BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1 . - Kampus Kwik Kian Gie

Transcription

BAB IIKAJIAN PUSTAKAA. Landasan Teori1.Tingkat Pendidikana. Pengertian Tingkat PendidikanTingkatan Pendidikan menurut Lestari dalam Wirawan (2016:3) adalah“merupakan suatu kegiatan seseorang dalam mengembangkan kemampuan,sikap , dan bentuk tingkah lakunya, baik untuk kehidupan masa yang akan datangdimana melalui organisasi tertentu ataupun tidak teroganisasi”.Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasanabelajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkanpotensi diri nya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,kepribadian, kecerdasan ,akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukandirinya,masyarakat, bangsa dan negara ( Republik Indonesia. 2003. UndangUndang No 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan. No 1. )Feni dalam Kosilah & Septian (2020,1139) “Pendidikan merupakanbimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepadaperkembangan anak untuk mencapai kedewasaan nya dengan tujuan agar anakcukup cakap melaksanakan tugas hidup nya sendiri tidak dengan bantuan oranglain”Lebih lanjut Hariandja dalam Nuruni (2014:14) menambahkan bahwatingkat pendidikan seorang karyawan dapat meningkatkan daya saingperusahaan dan memperbaiki kinerja perusahaan.11

b. Tujuan dari PendidikanTujuan pendidikan dalam Republik Indonesia. 2003. Undang- Undang No20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan. Pasal 3. menyatakan bahwa Pendidikannasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak sertaperadaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupanbangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadimanusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlakmulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yangdemokratis serta bertanggung jawab.c. Indikator Tingkat PendidikanIndikator tingkat pendidikan menurut Lestari dalam Edy Wirawan (2016:3),yaitu :(1) Pendidikan FormalIndikator nya berupa pendidikan terakhir yang ditamatkan oleh setiappekerja yang meliputi Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, SekolahMenengah Atas dan perguruan tinggi.(2) Pendidikan InformalIndikator nya berupa sikap dan kepribadian yang dibentuk dari keluarga danlingkungan.d. Fungsi dari Tingkat PendidikanKomaruddin dalam Widiansyah (2017 : 209), berpendapat bahwapendidikan memberikan sumbangan yang berarti dalam kenaikan tingkat12

kehidupan,kualitas manusia dan pendapatan nasional,terutama dalam hal-halberikut:(1) Proses belajar mengajar menjamin masyarakat yang terbuka (yaitumasyarakat yang senantiasa bersedia untuk mempertimbangkan gagasangagasan dan harapan-harapan baru serta menerima sikap dan proses barutanpa harus mengorbankan dirinya).(2) Sistem pendidikan menyiapkan landasan yang tepat bagai pembangunandan hasil-hasil rises (jaminan melekat untuk pertumbuhan didikandapatmempertahankan keutuhan dan secara konstan menambah persediaanpengetahuan dan penemuan metode serta teknik baru yang berkelanjutan.(3) Apabila dalam setiap sektor ekonomi kita dapatkan segala faktor yangdibutuhkan masyarakat kecuali tenaga kerja yang terampil, maka investasidalam sektor pendidikan akan menaikkan pendapatan perkapita dalamsektor tersebut, kecuali bila struktur sosial yang hidup dalam masyarakattersebut tidak menguntungkan.(4) ranketerampilan manusia di pasar tenaga kerja yang luwes. Selain itu jugamampu mengakomodasi dan beradaptasi dalam hubungannya denganperubahan kebutuhan akan tenaga kerja dan masyarakat teknologi modernyang sedang berubah.13

