PSIKOLOGI PENDIDIKAN - UMSurabaya

Transcription

PSIKOLOGI PENDIDIKANPENDEKATAN MULTIDISIPLINERAsroriPENERBIT CV. PENA PERSADAi

PSIKOLOGI PENDIDIKAN PENDEKATAN MULTIDISIPLINERPenulis :AsroriISBN : 978-623-7699-72-9Desain Sampul :Retnani Nur BriliantPenata Letak :Fajar T. SeptionoPenerbit CV. Pena PersadaRedaksi :Jl. Gerilya No. 292 Purwokerto Selatan, Kab. BanyumasJawa TengahEmail : penerbit.penapersada@gmail.comWebsite : penapersada.comPhone : (0281) 7771388Anggota IKAPIAll right reservedCetakan pertama : 2020Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang.Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan cara apapun tanpa izinpenerbit.ii

KATA PENGANTARPerkembangan dunia terkini menghadapkan kita pada banyak realitas-realitasbaru. Disiplin ilmu dalam ilmu pengetauhan terbukti tidak bisa berdiri sendiri tanpadisiplin ilmu yang lain. Integrasi antar disiplin ilmu inilah yang berusaha ditulis olehsaudara Asrori dalam bukunya. Asrori menyebutnya sebagai pendekatanmultidispliner. Pendekatan ini berusaha membuat sintesis dari perspektif-perspektifilmu. Melalui bukunya berusaha memadukan pendidikan dan psikologi sebagaisintesis ilmu pengetauhan dan menyajikan kerangka teoritis yang menguatkanintegrasi tersebut.Pendekatan ini memang belum banyak mendapatkan perhatian, khususnyadalam institusi pendidikan. Masih ada anggapan pendekatan multidisipliner adalahpendekatan yang tidak jelas. Anggapan tersebut lahir karena pengkotak-kotakan yangkaku. Buku ini berusaha mengulas bagaimana pendidikan membutuhkan psikologidalam proses transfer ilmu pengetauhan dan nilai-nilai etika-moral. Dengan berusahamengkompilasi teori-teori yang otoritatif, buku tersebut tersaji secara detail, sistematisdan mudah dipahami. Penting bagi pegiat pendidikan untuk membaca buku tersebut.Dalam konteks yang lain, buku Psikologi Pendidikan ini penting untuk dibacabagi pegiat pendidikan atau pembuat kebijakan di Indonesia dikarenakan kondisinegara kita yang belum benar-benar baik. Buku yang anda pegang menjadi pentinguntuk dibaca. Buku yang mengkompilasi teori-teori tentang prilaku individu.Memahami prilaku individu menjadi penting untuk digunakan sebagai modalmendesign lingkungan belajar yang kita cita-citakan. Pendidikan tidak akan mampumembentuk manusia “paripurna” tanpa memahami ilmu tentang prilaku manusia(psikologi).Akhir kata, buku ini menjadi penting bagi siapapun yang peduli atas pendidikanyang kita cita-citakan. Pendidikan yang “paripurna” yang mampu membentukmanusia paripurna pula, yakni manusia yang anggun secara moral dan unggul secaraintelektual. Selamat membaca !Surabaya, April 2020Rektor UMSurabayaDr. dr. Sukadiono, MMiii

