Memahami Perilaku Konsumen - Perpustakaan UT

Transcription

EKMA6109Edisi 1MODUL 01Memahami PerilakuKonsumenDr. Nuryakin., S.E., M.M.

Daftar IsiModul 01 1.1Memahami Perilaku KonsumenKegiatan Belajar 1 1.7Perilaku Konsumendan Strategi PemasaranLatihan 1.21Rangkuman 1.22Tes Formatif 1 1.23Kegiatan Belajar 2 1.24Mengelola Hubungan Pelanggandan Proses Segmentasi PelangganLatihan 1.34Rangkuman 1.36Tes Formatif 2 1.36Daftar Pustaka 1.38

EKMA6109 Modul 01Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan untuk menciptakannilai bagi pelanggan. Kegiatan pemasaran merupakan aktifitas yang di jalankanoleh setiap pemasar dalam mencapai kesuksesan dan tujuan organisasi. Konseppemasaran bagi perusahaan juga merupakan konsep yang dapat diaplikasikan melaluiorientasi pelanggan. Kegiatan pemasaran juga merupakan kegiatan yang harusdiarahkan oleh pemasar dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Pada eraglobalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang berkembangan sangat pesatseperti saat ini, konsumen memiliki perilaku yang unik. Perilaku unik tersebut bagipemasar perlu dilakukan identifikasi dan upaya yang lebih mendalam terhadap strategimemahami perilaku pelanggan.Memahami perilaku konsumen bagi perusahaan menjadi bagian yang pentingagar produk atau layanan yang ditawarkan tepat sasaran pasarnya dan dapat bersaing dipasar dalam waktu yang panjang (sustainability). Memahami perilaku konsumen jugapenting bagi manager pemasaran agar perusahaan dapat memilih strategi pemasaranyang tepat dalam meraih pelanggan. Para pemasar juga perlu memahami motivasipelanggan, baik sebelum atau setelah para pelanggan melakukan proses pembelian.Memahami perilaku pelanggan bagi pemasar juga bertujuan agar pemasar tetap dapatmemenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan, sehingga pelanggan mendapatkankepuasan yang lebih besar dan berujung pada loyalitas pelanggan.Memahami perilaku konsumen merupakan bagian dari strategi pemasaran yangdilakukan oleh perusahaan. Memahami perilaku konsumen juga dianggap sebagaiupaya mengaplikasikan strategi pemasaran dengan melalui pengelolaan kepadapelanggan yang dilakukan oleh para pemasar dalam mencapai keberhasilan dan tujuanperusahaan dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Strategi pemasaran dan perilakukonsumen juga memiliki hubungan yang erat. Memahami pelanggan berarti jugamengaplikasikan strategi yang tepat dalam meraih pelanggan. Bentuk hubungan yanglainnya adalah dalam pemasaran juga di kenal dengan strategi orientasi memahami parapelanggan, orientasi pada pasar dan orientasi pada produk. Ketiga orientasi tersebutmerupakan bagian penting dalam memahami perilaku konsumen.Aktifitas pemasaran yang dijalankan oleh perusahaan juga memiliki tujuan dalammemenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan konsumen sesuai dengan pasarsasaran (target konsumen). Disinilah pentingnya memahami pelanggan agar perusahaanmampu mempertahankan tujuan jangka panjangnya yaitu loyalitas pelanggan.Memahami perilaku konsumen (consumer behavior) berarti juga memahami perilakuindividu, kelompok dan organisasi, membeli, memakai, serta melakukan evaluasi pascapembelian produk dalam rangka memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan.Tantangan dan kendala yang dihadapi perusahaan diantaranya adalah bagaimana1.3