2.Pengalaman Kerjaa. Pengertian Pengalaman KerjaDalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyebutkan bahwapengalaman kerja adalah suatu kegiatan atau proses yang pernah dialami olehseseorang ketika mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Sedangkan menurut Martoyo yang dikutip Wirawan (2016:3). “Pengalamankerja adalah lama waktu karyawan bekerja di tempat kerja mulai saat diterimadi tempat kerja hingga sekarang.Pengalaman kerja adalah lamanya seseorang melaksanakan frekuensi danjenis tugas sesuai kemampuannya. Anhar (2017:29) berpendapat bahwa dapatdisimpulkan pengalaman kerja adalah waktu yang digunakan oleh seseoranguntuk memperoleh pengetahuan,keterampilan, dan sikap sesuai denganfrekuensi dan jenis tugasnya. Pengalaman kerja yang dikemukakan olehManulang dalam Sulaeman (2014:93) adalah proses pembentukan pengetahuandan keterampilan tentang metode suatu pekerjaan bagi para pegawai karenaketerlibatan tersebut dalam pelaksanaan pekerjaannya.Pengalaman kerja mengacu pada berapa lama seseorang bekerja, berapabanyak jenis pekerjaan atau jabatan yang pernah dilakukan nya dan berapaperiode masa kerja nya pada masing masing pekerjaan atau jabatan tersebut.Siagian dalam Muamarizal (2015;7)b. Tujuan Pengalaman KerjaPengalaman kerja dibutuhkan oleh pekerja agar dapat melakukan pekerjaanyang ditugaskan kepada pekerja dengan maksimal sehingga tercapai kinerja14

yang telah ditetapkan. Sulaeman (2014:93) berpendapat bahwa “Dengantingginya pengalaman yang dimiliki oleh para pekerja akan menyebabkantingginya pertumbuhan usaha tersebut”. Anhar (2017:31) ”Pengalaman pernahatau lama menjadi karyawan di pemerintahan atau organisasi akan memudahkanbagi karyawan tersebut untuk melakukan tugas dan fungsinya sesuai dengankewenangannya, karena dengan adanya pengalaman tersebut karyawan sudahterlatih untuk menyelesaikan tugas yang diberikan kepadannya.”c. Dimensi Pengalaman KerjaFoster dalam Nuruni (2014:20) menyatakan bahwa dimensi pengalamankerja dapat dilihat dari lama waktu atau masa kerja,tingkat pengetahuan danketerampilan yang dimilik,serta jenis pekerjaan:(1) Lama waktu atau masa kerjaUkuran tentang lama waktu atau masa kerja yang telah ditempuhseseorang dapat memahami tugas-tugas suatu pekerjaan dan telahmelaksanakan dengan baik(2) Tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimilikiPengetahuan merujuk pada konsep, prinsip, prosedur, kebijakan atauinformasi lain yang dibutuhkan oleh karyawan. Pengetahuan jugamencakup kemampuan untuk memahami dan menerapkan informasi padatanggung jawab pekerjaan. Sedangkan keterampilan merujuk padakemampuan fisik yang dibutuhkan untuk mencapai atau menjalankan suatutugas atau pekerjaan15

(3) Penguasaan terhadap pekerjaan dan peralatanTingkat penguasaan seseorang dalam pelaksanaan aspek-aspek teknikperalatan dan teknik pekerjaan.d. Faktor yang mempengaruhi Pengalaman KerjaAhmad dalam Muamarizal (2015:20) menyatakan bahwa ada beberapafaktor yang mempengaruhi masa atau pengalaman kerja seseorang :(1) Lama waktu atau masa kerjaSemakin lama seseorang melaksanakan tugas maka akan memperolehpengalaman kerja yang lebih banyak(2) FrekuensiSemakin sering melaksanakan tugas sejenis umumnya orang tersebut akanmemperoleh pengalaman kerja yang lebih baik(3) Jenis tugasSemakin banyak jenis tugas yang dilaksanakan seseorang maka umumnyaorang tersebut akan memperoleh pengalaman kerja yang lebih baik(4). PenerapanSemakin banyak penerapan pengetahuan,keterampilan,dan sikap seseorangdalam melaksanakan tugas tentunya akan dapat meningkatkan pengalamankerja orang tersebut.(5). HasilSeseorang yang memiliki pengalaman kerja lebih banyak akan dapatmemperoleh hasil pelaksanaan tugas yang lebih baik16