SEKAPUR SIRIHPerkembangan dunia terkini menghadapkan kita pada banyak realitas-realitasbaru. Disiplin ilmu dalam ilmu pengetauhan terbukti tidak bisa berdiri sendiri tanpadisiplin ilmu yang lain. Integrasi antar disiplin ilmu inilah yang berusaha ditulis olehsaudara Asrori dalam bukunya. Asrori menyebutnya sebagai pendekatanmultidispliner. Pendekatan ini berusaha membuat sintesis dari perspektif-perspektifilmu. Melalui bukunya berusaha memadukan pendidikan dan psikologi sebagaisintesis ilmu pengetauhan dan menyajikan kerangka teoritis yang menguatkanintegrasi tersebut.Pendekatan ini memang belum banyak mendapatkan perhatian, khususnyadalam institusi pendidikan. Masih ada anggapan pendekatan multidisipliner adalahpendekatan yang tidak jelas. Anggapan tersebut lahir karena pengkotak-kotakan yangkaku. Buku ini berusaha mengulas bagaimana pendidikan membutuhkan psikologidalam proses transfer ilmu pengetauhan dan nilai-nilai etika-moral. Dengan berusahamengkompilasi teori-teori yang otoritatif, buku tersebut tersaji secara detail, sistematisdan mudah dipahami. Penting bagi pegiat pendidikan untuk membaca buku tersebut.Dalam konteks yang lain, buku Psikologi Pendidikan ini penting untuk dibacabagi pegiat pendidikan atau pembuat kebijakan di Indonesia dikarenakan kondisinegara kita yang belum benar-benar baik. Buku yang anda pegang menjadi pentinguntuk dibaca. Buku yang mengkompilasi teori-teori tentang prilaku individu.Memahami prilaku individu menjadi penting untuk digunakan sebagai modalmendesign lingkungan belajar yang kita cita-citakan. Pendidikan tidak akan mampumembentuk manusia “paripurna” tanpa memahami ilmu tentang prilaku manusia(psikologi).Akhir kata, buku ini menjadi penting bagi siapapun yang peduli atas pendidikanyang kita cita-citakan. Pendidikan yang “paripurna” yang mampu membentukmanusia paripurna pula, yakni manusia yang anggun secara moral dan unggul secaraintelektual. Selamat membaca !Penulisiv

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR .SEKAPUR SIRIH .DAFTAR ISI .DAFTAR GAMBAR .BAB IKONSEP DASAR PSIKOLOGI PENDIDIKAN .A. Epistemologi Psikologi Pendidikan .1. Psikologi Secara Umum .2. Psikologi Multidisipliner Ilmu .3. Definisi Psikologi Pendidikan .4. Tokoh Perkembangan Psikologi Pendidikan .B. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan .C. Memahami Peran Psikologi Pendidikan .iiiivvviii1113781316BAB IINEUROSCIENCE .A. Perkembangan Otak .1. Definisi Perkembangan Otak .2. Bagian dan Fungsi Otak .B. Neurosains .C. Neurospiritual .1. Cortex Prefrontal. .2. Cerebrum .3. Lymbic system .4. Sistem Syaraf Otonom. .D. Neurosains dan Pengembangkan Kreatifitas .1. Cortex Prefontalis. .2. Area Asosiasi .3. Lymbic System .1919192225262828293132333334BAB IIIPERKEMBANGAN KOGNITIF & BAHASA .A. Pengertian Perkembangan .B. Periodesasi Perkembangan .C. Aspek Perkembangan .1. Asepek Perkembangan Kemampuan motorik .2. Aspek Perkembangan Kognitf .3. Aspek Perkembangan bahasa .36363640404144v

BAB IVAKTIFITAS UMUM MANUSIA .A. Persepsi .1. Pengertian Persepsi .2. Proses Terbentuknya Persepsi. .3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi .B. Motivasi .1. Pengertian Motivasi .2. Teori-Teori Motivasi .3. Macam-Macam Motivasi .4. Fungsi Motivasi .C. Emosi .1. Pengertian Emosi .2. Dasar Biologis Emosi .3. Teori-Teori Emosi .4. Proses Dinamika Emosi .5. Gangguan Emosi .6. Mengendalikan Emosi .D. Berpikir .1. Pengertian Berpikir .2. Berpikir Positif (Positive Thingking) .3. Berpikir Negative (Negative Thingking) .4. Berpikir Kritis (Critical Thinking) .5. Berpikir Kreatif (Creative thinking) .5050505152545455606162626364656667686869747677BAB VPSIKOLOGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS .A. Pengertian Anak Berkebtuhan Khusus .B. Jenis-Jenis & Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus .1. Tunadaksa .2. Tunanetra .3. Tunarungu .4. Tunagarhita .5. Learning Disability .6. Autis .7. Tunalaras .8. Giftedness .C. Pendidikan Inklusi .1. Pengertian Pendidikan Inklusi .2. Tujuan dan karakteristik Pendidikan Inklusi .808081818386909496100105108108110vi