1.4Memahami Perilaku Konsumenseorang pemasar dapat memberikan pengaruh pada pelanggan agar dapat membeliproduk atau jasa perusahaan.Memahami dan mengenal perilaku pelanggan bagi perusahaan bukanlah sebuahpekerjaan yang mudah. Pelanggan memiliki karakteristik dan perilaku yang berbedabeda dalam memilih dan membeli produk yang ditawarkan oleh seorang pemasar.Konsumen terkadang bersedia untuk membeli sebuah produk yang kita tawarkan,namun tiba-tiba saja konsumen juga melakukan pembatalan terhadap rencanapembelian produk tersebut. Hal ini menjadi penting bagi perusahaan dalam memahamipelanggan mereka. Keputusan pelanggan untuk membatalkan pilihan terhadap produkmungkin saja disebabkan oleh ketidak percayaan pelanggan terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Alasan lain seperti pengaruh personal, kelompok, motivasipembelian, persepsi, sikap dan pengetahuan pelanggan juga menjadi pertimbanganmereka dalam melakukan keputusan pembelian sebuah produk. Mempelajari perilakukonsumen berarti juga mempelajari karakteristik pelanggan.Lingkup dan definisi perilaku konsumen (consumer behavior) menurut Hawkinsdan Mothersbaugh (2010) diartikan sebagai :The field of consumer behavior is the study of individuals, groups, ororganizations and the processes they use to select, secure, use, and dispose ofproducts, services, experiences, or ideas to satisfy needs and the impacts thatthese processes have on the consumer and society. This view of consumerbehavior is broader than the traditional one, which focused more narrowly on thebuyer and the immediate antecedents and consequences of the purchasingprocess. Our broader view will lead us to examine more indirect influences onconsumption decisions as well as far-reaching consequences that involve morethan just the purchaser and the seller.Keputusan pelanggan dalam memilih produk atau jasa terkadang merupakanaktifitas panjang yang dilakukan oleh konsumen dalam upaya untuk melakukanpencarian informasi terhadap produk, membandingkan harga dari berbagai pilihanalternatif terhadap sebuah merek yang akan dipilih pelanggan, melakukan evaluasiterhadap produk yang akan dipilih, membandingkan produk yang dipilih dengan produklainnya serta kegiatan lainnya yang berhubungan dengan keputusan pembeliankonsumen. Terkadang keputusan pembelian konsumen juga dilakukan secara tiba-tibadengan cara pelanggan melihat produk yang sebenarnya tidak sedang di cari, namunproduk tersebut tersedia dan dipajang di sebuah pusat perbelanjaan dan di beri labelpotongan harga oleh penjual. Terlebih pada era digital seperti saat ini, informasi tentangpilihan produk sangat mudah kita temui melalui media sosial. Pada sisi lain konsumendalam memilih produk juga di tentukan oleh motivasi dan dorongan yang ada dalambenak mereka dalam memilih sebuah produk.Memahami perilaku pelanggan dapat dilakukan melalui riset kepada pelanggan.Perusahaan dalam melakukan riset kepada pelanggan bertujuan untuk memahami apadan bagaimana pelanggan mengambil keputusan untuk memilih produk yang