3.Kinerja Karyawana. Pengertian KinerjaSuwatno dan Juni (2018,196) Kinerja merupakan performance atau unjukkerja. Kinerja juga dapat diartikan sebagai prestasi kerja atau pelaksanaan kerjaatau hasil unjuk kerja. August W. Smith dikutip Suwatno dan Juni (2018,196)menyatakan bahwa Kinerja merupakan hasil dari suatu proses yang dilakukanmanusiaBerdasarkan Wibowo (2016,2) kinerja adalah tentang melakukanpekerjaaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.Kinerja adalah tentangapa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Lalu Amstrong danBaron mengemukakan bahwa kinerja merupakan hasil pekerjaan yangmempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi,kepuasankonsumen dan memberikan kontribusi ekonomi Wibowo (2016: 2).b. Pengukuran KinerjaTerdapat 7 cara mengukur kinerja menurut Wibowo (2016:155),Pengukuran mengatur keterikatan antara strategi berorinetasi pelanggan dantujuan dengan tindakan. Pengukuran kinerja yang tepat dapat dilakukan dengancara, yaitu:(1)Memastikan bahwa persyaratan yang diinginkan pelanggan telahterpenuhi(2).Mengusahakan standar kinerja untuk menciptakan perbandingan.(3)Mengusahakan jarak bagi orang untuk memonitor tingkat kerja.17

(4)Menetapkan arti penting masalah kualitas dan menentukan apa yangperlu prioritas perhatian.(5)Menghindari konsekuensi dari rendahnya kualitas.(6)Mempertimbangkan penggunaan sumber daya.(7)Mengusahakan umpan balik untuk mendorong usaha perbaikan.c. Sistem Ukuran KinerjaLawson dalam Wibowo (2016:176), menyarankan adanya tiga sistem yangdapat dipergunakan untuk mengukur kinerja yaitu :(1) A Rating SystemMasing-masing bagian diberi skor,sering dalam skala biasanya 1-5atau sesuai kebutuhan masing-masing organisasi. Skor yang diberikanmemerlukan definisi tertentu yang menunjukan karkateristik kinerja apakahkinerjanya(2) A Rangking SystemApabila rating menciptakan gambaran yang jelas kinerja pegawaiindividual,ranking menciptakan perbandingan langsung kinerja di antaralebih dari satu pekerja dalam posisi yang sama, Ranking menunjukanpekerja mana yang paling berhasil secara keseluruhan dalam tugas-tugaspenting(3) A Narrative SystemNaratif umumnya menjadi bagian dari review kinerja. Inimerupakan gaya esai deskriptif memperinci kinerja individual. Sistem inidipergunakan karena memberi kesempatan untuk mengurangi sifat kaku18

dari formulir penilaian dan bekerja terbaik ketika dipertimbangkan sebagaipelengkap dari ranking atau rating.d. Indikator KinerjaRobbins dalam Sopiah dan Sangadji (2018;351) berpendapat ada 5indikator dalam mengukur kinerja individu yaitu:(1)KualitasPersepsi pimpinan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasikan sertakesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuankaryawan(2)KuantitasMerupakan jumlah yang dihasilkan,dinyatakan dalam istilah sepertijumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan(3)Ketepatan WaktuMerupakan tingkat aktivitas diselesaikan nya pekerjaan dalamwaktu tertentu yang sudah ditetapkan sebagai standar pencapaianwaktu penyelesaian rdayaorganisasi(tenaga,uang,teknologi, bahan baku) dimaksimalkan denganmaksud menaikan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumberdaya.19

(5)KemandirianTingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat menjalankanfungsi kerja dan komitmen kerja. Merupakan suatu tingkat dimanakaryawan mempunyai komitmen kerja dengan instansi dantanggung jawab karyawan terhadap organisasi.e. Manfaat Penilaian KinerjaWibowo (2016, 188), penilaian kinerja adalah suatu metode formal untukmengukur seberapa baik pekerja individual melakukan pekerjaan dalamhubungan dengan tujuan yang diberikan,mengomunikasikan tujuan personal,memotivasi kinerja baik, memberikan umpan balik konstruktif, dan menetapkantahapan untuk rencana pengembangan yang efektif. Lebih lanjut Allen dalamWibowo (2016:193) menunjukan manfaat penilaian kinerja antara lain:(1)Penilaian kinerja yang dilakukan dengan berhati-hati dapatmembantu memperbaiki kinerja pekerja sepanjang tahun(2)Penilaian yang efektif merupakan bagian dari manajemen sumberdaya manusia yang dapat membantu organisasi berhasil.(3)Penilaian kinerja merupakan komponen kunci dari strategikompetitif.20

