Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung Human Capital Terhadap Nilai .

Transcription

PENGARUH LANGSUNG DAN TIDAKLANGSUNG HUMAN CAPITAL TERHADAPNILAI PERUSAHAAN( Studi Empiris terhadap Perusahaan Perbankan yang tercatat diBursa Efek Indonesia periode 2010-2012 )SKRIPSIDiajukan sebagai salah satu syaratuntuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)pada Program Sarjana Fakultas EkonomiUniversitas DiponegoroDisusun oleh:FAUZIA TRESNASARINIM. 12030110120009FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNISUNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG2014i

PERSETUJUAN SKRIPSINama: Fauzia TresnasariNomor Induk Mahasiswa: 12030110120009Fakultas/Jurusan: Ekonomika dan Bisnis/AkuntansiJudul Skripsi: PENGARUH LANGSUNG DAN LPERUSAHAANterhadapPerusahaanPerbankan yang tercatat di Bursa EfekIndonesia periode 2010-2012)Dosen Pembimbing: Agung Juliarto, SE., Msi., Akt, Ph.DSemarang, 4 Maret 2014Dosen Pembimbing,(Agung Juliarto, SE., Msi., Akt, Ph.D)NIP. 19730722 200212 1002ii

PENGESAHAN KELULUSAN UJIANNama Penyusun: Fauzia TresnasariNomor Induk Mahasiswa: 12030110120009Fakultas/Jurusan: Ekonomika dan Bisnis/AkuntansiJudul Skripsi: PENGARUH LANGSUNG DAN LPERUSAHAANterhadapPerusahaanPerbankan yang tercatat di Bursa EfekIndonesia periode 2010-2012)Telah dinyatakan lulus ujian pada tanggal 14 Maret 2014Tim Penguji:1. Agung Juliarto, SE., Msi., Akt, Ph.D(.)2. Wahyu Meiranto SE., Msi., Akt(.)3. Dul Muid S.E., M.Si., Akt(.)iii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSIYang bertanda tangan dibawah ini saya, Fauzia Tresnasari, menyatakanbahwa skripsi skripsi dengan judul : Pengaruh Langsung dan Tidak LangsungHuman Capital Terhadap Nilai Perusahaan, adalah hasil tulisan saya sendiri.Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidakterdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan caramenyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yangmenunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain, yang sayaakui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan/atau tidak terdapat bagian ataukeseluruhan tulisan yang saya salin itu, atau yang saya ambil dari tulisan orang laintanpa memberikan pengakuan penulis aslinya.Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut diatas, baik disengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsiyang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbuktibahwa saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolaholah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan olehuniversitas batal saya terima.Semarang, 4 Maret 2014Yang membuat pernyataan,(Fauzia Tresnasari)NIM: 12030110120009iv

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menguji variabel akuntansi fundamental danperan dari masing-masing komponen modal intelektual serta interaksi antarkomponen modal intelektual dalam menciptakan nilai perusahaan. Variabelakuntansi fundamental dalam penelitian ini diproksikan dengan Book Value perShare (BVPS) dan Earning per Share (EPS), sedangkan untuk komponen modalintelektual diukur dengan metode Value Added Intellectual Coefficient (VAIC)yang terdiri dari Capital Employed Efficiency (CEE), Human Capital Efficiency(HCE), dan Structural Capital Efficiency (SCE). Selain itu, penelitian inimenggunakan perkalian antara HCE dan SCE sebagai variabel interaksi.Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor perbankan yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2012. Pengambilan sampelpenelitian dilakukan dengan metode purposive sampling dan menghasilkan 84observasi yang akan dianalisis. Penelitian ini menggunakan Ordinary Least Square(OLS) regression sebagai teknik analisis utama.Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan yang positif antara variabelakuntansi fundamental (BVPS & EPS), dan nilai perusahaan. Dari tiga komponenpengukuran VAIC, hanya CEE yang menunjukkan pengaruh positif pada nilaiperusahaan. Dua komponen modal intelektual, yaitu HCE dan SCE, menunjukkanhasil signifikan positif berpengaruh terhadap nilai perusahaan ketika dua variabeltersebut berinteraksi. Hal ini mengindikasikan hubungan tidak langsung antara HCdan nilai perusahaan.Kata kunci: Modal Intelektual, Human Capital, Nilai Perusahaan, dan OhlsonModelv