EKMA6109 Modul 01ditawarkan oleh pemasar kepada pelanggan sehingga pelanggan tersebut memilihproduk perusahaan. Proses dalam kegiatan riset kepada konsumen berarti memahamikapan perilaku dan karakteristik pelanggan yang berhubungan dengan kapan pelangganmulai mengenal produk yang telah mereka pilih, apa yang menjadi pertimbangankonsumen tersebut dalam memilih sebuah produk, bagaimana mereka menggunakanproduk yang telah dipilih, dengan cara apa mereka mendapatkan produk tersebut,mengapa pelanggan memilih merek tersebut jika dibandingkan dengan merek lainnya,dan apakah pelanggan tersebut puas terhadap pilihan mereka yang telah dipilih.Pemasar perlu memahami dan mempelajari tahap-tahap apa yang dilakukan olehpelanggan dalam proses keputusan pembelian. Tenaga pemasar terkadang perlumemposisikan diri sebagai konsumen, sehingga dapat memahami apa yang kira-kiraakan dilakukan oleh pelanggan dalam memilih produk yang mereka pasarkan. Pemasarjuga perlu memahami bagaimana cara meraih pelanggan tersebut serta bagaimanatenaga pemasar mempertahankan pelanggan tersebut, sehingga loyalitas pelangganakan terus dapat terjaga.Pokok bahasan yang ada dalam modul pertama dari sembilan modul ini adalahmemahami perilaku konsumen atau dinamika pembelian konsumen. Modul pertama inijuga membahas tentang beberapa penelitian empiris dan kajian penting yang pernahdilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya yang berhubungan dengan topik perilakukonsumen dan keputusan pembelian. Modul pertama ini juga membahas tentangbeberapa teori yang berhubungan dengan perilaku konsumen dan keterkaitan antarastrategi pemasaran dengan perilaku konsumen. Perkembangan teknologi informasi yangbegitu cepat yang ditandai dengan penggunaan media sosial oleh pelanggan dalamkegiatan pemasaran juga berdampak pada strategi perusahaan dalam meresponkebutuhan dan keinginan pelanggan. Salah satunya perubahan yang ada dalam aktifitaspemasaran saat ini adalah pemanfaatan media sosial dalam kegiatan promosi produkatau jasa.Strategi pemasaran dengan menggunakan media digital saat ini sangat pentingbagi perusahaan dan bahkan menjadi pilihan strategi yang harus dipilih oleh perusahaan.Konsumen saat ini melihat penawaran produk atau layanan melalui media sosial. Mediasosial dianggap perusahaan sangat efektif dalam meraih segmen pelanggan. Konsumenmemiliki kecenderungan fokus dalam memanfaatkan media sosial yang ada pada ponselmereka dan melakukan akses terhadap informasi yang didapatkan dalam internet.Kegiatan pemasaran yang dahulu banyak dilakukan melalui surat kabar dan personalselling misalnya, saat ini sudah tidak lagi efektif digunakan oleh perusahaan. Pelanggantelah banyak beralih dalam memanfaatkan teknologi informasi dan pemanfaatan mediasosial.Modul pertama ini juga mengulas tentang pemasaran digital. Pemasaran digitalatau yang biasa di sebut digital marketing merupakan salah satu media pemasaranproduk atau jasa yang di gunakan perusahaan dalam media digital. Pemanfaatan mediapemasaran digital oleh perusahaan dapat menjangkau pelanggan dengan jangkauan1.5

1.6Memahami Perilaku Konsumenyang sangat luas, bahkan hingga pasar luar negeri. Pemasaran digital tersebut dapatmenggabungkan cara pemasaran antara apa yang menjadi pengetahuan dalam psikologikonsumen dan pemanfaatan teknologi informasi sebagai respon aktif dari perusahaan.Pemasaran digital tidak hanya dapat dilakukan dengan pemasaran yang menggunakaniklan dalam media baliho saja misalnya, namun pemasaran digital lebih padapenggunaan berbagai platform media digital sebagai kegiatan pemasaran perusahaan.Sebagai pengantar dalam modul pertama dari sembilan modul ini juga membahastentang pengantar perilaku konsumen dan pemasaran digital. Ruang lingkup perilakukonsumen (consumer behavior) dalam modul ini menguraikan tentang pengertianperilaku konsumen dan evolusi perilaku konsumen serta pemasaran digital, memahamipelanggan yang memberikan dampak pada lingkup pemasaran, dan bagaimana pasarmempengaruhi pelanggan. Modul pertama ini juga menggambarkan penelitianpenelitian yang berhubungan dengan perilaku konsumen dan pendekatan-pendekatanyang digunakan dalam memahami apa yang akan dilakukan oleh pelanggan. Isu-isu apayang ada dalam perilaku konsumen dan perilaku positif dan negatif para pelanggandalam pengambilan keputusan memilih produk yang merupakan peran penting dalamkeputusan pemasaran.Modul pertama dari sembilan modul ini terdiri dari dua kegiatan belajar yangbersumber dari beberapa telaah kajian yang mendalam mengenai beberapa aspek yangakan dibahas dalam modul pertama ini.Kegiatan belajar pertama dalam modul ini membahas topik perilaku konsumendan strategi pemasaran. Sedangkan pokok bahasan pada kegiatan belajar pertama inimembahas tentang:1.Memahami Pelanggan;2.Pengertian Perilaku Konsumen;3.Strategi Pemasaran berbasis Perilaku Konsumen;4.Customer Value (Nilai Pelanggan).Kegiatan belajar kedua dalam modul ini membahas tentang mengelola hubunganpelanggan dan proses segmentasi pelanggan. Sedangkan pokok bahasan pada kegiatanbelajar kedua ini membahas tentang:1.Strategi Mengelola Hubungan Pelanggan (CRM);2.Segmentasi Pasar;3.Keputusan Pelanggan (Consumer Dicision);4.Pemasaran Sosial.