BAB VIPERANAN PSIKOLOGI DALAM PENGEMBANGAN SIKAP POSITIF BELAJARPESERTA DIDIK .A. Sikap Belajar Peserta Didik .1. Pengertian Sikap .2. Prilaku Belajar Peserta Didik .3. Ciri-ciri Khusus Perilaku Belajar .B. Motivasi Belajar Peserta Didik .1. Pengertian Motivasi Belajar Peserta Didik .2. Fungsi Motivasi Dalam Belajar .3. Unsur Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar .C. Kemandirian Belajar Peserta Didik .1. Pengertian Kemandirian Belajar Peserta Didik .2. Faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar .3. Ciri-Ciri Peserta Didik Mandiri .4. Upaya Pengembangan Kemandirian Anak .113113113114116117117118119120120121123124BAB VIIKONSEP DAN TEORI BELAJAR DALAM PENDIDIKAN KONSEP DAN TEORIBELAJAR DALAM PENDIDIKAN .A. Hakekat Belajar .B. Sumber Belajar .C. Faktor Yang Mempengaruhi Belajar .D. Teori Belajar Dalam Pendidikan .1. Teori Behaviorisme: Thorndike, Pavlov, Skinner, Watson .2. Teori Kognitivisme: Piaget, Lewin, Gagne, Ausubel .3. Teori Konstruktivisme: Pieget, Vygotsky .4. Teori Humanisme: Maslow, Rogers .128128128130131131136143147BAB VIIIKONSEP DASAR EVALUASI DALAM PENDIDIKAN .A. Evaluasi Pembalajaran .B. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran .C. Prinsip Evaluasi Pembelajaran .D. Prosedur Evaluasi Pembelajaran .E. Teknik dan Bentuk Evaluasi Pembelajaran .F. Teknik Evaluasi Pembelajaran .DAFTAR PUSTAKA .GLOSARIUM .INDEKS .154154156158160161164169190194vii

DAFTAR GAMBARGambar 2.1:Gambar 2.2:Gambar 4.1:Gambar 4.2:Gambar 4.3.viiiCerebrum (Otak Besar) .Lymbic system .Teori Hierarki Maslow .Teori ERG Clayton Aldef .Skema Proses Emosi .2324565766

BAB IKONSEP DASAR PSIKOLOGI PENDIDIKANA. Epistemologi Psikologi Pendidikan1. Psikologi Secara UmumPsikologi dalam istilah disebut sebagai ilmu jiwa, berasal dari bahasaInggris yakni psycology. psycology merupakan dua akar kata yang berhubungandari bahasa Yunani, yaitu psyche yang berarti jiwa logo yang berarti ilmu. Jadisecara harfiah psikologi memang berarti ilmu jiwa. 1Psikologi mengalami perkembangan dalam artinya. Ini disebabkan karenapengertian tentang jiwa dan tidak pernah ada titik temu sejak dahulu. 2 Sejarahpsikologi dapat dibagi dalam beberapa periode yaitu:a. Psikologi pra-sistematik yang setua sejarah manusia dan terdiri darirenungan-renungan yang secara relatif tak tertata yang didasarkan kepadaide keagamaan dan mitologis.b. Psikologi sistematik yang berawal sekitar tahun 400 SM dimulai oleh Platodan berisi renungan-renungan yang teratur secara rasional.c. Psikologi ilmiah yang bermula menjelang akhir abad ke-19 dan mengandungsimpulan-simpulan yang faktual yang bisa didefinisikan dan merupakansuatu satuan ilmu tersendiri.Para filsuf mencoba mempelajari jiwa. Plato seorang filsuf Yunani pertamayang mulai mendefinisikan jiwa, bagi Plato apa yang tampak dalam duniahanyalah bayangan dari sebuah dunia yang nyata dan tak berubah dan iamenyebut dunia itu dengan idea atau jiwa. Ide atau jiwa menurut Plato adalahbersifat kekal, tidak berubah.3 Oleh Plato jiwa dan tubuh dipandang sebagai duakenyataan yang harus dibedakan, jiwa berasal dari dunia ide mempunyai fungsirasional, kehendak atau keberanian keinginan atau nafsu yang dihubungkandengan pengendalian diri.Harun Hadiwijono menyatakan jiwa adalah laksana subuah kereta yangbersais (fungsi rasional) yang ditarik oleh kuda bersayap yaitu kuda kebenaran,yang lari keatas, ke dunia idea dan kuda keinginan atau nafsu, yang larikebawah, kedunia gejala tarik-menarik ahirnya nafsulah yang menang, sehiggakereta itu jatuh kedunia gejala dan dipenjarakan jiwa. 4Plato memandang jiwa sebagai suatu subtansi yang memberikankehidupan dan pengetahuan sejati, serta dapat membuat orang melihat duniaMuhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung: Rosdakarya, 2007), 7.Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Lingkungan (Jakarta: Gramedia, 1992), 16.3 Harun Hadiwijono, Sari Filsafat Barat 1 (Yogyakarta: Kansius, 1980), 40.4 Hadiwijono, 42.121

