BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian

Transcription

12BAB IIIMETODE PENELITIAN3.1Lokasi dan Waktu PenelitianPenelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Kuningan yang terletak diJalan Raya Sukamulya Desa Cigugur Kecamatan Cigugur Kabupaten KuninganJawa Barat. Lokasi ini dipilih karena SMK Negeri 1 Kuningan merupakan lokasipeneliti melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Selain itu, SMKNegeri 1 Kuningan juga merupakan sekolah menengah kejuruan yang memilikiProgram Studi Keahlian Agribisnis Hasil Pertanian/ TPHP yang mana sesuaidengan bidang keahlian yang ditekuni peneliti. Penelitian ini dilakukan padabulan Juni 2015.3.2Metode dan Desain PenelitianBentuk desain quasi eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalahNonequivalent Control Group Design. Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitukelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yangdiberikan perlakuan menggunakan model pembelajaran PBL, sedangkan kelaskontrol adalah kelas tanpa treatment.Pada desain ini, sebelum perlakuan diberikan terlebih dahulu sampel diberipretest dan diakhir pembelajaran sampel diberi posttest. Desain ini digunakansesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu ingin mengetahui peningkatanhasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran PBL.Perbedaan rata-rata nilai posttest pada kelas eksperimen dan pada kelaskontrol dibandingkan untuk menentukan apakah terdapat perbedaan lastersebut.Tabel3.1menggambarkan desain penelitian yang digunakan penulis.Tesa Putri Kemala , 2015PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASILBELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN KEAMANAN PANGAN D I SMKUniversitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

13Tabel 3.1 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group DesignKelompokPretestTreatmentPosttestKelas KontrolO1X1O2Kelas EksperimenO1X2O2Keterangan :X1 Kelas Kontrol tanpa perlakuanX2 Kelas Eksperimen dengan perlakuan penerapan model pembelajaran PBLO1 Tes awal yang sama pada kedua kelompokO2 Tes akhir yang sama sesudah kedua kelompok diberikan perlakuan3.3Populasi dan Sampel PenelitianPopulasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yangmempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untukdipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Pada penelitianini populasi penelitian adalah siswa kelas X kompetensi keahlian TPHP SMKNegeri 1 Kuningan semester genap tahun pelajaran 2014-2015 yang berjumlah 68siswa, terbagi menjadi dua kelas yaitu kelas X TPHP 1 dan X TPHP 2 denganmasing-masing jumlah siswa setiap kelasnya 34 siswa yang sedang mempelajarimata pelajaran Keamanan Pangan.Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki olehpopulasi (Sugiyono, 2011). Pengambilan sampel untuk menentukan kelas kontroldan kelas eksperimen dilakukan dengan teknik pengambilan sampel yaitusampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semuaanggota populasi digunakan sebagai sampel. Dari dua kelas X TPHP SMK N 1Kuningan, ditetapkan kelas X TPHP 1 sebagai kelas kontrol dan X TPHP 2sebagai kelas eksperimen. Kedua kelas ini memiliki kondisi yang sama dan tidakada kriteria khusus dalam penentuan kelas kontrol dan kelas eksperimen.Tesa Putri Kemala , 2015PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASILBELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN KEAMANAN PANGAN D I SMKUniversitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

143.4Definisi ni,menerjemahkanmakapenelitimencantumkan beberapa definisi terkait istilah-istilah yang digunakan sebagaiberikut:1.PBL atau Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) merupakan suasanapembelajaran yang diarahkan oleh suatu permasalahan sehari-hari. Modelpembelajaran ini fokusnya adalah pada pembelajaran siswa dan bukan padapengajaran guru. Adapun tahapan-tahapan yang harus dijalani siswa agarmodel ini berjalan dengan baik dan menghasilkan output yang diharapkanyaitu mengorientasi siswa pada masalah, mengorganisasi siswa untuk mengembangkandanmenyajikan hasil karya, menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahanmasalah (Arends, 2008). Terdapat tiga elemen dasar yang seharusnya munculdalam pelaksanaan PBL diantaranya menginisiasi pemicu/ masalah awal(initiatingtrigger),meneliti isu-isu yang diidentifikasi sebelumnya danmemanfaatkan pengetahuan dalam memahami lebih jauh situasi masalah(Huda, 2014).2.Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia mengalamipengalaman belajar. Penilaian hasil yang sudah dicapai oleh siswa dalamranah kognitif, afektif dan psikomotor yang diperoleh sebagai akibat usahakegiatan belajar mengajar. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaianhasil belajar. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyakdiminati oleh para guru disekolah karena berkaitan dengan kemampuan parasiswa dalam menguasai isi bahan pengajaran (Sudjana, 2013).3.Media audio visual adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatanpembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligusdalam satu proses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat disalurkanTesa Putri Kemala , 2015PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASILBELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN KEAMANAN PANGAN D I SMKUniversitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