EKMA6109 Modul 01KegiatanBelajarPerilaku Konsumen danStrategi PemasaranA.1MEMAHAMI PELANGGANKegiatan belajar pertama ini membahas tentang pengantar dan memahamiperilaku konsumen (Consumer Behavior understanding) serta penelitian-penelitianempiris yang berhubungan dengan perilaku konsumen. Pada kegiatan belajar pertamaini juga dijelaskan tentang bagaimana bidang perilaku konsumen memiliki keterkaitanyang erat dengan bidang pemasaran. Modul pertama ini juga membahas tentangbagaimana pemasar dapat mempengaruhi para konsumen.Pemasar menghadapi tantangan yang berat dalam memahami perilaku parapelanggannya. Saat ini perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat menuntutperusahaan harus dapat memenuhi apa yang menjadi kebutuhan dan keinginanpelanggan. Bagi pemasar memahami perilaku konsumen menjadi bagian penting dalammerumuskan strategi pemasaran. Artinya pilihan perusahaan terhadap strategipemasaran yang akan mereka kembangkan tergantung pada bagaimana pemasarmemahami perilaku konsumennya. Pemahaman perusahaan tentang perilaku konsumendianggap sebagai kekuatan yang dapat mendorong dan membentuk pentingnyamemahami perilaku konsumen yang saat ini telah berkembang pesat. Orientasipelanggan menjadi pilihan penting bagi perusahaan. Para pemasar terkadangmenawarkan cara yang berbeda kepada konsumen untuk memperkenalkan sebuahproduk atau layanan kepada para pelanggan. Konsumen bisa saja membeli produk,namun konsumen saat ini juga dapat membuat produk sendiri dan menjualnya dalamsebuah gerai yang disediakan oleh pemasar. Konsep itulah yang kemudian di sebutdengan cocreation value. Misalnya konsumen bisa membeli sebungkus kopi danmembuat secangkir kopi. Konsumen bisa memilih untuk pergi ke kedai kopi danmembeli secangkir kopi. Demikianlah contoh perilaku konsumen saat ini yang telahmengalami perubahan.Pada sisi lainnya seorang manager pemasaran perlu memilih strategi dan upayatepat yang perlu dilakukan dalam kegiatan pemasaran. Pilihan strategi pemasaranditujukan dalam rangka memenuhi apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan parapelanggan. Pilihan strategi pemasaran juga dilakukan dalam merespon orientasi padapara pelanggan. Pemasar perlu melakukan identifikasi dan memahami karakteristik parapelanggannya dan memahami perilaku para pelanggannya. Pemahaman tersebut tidak1.7