idea dan mencari kebenaran yang sejati. Pengertian Plato tentang jiwa yangkekal ini mendapat perlawanan dari murudnya Aristoteles, Aristotelesmengemukakan kritik yang tajam atas pendapat Plato tentang ide-ide.5Psikologi menurut pandangan Aristoteles adalah ilmu yang mempelajaritentang gejala-gejala kehidupan dan jiwa juga adalah unsur kehidupan. Sepertidijelaskan diatas Aristoteles membagi jiwa dalam tiga macam yaitu: Animavegetative, Anima sensitive, Anima Intelectiva. 6a. Anima vegetative, yaitu Anima atau jiwa yang terdapat pada tumbuhtumbuhan yang mempunyai kemampuan untuk makan, minum danberkembang biak.b. Anima sensitive, yaitu Anima atau jiwa yang terdapat pada kalangan hewandisamping mempunyai kemampuan seperti Anima vegetative juga mempunyaikemampuan berpindah tempat, mempunyai nafsu dan dapat mengamati halhal yang terdapat pada Anima vegetativa.c. Anima Intelectiva, yaitu jiwa yang terdapat pada manusia, selain mempunyaikemampuan seperti yang terdapat pada Anima sensitive memilikikemampuan yaitu kemampuan berfikir dan berkemauan.Abad ke-17, pengertian jiwa mengalami perkembangan lagi. ReneDescartes seorang filsuf Perancis (1596-1650) mencetuskan definisi bahwapsikologi adalah ilmu tentang kesadaran.7 Descartes mengatakan bahwa jiwaberhubungan dengan roh-roh penting dan melalui hubungan ini terjadi interaksiantara jiwa dan tubuh. Jiwa tidak dapat mempengaruhi roh-roh tersebut, namundapat mengubah arah gerak roh-roh penting tersebut.8 Bagi Aristoteles yang adadalam manusia bukanlah tiga jiwa namun hanyalah satu yaitu jiwa rasional yangdimiliki manusia. Filsuf dari Inggris George Berkeley mendefinisikan jiwasebagai persepsi.9Jiwa merupakan daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak, yang menjadipenggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi personalbehavior dari hewan tingkat tinggi dan manusia. Jiwa mengandung pengertianpengertian, nilai kebudayaan dan kecakapan.10 jiwa yang dijadikan obyekpembahasan dalam psikologi ada empat macam yakni: gejala pengenalan(kognisi), perasaan (emosi), kehenak (konasi), dan campuran (kombinasi).11Woodworth & Marquis menjelaskan: Psychology can be defined as the scienceof the activities of the individual.12 Psikologi merupakan ilmu yang mempelajariBertens, Ringkasan Sejarah Filsafat (Yogyakarta: Kansius, 1975), 14.Suryadi, Tanya Jawab Pengantar Psikologi, 1.7 Sarlioto Wirawan Sarwono, Pengantar Ilmu Psikologi (Jakarta: Bulan Bintang, 1976), 3.8 Bertrand Russel, Sejarah Filsafat Barat (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002), 736.9 Bertrand Russel, 738.10 Agus Sujanto, Psikologi Umum, 1.11 Mahmud, Psikologi Pendidikan, 2.12 R.S. Woodwort & D.C. Marquis, Psychology, A Study of Mental Life (London: Menthuen & Co, Ltd, 1955),563.2