15melalui media ini dapat berupa pesan verbal dan non verbal yangmengandalkan baik penglihatan maupun pendengaran (Asyhar, 2011)3.5Instrumen PenelitianInstrumen merupakan komponen kunci dalam suatu penelitian. Instrumenpenelitian adalah alat pengumpulan data dalam penelitian. Instrumen yangdigunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini diantaranya tes tertulisdan non tes. Instrumen tes tertulis berupa pretest dan posttest dengan tipe tespilihan ganda. Instrumen non tes berupa pedoman observasi dan angket.1. Tes tertulisInstrumen tes tertulis yang digunakan dalam penelitian ini berupa pretestdan posttest. Pretest dilakukan pada awal penelitian dengan tujuan untuk melihatkemampuan awal,mengetahui gambaran dan mengukur pengetahuan siswasebelum diberikan treatment melalui penerapan model pembelajaran PBL,sedangkanposttestdilakukan pada akhir penelitian dengan tujuan untukmengetahui gambaran hasil belajar dan peningkatan kemampuan siswa setelahdiberikan treatment melalui penerapan model pembelajaran PBL. Tes tertulisdalam penelitian ini berupa soal tes yang berbentuk pilihan ganda mengenaimateri HACCP yang dipelajari siswa kelas X TPHP. Tes yang diberikan sebanyaklima belas butir soal dan diajukan pada saat pretest dan posttest. Tes ini digunakanuntuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah pembelajaran dengan modelPBL.2. Lembar ObservasiLembar observasi merupakan salah satu instrumen non tes. Pengamatan danpencatatan ini dilakukan oleh guru mata pelajaran sebagai observer terhadappeneliti pada saat kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti denganmenerapkan model pembelajaran berbasis masalah. Guru yang mengamati danmenilai kegiatan pembelajaran ini berjumlah dua orang. Isi dari lembar observasiini adalah penilaian kegiatan pembelajaran dari awal pembelajaran sampai akhirpembelajaran.Tesa Putri Kemala , 2015PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASILBELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN KEAMANAN PANGAN D I SMKUniversitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

16Selain itu, terdapat lembar observasi berupa kecakapan akademik kanmasalah,memecahkan masalah, dan menyimpulkan masalah selama proses selamapembelajaranberlangsung diamati dan dinilai oleh observer. Aspek kecakapan akademik siswatersebut diukur dengan menggunakan format observasi sesuai dengan kriteriakriteria yang telah ditentukan pada setiap pertemuan. Hasil observasi kemudiandirekapitulasi dan dijumlahkan pada skor masing-masing siswa untuk setiapaspek.3. Lembar AngketLembar angket terdiri dari sejumlah pertanyaan yang hasilnya akanterwujud dalam angka dan dalam bentuk tabel yang berguna untuk analisa statistikatau disebut analisa kuantitatif. Lembar angket ini diberikan kepada siswa setelahsiswa diberikan treatment yang berguna untuk mengetahui cocok atau tidaknyamodel pembelajaran PBL diterapkan.3.6Prosedur PenelitianLangkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi tigatahapan, yaitu:1. Tahap Persiapana. Studi pustaka, dilakukan untuk memperoleh teori yang akurat mengenaibentuk pembelajaran yang hendak diterapkan.b. Mengidentifikasi permasalahan yang terkait dengan pembelajaran disekolah.c. Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian.d. Menghubungi pihak sekolah tempat penelitian akan dilaksanakan.e. Menentukan populasi dan sampel penelitian.f. asarmenganalisis bahaya dan titik kritis dalam pengolahan hasil pertanian danperikanan untuk mengetahui kompetensi yang ingin dicapai.Tesa Putri Kemala , 2015PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASILBELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN KEAMANAN PANGAN D I SMKUniversitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