1.8Memahami Perilaku Konsumenhanya memahami pada motivasi yang mendasari pelanggan memilih sebuah produksaja, namun memahami apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan dari pelangganmenjadi bagian yang penting dalam strategi pemasaran.Memahami pelanggan berarti juga memahami karakteristik-karakteristik yangada pada para pelanggan. Memahami perilaku konsumen dapat memberikan arahperusahaan dalam mengembangkan produk baru atau layanan baru, menciptakankeunggulan kompetitif di banding dengan para pesaingnya, menentukan strategi harga,membangun saluran pemasaran terintegrasi serta strategi bauran pemasaran lainnya.Strategi-strategi tersebut perlu dipertimbangkan oleh perusahaan dalammempertahankan para pelanggannya. Dengan kata lain, memahami perilaku pelangganmenjadi pilihan penting yang dilakukan oleh para pemasar. Sebagai contoh misalnya,kita bisa melihat kesuksesan dari gerai Starbucks yang membuktikan kepada konsumenkesediaan untuk membayar lebih mahal untuk secangkir kopi yang dijual di garaiStarbucks. Starbuck mengembangkan dan menambahkan nilai (value added) padaproduk inti dengan layanan dan pengalaman perusahaan tersebut sehingga pelangganmemilih produk pada gerai tersebut. Starbucks telah melangkah lebih jauh dalammemperlakukan para pelanggannya, sehingga gerai Starbucks tumbuh dan berkembanghingga saat ini.Penting juga bagi perusahaan dalam memahami motivasi pembelian dari parapelanggannya. Perusahaan yang gagal dalam memahami motivasi pembelian dari parapelanggannya merupakan penyebab dari kegagalan pemasaran yang dilakukan olehperusahaan. Studi yang dilakukan oleh Subrahmanyan dan Arias (2008) mengujitentang apa dan mengapa konsumen memilih produk dan bagaimana perusahaan dapatmemenuhi kebutuhan pelanggan dengan sebaik-baiknya. Hasil penelitian menemukanbahwa tingkat pendapatan pelanggan dan sumber daya konsumen menjadi fokus pentingyang dilakukan oleh pemasar dalam mempelajari motivasi dan perilaku konsumen.Konsumen tidak hanya termotivasi oleh kelangsungan hidup dan kebutuhan fisiologissaja tetapi mereka akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi baikuntuk membangun modal sosial, untuk alasan budaya atau sebagai kompensasi bagipelanggan. Hasil studi tersebut juga menemukan bahwa ketika perusahaan menawarkanproduk yang juga memenuhi kebutuhan tinggi kepada para pelanggan terutamaberhubungan erat dengan tingkat pendidikan dan pekerjaan pelanggan, sehingga bagiperusahaan faktor tersebut dapat menjadi peluang lebih besar untuk kesuksesan dalammempelajari perilaku konsumen.Jain et al., (2017) melakukan studi pada 257 sampel penelitian denganmenggunakan metode survey kepada konsumen mewah di India. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa norma subjektif merupakan determinan terpenting dari niatmembeli barang fashion mewah, diikuti oleh sikap. Kontrol perilaku yang dirasakantidak ditemukan memiliki hubungan yang signifikan dengan niat membeli, tetapimenunjukkan hubungan positif yang kuat dengan perilaku pembelian. Hasil studitersebut juga memberikan wawasan teoritis tentang perilaku pembelian konsumen

EKMA6109 Modul 01terhadap produk mewah. Faktor pendorong penting di balik niat pembelian pelangganterhadap barang mewah di kalangan konsumen India di pengaruhi oleh norma subyektif.Mempelajari tentang apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan dari pelangganbagi perusahaan dapat memberikan arah dan pilihan strategi yang tepat bagi perusahaan.Pilihan strategi tersebut dapat berwujud strategi untuk pengembangan produk, mencapaikeunggulan kompetitif dari produk, strategi penentuan harga, serta penentuan saluranpemasaran yang tepat bagi pilihan perusahaan.Konsep perilaku konsumen telah berubah secara cepat dalam satu dekade terakhirini yaitu melalui pemenuhan kebutuhan dan pilihan konsumen yang semakin banyak.Dalam lingkungan bisnis yang bersifat dinamis dan penuh dengan kompetisi seperti saatini, perusahaan harus benar-benar memahami dan memprediksi bagaimana perilakukonsumen dalam membeli berbagai barang dan jasa yang akan digunakan olehpelanggan. Oleh karena itu, untuk menciptakan posisi kompetitif di pasar, perusahaanperlu menyusun langkah dan strategi mereka, diantaranya melalui pengembangan citra(image) yang baik pada benak konsumen sehingga memiliki dampak yang kuat padaperilaku mereka. Selain itu, dengan fenomena perubahan perilaku konsumen,perusahaan juga perlu memperhatikan gaya hidup (life style), preferensi kelompok dantuntutan konsumen yang berperan penting dalam mengubah persepsi pembeliankonsumen. Studi yang dilakukan oleh Shamsher (2016) bertujuan untuk menganalisiskerangka teoritis citra toko dan dampak keseluruhannya terhadap perilaku konsumen.Kajian teoritis dalam studi tersebut, selain memberikan kontribusi pada literatur bidangpemasaran, hasil penelitian juga memiliki implikasi penting bagi pengusaha ritel,profesional dan akademisi dalam hal mengadopsi keputusan pemasaran strategis denganmemperluas portofolio ritel ke arah pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnyapersepsi citra toko konsumen bagi masyarakat. skenario bisnis ritel secara keseluruhan.Taghikhaha et al (2020) mengeksplorasi pendekatan yang berpusat padakonsumen dengan mengembangkan model berbasis agen yang perlu dibuktikan secarateoritis dan empiris. Pendekatan dengan tiga teori perilaku yaitu teori perilakuterencana, teori alfabet, dan kerangka tujuan yang menggambarkan keputusanpembelian individu pada produk makanan sebagai respons terhadap kebijakan dilakukan pengujian dalam studi tersebut. Perbedaan antara niat konsumen dan perilakupembelian dapat dijelaskan oleh model lingkaran yang terkunci. Studi tersebut jugamenilai keefektifan berbagai kebijakan seperti perpajakan, dan informasi kampanyependidikan untuk memengaruhi pilihan konsumen. Hasil penelitian menunjukkanbahwa intervensi mampu meningkatkan kesadaran konsumen dan meningkatkankebijakan pajak dan secara bersamaan lebih berhasil dalam mempromosikan produk.Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa kegiatan pemasaran bagi perusahaanpada dasarnya memiliki tujuan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dankeinginan dari para pelanggan dengan melihat pada segmen pasar yang dituju olehperusahaan (market segmentation). Kajian dalam bidang ilmu perilaku konsumen(consumer behavior) berhubungan erat dengan bagaimana mempelajari individu,1.9

