BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Dan Definisi .

Transcription

BAB IIIMETODE PENELITIANA. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional1. Variable PenelitianVariabel : Konsep yang mempunyai variasi nilai - nilai, yaituadanya variabel dependent dan independent. Variable dependent atubisa disebut variable terikat adalah adalah variable yang dipengaruhiatau disebabkan adanya variable independent. Sedangkan variableindependent adalah varibel yang mempengaruhi variable dependent.Variable-variable dalam penelitian ini adalah :a. Variable X (Variable Independent) adalah citra diri.b. Variable Y (Variable Dependent) adalah self-esteem.2. Definisi operasionalDefinisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yangdiungkap dalam definisi konsep) tersebut, secara operasional, secarapraktik, secara nyata dalam lingkup obyek penelitian/obyek yangditeliti. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabelbebas dan variabel terikat.a. Variabel Bebas (Independent Variable)Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi, yangmenyebabkan timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Variabel61digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

62bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah locus of control dankepribadian.b. Variabel Terikat (Dependent Variable)Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi karena adanyavariabel bebas. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian iniadalah kinerja.Definisi operasional variable penelitian merupakan penjelasan darimasing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian sioperasionalpenelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut iniTabel 3.1Definisi Operasional Variabel Bebas (X)Jenis VariabelCitra Diri (X)DefinisiCitra diri yang dikemukanoleh Brown (1998) yangmeliputiaspekpengetahuan akan dirisendiri yaitu dunia fisikmeliputi penampilan fisik;dunia sosial meliputiperbandingan sosial danpenilaianyangtercerminkan; dan si diri, danatribusi kausal. Citra dirimerupakanpandanganserta perasaan yang baikatas tubuhnya, pandangandari orang lain terhadapdirinya, harapan atasdirinya dimata orang lain.IndikatorSkalaBrown (1998)Skalamengungkapkan bahwa adaLikerttiga aspek dalampengetahuan akan diri sendiriyaitu:a.Duniafisik(physicalworld), realitas fisik dapatmemberikan suatu arti yangmana kita dapat belajarmengenai diri kita sendiri.b. Dunia Sosial (socialworld), sumber masukanuntuk mencapai pemahamanakan citra diri adalahmasukan dari lingkungansosial individu.1) Perbandingan Sosial(social comparison)2) Penilaian yangtercerminkan(reflected apraisal)digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

63c. Dunia dalam/ psikologis(inner/ psychologycalworld), penilaian daridalam diri individu1) Instrospeksi(introspection)2) Proses mempersepsidiri (self perceptionprocess)3) Atribusi kausal(causal attributions)Tabel 3.2Definisi Operasional Variabel Terikat (Y)Jenis VariabelDefinisiSelf-esteem (Y)Minchinton(1993)mendefinisikanselfesteem adalah harga yangkita tempatkan pada dirikita.SelanjutnyaMinchinton(1993)memberikan penjelasanbahwa self-esteem adalahpenilaiandarikeberhargaan diri sebagaimanusia,berdasarkanpada setuju atau tidaksetuju dari diri kita danperilaku kita.IndikatorMenurut Minchinton (1993)self-esteem bukanlah sifatatau aspek tunggal saja,melainkan sebuah kombinasidari beragam sifat danperilaku. Dalam MaximumSelf-Esteem, Michinton(1993) memaparkan tentangtingkatan self-esteem dalamtiga hal, sebagai berikut:a. Perasaan tentang DiriSkalaSkalaLikertSendiri1. Menerima dirisendiri2. Memaafkan dirisendiri3. Menghargai nilaipribadi4. Mengendalikanemosi dirib. Perasaan tentang Hidup1. Menerima kenyataan2. Memegang kendaliatas diri sendiridigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