tingkah laku manusia. Manusia sebagai suatu kesatuan yang bulat antarajasmani dan rohani. Apa yang hendak diselidiki dalam psikologi ialah segalasesuatu yang dapat memberikan jawaban tentang apa sebenarnya manusia itu,mengapa ia berbuat demikian, yang mendorongnya berbuat demikian, apamaksud dan tujuan ia berbuat demikian, dengan singkat dapat kita katakanbahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia.Wundt mendefinisikan psikologi sebagai ilmu yang menyelidikipengalaman-pengalaman yang timbul dari diri manusia, perasaan, pikiran,motivasi dan bukan menyelidiki pengalaman yang timbul dari luar manusiakarena pengalaman dari luar manusia adalah objek ilmu alam. 13Wade & Tavris menyatakan bahwa: Psychology as the scientific study ofbehaviour and mental processes, and how they are affected by an organism’s physicalstate, mental state an external environment.14 Bahwa psikologi merupakan studiilmiah tentang perilaku dan proses mental, dan bagaimana mereka dipengaruhioleh keadaan fisik suatu organisme, keadaan mental dan lingkungan eksternalChaplin dalam Dictionary of psychology, yang mendefenisikan psikologisebagai the science of human and animal behavior, the study of organism in all itsvariety and complexity as it respond to the flux andflow of the physical and social eventswhich make up the environment.15 psikologi adalah ilmu pengetahuan tentangperilaku manusia dan hewan, juga penyelidikan terhadap organisme dalamragam dan kemitraannya ketika mereaksi arus dan perubahan alam sekitar danperistiwa kemasyarakatan yang mengubah lingkungan.Pendapat diatas juga dipertegas oleh Sartain bahwa: Psychology is thescientific study of the behavior of living organism, with especial attention given tohuman behavior.16 Psikologi merupakan suatu studi ilmiah tentang perilakuorganisme hidup, dengan perhatian khusus diberikan pada perilaku manusia.2. Psikologi Multidisipliner IlmuPsikologi beserta sub-sub ilmunya, pada dasarnya mempunyai hubunganyang sangat erat dengan ilmu-ilmu lain. Hubungan itu biasanya bersifat timbalbalik. Psikologi memerlukan bantuan ilmu lain dan sebaliknya, ilmu lain jugamemerlukan bantuan psikologi.a. Psikologi dengan sosiologiMead dan madzhabnya mengisyaratkan adanya suatu kemugkinanyang menarik bagi apa yang dinamakan “psikologi sosiologis” Artinya,psikologi yang memperoleh perspektif-perspektif dasarnya dari suatuYanto Subiyanto dan Dedi Suryadi, Tanya Jawab Pengantar Psikologi (Bandung: Armiko, 1980), 2.Carole Wade and Carole Tavris, Psychology (New York: Harper & Row Publishers, 1987), 4.15 Sobur Alex, Psikologi Umum (Bandung: Pustaka Setia, 2003), 33.16 Sartain Aaron Quinn, Psychology, Understanding of Human Behavior (New York: MC Graw-Hill BookCompany, Inc, 1958), 22.13143