17g. Menyusun RPP dan bahan ajar dengan penerapan model pembelajaranberbasis masalah.h. Membuat dan menyusun instrumen penelitian.i. Mengkonsultasikan instrumen penelitian kepada dosen pembimbing.2. Tahap anselanjutnyayaitupelaksanaan penelitian, dengan kegiatan sebagai berikut:a. Pemberian pretest pada kelas eksperimen dan kontrol dengan soal danalokasi waktu yang sama. Tujuan yang ingin dicapai yaitu untukmengetahui kemampuan awal sebelum dilakukan treatment.b. Pemberian treatment sebanyak 3 kali dengan alokasi waktu 2 x 45 menitsetiap pertemuan. Kelas X TPHP 1 tanpa treatment dan pada kelas XTPHP 2 menerapkan model pembelajaran PBL.c. Pemberian posttest pada kelas eksperimen dan kontrol dengan soal danalokasi waktu yang sama, dengan tujuan untuk mengetahui kemampuanranah kognitif setelah diberikan treatment.3. Tahap Pengolahan dan Analisis DataSetelah melakukan kegiatan pada tahap pelaksanaan, proses selanjutnyayaitu tahapan pengolahan dan analisis data, dengan mekanisme kegiatan antaralain:a. Mengolah data hasil pretest dan posttest.b. Menganalisis hasil pretest dan posttest pada setiap kelas apakah terdapatpeningkatan.c. Menguji normalitas data hasil pretest dan posttest pada setiap kelas.d. Membandingkan gain antara kelas kontrol dan eksperimen.e. Menguji homogenitas data antara kedua kelas.f. Menguji hipotesis apakah terdapat peningkatan pemahaman atau tidakpada kelas eksperimen.Tesa Putri Kemala , 2015PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASILBELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN KEAMANAN PANGAN D I SMKUniversitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

18g. aripengolahan data.h. Memberikan saran terhadap aspek-aspek penelitian yang kurang.i. Membuat laporan penelitian.3.7Pengujian Instrumen1) Validitas SoalValiditas adalah suatu derajat ketepatan instrumen (alat ukur), dimanainstrumen yang digunakan harus betul-betul tepat untuk mengukur apa yanghendak diukur. Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi product moment,yaitu sebagai berikut.rxy N XN XY X Y2 X N Y 2 Y 22 Keterangan:Rxy: koefisien korelasi skor butir soal dan skor total,N: banyaknya peserta didik yang mengikuti tes,X: skor tiap butir soal untuk tiap peserta didik yang mengikuti tes,Y: skor total tiap peserta didik yang mengikuti instrumen,nilaikoefisien diinterpretasikan dengan klasifikasi (Arikunto, 2010), sebagai berikut:No.12345Tabel 3.2 Kriteria Validitas SoalKoefisien KorelasiKriteria Validitas0,81 – 1,00Sangat Tinggi0,61 – 0,80Tinggi0,41 – 0,60Cukup0,21 – 0,40Rendah0,00 – 0,20Sangat RendahTesa Putri Kemala , 2015PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASILBELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN KEAMANAN PANGAN D I SMKUniversitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