64c. Perasaan tentangIndividu Lain1. Menghargai oranglain2. Bijaksana dalamhubunganB. Populasi, Sample dan Teknik Sampling1. PopulasiPopulasi adalah seluruh subyek atau obyek dengan karakteristiktertentu yang akan diteliti (Ari Kunto, 2010). Populasi dalampenelitian ini adalah remaja pelaku selfie yang diunggah di mediasosial pada siswa Madrasah Aliyah Tawakkal baik laki-laki maupunperempuan. Berdasarkan data observasi yang peneliti peroleh dilapangan, bahwa jumlah keseluruhan dari siswa yang masih aktifmengikuti studi di Madrasah Aliyah Tawakkal adalah sebanyak 124orang. Secara lebih detail, perincian jumlah mahasiswa tersebut dapatdicermati pada tabel berikut:Tabel 3.3Jumlah Siswa Madrasah Aliyah Tawakkal DenpasarNo.Kelas1.Jenis KelaminJumlahLPX IPA715222.X IPS814223.XI IPA524294.XI IPS1415295.XII IPA38116.XII IPS56114282124JumlahSumber: Data Madrasah Aliyah Tawakkal Denpasar, 2016.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

652. Sampel dan Teknik SamplingSampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atausebagian jumlah dari karakteristik yang dimilki oleh populasi.Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehinggadiperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contohatau dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya (Arikunto,2010).Sampel merupakan bagian dari populasi, maka harus mewakili ciriciri yang terdapat dalam populasi tersebut. Dengan tetap berpegangpada tujuan penelitian yaitu untuk menemukan hubungan antarahubungan antara citra diri dengan self-esteem terhadap remaja pelakuselfie yang diunggah di media sosial pada siswa Madrasah AliyahTawakkal Denpasar, maka unit-unit analisis pemilihan sampel yangdigunakan dalam penelitian ini adalah individu-individu siswa yangmemiliki karakteristik sebagai berikut:a. Siswa yang masih aktif mengikuti proses belajar mengajar diMadrasah Aliyah Tawakkal yang tinggal di kota Denpasar.b. Tingkat pendidikan siswa maksimal kelas XI, karena siswa kelasXII sudah menjelang masa kelulusan dan kurang aktif di sekolah.Teknik pengambilan sampel yang peneliti gunakan dalam penelitianini adalah sampling purposive, yaitu teknik pengambilan sampel dengancara yang dikehendaki. Dalam sampling purposive, pemilihan terhadapsekelompok subyek didasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat tertentudigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

66yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciriatau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Hadi,2004).Setelah melakukan identifikasi pada sampel yang dikehendaki,lalu identitas sampel yang memiliki ciri-ciri atau sifat-sifat tersebutdimasukkan ke dalam sebuah daftar tabel yang dijadikan kerangkasampel penelitian. Karena pengambilan sampel menggunakan tekniksampling purposive, maka peneliti mengehendaki untuk mengambilsebanyak 102 siswa Madrasah Aliyah Tawakkal Denpasar. Adapunperincian dari jumlah sampel dalam penelitian ini, sebagaimana terterapada tabel berikut:Tabel 3.4Jumlah Sampel PenelitianNo.Kelas1.X IPA2.X IPS3.XI IPA4.XI IPSJumlahJenis KelaminLP71581452414153468Jumlah22222929102Sumber: Data Diolah oleh Peneliti, 2016.C. Teknik Pengumpulan DataDalam pengumpulan data secara akurat, pada penelitian ini penelitimenggunakan skala psikologi sebagai alat ukur. Selain memiliki karakteristikkhusus yang membedakannya, skala psikologi juga memiliki berbagai bentukalat pengumpulan data lainnya, seperti angket (kuesioner), daftar isian,digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