pemahaman sosiologis tentang kondisi manusia. 17 Menurut S. TakdirAlisjahbana, jasa yang paling besar dari psikologi sosial modern, seperti yangdikemukakan oleh F.H. Allport, Muzafer Sherif, Salomon E. Asch, Peter R.Hofstatter, dan lain-lain, ialah karena mengembalikan keutuhan perpecahanantara psikologi dan sosiologi.18Perbedaaan psikologi sosial dengan sosiologi adalah dalam hal fokusstudinya. Jika psikologi sosial memusatkan penelitiannnya pada perilakuindividu, sosiologi tidak memperhatikan individu. Yang menjadi perhatiansosiologi adalah sistem dan struktur sosial yang dapat berubah atau konstantanpa bergantung pada individu-individu. Dengan demikian, unit analisispsikologi sosial adalah individu, sedangkan unit analisis sosiologi adalahkelompok. Von Wiese mengambil psikologi sosial yang telah banyak dipakaioleh ilmu-ilmu sosial. Mengapa? Karena semua gejala sosial, menurutnya,mau tidak mau adalah hasil dari suatu pengalaman jiwa (inneleben, seelischerprozess) manusia.19Soekanto menyebutkan, diantara para sosiolog yang mendasarkanteorinya pada psikologi adalah Gabriel Tarde berasal dari perancis. Dia mulaidengan suatu dugaan atau pandangan awal bahwa gejala sosial mempunyaisifat psikologis yang terdiri atas interaksi antara jiwa-jiwa idividu, dan jiwatersebut terdiri atas kepercayaan dan keinginan. Bentuk utama dari interaksimental individu adalah imitasi, oposisi, dan adaptasi atau penemuan baru.Dengan demikian, mungkin terjadi perubahan sosial yang disebabkanoleh penemuan-penemuan baru. Hal ini menimbulkan imitasi, oposisipenemuan baru, perubahan, dan seterusnya. Di antara mereka adalah AlbionSmall yang pertama membuka departemen sosiologi pada UniversitasChicago dan menerbitkan American Journal of Sociology yang terkenal.20b. Psikologi dengan ilmu politikIlmu pengetahuan yang erat hubungannya dengan psikologi ialah ilmupolitik. Kegunaan psikologi, khususnya psikologi sosial dalam analisispolitik, jelas dapat kita ketahui apabila kita sadar bahwa analisis politik, jelasdapat kita ketahui apabila kita sadar bahwa analisis sosial politik secaramakro diisi dan diperkuat analisis yang bersifat mikro. Psikologi sosialmengamati kegiatan manusia dari segi ekstern (lingkungan sosial, fisik,peristiwa, gerakan massa) maupun segi intern (kesehatan fisik perseorangan,semangat, emosi).17 Peter L. Berger dan Thomas Luckman, The Social Construction of Reality, a Treatise in the Sociology ofKnowledge (New York: Dombleday & Company, Inc., 1966), 2.18 S. Takdir Alisjahbana, Antropologi Baru (Jakarta: Dian Rakyat, 1986), 99.19 Astrid Susanto, Pendapat Umum, (Bandung: Binacipta, 1985), 89.20 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: Rajawali Pers, 1987), 32–33.4

Psikologi sosial bisa menjelaskan bagaimana attitude dan expectationmasyarakat dapat melahirkan tindakan serta tingkah laku yang berpegangteguh pada conformity. Salah satu konsep psikologi sosial yang digunakanuntuk menjelaskan perilaku untuk memilih pada pemilihan umum adalahberupa identifikasi partai. Konsep ini merujuk pada persepsi memilih ataspartai yang ada atau keterikatan emosional pemilih terhadap partai tertentu.Untuk memahami perilaku memilih, bisa digunakan beberapa pendekatan.Namun selama ini penjelasan teoritis voting behavior didasarkan pada duamodel atau pendekatan, yaitu pendekatan sosiologi dan pendekatanpsikologi.21c. Psikologi dengan ilmu komunikasiBanyak ilmuan dari berbagai disiplin memberikan sumbangan kepadailmu komunikasi, antara lain Harold D. Lasswell (ilmu politik), Max Weber,Daniel Larner, dan Everett M. Rogers (sosiologi), Carl I. Hovland dan paullazarfeld (psikologi), Wilbur Schramm (bahasa), serta Shannon dan Weaver(matematika dan tekhnik). Tidak mengherankan bila banyak disiplin telahterlibat dalam studi komunikasi, baik secara langsung maupun tidaklangsung. Hal ini menurut Fisher bermakna bahwa komunikasi memangmencakup semuanya, dan bersifat sangat efektif menggabungkan berbagaibidang.22Seperti halnya psikologi, ilmu komunikasi yang telah tumbuh sebagaiilmu yang berdiri sendiri kemudian melakukan perkawinan dengan ilmuilmu lainnya yang pada gilirannya melahirkan berbagai subdisiplin seperti:komunikasi politik (ilmu politik), sosiologi komunikasi massa (sosiologi), danpsikologi komunikasi (psikologi). Dengan demikian, psikologi komunikasipun didefinisikan sebagai ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan,dan mengendalikan peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi. 23d. Psikologi dengan biologiSejauh mana hubungan psikologi dengan biologi? Biologi mempelajarikehidupan jasmaniah manusia atau hewan, yang bila dilihat dari objekmaterialnya, terdapat bidang yang sama dengan psikologi, hanya saja objekformalnya berbeda. Objek formal biologi adalah kehidupan jasmaniah (fisik),

ii PSIKOLOGI PENDIDIKAN PENDEKATAN MULTIDISIPLINER Penulis : Asrori ISBN : 978-623-7699-72-9 Desain Sampul : Retnani Nur Briliant Penata Letak : Fajar T. Septiono