B. Penelitian TerdahuluTabel 2.1Penelitian TerdahuluNoJudulSumberPenelitiHasil Penelitian1Pengaruh TingkatPendidikan DanPengalaman KerjaTerhadap KinerjaPegawai Pada KantorBAPPEDA ProvinsiSulawesi UtaraJurnal EMBAvol 7 no 7 Juli2019, hal 330933181. Sigarlaki2. Mariani Etingkatpendidikan danpengalamankerja tidakmemilikihubungandengan variabelkinerja pegawai2Pengaruh tingkatpendidikan danpengalaman kerjaterhadap kinerja kepalaSekolah Dasar NegeriProgramMagisterAdministrasiPendidikan FKIPUntan Pontianak1. MagdalenaUkis (2015)1. tingkatpendidikan danpengalamankerja secarabersama-samaberpengaruhsecara signifikanterhadap kinerja2. secara sendiritingkatpendidikanberpengaruhtidak signifikanterhadap kinerja3. secara p kinerja.berlanjut21

Lanjutan tabel2.13Pengaruh TingkatPendidikan danPengalaman KerjaTerhadap KinerjaKaryawane-Journal BismaUniversitasPendidikanGanesha JurusanManajemen vol 42016EdyWirawan,Ketut1. tingkatpendidikanberpengaruhpositif terhadapkinerja2. pengalamankerjaberpengaruhpositif terhadapakinerja4Pengaruh TingkatPendidikan DanPengalaman KerjaTerhadap KinerjaKaryawan Pada Pt. NagaliSubur Jaya Di Kec. BandarPulau Kab. AsahanUniversitas IslamNegeri SumateraUtaraS,Anhar Azrul1. tingkatpendidikan danpengalaman kerjaberpengaruhpositif dansignifikanterhadap kinerjakaryawan2. Secarasimultan tingkatpendidikan danpengalaman kerjaberpengaruhterhadap kinerjakaryawan padaPT. Nagali SuburJaya22

C. Kerangka PemikiranGambar 2.1Kerangka aman Kerja(x2)Sumber : PenulisD. Hipotesis Penelitian1. Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Kinerja.Tingkat Pendidikan menurut Lestari dalam Wirawan (2016:3) adalah“merupakan suatu kegiatan seseorang dalam mengembangkan kemampuan,sikap , dan bentuk tingkah lakunya, baik untuk kehidupan masa yang akan datangdimana melalui organisasi tertentu ataupun tidak teroganisasi”.Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wirawan (2016)menyatakan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap kinerja.Maka dapat diambil kesimpulan bahwa :H1: Tingkat Pendidikan berpengaruh terhadap kinerja23

2. Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Kinerja.Pengalaman kerja yang dikemukakan oleh Manulang dalam Sulaeman(2014:93) adalah proses pembentukan pengetahuan dan keterampilan tentangmetode suatu pekerjaan bagi para pegawai karena keterlibatan tersebut dalampelaksanaan pekerjaannya Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan olehUkis (2015) yang menyatakan bahwa secara sendiri pengalaman kerja berpengaruhsignifikan terhadap kinerja. Hal ini berarti pengalaman kerja merupakan faktorpenting yang perlu diperhatikan sebaik mungkin untuk meningkatkan kinerja.Maka dapat disimpulkan :H2 : Pengalaman kerja berpengaruh terhadap Kinerja.24

Jurnal EMBA vol 7 no 7 Juli 2019, hal 3309 - 3318 1. Sigarlaki 2. Mariani E tingkat pendidikan dan pengalaman kerja tidak memiliki hubungan dengan variabel kinerja pegawai 2 Pengaruh tingkat pendidikan dan pengalaman kerja terhadap kinerja kepala Sekolah Dasar Negeri Program Magister Administrasi Pendidikan FKIP Untan Pontianak 1. Magdalena