67inventori, dan lain-lain. Istilah skala di sini sebenarnya sama dengan istilahtes, namun dalam pengembangan instrumen alat ukur, umumnya istilah tesdigunakan untuk penyebutan alat ukur kemampuan kognitif, sedangkan istilahskala banyak dipakai untuk menamakan alat ukur aspek afektif.Dari pengertian di atas, maka menurut Azwar (2003) terdapat beberapadari karakteristik skala sebagai alat ukur yang dapat diuraikan sebagai berikut:1. Stimulusnya berupa pernyataan atau pertanyaan yang tidak langsungmengungkap atribut yang hendak diukur, melainkan mengungkapindikator perilaku dan atribut yang bersangkutan.2. Dikarenakan atribut psikologi diungkap secara tidak langsung lewatindikator-indikator perilaku sedangkan indikator perilaku diterjemahkandalam bentuk item-item, maka skala psikologi selalu berisi banyak item.3. Respons subyek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban β€œbenar” atau β€œsalah”.Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguhsungguh. Hanya saja, jawaban yang berbeda akan diinterpretasikan berbedapula.Skala yang telah disebarkan sebagai sarana pengumpulan data, untukselanjutnya diproses sehingga peneliti dengan mudah dapat mengetahui hasil darikedua variabel tadi. Agar proses penelitian ini lebih efisien dan efektif, makapeneliti menggunakan dua skala yang di dalamnya memuat item-item (pertanyaanpertanyaan), yang sekaligus berfungsi sebagai skala pengujian variabel-variabeltersebut.Setelah proses penentuan variabel yang ditujukan untuk mengungkapkarakteristik subyek sudah bisa ditentukan, maka langkah selanjutnya dalam teknikdigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

68pengumpulan data ini adalah pembuatan angket (kuesioner). Hal ini didasarkanoleh pandangan Sutrisno Hadi (2004), yang menyatakan bahwa:1. Subyek merupakan orang yang paling tahu tentang dirinya.2. Apa yang dinyatakan oleh subyek kepada penyelidik tentang pertanyaanpertanyaan yang diajukan adalah benar dan dapat dipercaya.3. Intepretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanyaadalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh penyelidik.Teknik angket adalah suatu metode untuk mendapatkan data, dengandata yang berisi sejumlah pertanyaan secara tertulis yang dibagikan kepadasubyek peneliti dengan tujuan untuk mengungkapkan kondisi diri subyek yangingin diketahui. Sedangkan dalam penentuan skala psikologi yang berisipernyataan ini terdapat langkah pembuatan, antara lain:1. Blue PrintBerkaitan dengan pengadaan blue print sebagai salah satu syarat untukmempermudah proses dalam suatu penelitian, Syaifudin Azwar (2003)sebagai seorang peneliti, berpendapat bahwa blue print skala yangdisajikan dalam bentuk tabel, di dalamnya memuat uraian komponenkomponen atribut yang harus dibuatkan item-itemnya, serta diperhatikanproporsi item pada masing-masing komponen dalam kasus yang lengkapdengan indikator-indikator perilaku setiap komponen. Dalam penulisanitem, blue print akan memberikan gambaran mengenai isi skala danmenjadi acuan serta pedoman bagi penulis untuk tetap berada dalamdigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

69lingkup ukur yang benar. Pada akhirnya bila diikuti dengan baik blue printakan mendukung validitas isi skala.a. Skala Citra DiriUntuk mengukur variabel citra diri digunakan skala yang penelitibuat sendiri berdasarkan sumber-sumber pengetahuan akan diri sendiriyang dikemukakan oleh Brown (1998). Aspek tersebut yaitu dunia fisik,dunia sosial dan dunia psikologis. Adapun skala citra diri untuk uji cobaadalah sebagai berikut:Tabel 3.5Blue Print Skala Citra DiriNoAspekIndikator1.Dunia FisikPenampilan fisik2.Dunia SosialDunia Psikologis3.ItemFUF3, 6, 933, 29a. Perbandingan sosial4, 11, 202, 8b. Penilaian yangtercerminkana. Instrospeksi27, 23, 1525, 3124, 30, 16,21, 355, 26, 18b. Proses mempersepsi7, 10, 14, 22 13, 1, 34diri28, 12, 1719, 32c. Atribusi kausalJumlah2114Berdasarkan Tabel 3.5 dapat dilihat bahwa terdapat 35 item dalamskala citra diri, yaitu 21 item favorable dan 14 item unfavorable.b. Skala Self-esteemUntuk mengukur self-esteem digunakan sebuah skala yang diadopsidari Self Esteem Inventory yang dikembangkan oleh Minchinton (1993).digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

