ANALISIS FORM PUISI-PUISI NIZAR QABBBANI DALAM

Transcription

LiNGUA Vol. 10, No. 2, Desember 2015 ISSN 1693-4725 e-ISSN 2442-3823ANALISIS FORM PUISI-PUISI NIZAR QABBBANIDALAM ANTOLOGI PUISI 100 RISALAH HUBHalimi Zuhdy1, M. Anwar Masadi21halimizuhdy81@gmail.comFakultas Humaniora UIN Maulana Malik IbrahimMalangBukit Cemara Tidar K2/3 Sukun Malang2FakultasHumaniora UIN Maulana MalikIbrahim MalangAbstract: This research analyzes qualitative descriptively about form (language style)that is used by Nizar Qabbani. It is used by the researcher for expressing the meaningsof Nizar Qabbani’s poems. The results of this research shows that the researcher hasfound many of language styles usage used by Nizar Qabbani in his poems, likemetaphor, simile, paralelisme, metominia, retoris, hyperbola, personification, etc. Fromthe analyzing the poems, the researcher has found the meanings of them namelyIghdab poem that has angry, loving, and promise meaning. Aina Adzhabu poem meanstrue love and lost feel. Then, Ukhibbuki Jiddann poem means true love. All of them areawesome love theme that expressed by Nizar Qabbani. He gives the meaning of love,faithful, and angry in frame of figurative language that is extremely exciting.Keywords: Poems, New Criticism, Nizar Qabbani, Risalah HubbPENDAHULUANImajinasi manusia selalu mengalamiperkembangan dari masa ke masa, unik, danbahkan sulit untuk diprediksi. Di antaraimajinasi yangyang selalu tumbuhberkembang di dalamnya adalah karya sastra,ia karya imajinatif yang mempunyai fungsiestetik dan karakteristik masing-masing, baikitu puisi, prosa maupun drama. Salah satu haldari ketiga genre tersebut, puisi merupakanbahan kajian yang menarik untuk ditelitimengingat memberikan banyak bahasa kiasdidalamnya. Puisi menggunakan bahasabahasa yang lebih padat dan simbolik dari duagenre sastra yang lain. Pradopo (2002, h. 6)menjelaskan bahwa puisi merupakan hasilaktivitas pemadatan, yaitu proses penciptaandengan cara menangkap kesan-kesan lalumemadatkannya (kondensasi). Puisi , ide, nada, irama, kesan pancaindera, susunan kata, kata-kata kiasan,kepadatan, dan perasaan pengarang. Hal inilahyang menjadikan bahasa puisi lebih sulit danmempunyai kerumitan dalam menangkapmaknanya.Tingkat kesulitan dalam memahamipuisi,dibutuhkanpendekatangunamemahami bentuk dan makna puisi secarautuh. Pendekatan yang tepat untuk membedahmaknapuisi secara otonomadalahpendekatan new criticism. Menurut (Hawkesdalam Siswantoro, 2010.h. 22) karya sastraharus dipahami sebagai karya yang otonom,tanpa melibatkan rujukan maupun kriteriakriteria diluar dirinya.Fokus penelitian ini yang pertamaadalah pada gaya bahasa, hal tersebut penelitipilih karena gaya bahasa adalah sarana untukmenguraikan makna sebuah puisi. Tanpamenguraikan gaya bahasa, maka puisi hanyaakan dipenuhi simbol-simbol yang sangat sulituntuk dicerna. Analisis ini menitikberatkanpada puisi-puisi Nizar Qabbani Ighdhab,Achabbuki Jiddan dan Aina Adzhabu.Objek material dari penelitian iniadalah puisi-puisi Nizar Qabbani dalamantologinya yang berjudul 100 Risalah Hub.Dari hasil kajian penulis, beberapa puisi Nizar

LiNGUA Vol. 10, No. 2, Desember 2015 ISSN 1693-4725 e-ISSN 2442-3823Qobbani diteliti dengan berbagai pendekatandan kajian diantaranya; At-Tanash (Musthafa,2012) Muqoribah al-Nash (Zuhdy, 2015),Rukyah wa Tasykil (Qowamisy, 2013),Uslubiyah (Shaleh, 2012) Puisi-puisi NizarQabbani tersebut menarik untuk dikaji denganpendekatan new criticism karena penuhdengan bentuk gaya bahasa paradok, ironidan lain-lain. Alasan dianalisisnya puisi-puisiNizar Qabbani, karena tingkat kepenyairanNizar Qabbani. Puisi-puisinya yang bergenrebebas (puisi bebas) menandakan kebebasanNizar Qabbani dalam berekspresi dalam