19Jika thitung positif dan thitung ttabel maka koefisien item soal tersebut valid danjika thitung negatif dan thitung ttabel maka koefisien item soal tersebut tidak valid.Pada taraf signifikansi 5% dan dk n-2 di dapat rtabel 0,24. Hasil analisismasing-masing butir soal dari instrumen uji coba seperti ditunjukkan pada Tabel3.3.Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas SoalInterprestasiValidJumlah Soal15Nomor Butir Soal1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 11, 14, 15, 16, 17,18, 19, 20Tidak valid53, 9, 10, 12, 13Berdasarkan hasil pengujian validitas menunjukkan jumlah butir soal yangvalid yaitu 13 soal, sedangkan untuk butir soal yang tidak valid sebanyak 7 soal.Terdapat 2 soal yang tidak valid tetapi mendekati valid yaitu soal no 8 dan 15,maka 2 soal tersebut direvisi dan digunakan. Peneliti mengambil soal keseluruhanyaitu 15 soal untuk di ujikan kepada kelas kontrol dan eksperimen sebagai tes soalpretest dan posttest. Soal tes yang digunakan sebelumnya telah dikonsultasikanterlebih dahulu untuk dilakukan uji kelayakan atau validitas oleh ahli sebanyak 2validator. Hasil validasi soal tes oleh ahli dapat dilihat pada Lampiran 22.Pemilihan 15 soal ini telah memenuhi indikator yang dirancang penelitisesuai dengan taksonomi bloom yaitu aspek mengingat (C1), aspek lisis (C4) dan aspekmengevaluasi (C5) yang dapat dilihat pada Lampiran 1.2) Reliabilitas tubersangkutan.instrumendapatdipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Suatu instrumen dapatTesa Putri Kemala , 2015PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASILBELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN KEAMANAN PANGAN D I SMKUniversitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

20dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama ketika diujikan padakelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda.Uji reliabilitas pada penelitian menggunakan rumus KR. 20 (KuderRichardson) (Arikunto, 2011).ri [][ ]Keterangan :k Jumlah item dalam instrumenpi Proposisi banyaknya subyek yang menjawab pada item 1qi 1 - piSt 2 Varians totalKemudian r hasil perhitungan dibandingkan dengan r tabel dengan 0,05Penafsiran dari harga koefisien korelasi yaitu:r11 rtabel maka instrumen tersebut reliabelr11 rtabel maka instrumen tersebut tidak reliabelHasil uji reliabilitas soal terhadapsebanyak 68 siswa denganperhitunganmenunjukkaninstrumen penelitian pada sampel 0,05 maka diperoleh rtabel sebesar (0,24). Hasilrhitung(r11 )sebesar(0,37).Berdasarkanhasilperhitungan uji reliabilitas soal rhitung (0,37) rtabel (0,24), maka dapat dikatakanbahwa instrumen penelitian ini reliabel. Pengolahan instrumen uji reliabilitasdapat dilihat pada Lampiran 2.3) Tingkat Kesukaran SoalPerhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besarderajat kesukaran suatu soal. Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang(proporsional), maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik (Arifin, 2011).Menurut Arikunto (2010) rumus yang digunakan untuk mencari tingkat kesukaransoal sebagai berikut:P BJSTesa Putri Kemala , 2015PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASILBELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN KEAMANAN PANGAN D I SMKUniversitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

21Keterangan:P Indeks kesukaran butir soalB Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betulJS Jumlah seluruh siswa peserta tesPada penelitian ini untuk menginterpretasikan tingkat kesukaran digunakantolak ukur sebagai berikut.0,00 – 0,30 soal termasuk kriteria sukar,0,31 – 0,70 soal termasuk kriteria sedang,0,71 – 1,00 soal termasuk kriteria mudah.Pengujian tingkat kesukaran hanya dilakukan pada instrumen yang valid,yaitu sebanyak 15 butir soal. Hasil perhitungan tingkat kesukaran ditunjukkanpada Tabel 3.5.Tabel 3.4 Hasil Uji Tingkat Kesukaran ifikasiSukarSedangMudahJumlahSoal591Nomor Butir Soal%3, 7, 10, 11, 142, 4, 5, 6, 8, 9, 12, 13, 15133,360,06,7Berdasarkan hasil uji tingkat kesukaran soal, klasifikasi sukar memilikijumlah soal sebanyak 5 dengan persentase 33,3 %, untuk klasifikasi sedangsebanyak 9 dengan persentase 60,0 % dan untuk klasifikasi mudah sebanyak 1soal dengan persentase 6,7 %. Tingkatkesukaran soal dipandang darikesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawabnya. Berdasarkan pengujiantersebut proporsi siswa dalam menjawab setiap butir soal kebanyakan ada padaklasifikasi sedang. Pengolahan instrumen uji tingkat kesukaran dapat dilihat padaLampiran 3.4) Daya Pembeda SoalDaya pembeda merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakanantara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurangTesa Putri Kemala , 2015PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASILBELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN KEAMANAN PANGAN D I SMKUniversitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