ABSTRACTThe purpose of this study is to examine fundamental accounting variablesand the role played by the components of intellectual capital including interactionbetween the components of intellectual capital in creating firm value. Fundamentalaccounting variables proxied by Book Value per Share (BVPS) and Earning perShare (EPS), while intellectual capital components as measured by Value AddedIntellectual Coefficient (VAIC) consist of Capital Employed Efficiency (CEE),Human Capital Efficiency (HCE), and Structural Capital Efficiency (SCE). Inaddition, this research uses multiplication between HCE and SCE as an interactionvariable.Research sample comprised all firms listed on Indonesia Stock Exchange inthe banking sector for the period 2010-2012. Sampling method used in this studywas purposive sampling to obtain 84 observations for analysis. This study utilizedOrdinary Least Square (OLS) regression as a main analysis technique.Findings confirm the existence of a positive relationship betweenfundamental accounting variables i.e. BVPS & EPS, and firm value. Out of threecomponents VAIC, only CEE shows positive relationship with firm value. The twocomponents of IC, namely HCE and SCE, show a significant positive influence onfirm value when these two variables interact. It indicates an indirect relationshipbetween HC and firm value.Keyword: Intellectual capital, Human Capital, Firm Value, and Ohlson Modelvi

MOTO DAN PERSEMBAHAN“Don’t think about what can happen in a month. Don’t think about what canhappen in a year. Just focus on the 24 hours in front of you and do what you can toget closer to where you want to be.”Skripsi ini saya persembahkan untuk :Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orang tua, kakak, adik, pacar, sahabatdan teman-teman Akuntansi 2010 yang telah memberikan support secara materialmaupun non material.vii

KATA PENGANTARAssalamu a‟laikum Wr. Wb.Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PengaruhLangsung dan Tidak Langsung Human Capital Terhadap Nilai Perusahaan (Studiempiris pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) sebagaisyarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas EkonomiUniversitas Diponegoro Semarang.Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan dukunganberbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:1.Prof. Drs. Mohamad Nasir, M.Si., Akt., Ph.D selaku Dekan FakultasEkonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro.2.Agung Juliarto, SE., Msi., Akt, Ph.D selaku Dosen Pembimbing yang telahsangat sabar dalam memberikan arahan dan masukan selama penyusunanskripsi ini.3.Prof. Dr. Muchamad Syafruddin, M.Si., Akt selaku Ketua Jurusan AkuntansiFakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro.4.Tarmizi Achmad, H., MBA. Ph.D, Akt selaku dosen wali penulis.5.Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarangkhususnya Bapak Ibu Dosen Jurusan Akuntansi yang telah memberikan ilmuyang sangat berguna bagi penulis.viii

6.Keluarga tercinta, Bapak Rofiq, Ibu Atty Tresnawati, Mba Citra dan AdikNailusyifa yang selalu memotivasi dan mendoakan.7.Keluarga besar Zuhair terima kasih atas doa dan dukungannya dalampenyelesaian skripsi.8.Bangkit Sasongko selaku pacar yang telah menemani penulis dari semester 2.Terimakasih atas motivasi dan doanya. We’ve been through more than twoyears together and still counting.9.Keluarga Bapak Sutono yang telah menjadi keluarga kedua bagi penulis.10.Teman semasa SMA: Silvi, Dini, Cahya, Nuning, Ipeh, Berto, Edith, Vito,Bew, Niyoga, Bene, dan Acil yang sekalipun terpisah dengan jarak but I stillcan count on you, thank you so much guys.11.Teman seperjuangan akuntansi: Tarina, Enny, Shelly, Syo, Tasya, Emma,Mocha, Dika, terimakasih atas bantuan, kebersamaan, dan canda tawa selamaproses perkuliahan.12.Nurani, Norma, dan lainnya yang telah menyisihkan waktunya untuk sharingmembahas skripsi ini.13.Mas Aji dan Mas Chon selaku senior yang telah terlebih dahulu meniti kariernamun masih bersedia untuk berbagi referensi skripsi mengenai modalintelektual.14.Keluarga Besar Akuntansi R1 2010 yang telah berjuang bersama selamahampir 4 tahun, mohon maaf jika ada salah yang disengaja maupun yangtidak disengaja. Semoga setelah lulusnya kita dari FEB UNDIP talisilaturahmi tetap dapat terjaga.ix