puisipuisinya. Kebebasannya terlihat dalam puisipuisinya yang tidak hanya bertemakan politikseperti dunia yang digelutinya. Bahkan bisadikatakan kebanyakan puisi-puisi NizarQabbani adalah bertemakan cinta. Puisi-puisiyang bertemakan cinta tersebut menjadikanNizar Qabbani dijuluki oleh dunia arab sebagai‘Penyair Cinta’ karena sarat makna, nilai, danmetafora sehingga menggugah perasaanorang-orang Arab.Atas dasar pertimbangan di atas,penelitian ini menggunakan pendekatan NewCriticism yang bersifat otonom. New Criticismtidak membutuhkan perangkat sepertisosiologi, filsafat, sejarah dan lain-lain untukmengungkapkan maksud yang terkandungdalam puisi-puisi tersebut.The introduction should clearly state thepurpose of the paper. It should include keyreferences to appropriate work but should notbe an historical or literature review. Thecontents of the paper include Introduction,Method (for research-based articles), Content,Conclusion, and References. The content ofnon-research based articles may include somesub-chapters with a free title depends on thestudy.New CriticismNew Criticism merupakan aliran barudalam sastra. Aliran ini diperkenalkan danbaru berkembang tahun 1930 (Suroso dkk,2008,h. 30). Istilah new criticism pertama kalidikemukakan oleh John Crowe Ransom dalambukunya The New Criticism (1940) danditopang oleh I.A. Richard dan T.S. Eliot. SejakCleanth Brooks dan Robert Penn Warrenmenerbitkan buku Understanding Poetry(1938), model kritik sastra ini mendapatperhatian yang luas di kalangan akademisidan pelajar Amerika selama dua dekade.66 Analisis Form Puisi-Puisi Nizar QabbbaniPenulis new criticism lainnya yang pentingadalah: Allen Tate, R.P. Blackmur, dan WilliamK. Wimsatt, Jr. (Abrams, 1981,h. 109 -110).New Criticsm memandang bahwa tekssastra sebagai suatu sistem dan suatu strukturyang utuh. Sebagai suatu sistem/struktrurkarya sastra dibangun oleh komponenkomponen teks sastra yang saling berkaitansatu sama lain membentuk suatu bentukmakna. Unsur-unsur yang membangun tekssastra dan kaitannya dalam membentuksistem.Pandangan New Criticism, tentangsastra merupakan figur yang spesial, satuobjek swadaya (self-sufficient) yang samasolidnya dan bersifat material. Sastra adalahsesuatu yang otonom, mandiri dan tidaktergantung pada unsur-unsur lain di luarsastra. Oleh karena itu, sastra menjadi objekdalam dirinya sendiri, harus terpisah daripengarang maupun pembaca. Pendekatansemacam itu membuat New Criticism dikenalsebagai pendekatan yang memiliki sifatergosentrik; . pendekatan yang mengarahkanperhatian kepada karya sastra a (intentional fallacy), riwayatterjadinya serta pendapat pembaca (affectivefallacy) dan kaum kritisi (herey of paraphrase).Sastra bagi new criticism adalahsesuatu yang unik dan mempunyai bentukyang sangat baik, sehingga selayaknya harusdidekati dari dirinya sendiri, tak ada yangditambah ataupun dikurangi. PenganalisisanNew Criticism hanya meaning, yaitu maknakarya itu, dan hanya itulah yang atataumaksudpengarang (intentional fallacy).Para new criticism menganggapberbagai model kritik yang berorientasikepada aspek-aspek di luar (ekstrinsik) karyasastra sebagai suatu kesalahan besar.Orientasi kepada maksud pengarang disebutsebagai suatu penalaran yang sesat. Maknasebuah puisi tidak boleh dikacaukan dengankesan yang diperoleh pembaca karena dapatterjerumus dalam struktur sintaksis dansemantik. Untuk mengetahui arti itu kita harusmempergunakan pengetahuan kita mengenaibahasa dan sastra.New Criticsm berpendapat bahwakarya sastra (termasuk puisi) merupakankesatuan yang telah selesai, sebuah gejala

LiNGUA Vol. 10, No. 2, Desember 2015 ISSN 1693-4725 e-ISSN 2442-3823estetik yang bersifat objektif. Sastra sangatterhindar dari sifat subyektif. MenurutWimsatt (dalam Hartoko, 1989,h. 52) sajakjangan dicampurkan dengan kesan (affect )yang diperoleh oleh pembaca. Jika mengikutiaffect fallacy itu, maka akan terjerumus dalamkritik subyektivis dan impresionis. MenurutBrooks (dalam Hartoko, 1989,h. 53) kesatuanyang merupakan ciri khas sebuah sajak tidakdapat diparafrasekan, diuraikan dengan cara“biasa”. Sebuah sajak dapat diumpamakandengan sebuah drama. Dalam sebuah cahkan lewat konflik.Jean Peaget dikutip dari Hewkes(1977,h. 141) memberi tiga macam ciristuktur, pertama gagasan menyeluruh. angmemungkinkanpembentukan penafsiran baru. Keempat,gagasan diri yang berarti bahwa stuktur itubersifat otonom.Roland Barthes dikutip dari Damono(1979,h.40) menjelaskancirikhaspendekatan ini. Pertama, perhatian tertujukepada keseluruhan kepada totalitas. Kedua,tidak hanya menelaah stuktur (permukaan)lahir, tetapi juga struktur batin. Ketiga,struktur tidak ersifat anti kausal, yaitu tidakmenyangkut karya sastra dengan sesuatu yanglain.Maren Grisbach dikutip dari Junus(1985,h. 17) memberikan tiga ciri kakateristiksebuah struktur. Pertama, dalam struktur adahubungan antara unsur-unsur sebuah karyasastra yang merupakan suatu system interaksiantar unsur-unsurnya pembentuknya. Kedua,dalam struktur ada suatu yang abstrak yangmenyatukan hal-hal yang berbeda untukmemperoleh hokum universal. Ketiga,struktur tidak menyangkut tinjauan historis.Menurut Teeuw (1984,h. 123) prinsipstruktur yakni: kesatuan, keseluruhan,kebulatan, dan keterjalinan (Wholeness, unity,complexity, coherence). Pengertian tersebutmenunjukkan bahwa unsur-unsur dalamsuatu struktur tersebut membentuk suatutotalitas dan bahwa antara unsure unsurdalam suatu struktur tersebut terdapat salingjalinmenjalin makna. Makna salah satu unsurditentukan oleh unsur lainnya dan jugaditentukan oleh makna totalitasnya. Unsur-unsur tersebut membentuk kesatuan yangutuh dan bulat artinya kesatuan yangunsurunsurnya masih nampak.Prinsip yang mendasari teknik analisisNew Critcism adalah (1) struktur bertujuanmembongkar dan memaparkan secermat,seteliti, semendetail dan sedalam mungkinketerkaitan dan keterjalinan unsurunsurkarya sastra yang membentuk maknamenyeluruh, (2) struktur tidak ntikkan hubungan struktur yang adadalam puisi. Hubungan struktur ini biasaditandai dengan hunbungan kohesif baik padatingkat struktur morfologis, struktur sintaksismaupun struktur semantik dan (4) strukturmenganggap bahwa keseluruhan makna karyasastra berada pada keterpaduan strukturtotal.Langkah Kerja New CriticismYusuf (2009,h. 16) merumuskan metodepenelitian new criticism. Pertama, closereading atau pembacaan tertutup tanpamelibatkan diluar karya tersebut, yaknidengan mencermati karya sastra dengan telitidan mendetail baris demi baris, kata demikata, dan sampai ke akar-akar katanya. Kedua,empiris, yakni penekanan analisis. Ketiga,Otonomi. Keempat, Concreteness. Apabilakarya sastra dibaca, maka karya satra menjadiconcrete atau hidup. Kelima, bentuk (form):titik berat kajian new criticism adalah bentuk(form) karya sastra, yaitu keberhasilanpenyair atau penulis dalam diksi ea), paradoks, ironi, dan sebagainya.ANALISIS PUISI NIZAR QABBANITitik berat kajian new criticism adalahbentuk (form) karya sastra, yaitu keberhasilanpenyair atau penulis dalam diksi ea, dan sebagainya), paradoks, ironi,dan sebagainya. Bentuk karya sastramenentukan isi karya sastra.Dalam analisis gaya bahasa terhadappuisi Ighdab terdapat berbagai macam gayabahasa yang berhasil diungkap antara lainSimile yaitu sebagai gaya bahasa yangmembandingkan dua objek dengan katakiasan tertentu. Kata Ka-at Thifl berartiseperti anak kecil. Penggambaran objek yangdilakukan oleh penulis mengindikasikanHalimi Zuhdy, M. Anwar Masadi 67

LiNGUA Vol. 10, No. 2, Desember 2015 ISSN 1693-4725 e-ISSN 2442-3823bahwa penulis ingin memberikan kekuatanmakna dengan menghadirkan kata sepertianak. Kata Ka-at Thifl juga terdapat dalambaris setelahnya /Wa ‘Indamā Tahtaju Ka-atThifl ilā Chanāny/ jika engkau membutuhkan,maka engkau seperti anak kecil yang butuhbelas kasihan. Kata Ka-at Thifl yang keduaberfungsi juga sebagai penegasan ungkapanyang pertama.Gaya bahasa metafora juga munculpada puisi Ighdab. Metafora adalah gayabahasa perbandingan ang membandingkandua obyek tertentu tanpa menggunakan katapembanding seperti. Pada bait ini tampakperbandingan Jika tidak ada gelombang, makatidak akan ada samudra dari kata tersebutnampak penyair membandingkan hukumsebab akibat dengan gelombang dan badai,atau lebih mudahnya dijelaskan jika tidak adasesuatu, maka tidak mungkin ada rasa marahyang besar seperti marahnya gelombang, halitu dikarenakan ada hubungan sebab akibatantara badai dan gelombang. Gelombang yangdahsyat dan besar akan datang jika ada badaiyang kuat juga. Penggambaran metafora jugatampak dalam bait berikut Engkau adalahbumi dan langit. Bagi penyair, engkau adalahseperti halnya bumi yang sangat indah, danbegitu mulia seperti langit. Pengambaranobjekyangdilakukanolehpenulismenandakan begitu besar dan kuatnya cintapenulis terhadap sang kekasih.Majas Paralelisme juga tampak dalampuisi tersebut. gaya bahasa pengulanganseperti repetisi yang khusus terdapat dalampuisi. Pengulangan di bagian awal dinamakananafora, sedang di bagian akhir disebutepifora. Kata Jadilah badai jadilah hujanadalahbentukParalelismeAnafora.Paralelisme anafora terjadi karena adanyapengulangan diawal kalimat. ParalelismeEpifora juga tampak dalam kutipan berikutMarahlah seperti kau mau/ Lukai rasakuseperti kau mau/, pengulangan epifora seakanakan memberikan penegasan dan penguatanmakna terhadap kepasrahan penyair kepadakekasihnya.Gaya bahasa lain yang terdapat dalampuisi tersebut adalah metominia. Metominiaadalah bahasa kias pengganti nama, yaituberupa penggunaan atribut sebuah obyek ataupenggunan sesuatu yang sangat dekat denganobjek yang digantikan (Prapdopo, 200,h. 77).Kata “lukai rasaku” adalah merupakan68 Analisis Form Puisi-Puisi Nizar Qabbbanimetominia dari menyakiti perasaan. Kata“Jirakh” bermakna luka yang teramat dalam.Luka teramat dalam sangatlah sakit, sehinggapenulis menggunakan metominia melukaiyang dalam untuk menggantikan katamenyakiti perasaan.Gaya Bahasa retoris adalah gayabahasa penegasan yang menggunakan kalimattanya, tetapi sebenarnya tidak bertanya. Gayabahasa ini biasanya digunakan untukpenegasan suatu masalah. Gaya bahasaRetoris tampak dalam kutipan puisi berikut/engkau seperti anak kecil yang berbuat siasia/ Yang dipenuhi dengan tipuan /Bagaimanawaktu kecilnya/. Kata ”bagaimana waktukecilnya”merupakanpenegasandanpenguatan untuk kalimat sebelumnya.Perilaku marah yang dilakukan oleh kekasihsi aku adalah marah seperti anak kecil yangdipenuhi dengan tipuan.Dari penggambaran bentuk gayabahasa di atas dapat diungkapkan bahwamakna dari puisi Ighdab adalah amarah, cinta,dan janji. Rasa amarah tampak dalam judulpuisi Ighdab. Ighdab merupakan fi’il amar darikata Ghadaba yang berarti marahlah. Padabait pertama tampak bahwa si aku menyuruhmarah terhadap kekasihnya, menyuruh untukmelukai perasaannya, menyuruh untukmeluapkan amarahnya dengan memecahkanpot-pot bunga dan memecahkan kaca bahkanmenyuruh kekasihnya untuk mengancamakan mencintai orang lain selain dia.Penggambaran sifat marah juga tampak dalambaitselanjutnyasiakutampakmenggambarkan rasa marah kekasihnya,namun satu sisi si aku juga menggambarkanbagaimana kecantikan kekasihnya. Rasamarah kekasih aku juga digambarkan sepertisebagai badai dan hujan. Marah yang