1.10Memahami Perilaku Konsumenkelompok dan organisasi dalam membeli, memakai, serta memanfaatkan suatu produkatau layanan serta dalam rangka untuk mencapai kepuasan terhadap kebutuhan dankeinginan dari para pelanggan. Saat ini yang menjadi tantangan terbesar dari perusahaanadalah strategi pemasaran yang dipilih oleh perusahaan, dan bagaimana pilihan strategitersebut dapat memengaruhi pilihan produk atau layanan dari pelanggan. Selain itutujuan yang terpenting dari pilihan strategi pemasaran perusahaan adalah untukmemengaruhi pelanggan dalam memilih produk. Perusahaan juga perlu membangunhubungan yang baik dengan pelanggan agar loyalitas pelanggan dapat terjaga. Morgandan Hunt (1994) mengatakan bahwa konsep manajemen hubungan (relationshipmanagement) dianggap sebagai sebuah langkah strategik perusahaan dalammemperkenalkan pentingnya mengembangkan dan memelihara kerjasama yangberorientasi pada hubungan jangka panjang dengan perusahaan lain dan atau denganpelanggan. Manajemen hubungan yang dikembangkan oleh perusahaan dapat mencapaikeunggulan bersaing berkelanjutan. Faktor-faktor yang diidentifikasi dalammempengaruhi keberhasilan strategi berbasis manajemen hubungan seperti faktorrelasional, sumberdaya, kompetensi, pemasaran internal, teknologi informasi,penawaran pasar, sejarah dan kebijakan publik. Lebih lanjut dijelaskan bahwa faktoryang penting dalam pemasaran hubungan (relationship marketing) adalah faktorrelasional yang memiliki dimensi kepercayaan, komitmen, kerjasama, menepati janji,berbagi nilai dan komunikasi.Hibbert et al (2005) dalam studinya mengatakan terdapat banyak penelitiantentang motif konsumen untuk membeli produk. Meskipun pelanggan perusahaanmemiliki banyak keragaman, namun pemasar perlu memahami pendekatan apa yangakan dipilih serta aplikasinya dalam mempelajari perilaku para pelanggannya.Konsumen membeli produk karena nilai utilitarian dan nilai non utilitarian (misalnyaemosional, epistemik, sosial), nilai manfaat yang timbul dari penggunaan atau hanyasekedar menikmati dari nilai konsumsi barang yang dibeli (Sheth et al., 1991). Dalamkonteks perdagangan, dimana perusahaan hanya sekedar bersifat membantu konsumenyang membutuhkan produk atau layanan sebagai konsekuensi dari pembelian konsumenatas produk mereka, imbalan tak berwujud dari membantu pelanggan diantaranyaadalah memberikan beberapa peran dalam memotivasi konsumen untuk membeli.Kajian yang membahas tentang upaya perusahaan dalam membantu perilaku pelangganmerupakan bentuk upaya yang relatif diabaikan oleh para peneliti bidang pemasaran(Bendapudi et al.,1996). Bagaimanapun juga dijelaskan bahwa motivasi adalah faktoryang penting dalam memahami perilaku konsumen. Motivasi pelanggan yang diterimarelatif lebih banyak perhatian dalam kajian dan bidang penelitian perilaku konsumen.Dua aspek utama motivasi yang telah dieksplorasi pada beberapa literatur bidangperilaku konsumen adalah rangsangan eksternal dalam bentuk motivasi internal untukmembantu yang memoderasi seseorang menanggapi rangsangan tersebut.