15.Seluruh pihak yang terlibat dalam skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satupersatu.Penulis menyadari kekurangan dan keterbatasan penulis selama penyusunanskripsi ini, oleh karena itu saran dan kritik diharapkan sehingga akan memperbaikipenelitian selanjutnya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca danpihak-pihak yang membutuhkan.Wassalamualaikum, Wr. Wb.Semarang, 4 Maret 2014Penulisx

DAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDUL.iHALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI .iiPENGESAHAN KELULUSAN UJIAN. iiiPERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI . ivABSTRAK .vABSTRACT . viMOTTO DAN PERSEMBAHAN . viiKATA PENGANTAR . viiiDAFTAR ISI . xiDAFTAR TABEL . xvDAFTAR GAMBAR . xviDAFTAR LAMPIRAN . xviiBAB I PENDAHULUAN .11.1 Latar Belakang .11.2 Rumusan Masalah .91.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian .91.3.1 Tujuan Penelitian .91.3.2 Kegunaan Penelitian . 101.4 Sistematika Penulisan . 10BAB II TELAAH PUSTAKA . 122.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu . 122.1.1 Teori Stakeholder . 122.1.2 The Ohlson Model (1995) : Teori Determinan . 132.1.3 IC sebagai variabel informasi “lainnya” . 152.1.4 Pengukuran IC . 182.1.5 The Ohlson Model dan VAIC dalam Hubungan antara IC danNilai Perusahaan . 212.1.6 Nilai Perusahaan . 21xi

2.2 Penelitian Terdahulu . 222.3 Kerangka Pemikiran . 252.4 Pengembangan Hipotesis . 282.4.1 Pengaruh Book Value per Share (BVPS) terhadap NilaiPerusahaan . 282.4.2 Pengaruh Earning per Share (EPS) terhadap Nilai Perusahaan 292.4.3 Pengaruh Capital Employed Efficiency (CEE) terhadap NilaiPerusahaan . 302.4.4 Pengaruh Human Capital Efficiency (HCE) terhadap NilaiPerusahaan . 312.4.5 Pengaruh Structural Capital Efficiency (SCE) terhadap NilaiPerusahaan . 322.4.6 Pengaruh Interaksi Human Capital Efficiency dan StructuralCapital Efficiency terhadap Nilai Perusahaan . 33BAB III METODE PENELITIAN . 353.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel . 353.1.1 Variabel Dependen . 353.1.2 Variabel Independen . 363.1.2.1 Book Value per Share (BVPS) . 363.1.2.2 Earning per Share (EPS) . 363.1.2.3 Modal Intelektual . 373.1.2.4 Interaksi Human Capital Efficiency (HCE) dan StructuralCapital Efficiency (SCE). 403.1.3 Variabel Kontrol . 403.2 Populasi dan Sampel . 423.3 Jenis dan Sumber Data . 423.4 Metode Pengumpulan Data . 433.5 Metode Analisis . 433.5.1 Statistik Deskriptif . 443.5.2 Uji Asumsi Klasik . 453.5.2.1 Uji Normalitas . 45xii

3.5.2.2 Uji Multikolinearitas . 463.5.2.3 Uji Autokorelasi . 463.5.2.4 Uji Heteroskedastisitas . 473.5.3 Pengujian Hipotesis . 473.5.3.1 Koefisien Determinasi . 473.5.2.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) . 483.5.2.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) . 49BAB IV HASIL DAN ANALISIS . 504.1 Deskripsi Objek Penelitian . 504.2 Analisis Data . 514.2.1 Analisis Statistik Deskriptif . 514.2.2 Analisis Uji Asumsi Klasik . 544.2.2.1 Uji Normalitas . 544.2.2.2 Uji Multikolinearitas . 554.2.2.3 Uji Autokorelasi . 564.2.2.4 Uji Heteroskedastisitas . 574.2.3 Pengujian Hipotesis . 574.2.3.1 Koefisien Determinasi . 574.2.3.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) . 584.2.3.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) . 594.3 Interpretasi Hasil Uji Hipotesis . 644.3.1 Pengaruh Book Value per Share (BVPS) terhadap NilaiPerusahaan . 644.3.2 Pengaruh Earning per Share (EPS) terhadap Nilai Perusahaan 664.3.3 Pengaruh Capital Employed Efficiency (CEE) terhadap NilaiPerusahaan . 664.3.4 Pengaruh Human Capital Efficiency (HCE) terhadap NilaiPerusahaan . 674.3.5 Pengaruh Structural Capital Efficiency (SCE) terhadap NilaiPerusahaan . 69xiii