70Alat ukur ini diukur melalui tiga aspek yaitu perasaan juga mengenai dirisendiri, perasaan terhadap hidup, dan hubungan dengan orang lain.Adapun blue print dari skala self-esteem untuk uji coba adalah sebagaiberikut:Tabel 3.6Blue Print Skala enai diriSendiriPerasaanterhadap hidupa. MenerimaDiriSendirib. Memaafkan DiriSendiric. Menghargai Nilaipribadi.d. Mengendalikanemosi diria. Menerima kenyataanHidupb. Memegang kendaliatas diri sendiria. Menghargai OrangHubunganLainDengan Orangb. BijaksanaDalamLainmembina hubunganJumlahUF1, 8105113, 297, 124, 6, 3316, 21, 269, 19, 31,3524, 27, 3014, 15, 1720, 22, 232, 13, 18343228202515Berdasarkan Tabel 3.6 dapat dilihat bahwa terdapat 35 item dalamskala self-esteem, yaitu 20 item favorable dan 15 item unfavorable.2. Jawaban dan SkorUntuk pemberian skor skala memakai mode likert dengan 5kemungkinan jawaban, yaitu; (SS) sangat setuju, (S) setuju, (N) netral,digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

71(TS) tidak setuju, dan (STS) sangat tidak setuju. Dan untuk favorablememiliki skor yang bergerak dari 1-5, sedangkan Unfavorable bergerakdari 5-1.D. Validitas dan Reabilitas Data1. Uji ValiditasPada dasarnya, uji validitas data ditujukan untuk mengukur sejauhmana ketepatan dan kecermatan sebuah alat ukur dalam melakukanfungsi kerjanya sebagai bagian dari prosedur pengujian hipotesis yangdiajukan dalam setiap penelitian. Menurut Azwar (1997) suatu teksatau instrumen memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebutmenjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuaidengan maksud dilakukannya alat ukur tersebut.Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya instrumenpengukuran. Di mana instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukurapa yang semestinya diukur atau mampu mengukur apa yang ingin dicarisecara tepat. Valid tidaknya suatu instrumen dapat dilihat dari nilaikoefisien korelasi antara skor item dengan skor totalnya pada tarafsignifikansi 5%, sedang item-item yang tidak berkorelasi secarasignifikan dinyatakan gugur. Dalam kaitannya dengan besarnya angkakorelasi ini.Syaifuddin Azwar (2003) menyebutkan bahwa koefisien validitas yangtidak begitu tinggi, katakanlah berada di sekitar 0,30 sudah dapat diterimadan dianggap memuaskan. Namun apabila koefisien validitas ini kurangdigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

72dari 0,30, maka dianggap tidak memuaskan. Jadi dapat disimpulkanbahwa aitem dari suatu variabel dikatakan valid jika mempunyaikoefisien 0,30.Suatu alat ukur dapat dikatakan valid apabila:a. Alat ukur dapat mengungkapkan dengan jitu gejala atau bagianbagian gejala yang hendak diukur.b. Alat ukur dapat menunjukkan dengan sebenarnya status ataukeadaan gejala atau bagian gejala yang hendak diukur.Tipe validitas dalam penelitian ini adalah validitas konstraks yaitusejauh mana alat ukur mengungkap suatu konstraks teoritis yang hendakdiukurnya. Karena keterbatasan peneliti dalam menggunakan analisis faktor,maka peneliti menggunakan analisis butir. Hal ini dilakukan sebab konsistensiantara skor pernyataan dengan skor skala secara keseluruhan dapat dilihat danbesarnya korelasi antara setiap skor pernyataan yang bersangkutan denganskor total skala.Menurut Saifuddin Azwar (1997) rumus uji validitas yangdigunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:rxy N. π‘₯𝑦 π‘₯ . 𝑦 (N. π‘₯ 2 ( π‘₯)2 )(N. 𝑦 2 ( 𝑦)2 )Keterangan:rxy Korelasi Product Momentx Nilai Variabel X.y Nilai Variabel Y.N Jumlah Subyek.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

732. Uji Reliabilitas DataReliabilitas adalah indeks yang menunjukkan seiauh mana suatu alatukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Untuk mengetahui apakahalat ukur reliabel atau tidak, diuji dengan menggunakan teknik AlphaCronbach. Suatu alat ukur dikatakan reliabel, jika alat itu dalammengukur suatu gejala dalam waktu yang berlainan senantiasamenunjukkan hasil yang sama. Dengan demikian sebuah instrumendianggap telah memiliki tingkat keandalan yang dapat diterima, jikanilai koefisien reliabilitas yang terukur adalah lebih besar atau samadengan 0,6.Saifuddin Azwar (1997) menyatakan bahwa reliabilitas adalahketerpercayaan, keandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi, dansebagainya. Reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dapatdipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalambeberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yangsama diperoleh hasil yang relatif sarna, selama aspek yang diukurdalam diri subyek memang belum berubah. Relatif sama berarti tetapadanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil di antara hasilbeberapa kali pengukuran. Bila perbedaan itu sangat besar dari waktukewaktu, maka hasil pengukuran tidak dapat dipercaya atau tidakreliabel.Dalam uji reliabilitas data pada penelitian ini, peneliti menggunakanteknik Hoyt dengan rumus sebagai berikut:digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

74π‘€π‘˜π‘Ÿπœ‡ 1 π‘€π‘˜π‘’π‘ Keterangan:π‘Ÿπœ‡ Korelasi Reliabilitas Hoyt.π‘€π‘˜π‘’ Mean Kuadrat Interaksi Subyek.π‘€π‘˜π‘  Mean Kuadrat Antar Subyek.Untuk mengetahui keandalan suatu alat ukur tersebut, dalam hal inidigunakan taraf signifikansi 5% (0,05). Artinya suatu alat ukur dinyatakanandal apabila taraf signifikansi (p) korelasi (π‘Ÿπœ‡ ) yang diperoleh kurang dariatau sama dengan 5% (0.05). Interpretasi semacam ini menurut Sutrisno Hadi(1994) didasarkan pada beberapa alasan krusial yang perlu dikedepankandalam penggunaan teknik Hoyt ini, antara lain:1. Jika digunakan untuk menguji keandalan butir dalam perangkat test,tidak lagi menuntut tingkat kesulitan yang seimbang.2. Dapat diterapkan pada sembarang tingkat jawaban baik yang dikotomimaupun yang lebih luas klasifikasinya.3. Semua butirnya mengukur hal yang sama.Ketepatan pengujian hipotesis juga sangat tergantung pada kualitas datayang dipakai dalam pengujian tersebut. Kualitas data yang dikumpulkansangat tergantung pada alat ukur yang dapat dikatakan baik apabila alatukur tersebut benar-benar valid atau reliabel.E. Analisis DataDalam melakukan teknik analisis data ini ada dua tahap yang harusditerapkan secara beriringan, yakni teknik uji normalitas sebaran dandigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

75teknik uji linieritas hubungan, Analisis data ini bertujuan untukmenyederhanakan data ke dalam bentuk lain yang lebih mudah dibaca danditafsirkan. Karena itulah, bagi sebuah keabsahan hasil penelitian, analisadata menjadi bagian yang sangat penting karena dapat memberikan artidalam pemecahan masalah berdasarkan perumusan hipotesis yang hendakdicari signifikansinya. Lebih jelasnya lagi, penjelasan tentang kedua teknikuji ini adalah sebagai berikut:1. Uji Normalitas SebaranDalam uji normalitas sebaran dari data skor yang valid pada penelitianini digunakan teknik uji Kolmogorov-Smirnov untuk Dua Sampel Independen.Uji normalitas ini biasa digunakan untuk menguji hipotesis komparatif duasampel bila datanya berbentuk ordinal. Uji Kolmogorov-Smirnov ini menurutAbdul Muhid (2008), sebenarnya hampir sama dengan uji Mann-Whitneyyaitu sama-sama digunakan untuk mengetahui perbedaan dua sampel yangindependen.Adapun rumus yang digunakan dalam menguji hipotesis adalahsebagai berikut:𝐷 π‘šπ‘Žπ‘₯[𝑆𝑛1 (𝑋) 𝑆𝑛2 (𝑋)]Selain rumus di atas, dalam teknik uji Kolmogorov-Smirnov ini bisajuga menggunakan rumus Z, yaitu sebagai berikut:𝑍 𝑛1 𝑛2 𝑛1 𝑛2Keterangan:𝑛1 Jumlah Sampel 1𝑛2 Jumlah Sampel 2digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

76Agar lebih cepat dan efektif dalam penyajiannya, maka data yangingin diuji normalitasnya tersebut, selanjutnya akan dihitung denganmenggunakan program Statistical Package for the Social Sciences (SPSS)versi 19.0 for Windows.2. Uji Linieritas HubunganBila ingin mengetahui bagaimana variabel tergantung/kriteria(dependent variable) dapat diprediksikan melalui variabel bebas/prediktor(independent variable) maka kita harus menggunakan analisis regresi.Dalam uji linieritas hubungan ini digunakan analisis regresi liniersederhana, karena sudah terbukti mampu mengestimasi koefisien-koefisienyang dihasilkan dari persamaan yang bersifat liner, yang melibatkan satuvariabel bebas (independent variable), digunakan sebagai alat ukur untukmemprediksi besarnya nilai variabel tergantung (dependent variable).Dalam analisis regresi sederhana akan dikembangkan sebuahestimating equation (persamaan regresi) yaitu formula matematika yangmencari nilai variabel tergantung (dependent variable) dari variabel bebas(independent variable) yang diketahui. Analisis regresi sederhana jugadidasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel bebas(independent variable) dengan satu variabel tergantung (independentvariable). Ada beberapa hal yang harus dipenuhi apabila menggunakanteknik analisis regresi sederhana, yaitu:a. Data kedua variabel berbentuk data kuantitatif (interval dan rasio).digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

77b. Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.c. Varian distribusi variabel tergantung (dependent variable) harus konstanuntuk semua nilai variabel bebas (independent variable).d. Hubungan kedua variabel harus linier dan semua observasi harussaling bebas.Uji lineiritas hubungan ini dilakukan untuk mengetahui linieritashubungan antara hubungan antara citra diri sebagai variabel bebas (variableindependent) dengan self-esteem sebagai variabel terikat (variable dependent),dengan membandingkan antara regresi linier dengan regresi kuadratik.Hasil dari perbandingan ini biasanya akan ditujukandengan nilai Fbeda. atauFkeuntungan. Jika nilai Fkeuntungan yang diperoleh tidak signifikan atau p 0,05berarti hubungan tersebut linier, sedangkan jika Fkeuntungan yang diperolehsignifikan atau p 0,05 berarti hasilnya adalah kuadratik. Agar lebih cepatdan efektif dalam penyajiannya, maka dalam uji data linieritas hubungantersebut, pada langkah selanjutnya akan dihitung dengan menggunakanprogram Statistical Package for the Social Sciences(SPSS) versi 19.0 forWindows.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

self-esteem bukanlah sifat atau aspek tunggal saja, melainkan sebuah kombinasi dari beragam sifat dan perilaku. Dalam Maximum Self-Esteem, Michinton (1993) memaparkan tentang tingkatan self-esteem dalam tiga hal, sebagai berikut: a. Perasaan tentang Diri Sendiri 1. Menerima diri sendiri 2. Memaafkan diri sendiri 3. Menghargai nilai pribadi 4.