EKMA6109 Modul 01Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat telah membawakonsekuensi bagi perusahaan untuk menciptakan hubungan yang erat dengan parapelanggannya. Perusahaan yang berorientasi pada bisnis harus mampumempertahankan pelanggan yang ada ditengah persaingan dan cepatnya arus informasidan bahkan perlu merebut pelanggan baru dari pesaing. Salah satu upaya yangdibutuhkan oleh perusahaan dalam meraih pelanggan adalah dengan membangunkemampuan pemasaran yang berorientasi pada penciptaan nilai bagi pelanggan (Guenzidan Troilo, 2006). Bahkan kapabilitas pemasaran dan penciptaan nilai bagi pelanggansebagai kunci organisasi dalam mencapai keunggulan bersaing seperti penciptaan lowcost advantage dan differentiation advantage, sehingga produk mereka lebih dikenaldibandingkan dengan produk pesaing (Tan dan Sousa, 2015). Olson et al., (2005)mengatakan bahwa terdapat tiga hal penting dalam mencapai keunggulan beraing : 1)implementasi keunggulan bersaing akan berhasil bagi kinerja perusahaan yang unggul,2) pemasaran memainkan peran sangat penting dalam pengimplementasian strategi, dan3) peran pemasaran dalam implementasi strategi perusahaan merupakan kesatuan daristrategi perusahaan yang lebih spesifik.Globalisasi juga membuat perusahaan harus mampu mengalokasikansumberdaya internal mereka sebagai sumber keunggulan bersaing dan respon terhadapindistri dan pelanggan. Kemampuan internal perusahaan dalam merespon pelanggansebagai sumber keunggulan strategi bersaing akan dapat menciptakan kekhasan bagiperusahaan dibandingkan dengan pesaingnya dan secara langsung dapat menjaminkinerja perusahaan yang superior. Disinilah pentingnya kapabilitas internal bagiperusahaan, dimana kesempatan dan peluang yang ada akan dapat dimanfaatkan olehperusahaan sehingga mampu memenangkan persaingan. Upaya dalam mencapai tujuanperusahaan dapat dilakukan dengan cara menentukan persepsi, kebutuhan dankeinginan pelanggan agar perusahaan mampu menciptakan produk dengan nilaisuperior. Nilai superior ini sangat subjektif dan hanya ada di benak pelanggan.Perusahaan perlu untuk mempelajari perilaku konsumen tentang produk yang akanditawarkan kepada para pelanggan.Perusahaan yang membangun orientasi pada pelanggan memiliki pemahamanyang baik tentang kekuatan dan kelemahan para pesaingnya. Perusahaan perlumenggunakan pengetahuannya dan perlu mengembangkan dan mengimplementasikanstrategi-strategi demi menciptakan customer value dan kepuasan konsumen yang lebihbaik bagi pelanggan. Studi yang dilakukan oleh Nerver dan Slater (1990) menjelaskandimensi-dimensi dari orientasi pasar diantaranya : customer orientation (orientasipelanggan) dan competitor orientation (orientasi pesaing) dan untuk dapat menerapkankedua orientasi ini dengan lebih baik perlu digabung dengan orientasi ketiga yaknikoordinasi antar fungsi dalam perusahaan yang akan meningkatkan daya tahanperusahaan terhadap pesaing sekaligus meningkatkan kepuasan kepada pelanggan.1.11