4.3.6 Pengaruh Interaksi Human Capital Efficiency (HCE) danStructural Capital Efficiency terhadap Nilai Perusahaan . 70BAB V SIMPULAN DAN SARAN . 725.1 Simpulan . 725.2 Keterbatasan Penelitian . 745.3 Saran . 74DAFTAR PUSTAKA . 76LAMPIRAN-LAMPIRAN . 84xiv

DAFTAR TABELHalamanTabel 1.1 Komponen Modal Intelektual . 5Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu . 24Tabel 3.1 Ringkasan Pengukuran Variabel . 41Tabel 4.1 Pengambilan Sampel Penelitian . 50Tabel 4.2 Statistik Deskriptif 1 . 52Tabel 4.3 Hasil One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test . 55Tabel 4.4 Hasil Run Test . 57Tabel 4.5 Hasil Uji Koefisien Determinasi . 58Tabel 4.6 Hasil Uji Statistik F . 58Tabel 4.7 Hasil Pengujian Hipotesis. . 59Tabel 4.8 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis . 64xv

DAFTAR GAMBARHalamanGambar 2.1 Komponen Modal Intelektual . 17Gambar 2.2 Ringkasan Model VAIC . 19Gambar 2.3 Kerangka pemikiran . 27xvi

DAFTAR LAMPIRANLAMPIRAN A Daftar Sampel Perusahaan Perbankan . 84LAMPIRAN B Hasil Output SPSS . 85xvii

BAB IPENDAHULUAN1.1Latar Belakang MasalahPerkembangan ekonomi dunia yang begitu pesat mendorong perusahaan-perusahaan mengembangkan bisnisnya agar dapat bersaing secara global. Saat inipersaingan tidak hanya terletak pada kepemilikan aset berwujud tetapi juga padaaset tidak berwujud, seperti inovasi, sistem informasi, pengelolaan organisasi, dansumber daya manusia. Hal ini selaras dengan perubahan “old economy” menjadi“new economy”. Droke (2000) menyatakan perbedaan mendasar antara “oldeconomy” dan “new economy” adalah infrastruktur yang menjadi pondasi utamaekonomi tersebut. “Old economy” yang lebih mengutamakan infrastrukturmanufaktur fisik dan industrialisme, yaitu aset berwujud, telah bergeser menjadi“new economy” yang berorientasi pada layanan dan teknologi, yaitu aset rinsipdidorongolehperkembangan teknologi informasi dan ilmu pengetahuan, juga telah memicutumbuhnya minat dalam pengungkapan modal intelektual (Petty dan Guthrie, 2000;Bontis, 2001). Stewart (1997) mendefinisikan modal intelektual sebagai "packageduseful knowledge" yang merupakan sumber daya berupa pengetahuan yang terdapatpada perusahaan yang menghasilkan aset bernilai tinggi dan memberikan manfaatekonomi di masa mendatang bagi perusahaan. Edvinsson dan Malone (1997, h.358)1

2memperluas definisi intellectual capital menjadi "knowledge that can be covertedinto value" yang berarti pengetahuan yang dapat dikonversi menjadi nilai.Nilai perusahaan diartikan sebagai harga yang bersedia dibayar oleh caloninvestor seandainya suatu perusahaan akan dijual (Sartono, 2008). Dapatdikatakan nilai perusahaan merupakan kondisi yang telah dicapai oleh perusahaandan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan. Ada beberapa faktor yangdapat mempengaruhi nilai perusahaan, diantaranya keputusan pendanaan,kebijakan deviden, keputusan investasi, pertumbuhan dan ukuran perusahaan.Nilai perusahaan dapat menunjukkan nilai aset yang dimiliki perusahaan sepertisurat-surat berharga berupa saham. Hal ini menunjukkan bahwa saham merupakansalah satu indikator pengukur nilai suatu perusahaan.Nilai perusahaan akan tercermin dari harga pasar sahamnya (Fama, 1978).Menurut Arifin (2001) salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham adalahkondisi fundamental perusahaan, seperti kondisi keuangan perusahaan yangtercermin dalam kinerja keuangan dan kondisi manajemen organisasi sumber dayamanusia. Kondisi fundamental perusahaan merupakan salah satu objek yang dapatdianalisis oleh investor sebelum memutuskan investasi saham di pasar modal.Investor dapat mengetahui kondisi fundamental perusahaan dengan melakukananalisis diantaranya yaitu Book Value, Price to Book Value, Earning Per Share,dan Price Earning Ratio (Tryfino, ndalammeningkatkan laba per lembar saham perusahaan. Menurut Baridwan (2004) yang

