarakatandan Pengentasan Anak disimpan dalam basis data aplikasi - aplikasi yang berbeda dantidak terintegrasi serta masih ada yg bersifat laporan kertas manua; yang berbeda darimasing – masing lapas. Fungsi bisnis yang telah didukung oleh aplikasi adalah fungsipendataan klien dewasa. Aplikasi-aplikasi tersebut dianggap telah mampu mendukungsuatu fungsi bisnis tertentu namun tidak saling mendukung fungsi bisnis lain, karena tidakterhubung satu sama lain dan memiliki platform yang berbeda.Aplikasi-aplikasi yangterdapat saat ini (legacy) terbagi ke dalam tiga bagian:1.Aplikasi Pendatan Klien Dewasa (SDP)Aplikasi ini merupakan aplikasi yang memilikin fungsi sebagai aplikasi register untukklien dewasa yang ditempatkan di masing – masing lapas yang berjalan di local danotomatis melakukan konsolidasi data dengan server setiap tengah bulan. Aplikasi inimencakup register klien dalam bentuk foto, sidik jari, kasus hukum, serta riwayatkehidupan klien2.Aplikasi Kepegawaian (SIPK)Aplikasi ini merupakan aplikasi yang memiliki fungsi untuk melakukan pendataankepada para pegawai kemasyarakatan dengan difokuskan data pegawai jabatan dantempat tugas.3.Aplikasi Bapas Lapas (SIPBL)Aplikasi ini merupakan aplikasi yang memiliki fungsi intuk melakukan rekap datalaporan kegitan yang dilakukan oleh para PK dilapas maupun bapas dalammelaksanakan kegiatan dan informasi yg diterima oleh Direktorat merupakan laporankeseluruhan kegiatan dari Lapas atau Bapas bukan data per pegawai.

Media Informatika Vol.12 No.3 (2013)12Tabel 8Tabel IRC Aplikasi SDPNamaNama LengkapKategoriPenanggung Jawab/PengelolaUnit penggunaDeskripsiStatus OperasionalPenggunaanMulai ImplementasiPengembangPerangkat LunakPerangkat KerasNetworkIsu Jangka PanjangAplikasi SDPAplikasi Pendatan Klien Dewasa (SDP)Proses registrasi Klien DewasaSub Direktorat Registrasi anak dan klien dewasaLapasDigunakan untuk mengelola data dari Klien Dewasa atau Napi dewasayang ditempatkan di lapas tersebut.OperasionalJam kerja (Senin-Minggu)Mei 2010Direktorat Informasi dan KomunikasiPHP, Mysql dan Web BrowserServer :Dell PowerEdge T110 Intel Xeon X3430 2.4Ghz, Single PortBroadcom Gigabit LAN, No Raid with On-board SATA Controller,Min. 1 Max. 4 SATA Only Drives, 250GB 3.5" 7.2K Rpm SATAIINon Hotplug, 2GB DDR3 1066Mhz, No FDD, K/B Mouse,DVDRW, DOS,LCD LG 16 Inch 1643SClient :Dell Vostro 230MT DOS, LCD 18.5 Wide ScreenDual Core E5800 3.2Ghz, 2GB DDR3, 500GB SATA, DVDRW,Intel GMA, Lan, K/B Mouse, DOS, LCD 18.5" WideServer LAN, RJ-45, UTP cable, koneksi SpeedyClient LAN, RJ-45, UTP cableAkan dibangun untuk aplikasi pendataan untuk klien anak.Tabel 9IRC Aplikasi SIPKNamaNama LengkapKategoriPenanggung Jawab/PengelolaUnit penggunaDeskripsiStatus OperasionalPenggunaanMulai ImplementasiPengembangPerangkat LunakPerangkat KerasNetworkIsu Jangka PanjangAplikasi SIPKAplikasi Kepegawain (SIPK)Proses pendataan Pegawai KemasyarakatanSeksi Eavaluasi dan Pelaporan Bimbingan Kemasyarakatan DanPengentasan AnakSeksi Kepegawaian di LapasDigunakan untuk mengelola data para pegawai kemasyarakatan dengandifokuskan data pegawai jabatan dan tempat tugas.ditempatkan di lapastersebut.OperasionalJam kerja (Senin-Jumat)April 2010Direktorat Informasi dan KomunikasiPHP, Mysql dan Web BrowserDell Vostro 230MT DOS, LCD 18.5 Wide Screen Dual Core E58003.2Ghz, 2GB DDR3, 500GB SATA, DVDRW, Intel GMA, Lan, K/B Mouse, DOS, LCD 18.5" WideClient LAN, RJ-45, UTP cableAkan dibangun aplikasi Bimtek dan UjianOnline sebagai peningkatanmutu dan kualitas dari para PK

13Muhammad Prakarsa AL Qadr Saleh /Perencanaan Arsitektur Enterprise Information Systemmenggunakan Enterprise Architecture Planning(Studi Kasus : Direktorat Bimbingan Kemasyarakatan Dan Pengentasan Anak )Tabel 10IRC Aplikasi SIPBLNamaNama LengkapKategoriPenanggung Jawab/ PengelolaUnit penggunaDeskripsiStatus OperasionalPenggunaanMulai ImplementasiPengembangPerangkat LunakPerangkat KerasNetworkIsu Jangka PanjangAplikasi SIPBLAplikasi Bapas Lapas (SIPBL)Proses pendataan kegiatan di Lapas dan BapasKalapasLapasDigunakan untuk mengelola data kegiatan yang terjadi dilapas atau bapas dalam kurun waktu tertentuOperasionalJam kerja (Senin-Minggu)Oktober 2008Lapas SukamiskinMS Visual Basic, MS AccsesPC Standart (Intel P4)Client LAN, RJ-45, UTP cableAkan dibangun aplikasi pendataan kegiata n lapas secataintegrasi dengan format yang ditentukan oleh DIrektoratTabel 11Platform LunakPerangkatKomunikasiJenis1. Micro computera. P C Serve r : Dell PowerEdge T110 Intel Xeon X3430 2.4Ghz, Single PortBroadcom Gigabit LAN, No Raid with On-board SATA Controller, Min. 1Max. 4 SATA Only Drives, 250GB 3.5" 7.2K Rpm SATAII Non Hotplug,2GB DDR3 1066Mhz.b. P C C lie nt (I nte l) : Dell Vostro 230MT DOS, LCD 18.5 Wide ScreenDual Core E5800 3.2Ghz, 2GB DDR3, 500GB SATA, DVDRW, Intel GMA.2. Perangkat input3. Perangkat output(input device)(output device)a. Mousea. Line Printerb. Keyboardb. Monitorc . Scannerc. Speaker1. Sistem Operasi (operating system)2.a. Microsoft Windows Azureb. Microsoft Windows XPc. Microsoft Vista3. Bahasa Pemrogramana. Vis ua l Bas icb. PHP1. Jaringan (network)2. Telephone3.a. LANa. PABXb. WANb. Faximilec. Internet4. Media simpanan(storage media)a. Hard Diskb. Compact Diskc. Removable DiskSistem Pengelolaan Basis Data(DBMS)a. M icros oft Accsessb. SQL Ser verc . M yS Q LPerangkat Jaringana. Hubb. Modem Routerc. Switchd. Access Pointe. RJ45 (UTP/STP)

Media Informatika Vol.12 No.3 (2013)14Menurut hasil analisa penulis, aplikasi telah dapat mendukung 29 fungsi bisnis dari total 53fungsi bisnis, atau sekitar 54,71% dari keseluruhan fungsi bisnis yang didukung aplikasi.Tabel 12Fungsi Bisnis yang didukung 526272829Fungs .44.14.24.55.1.25.1.35.2.16.1.16.2.1Desk rips iInfrakstruktur LapasKelas LapasKegiatan dan Evaluasi Kegiatan LapasStruktur Organisasi LapasData Penghuni LapasBiodata KlienRiwayat Hidup KlienKasus Hukum KlienPendamping Hukum KlienInfrakstruktur LapasKelas LapasKegiatan dan Evaluasi Kegiatan LapasStruktur Organisasi LapasData Penghuni LapasBimbingan di LapasBimbingan persidanganIsi BimbinganLaporan Evaluasi BimbinganLaporan evaluasi PenyuluhanData Pegawai KemasyarakatanData Klien Dewasa dan AnakBiodata PegawaiKepangkatan PegawaiJenjang Peningkatan PegawaiAgenda PenyuluhanLaporan Kegiatan PenyuluhanData Pendidikan PKLaporan Bimbingan di LapasDraft Laporan Kebijakan KlienPemanfaatan aplikasi saat ini belum dapat mendukung seluruh fungsi bisnis dariorganisasi, oleh karena itu perlu direncanakan pengembangan aplikasi untuk mendukungseluruh fungsi bisnis yang ada. Tabel 13 menunjukan daftar fungsi bisnis yangmemerlukan dukungan aplikasi yang belum tersedia.No12345Tabel 13Fungsi Bisnis yang belum didukung aplikasiFungs iDeskrips i1.2.4Rekam Medis1.2.6Data Penjenguk1.2.7Data Penjamin Klien2.2.1Biodata Klien2.2.2Riwayat Hidup Klien