1.12Memahami Perilaku KonsumenKohli dan Jaworski (1990) dalam studinya menguji model dari anteseden dankonsekuensi pada konstruk market orientation. Peran penting dari kebijakan yangdilakukan oleh manajer senior, adanya dinamika dalam kerja sama lintas departemenperusahaan, serta sistem organisasi sebagai anteseden dari orientasi pasar kemudiandiikuti oleh peran respon karyawan, respon pelanggan, dan kinerja perusahaan sebagaikonsekuensi dari orientasi pasar. Lebih lanjut dijelaskan bahwa orientasi pasar yangsukses menurut memiliki 3 (tiga) syarat utama, yaitu: (1) Fokus kepada pelanggan, (2)Pemasaran yang terkoordinasi, (3) Koordinasi lintas departemen dalam perusahaan(Kohli dan Jaworski, 1990).B.PENGERTIAN PERILAKU KONSUMENMemahami pengetahuan tentang karakteristik konsumen berperan penting dalambanyak aplikasi pemasaran, seperti ketika menjadi produsen menentukan pasar untuksuatu produk atau memilih media iklan yang tepat bagi perusahaan, serta memutuskanteknik yang sesuai untuk memasarkan produk atau layanan.Menurut Solomon et al (2017) bidang perilaku konsumen mencakup banyak hal.Bidang perilaku konsumen tersebut berhubungan tentang proses ketika individu terlibatatau kelompok memilih, membeli, menggunakan, atau membuang produk, layanan, ide,atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan. Perilaku dankarakteristik dari konsumen bermacam-macam, mulai dari dari seseorang yang masihberusia kanak-kanak yang masih meminta kepada orang tuanya untuk dibelikan sebuahmainan hingga seorang eksekutif di perusahaan besar yang membantu memutuskansistem komputer bernilai jutaan dolar dan membantu keputusan penting dalamperusahaan. Apalagi lingkup perilaku konsumen saat ini juga telah mengalami perluasandari hanya sekedar membeli produk atau layanan saja. Kebutuhan dan keinginanpelanggan awalnya hanya berkisar pada rasa lapar dan haus saja, namun kemudian terusberubah seperti perasaan ketertarikan pada produk atau layanan, status, dan bahkanpemenuhan kebutuhan terhadap aspek spiritual.Kotler dan Keller (2009) menjelaskan perilaku konsumen sebagai bagian daristudi yang mempelajari tentang bagaimana individu-individu, kelompok (grup), danperusahaan melakukan pemilihan, melakukan pembelian, dan memanfaatkan tentangproduk atau layanan, pengalaman mereka, gagasan, dalam memuaskan kebutuhan dankeinginan mereka.Schiffman dan Kanuk (2008) menjelaskan tentang studi perilaku konsumensebagai sebuah kajian tentang bagaimana individu melakukan sebuah proses keputusandalam melakukan alokasi sumber daya yang ada, seperti (waktu, uang, usaha, danenergi) yang dimiliki oleh perusahaan. Konsumen dalam pengalamannya memilikiberbagai keragaman yang unik yang dapay dipelajari oleh perusahaan yang meliputiseluruh karakteristik dari individu yang terdiri dari berbagai karakteristik seperti umur,latar belakang budaya, pengalaman, pendidikan, dan keberadaan sosial ekonomi dari

EKMA6109 Modul 01pelanggan. Penting bagi pemasar dalam mempelajari tentang perilaku konsumen danfaktor-faktor yang mempengaruhi perilaku dari para pelanggan tersebut.Pada tahap awal perkembangannya, beberapa peneliti bidang pemasaranmenyebut bidang perilaku konsumen dianggap sebagai bagian dari bidang perilakupembeli. Hal ini mencerminkan penekanan bidang perilaku konsumen pada waktu itulebih menekankan pada interaksi antara konsumen dan produsen pada saat pembelian.Sebagian besar pemasar sekarang mengenali bahwa perilaku konsumen sebenarnyamerupakan proses yang berkelanjutan, bukan hanya apa yang terjadi di saat konsumenmenyerahkan uang atau kartu kredit dan pada gilirannya menerima barang atau layanan.Perilaku konsumen juga merupakan kegiatan pertukaran, transaksi di mana dua ataulebih organisasi atau orang memberi dan menerima sesuatu yang bernilai, yangmerupakan bagian yang terintegrasi dari bidang pemasaran. Meskipun perilakukonsumen juga berhubungan dengan teori pertukaran, memahami perilaku pelanggantetap menjadi bagian pentin

Strategi Mengelola Hubungan Pelanggan (CRM); 2. Segmentasi Pasar; 3. Keputusan Pelanggan (Consumer Dicision); 4. Pemasaran Sosial. EKMA6109; Modul 01 1.7 ; Perilaku Konsumen d; an Strategi Pemasaran : . Starbucks. Starbuck mengembangkan dan menambahkan nilai (value added) pada . perusahaan