3dimaksud dengan Earning per Share (EPS) atau laba per saham adalah jumlahpendapatan yang diperoleh dalam satu periode untuk setiap lembar saham yangberedar. Dalam penelitian yang dilakukan Robin Wiguna dan Anastasia SriMendari (2008) investor dalam mengambil keputusan banyak memperhatikanpertumbuhan EPS. EPS merupakan salah satu rasio analisis fundamental yangdapat memberikan informasi kepada investor mengenai perkembangan dariperusahaan. Menurut Tandeilin (2001) informasi EPS suatu perusahaanmenunjukan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semuapemegang saham perusahaan. Dengan mengetahui rasio EPS investor dapatmemprediksi keuntungan dari lembar saham yang dimiliki. Selain EPS, BookValue per Share (BVPS) juga menjadi tolak ukur sebelum melakukan investasi.Investor bersedia membayar harga saham lebih tinggi apabila ada jaminankeamanan (Safety Capital) atau nilai klaim atas aset bersih perusahaan yangsemakin tinggi. Variabel BVPS merupakan perbandingan nilai buku modal sendiridengan jumlah saham yang beredar. Semakin tinggi nilai buku maka harapanterhadap nilai pasar saham juga tinggi (Anastasia, 2003).Tidak hanya analisis rasio yang perlu diperhatikan oleh investor, sumberdaya manusia suatu perusahaan juga merupakan hal yang penting mengingatsumber daya manusia merupakan pelaksana suatu perusahaan. Sumber dayamanusia erat kaitannya dengan intellectual capital (IC). Bontis (1996, h.40-47)mendefinisikan modal intelektual sebagai “the difference between a firm’s marketvalue and the cost of replacing its assets. It is those things that we normally

4cannot put a price tag on, such as expertise, knowledge and a firm’sorganizational learning ability”.Pengetahuan adalah sumber daya yang sangat penting bagi masyarakat,perusahaan, dan negara. Pengelolaan pengetahuan dan modal intelektualmenciptakan sumber baru keunggulan kompetitif. Nilai-nilai perusahaan dapatmeningkat atau menurun tergantung pada seberapa baik perusahaan menciptakandan memanfaatkan pengetahuan yang merupakan bagian dari modal intelektual.Jika pasarnya efisien, semakin tinggi modal intelektual perusahaan makasemakin tinggi pula nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan investor akanmemberikan nilai yang tinggi pada perusahaan yang memiliki modal intelektualyang lebih besar (Yuniasih, dkk., 2010). Kaplan dan Norton (2001, h.2)menyatakan:“.Penelitian (oleh Baruch Lev) memperkirakan bahwa . nilai buku asethanya 10 sampai 15 persen yang menciptakan nilai perusahaan. Peluanguntuk menciptakan nilai telah bergeser dari pengelolaan aset berwujudmenjadi strategi berbasis pengetahuan yang mengelola aset tidak berwujudorganisasi.”Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen penting dalam modalintelektual. Namun pada nyatanya komponen modal intelektual tidak hanyasumber daya manusia, terdapat komponen lain yang saling berkaitan dan tidakdapat menciptakan nilai perusahaan secara parsial. Para peneliti mengungkapkanberbagai macam komponen modal intelektual dengan versi yang berbeda-beda.Dewasa ini terdapat tiga skema mengenai komponen modal intelektual yangsering dikutip dalam berbagai penelitian, yaitu skema yang diusulkan Sveiby