22pandai (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2010). Rumus yang digunakan untukmenghitung daya pembeda tiap butir soal, sebagai berikut:D Keterangan:Ba Bb Pa PbJa JbD Daya PembedaJa Banyaknya peserta kelompok atasJb Banyaknya peserta kelompok bawahBa Banyaknya kelompok peserta atas yang menjawab soal dengan benarBb Banyaknya kelompok peserta bawah yang menjawab soal dengan benarPa Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benarPb Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benarMenurut Arikunto (2010) untuk menginterpretasikan daya pembeda setiapbutir soal digunakan tolak ukur, sebagai berikut.Tabel 3.5 Kriteria Daya Pembeda SoalNo.Rentang DKriteria123450,71 – 1,000,41 – 0,700,21 – 0,400,00 – 0,20 0,00Baik sekaliBaikCukupJelekTidak baikPengujian uji daya pembeda hanya dilakukan pada instrumen yang valid,yaitu sebanyak 15 butir soal. Jumlah soal yang berkatagori baik sekali dan harusdibuang berjumlah 0, sedangkan soal yang berkategori baik sebanyak 2 soal yaitusoal no 4 dan 8, berkategori cukup 6 soal diantaranya soal no 1, 6, 12, 13, 14 dan15, berkategori jelek 7 soal diantaranya soal no 2, 3, 5, 7, 9, 10 dan 11. Hasil dariperhitungan rata-rata daya pembeda soal adalah 0,23 yaitu berkategori cukup.Pengolahan instrumen uji daya pembeda dapat dilihat pada Lampiran 4.3.8Analisis DataTesa Putri Kemala , 2015PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASILBELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN KEAMANAN PANGAN D I SMKUniversitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

23Pengolahan data dilakukan oleh peneliti setelah data terkumpul, selanjutnyadilakukan pengolahan data (analisis data). Untukmengetahui peningkatan hasilbelajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran PBL, dapat dianalisisdengan langkah- langkah berikut:1. Analisis tes hasil belajarData yang diperoleh dari tes yang dilakukan kemudian diolah denganmemberi skor, menilai setiap peserta didik, kemudian menghitung rata-ratadari nilai yang diperoleh peserta didik. Nilai peserta didik diperoleh denganmenggunakan rumus (Sukardi, 2008: 146):Rata-rata nilai peserta didik diperoleh dengan menggunakan rumus:̅Menurut Sukardi (2008) rata-rata nilai peserta didik yang telahdiperoleh kemudian dikonversikan pada tabel di bawah ini:Tabel 3.6 Kategori Tafsiran Rata-rata Hasil Belajar Terhadap MateriNilai rata-rataKeterangan 55Sangat i sekaliHasil yang diperoleh menunjukkan tingkat pemahaman peserta didiktentang materi pelajaran yang telah diberikan. Untuk mengetahui efektifitaspeningkatan hasil belajar yaitu dihitung menggunakan teknik Normalized Gain.Normalized Gain dihitung dengan rumus:Tesa Putri Kemala , 2015PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASILBELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN KEAMANAN PANGAN D I SMKUniversitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

24Menurut Hake (1998) skala nilai yang digunakan pada data NormalizedGain terdapat pada tabel di bawah ini:Tabel 3.7 Kriteria Normalized GainSkor N-gainKriteria N-gain0,70 N-gainTinggi0,30SedangN-gain 0,70N-gain , 0,30Rendah1) Uji NormalitasUji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidak distribusisuatu data. Langkah-langkah pengujian normalitas dengan Chi Kuadrat, sebagaiberikut (Sugiyono, 2011):a. Merangkum data seluruh variabel yang akan diuji normalitasnya.b. Menentukan jumlah kelas intervalc. Menentukan panjang interval kelasPanjang Kelas ()d. Menyusun tabel distribusi frekuensi, yang sekaligus merupakan tabel penolonguntuk menghitung harga Chi Kuadrat. Berikut ini tabel distribusi frekuensi dantabel penolong untuk menghitung harga Chi Kuadrat hitung pada tabel 3.8.Tabel 3.8 Tabel Penolong Menghitung Harga ChiInterval-(-)2(Tesa Putri Kemala , 2015PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASILBELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN KEAMANAN PANGAN D I SMKUniversitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu)