sepertibadai dan gelombang adalah marah yang luarbiasa. Walaupun kekasih si aku marah sepertihujan dan badai, karena cinta si aku yangbegitu besar, maka si aku selalu memaafkankesalahan kekasihnya.Si aku merasa marahnya sang kekasihseperti sikap seorang anak kecil yang sia-siayang penuh dengan tipuan, sehingga rasamarah kekasih aku terhadapnya akan sia-sia.Cinta yang begitu besar si aku terhadapkekasihnya tidak bisa membuatnya marah,dan menganggap marah kekasihnya sepertimarah anak kecil. Di sisi lain jika sang kekasihbosan si aku menyuruhnya pergi. Namun lagi-

LiNGUA Vol. 10, No. 2, Desember 2015 ISSN 1693-4725 e-ISSN 2442-3823lagi karena cintanya yang begitu besar si akusangat sedih dengan kepergiannya /Adapunaku, maka aku / Akan mencukupkan denganair mata dan kesedihan / Diam adalahkeangkuhan / Kesedihan adalah keangkuhan.Sebelum kepergian kekasihnya, si aku tak lupaberpesan untuk kepadanya kapan saja diamau. Rasa cintanya yang begitu besarterhadap kekasihnya menyebabkan dia bisamemaafkan segalaa kesalahan kekasihnya,bahkan meminta kepada kekasihnya untukkembali padanya kapan saja dia mau. Haltersebut tampak dalam kutipan puisi berikutPergilah pada hatiku kapan kau mau /Engkaulah dalam kehidupan anganku /Engkau adalah bumi dan langit.Dalam puisi Aina Adzhabu terdapatbeberapa gaya bahasa. Gaya bahasa hiperbolaini dimanfaatkan oleh penyair untukmenggambarkan obyek, ide dan lain-laindengan memberikan bobot tekanan secaraberlebihan untuk memperoleh efek yanginstan (Siswantoro, 2005,h. 34). Kata Setiaphari aku merasa engkau begitu dekat / Setiaphari aku merasa wajahmu sebagai hukuman.Dari bait tersebut pennyair tampak inginmengatakan bahwa dia sangat kehilangandengan kepergian kekasihnya (Dariya). Setiaphari, sejak kepergian Dariya, ia merasaseakan-akan Dariya masih begitu dekatdengannya, menemaninya setiap waktu.Namun ketika ia sadar bahwa Dariya telahpergi, ia merasa sedih sekali, ia seakan-akanmerasa sebagai seorang yang terhukumkarena kepergian Dariya. Perasaan terhukumdigambarkan secara berlebihan oleh penulisdengan memberikan gaya bahasa HiperbolaWajahmu menjadi hukuman.Gaya hiperbola lain tampak dalamkutipan puisi berikut Sungguh diriku terhadapdirinya sangat kagum / Puisi-puisi tinggalditaman-taman matanya / Jika bukan karenamatanya tidak akan ada puisi yang ditulis.Penulis tampak ingin menggambarkankekaguman terhadap kekasihnya sehinggamuncul cinta yang begitu besar terhadapnya.Penyair menggambarkan keindahan dankecantikan kekasihnya dengan an kata puisi-puisi tinggal ditamanmatanya merupakan upaya penulis untukmenggambarkan kecantikan dan keindahankekasihnya. Bagi penulis, mata kekasihnyamerupakan wakil dari kecantikan dankeindahan dirinya, penulis menambahkandengan memberikan gaya bahasa hiperbolabahwa pusi-puisi tinggal di taman-tamanmatanya. Seperti kita ketahui, taman secaradenotatif berarti kebun yang indah untukrekreasi dan bersantai. Penggunaan katataman mata untuk mengambarkan bahwakeindahan dan kecantikan kekasihnya adalahinspirasi penulis untuk membuat puisipuisinya. Hal itu ditegaskan dengan baitselanjutnya“jikabukankarenamatanya tidak akan ada puisi yang ditulis”.Gaya bahasa Simile juga tampak dalampuisi Aina Adzhabu. Hal tersebut tercermindalam kutipan berikut /Telah meresap di poripori kulitku / Seperti setetes embun, meresap.Kata “seperti setetes embun”, merupakanbentuk dari gaya bahasa simile. Kata sepertiembun bermakna bahwa kelembutan Dariyaadalah seperti embun yang menyejukkanhatinya, bahkan pada baris sebelumnyadikatakan, bahwa setetes embun yangmerupakanbentukdarikelembutankekasihnya yang menyejukkan telah meresapdidalam pori-pori kulitnya. Hal tersebutmenandakan bahwa kekasihnya tersebutadalah orang yang sangat