15Muhammad Prakarsa AL Qadr Saleh /Perencanaan Arsitektur Enterprise Information Systemmenggunakan Enterprise Architecture Planning(Studi Kasus : Direktorat Bimbingan Kemasyarakatan Dan Pengentasan Anak )No6789101112131415161718192021222324Fungs .64.74.85.1.15.2.25.2.36.1.26.2.26.2.3Deskrips iKasus Hukum KlienRekam MedisPendamping Hukum KlienData PenjengukData Penjamin KlienBimbingan Laporan KebebasanPenyuluhan KeagamaanPenyuluhan SosialPenyuluhan KeterampilanBimbingan Terhadap KlienMutasi PegawaiLaporan Bulanan KinerjaLaporan Tahunan KinerjaData Keterampilan PKEvaluasi Pendidikan PKLaporan Evaluasi PendidikanLaporan Bimbingan PersidanganDraft Laoran Pendampingan HukumLaporan Evaluasi Kebijakan KlienCore business Direktorat Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak adalahpelayanan terhadapa klien baik anak dan dewasa dengan meningkatkan kemampuan dariklien agar dapat diterima di di lapangan serta memberikan peningkatan mutu layanan yangdiberikan oleh Pegawai Kemasyarakatan terhadao klien seperti di jelaskan pada gambarrantai nilai Porter (gambar 4.3) bahwa fungsi utama dari organiasi ini adalah PendataanKlien Dewasa, Pendataan Klien Anak serta Pemberian Penyuluhan Klien. Diamana ketigaaktivitas utama tersebut didukung oleh aktivitas seperti Peningkatan Mutu Pendidikan danLayanan, Pengelolaan Pegawai dan Pengelolaan Kebijakan dan Bimbingan.Direktorat Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak yang merupakan subbagian dari Direktorat Jendral Pemasyarakatan memiliki bagian Direktorat Informasi danKomunikasi yang memiliki fungsi melakaukan pengembangan SI/TI di bisnisdi DirektoratJendralPemasyarakatan dalam hal ini hanya dibahas fungsi Direktorat Infromasi dan Komunikasiyang mendukung proses bisnis dari Direktorat Bimbingan Kemasyarakatan danPengentasan Anak. Perbedaan bahas pemrograman dan DBMS dari aplikasi yang ada saatini belum dapat mengakomodir kebutuhan fungsional dari organisasi Direktorat BimbinganKemasyarakatan dan Pengentasan Anak dan aplikasi yang seharusnya dapat salingterintegrasi tidak dapat mengakomodir kebutuhan data yang ada.

Media Informatika Vol.12 No.3 (2013)16V PERENCANAAN ARSITEKTUR5.1 Arsitektur DataArsitektur data merupakan sebuah inisialisasi yang haus dapat mengidentifikasi datadata yang mendukung fungsi- fungsi binsin seperti yang terdefinisi dalam model bisnis.Pada pemodelan bisnis dnegan menggunakan model rantai nilai Porter yang telahditunjukan ( gambar 4.3 ) dapat dilihat bahwa fungsi- fungsi bisni utama dari DirektoratBimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak. Maka entitas data haruslah dapatmenunjukan dukungan terhadap fungsi- fungsi utama dalam bisnis. Pemodelan yangdilakukan dengan menggunakan metode rantai nilai Porter menunjukan ada aktivitaspendukung dalam menjalankan proses organisasi. Berdasarkan pemodelan bisnis yangtelah digambarakan sebelumnya, entitas data dapat didefinisikan dan diharapakan dapatmendukung fungsi- fungsi bisnis dari organisasi Meskipun isi tersebut sama namun tidakdapat saling berbagai pakai karena berada dalam aplikasi dan platform yang berbeda.Pembuatan data yang sa,a pada sistem yang berbeda akan menyebabkan1. Data redudancy, artinya data yang sama dibuat lebih dari satu kali oleh beberapaaplikasi yang berbeda;2. Data inconsistency, artinya isi data tidak sama antar aplikasi karena tidakterintegrasi3. Data isolation, artinya masing-masing data meskipun isinya sama tetap saja berbedakarena dibuat berdasarkan format dan platform yang berbeda sehingga tidak dapatdigunakan oleh aplikasi lain.Tujuan dari tahapan ini adalah untuk mendefinisikan semua entitas-entitas datapotensial yang diperlukan untuk mendukung bisnis. Dikarenakan entitas-entitas datadiperlukan untuk mendukung bisnis, maka penentuannya dapat didasarkan pada fungsifungsi bisnis yang telah terdefinisi dalam model bisnis. Berdasarkan value chainDirektorat Bimbingan Kemasyrakatan dan Pengentasan Anak., terdapat beberapa entitasbisnis yang akan diidentifikasi, yaitu :1.Entitas Pendataan Klien Dewasa2.Entitas Pendataan Klien Anak3.Entitas Pemberian Penyuluhan dan Bimbingan Teknis4.Entitas Peningkatan Mutu Pendidikan dan Layanan5.Entitas Pengelolaan Pegawai6.Entitas Pengelolaan Kebijakan dan Bimbingan

17Muhammad Prakarsa AL Qadr Saleh /Perencanaan Arsitektur Enterprise Information Systemmenggunakan Enterprise Architecture Planning(Studi Kasus : Direktorat Bimbingan Kemasyarakatan Dan Pengentasan Anak )Tabel 14Kandidat Entitas DataEntitas BisnisPendataan Kl

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE INFORMATION SYSTEM MENGGUNAKAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING (Studi Kasus : Direktorat Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak ) Muhammad Prakarsa AL Qadr Saleh Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132 E-mail: ras_akuto@yahoo.com ABSTRAK