5(1997), Stewart (1997), serta Edvinsson dan Sullivan (1996). Ketiga skematersebut dapat dilihat dalam Tabel 1.1.Tabel 1.1Komponen Modal IntelektualAuthorEdvinsonIC melekat padamanusiaHuman capitalStewartHuman capitalSveibyEmployeecompetence(Sumber: Purnomosidhi 2012)IC melekat padaorganisasiOrganizationalCapitalStructural capitalIC melekat padahubunganCustomer capitalInternal structureExternal structureCustomer capitalModal intelektual yang tidak memiliki wujud nyata menimbulkankebingungan untuk melakukan pengukuran yang tepat. Menurut Anderson (1992)metode yang dapat digunakan untuk mengukur modal intelektual adalah MarketBased, Economic Based, dan Hybrid Based Model. Sedangkan mengacu padapandangan yang diberikan oleh Commissioner Wallman disebutkan bahwa adadua metode yang dapat digunakan dalam bidang akuntansi guna mengukur danmelaporkan intellectual capital perusahaan. Kedua metode ini dibagi kedalam duakelompok yaitu metode pengukuran secara langsung (Return on Assets, MarketCapitalization Method) dan tidak langsung (Market assets, Intellectual propertyassets, Human–centered assets, Infrastructure assets) dan dalam penelitian Pulic(1999) menyatakan ukuran penilaian efisiensi nilai tambah modal intelektualditunjukkan dengan Value Added Intellectual Capital (VAIC). Nilai tambah

6tersebut meliputi sumber daya fisik yaitu capital employed, sumber daya manusiayaitu human capital, dan sumber daya struktural yaitu structural capital.Di Indonesia fenomena mengenai pengukuran dan pengungkapan modalintelektual mulai berkembang setelah munculnya PSAK No.19 (revisi 2000)tentang aktiva tidak berwujud (Yuniasih, dkk., 2010). Namun saat ini ExposureDraft PSAK 19 (revisi 2009) telah merevisi PSAK 19 (revisi 2000). ExposureDraft PSAK 19 (revisi 2009): Aset Tidak Berwujud merupakan adopsi dari IAS38 (2009): Intangible Assets. Dalam PSAK No. 19 (revisi 2009) menyebutkanpengertian dari aset tidak berwujud adalah aset nonmoneter yang dapatdiidentifikasi tanpa wujud fisik (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009).Penelitian mengenai modal intelektual telah banyak dilakukan, baik diIndonesia maupun di negara-negara lainnya, salah satunya adalah Veltri danSilvestri (2011) yang menggunakan model Ohlson dalam menganalisis hubunganmodal intelektual dengan nilai perusahaan. Model Ohlson (1995) digunakan untukmenyelidiki hubungan antara pengukuran akuntansi saat ini (nilai buku dan laba)dan pengukuran profitabilitas di masa depan yang ditunjukkan oleh modalintelektual. Value Added Intellectual Capital (VAIC) digunakan untukmenentukan efisiensi perusahaan dalam menggunakan sumber daya modalintelektual. Sampelanalisis dalam penelitian ini adalah perusahaan sektorkeuangan yang terdaftar di Italian Stock Exchange periode 2006-2008. Hasilpenelitian ini menunjukkan Human Capital Efficiency memiliki hubungansignifikan positif hanya ketika berinteraksi dengan komponen modal intelektuallainnya, yaitu Structural Capital Efficiency (SCE).

7Peneliti lainnya adalah Putra (2012) yang menguji pengaruh modalintelektual terhadap nilai perusahaan perbankan yang go public di Bursa EfekIndonesia (BEI) periode 2008-2010. Metode yang digunakan untuk mengukurmodal intelektual adalah Value Added Intellectual Coefficient (VAIC) dan untuknilai perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan Price Book Value (PBV).Hasil dari penelitian Putra (2012) menunjukkan bahwa modal intelektualberpengaruh positif pada nilai perusahaan.Terdapat perbedaan antara hasil penelitian Veltri dan Silvestri (2011) danPutra (2012) yang mengindikasikan ketidak konsisten hasil yang berkaitan denganpengaruh modal intelektual terhadap nilai perusahaan. Perbedaan pengetahuan danpemanfaatan teknologi mungkin menjadi salah satu penyebab perbedaan hasilpenelitian tersebut. Penggunaan dan pemanfaatan intellectual capital yangberbeda juga dapat mengakibatkan perbedaan kinerja keuangan perusahaan dankemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai. Adanya perbedaan-perbedaanini menarik untuk dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan modalintelektual dan nilai perusahaan.Penelitian ini mencoba mereplikasi penelitian Veltri dan Silvestri (2011)yang didasari dengan beberapa alasan, diantaranya penggunaan model Ohlson(1995) yang masih jarang digunakan dan berdasarkan sebuah studi empiris (Gin

Human Capital Efficiency (HCE), and Structural Capital Efficiency (SCE). In addition, this research uses multiplication between HCE and SCE as an interaction variable. Research sample comprised all firms listed on Indonesia Stock Exchange in the banking sector for the period 2010-2012. Sampling method used in this study