berarti bagi dirinya.Gaya bahasa antithesis juga tampakdalam puisi tersebut. Gaya bahasa Antitesisadalah gaya bahasa penegasan yangmenggunakan paduan kata-kata yang artinyabertentangan. Gaya bahasa antitesis tampakdalam kutipan puisi berikut /Kepergianmu,membuat suli untuk biasa / Kehadiranmu,membuatku lebih sulit/. Dalam kutipan puisitersebut tampak kata-kata “Kepergianmu dankehadiranmu”, dalam kata-kata tersebutterdapat pertentangan antara kepergian dankehadiran. Kata-kata tersebut digunakan olehpenulis untuk menegaskan bahwa keberadaandan kepergian kekasihnya adalah suatu halyangsulit.Kepergiannyamerupakankesedihan baginya, hal tersebut karena rasacintanya yang begitu besar, sedangkankeberadaan kekasihnya adalah merupakansuatu hal yang juga sulit, hal tersebut karenakonflik-konflik yan terjadi antara dirinya dankekasihnya.Dari pengungkapan form diatas, makadapat dilihat makna dari puisi Aina Adzhabuadalah cinta sejati dan rasa kehilanganterhadap kepergian Dariya. Kepergian Dariya(kekasih aku) adalah akibat dari sikap danpertengkaran antara Dariya dan si aku. PuisiHalimi Zuhdy, M. Anwar Masadi 69

LiNGUA Vol. 10, No. 2, Desember 2015 ISSN 1693-4725 e-ISSN 2442-3823ini diawali dengan ungkapan kepergian Dariya/Dariya belum kembali / Setiap hari akumerasa engkau begitu dekat / Setiaphari wajahmu menjadi hukuman. Dari kutipanpuisi diatas, tampak bagaimana si aku sangatkehilangan Dariya, si aku merasa haruskemana lagi untuk mencarinya. Seakan-akansi aku sudah sangat lelah dalam mencariDariya. Hal itu dikarenakan cintanya yangbegitu besar kepada Dariya. Bahkan kepergianDariya menyisakan kesedihan yang sangatdalam. Walaupun Dariya sudah pergi jauh,namun karena cinta si aku yang begitu dalammenyebabkan si aku merasa Dariya begitudekat. Namun berbagai kesalahan yangdibuatnya seakan-akan si aku merasaterhukum akibat segala kesalahannya.Padabaitselanjutnyatampakbagaimana pengambaran cinta si akuterhadap Dariya yang begitu besar.Bagaimana aku bagaimana aku mencintaimu,sehingga / Diriku terhadap dirinya sangatkagum / Puisi-puisi tinggal ditaman matamu /Jika bukan karena matamu, tidak aka nadapuisi yang ditulis. Dari kutipan puisi ditasatampak sekali bagaimana kekaguman dan rasacinta yang begitu dalam si aku terhadapDariya. Bahkan cintanya yang begitu dalammenyebabkan si aku bertanya-tanya kepadadirinya sendiri “bagaimana aku bagaimanaaku mencintaimu”. Kemudian pada barisselanjutnya diungkapkan kekaguman si akuterhadap kekasihnya “jiwaku (aku) terhadapdirinya sangat kagum” penggunaan kataNafsun yang berarti jiwa mempunyai arti danpenekanan bahwa cinta aku terhadap Dariyadatang dari hati dan jiwa yang dalam.Kepergian Dariya adalah akibat konflikdengan tokoh aku. Hal tersebut tampak dalamkutipan berikut Sejak aku mencintaimu, lautdan semuanya / Menjadikan air matamumeresap / Cintamu yang bar-bar lebih besardariku / Tapi mengapa engkau begitu keraskepala. Tampak dalam kutipan puisi diatasbagaimana cinta dan konflik yang terjadiantara si aku dan Dariya. Bahkan si akumeyakini walaupun cinta Dariya adalah cintayang liar (bar-bar), tetapi cinta Dariya sangatbesar kepadanya. Kemudian dalam barisselanjutnya tampak si aku bertanya mengenaisikap dan kekakuan Dariya. Sikap kekakuantersebutlah yang menjadikan Dariya pergi.kemudiansiakumenyadarisegalakesalahannya. Hal tersebut tampak dalam70 Analisis Form Puisi-Puisi Nizar Qabbbanikutipan berikut Maafkan aku jika engkauterus bermimpi / Dan memberimu pakaiansutra yang berbordir / Aku selalu beranganangan andaiengkaudekatdipelupukmataku/. Dalam kutipan puisi tersebuttampak bagaimana si aku meminta maaf atassegalasikapnya.Apayangtampakdiberikannya lewat materi (baju sutra yangberbordir) ternyata tidak membahagiakanDariya. Si aku juga meminta maaf karenahanya memberikan inpian yang indah padakekasihnya. Dalam baris selanujtnya tampak siakumemintakepadaDariyauntukmemberikan pemahaman mengena dirinyadan kepribadiannya. Hal itu tampak dalamkutipan berikut Beri tahu saya siapa engkau?Sungguh yang kurasakan / Aku merasa sepertimengejar kelinci / Engkaulah misteri yangnyata dalam hidupku.Dalam puisi Ukhibbuki Jiddan terdapatbeberapa gaya bahasa. Gaya bahasa yangpertama adalah Polisindeton (kebalikanasindeton), yaitu gaya bahasa yangmenyebutkan beberapa hal berturut-turutdengan menggunakan kata penghubung. Gayabahasa tersebut tampak dalam kutipan puisiberikut Angin, dan Petir, dan awan, danGuntur, dan salju dan api. Gaya bahasatersebut merupakan gaya bahasa Pelisindeton,dimana penulis menyebutkan hal-hal yangberturut-turut dengan kata penghubung dan.Gaya bahasa ini berfungsi untuk memberikanpenguatan keadaan tertentu.Gayabahasalainadalahtasybih/Simile yaitu bahasa kiasan berupapernyataan satu hal dengan hal lain denganmenggunakan kata-kata pembanding. Gayabahasa Simile tampak dalam kutipan puisiberikut /Aku sangat mencintaimu / Dan akutahu, aku berada di rimba matamu, sendiriberperang / Aku seperti kebanyakan orang gilayang mencoba berburu bintang. Dari kutipandiatas tampak bagaimana penulis sangatindah mengungkapkan rasa cinta yang begitubesar kepada kekasihnya. Si aku sangat sadarbahwa dia sedang sendiri berperang untukmendapatkan cinta kekasihnya. Tampak si akumengibaratkan dirinya dengan gaya bahasasimile seperti kebanyakan orang gila . Karenacintanya yang amat besar, si akumengibaratkan dirinya seperti semua oranggila yang berusaha untuk berburu bintang.Kegilaan yang timbul dari si aku adalah karenacinta yang teramat besar.

LiNGUA Vol. 10, No. 2, Desember 2015 ISSN 1693-4725 e-ISSN 2442-3823Majas lain adalah ahasa yang mempersamakan benda-bendadengan manusia, punya sifat, kemampuan,pemikiran, perasaan, seperti yang dimiliki dandialami oleh manusia. Gaya bahasapersonifikasi tampak dalam kutipan berikut/Dan aku tahu waktu bercinta telah usai /Kata-kata yang indah telah mati/. Maksud darikata indah yang mati adalah si aku sudah tidakmampu lagi menggambarkan lagi dengankata-kata, karena kata-kata telah habis untukmenggambarkan cintanya.Gaya bahasa lain adalah Hiperbolayaitu gaya bahasa berupa pernyataan yangsengajadibesar-besarkandandibuatberlebihan. Dalam puisi Uckibbuki Jiddan,peneliti mendapatkan banyak sekali bentukbentuk dari gaya bahasa Hiperbola. Contohdari gaya bahasa hiperbola tampak dalamkutipanpuisiberikut/Akusangatmencintaimu, dan aku tahu aku hidupterasing/. Kata hidup terasing merupakanbentuk majas hiperbola, dimana si akumembesar-besarkan kehidupannya yangterasa sepi sendiri, kesepiannya menjadikan iamerasa hidup terasing. Hal tersebut karenacintanya yang begitu besar terhadapkekasihnya. Kata lain yang termasuk dari gayabahasa Hiperbola adalah seperti dalamkutipan puisi berikut Dan aku tahu, untuksampai kepadamu / kepadamu harus bunuhdiri. Kata bunh diri digunakan untukmengambarkan bagaimana perjuangan si akuuntuk mendapatkan kekasihnya, ia sangatsadar bahwa untuk mendapatkan kekasihnyaharuslah dibayar dengan harga yang sangatmahal yaitu kematian.Gaya bahasa hiperbola juga tampakdalam kutipan puisi berikut Dan aku telahmembakar semua kapal-kapal yang adadibelakangku, dimana si aku sudah sangatbertekat kuat dengan apa yang dicintainya.Kata sudah membakar semua kapal-kapalyang ada dibelakangnya adalah bentuk darigaya bahasa hiperbola yang membesarbesarkan sebuah pekerjaan yang dilakukanoleh si aku, namun arti sesungguhnya si akusudah bulat dengan cintanya dan tak adapilihan lain. Bentuk lain dari gaya bahasahiperbola tampak dari kutipan puisi berikutDan jalan untuk bertemu dengan ayahmu /Dihadang dengan ribuan bala tentara. Tampakdalam kutipan diatas penulis ingingmenggambarkan bagaimana sulitnya untukmendapatkan hati kekasihnya. Bahkan untukmendapatkan restu dari orang tua kekasihnyapun sangat mustahil. Kesulitan yang dialamioleh aku diibaratkan seperti dihadang ribuantentara.Dari pengungkapam form gaya bahasatersebut, maka makna dari puisi UchibbukiJiddan adalah cinta sejati dan perjuanganuntuk mendapatkan cinta. Kata “UkhibukkiJiddan” bermakna saya sangat mencintaimu.Kata sangat mencintaimu sendiri berartiupaya untuk mendapatkan cinta lewatperjuangan, karena kata tersebut berasal darikata kerja yang menunjukkan suatu aktifitas.Kata perjuangan tampak dalam bait-bait puisiberikut Aku sangat mencintaimu / Aku tahu,jalan kemustahilan adalah panjang / Aku tahubahwa engkau adalah wanita pujaan / Tapi,aku tidak punya pengganti. Dalam bait laindinyatakan bahwa cinta si aku yang sangatbesar terhadap kekasihnya digambarkanseperti perjuangan seorang diri dan dalamketerasingan, Engkau terasing diantara kamudan diantara aku / Angin, petir, awan, Guntur,salju dan api / Dan aku tahu, untuk sampaipadamu kepadamu harus bunuh diri.Dalam bait lain dikatakan, bahwa siaku sadar bahwa rasa cintanya kepadakekasihnya adalah ketidakpastian, haltersebut tampak dalam bait puisi berikut Akusangat mencintaimu, dan aku tahu, akuberlayar dilaut matamu tanpa kepastian / Akumeninggalkanpikiranku,danakuberlari berlari bersama kegilaanku. Darikutipan puisi diatas, tampak sekali bagaimanaaku sadar bahwa cintanya kepada kekasihnyasangat sulit, si aku menggambarkannyadengan kata-kata “aku berlayar dilaut matamutanpa kepastian”. Namun cintanya yang begitubesar meneguhkan hatinya. Hal tersebutdigambarkan dalam bait selanjutnya bahwadia meninggalkan segala logika fikiranyya danberlari seperti orang gila.Dalam bait lain dikatakan bahwa siaku sadar, bahwa dia merasa sendiri berjuangdemi cintanya yang diibaratkan hidup sendiriberjuang dihutan matamu. Dia juga sadarbahwa dia seperti orang gila yang berburubintangdilangituntukmendapatkankekasihnya. Hal yang sangat sulit mengenaicintanya tampak juga dari sikap orang tuakekasihnya. Hal tersebut tampak dalamkutipan puisi berikut Dan jalan sampai keHalimi Zuhdy, M. Anwar Masadi 71

LiNGUA Vol. 10, No. 2, Desember 2015 ISSN 1693-4725 e-ISSN 2442-3823rumah ayahmu / Dikepung oleh ribuan tentara/ Dan tetaplah cintaku, meskipun keyakinanku/ Bahwa menyebut namamu adalah kekafiran.Meskipun sangat sulit untuk mencintaikekasihnya, si aku akan terus berusaha untukmencintai dan mendapatkan kekasihnya.Usaha tersebut akan terus dilakukanwalaupun sampai mati. Bahkan ia akan sangatsenang jika si aku kemudian mati, sedangkanbibir kekasihnya mengucapkan kemenanganatas usahanya untuk mendapatkan cintanya.Pada akhir puisinya ada diksi yangdiungkakan Dan aku mengetahui ahir daricerita itu / dan aku tetap mencintaimu / Akusangat mencintaimu. Ungkapan yang sangatindah dari Nizar Qabbani, walaupun ia tahuakan gagal dengan cintanya, akan mati karenacintanya, walaupun demikian ia tetapmencintai pat berbagai ragam gaya bahasa yangdigunakan oleh Nizar Qabbani. Gaya bahasayang dimaksud adalah personifikasi, metafora,dan simile. Ini sebagai indikasi Nizar Qabbanibermain puisi dengan dengan kata-kata dangaya bahasa. Gaya bahasa tersebutlah yangmembuat puisinya sangat hidup dan Indah.Adapun makna yang dapat diungkapkanketiga puisin

the analyzing the poems, the researcher has found the meanings of them namely Ighdab poem that has angry, loving, and promise meaning. Aina Adzhabu poem means true love and lost feel. Then, Ukhibbuki Jiddann poem means true love. All of them are awesome love theme that expressed by Niza