25e. alikanpersentase luas tiap bidang kurva normal dengan jumlah anggota sampel.f. Memasukan harga-hargaharga - harga (-ke dalam tabel kolom)2 dan()adalah merupakan harga Chi Kuadrat (, sekaligus menghitung, dan menjumlahkannya. Harga2()) hitung.g. Membandingkan χ2 hitung dengan χ2 tabel. Pada 0,05. Apabila χ2 hitung χ2 tabel,maka data berdistribusi normal, jika χ2 hitung χ2 tabel, maka data tidakberdistribusi normal. Setelah dilakukan uji normalitas, jika diketahui databerdistribusi normal, maka untuk menguji hipotesis digunakan uji statistikparametrik. Untuk menguji statistik parametrik yang tepat maka diperlukan ujihomogenitas.2) Uji HomogenitasUji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah dua sampel yangdiambil yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki tingkatvarians yang sama (homogen) atau tidak. Adapun langkah-langkah pengolahan ujihomogenitas, sebagai berikut (Sugiyono, 2011):a. Mencari nilai F dengan rumus:F b. Menentukan derajat kebebasandk1 n1 -1 ; dk2 n2 -1c. Menentukan nilai Ftabel pada taraf signifikansi 5% dari responden.d. Penentuan kriteria.Pengujian homogenitas dengan ketentuan sebagai berikut:a) Apabila Fhitung Ftabel, maka dinyatakan homogenb) Apabila Fhitung Ftabel, maka dinyatakan tidak homogenTesa Putri Kemala , 2015PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASILBELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN KEAMANAN PANGAN D I SMKUniversitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

263) Uji HipotesisSeperti yang telah disebutkan sebelumnya pada penelitian ini hipotesisnyayaitu:1.H0 : Tidak terdapat peningkatan hasil belajar yang signifikan dalam penerapanmodel pembelajaran PBL.2.Ha: Terdapat peningkatan hasil belajar yang signifikan dalam penerapanmodel pembelajaran PBL.Pada penelitian ini, jumlah sampel antara kedua kelas, yaitu kelas kontroldan kelas eksperimen sama jumlahnya. Sehingga jika varian antara kedua kelastersebut homogen, maka dapat digunakan rumus t-test dengan separated variandan pooled varian, tapi pada penelitian ini untuk menguji hipotesis menggunakanrumus pooled varian seperti berikut :Keterangan :̅1 Nilai rata rata kelompok kontrol̅2 Nilai rata rata kelompok eksperimenS Simpangan baku (Standar Deviasi)n1 Jumlah responden kontroln2 Jumlah responden eksperimenUji hipotesis dilakukan dengan tujuan mencari jawaban apakah hipotesisyang telah dibuat dari suatu penelitian ditolak atau diterima dengan kriteriapenolakan menggunakan taraf signifikansi sebagai berikut:Jika nilai t hitung t tabel, maka Ha diterima, H0 ditolakJika nilai t hitung t tabel, maka Ha ditolak, H0 diterima2. Analisis observasiTesa Putri Kemala , 2015PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASILBELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN KEAMANAN PANGAN D I SMKUniversitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

27Data observasi diperoleh dengan melihat data pada lembar observasi.Sudjana (2006) menyatakan “Skala penilaian yang digunakan yaitu denganrentang nilai dalam bentuk angka 1, 2, 3, dan 4”. Angka tersebut memilikiarti:1 Kurang3 Baik2 Cukup4 Baik SekaliData yang diperoleh akan dihitung dengan rumus:Hasil yang diperoleh kemudian dikonversikan pada tabel di bawah:Tabel 3.9 Konversi Nilai Keterlaksanaan Pembelajaran Oleh GuruNilaiKeterangan 29Sangat kurang30-49Kurang50-69Cukup70-89Baik90-100Baik sekaliTesa Putri Kemala , 2015PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASILBELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN KEAMANAN PANGAN D I SMKUniversitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Program Studi Keahlian Agribisnis Hasil Pertanian/ TPHP yang mana sesuai dengan bidang keahlian yang ditekuni peneliti. Penelitian ini dilakukan pada . meneliti isu-isu yang diidentifikasi sebelumnya dan memanfaatkan pengetahuan dalam memahami lebih jauh situasi masalah (Huda, 2014). 2. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa .