MENYUSUN RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH DENGAN

Transcription

MENYUSUN RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH DENGAN PRINSIPPARTISIPATIF TRANSPARAN DAN AKUNTABELOleh: H. Syaiful SagalaAbstrakKarakteristik perencanaan adalah rasional dan masuk akal. Perencanaanpengembangan sekolah berkaitan dengan tujuan sosial, sarana, proses dan kontrolprogram dan kegiatan yang direncanakan sebelumnya. Perencanaanpengembangan sekolah bersifat dinamis. Proses penyusunannya menggunakanmetode ilmiah, namun mengikuti tren, dan arah perubahan. Penyusunanperencanaan meliputi prosedur, konten, manusianya, benda-benda fisik, ekologi,dan antar hubungan mereka dalam organisasi sekolah. Aktualitas perencanaansekolah disengaja, terorganisir, proses terus-menerus mengidentifikasi berbagaielemen dan aspek, menentukan keadaan sekarang dan interaksinya,memproyeksikan mereka dalam periode waktu akan datang, serta merumuskan danmemrogramkan serangkaian tindakan, rencana dan sasaran untuk mencapai hasilyang diinginkan sesuai visi dan misi sekolahKata kunci: perencanaan, sasaran, rencana pengembangan sekolahPENDAHULUANKarakteristik sekolah diukur dari(1) karakteristik guru; (2) fasilitasmaterial dan kurikulum; dan (3)karakteristik kelompok atau kelas dimanaparamuridditempatkan(Scheerens, 2003:29). Adapun PP No. 19tahun 2005 Pasal 52 ayat (1) menegaskansetiap satuan pendidikan harus memilikipedoman yang mengatur tentang (a)kurikulum tingkat satuan pendidikan njukkan seluruh kategori aktivitassatuan pendidikan selama satu tahun dandirinci secara semesteran, bulanan, danmingguan; (c) struktur organisasi satuanpendidikan; (d) pembagian tugas diantara pendidik; (e) pembagian tugas diantara tenaga kependidikan; (f) peraturanakademik; (g) tata tertib satuanpendidikan, yang minimal meliputi tatatertib pendidik, tenaga kependidikan danpeserta didik, serta penggunaan danpemeliharaan sarana dan prasarana; (h)kode etik hubungan antara sesama wargadi dalam lingkungan satuan pendidikandan hubungan antara warga satuanpendidikan dengan masyarakat; dan (i)biaya operasional satuan pendidikan.Sejalan dengan PP No. 19 tahun2005 (telah diperbaharui menjadi PP No.32 Tahun 2013) tersebut tampak bahwamanajemen pendidikan merupakan suatuproses yang mengintegrasikan sumbersumber yang semula tidak berhubungansatu dengan lainnyamenjadi suatusistem yang menyeluruh untuk mencapaitujuan organisasi (Sagala, 2005:15).Prosesnya di sekolah menerapkan polademokratis, artinya ada keterlibatan yang13

jelas para dewan pendidik, komitesekolah dan stakeholders sekolah. Hal inisejalan dengan PP No. 19 Pasal 53 ayat(1) setiap satuan pendidikan dikelola atasdasar rencana kerja tahunan yangmerupakan penjabaran rinci dari rencanakerjajangkamenengahsatuanpendidikan yang meliputi masa 4 (empat)tahun; dan (2) Rencana kerja tahunansebagaimana dimaksud pada ayat (1)meliputi(a)kalenderpendidikan/akademik yang meliputijadwal pembelajaran, ulangan, ujian,kegiatan ekstrakurikuler, dan hari libur;(b) jadwal penyusunan kurikulum tingkatsatuan pendidikan untuk tahun ajaranberikutnya; (c) mata pelajaran atau matakuliah yang ditawarkan pada semestergasal, semester genap, dan semesterpendek bila ada; (d) penugasan pendidikpada mata pelajaran atau mata kuliah dankegiatan lainnya; (e) buku teks pelajaranyang dipakai pada masing-masing matapelajaran; (f) jadwal penggunaan danpemeliharaan sarana dan prasaranapembelajaran;(g)pengadaan,penggunaan, dan persediaan minimalbahan habis pakai; (h) programpeningkatan mutu pendidik dan tenagakependidikan yang meliputi sekurangkurangnya jenis, durasi, peserta, danpenyelenggara program; dan (i) jadwalrapat Dewan Pendidik, rapat konsultasisatuan pendidikan dengan orang tua/walipeserta didik, dan rapat jenjangpendidikan dasar dan menengah.DalamhalRencanaPengembangan Sekolah(RPS) menurutPenegasan PP No 19 tahun 2005 iniditampilkan lebih lengkap, karenasebagai dasar penting untuk penyusunanRPS dalam hal pengelolaan sekolah.Perencanaan (Planning) adalah fungsimanajemen yang menentukan secarajelas pelimpahan pola-pola pengarahuntuk para pengambil keputusansehingga terdapat koordinasi daridemikian banyak keputusan dalam suatukurun waktu tertentu dan mengarah padatujuan-tujuan yang telah ditentukan(Sagala, 2005:19).Untuk mencapai tujuan sekolahperlu disusun perencanaan jangkamenengah di tingkat sekolah yangdisebut Rencana Pengembangan Sekolahatau rencana kerja sekolah (RKS) untukjangka waktu 4 tahun. Kemudian rencanajangka pendek yang disebut RencanaAnggaran Pendapatan Belanja Sekolah(RAPBS) atau Rencana Kerja tahunanSekolah (RKT) untuk jangka waktu satutahun. Perilaku organisasi sekolah yangefektif ditampakkan pada penerapanfungsi perencanaan, manajemen, akanparadigmarasionalitas dipilih sebagai kerangkauntuk mendiskusikan model perencanaandan cara bagaimana hal ini dapatdihubungkan dengan efektifitas sekolahsecara empiris. Paradigma rasionalitasterletak pada intiteori tentangperencanaan dan pembuatan kebijakansekolah. Penyusunan RPS tentu pentingdilandasi pemikiran yang rasional.14

Mengacu pada latar belakang pemikiranini, maka fokus kajian adalah menyusunrencana pengembangan sekolah denganprinsip partisipatif transparan danakuntabel.PEMBAHASANPerencanaan adalah proses dasaryang digunakan untuk memilih tujuandan menentukan cakupan pencapaiannya.Merencanakan berarti mengupayakanpenggunaan sumber daya manusia(SDM)untukmencapaitujuan.Perencanaan sebagai suatu prosesbertahap dari tindakan yang terorganisasiuntuk menjembatani perbedaan antarakondisi yang ada dan aspirasi organisasi.Sejalan dengan pemikiran itu, likikarakteristikdasartertentuyangmenegaskan aktivitas dasar perosesperencanaan. Aktivitas dasar tersebutsekurang kurangnya dalam merumuskantujuanmencakuppengembanganprogram untuk mencapai sasaran,pelaksanaanprogram,danpengorganisasian proses perencanaan itusendiri. Kajian ini akan membahasrencanapengembangansekolah,menentukan sasaran jangka menengah (4tahun), tim sekolah merumuskanprogram dan kegiatan, prinsip prosespenyusunan RPS, dan Rincian Pos-posRAPBS.Rencana(RPS)PengembanganSekolahSalah satu kompetensi yangdimiliki kepala sekolah dalam memimpinsekolah adalah kemampuan menyusunrencana pengembangan sekolah (RPS)dengan prosedur dan cara yang benar.Proses penyusunan RPS melibatkansemua pemangku kepentingan sekolahdengan cara duduk bersama membahassetiapkategoriprogramyangdirumuskan. Tujuan utama penyusunanRPS adalah agar sekolah dapatmengetahui secara rinci tindakan apayang harus dilakukan dan mengetahuikewajibandalampenyelenggaraanpendidikan. Maksud penyusunan RPSagar tujuan dan sasaran pengembangansekolah dapat dicapai dengan standarkualitas yang telah ditentukan. RPS yangdiimplementasikan secara konsisten akanmenjaminbahwasemuaprogram/kegiatan yang dilaksanakanmemenuhiharapanpemangkukepentingan, dan kondisi nyata sekolah.Prinsip penyusunan RPS (1)partisipatif, hal ini mendorong danmelibatkan tiap warga sekolah (KepalaSekolah, Guru, siswa, orang tua enyampaikan pendapat dalam prosespengambilan keputusan, sehingga merekamerasa memiliki dan ikut bertanggungjawab terhadap kemajuan sekolah. Jikasekolah tidak mendapat kesulitan baikjuga melibatkan stakeholder lain misal;unsur Pemerintah (Dinas pendidikan15

kecamatan), Swasta, LSM PeduliPendidikan,danlainlain;(2)transparan, hal ini diperlukan dalamrangka menciptakan kepercayaan timbalbalikantarstakeholdermelaluipenyediaan informasi dan menjaminkemudahan dalam memperoleh informasiyang akurat dan memadai; (3)akuntabel, segala pelaksanaan abilitas(pertanggunggugatan) para pengambilkeputusan dalam segala bidang yangmenyangkut kepentingan masyarakatluas; (4) berwawasan kedepan, karenaRPS adalah suatu rencana yang disusununtuk mencapai tujuan di masa depan,perlu diingat bahwa segala sesuatuharuslah disusun dengan mempunyaiwawasan yang luas dan kedepan; dan (5)spesifik, Terjangkau, dan Realistis,dalam menyusun RPS, sekolah mengacupada hal-hal yang sesuai kebutuhansekolah masing-masing, tidak terlalumuluk, dan berpijak pada kenyataan yangada (kemampuan SDM, keuangan, danmaterial).Menentukansasaranjangkamenengah (4 tahun)Sebelum merumuskan program,terlebih dahulu sekolah merumuskansasaran. Tanpa perumusan sasaransekolah tidak tahu ke mana program diarahkan. Sasaran merupakan apa yangingin dicapai pada periode 4 tahunmendatang. Perumusan sasaran dilakukandengan langkah-langkah (1) menganalisiskesiapan sekolah dalam bidang SDM,fasilitas, dan peralatan yang dimilikisekolah, dan kondisi eksternal; (2)menentukan sasaran jangka 4 tahun; dan(3) menentukan indikator keberhasilan.Berdasarkan kesiapannya tim sekolahbisamenentukansasaranjangkamenengah. Besar kecilnya sasaran jangkamenengah akan ditentukan berdasarkan(1) hasil analisis kesiapan sekolah; dan(2) tingkat keberanian/ optimismesekolah mencapai sasaran.Beberapa hal perlu diingat dalamperumusan sasaran adalah.1. Besarnya sasaran yang dibuatbisa sama dengan besarnyakesenjangan atau kurangdaripadakesenjangannya.Perumusan sasaran harusrealistis dan dapat diukur.Kalau terdapat kesenjanganpada nilai matematika pesertadidiksebesar3(nilaiperolehan siswa 5 sedangkanharapan nilai 8) berarti adaselisih antara kenyataan danharapan. Keputusan untukmenentukan sasaran sebesar 3adalahkeputusanyangdilandasi pertimbangan yangmatang.2. Rumusan sasaran bersifat“kualitatif” ditulis skandalam“indikatorkeberhasilan”3. Sasaran harus dirumuskansecara tepat, karena rumusan16

ini akan menentukan jenisprogramyangakandirumuskan. Contoh rumusan” guru kelas VIII sudah harusmempunyaikompetensimengajar matematika”, beda dengan “mempunyaipengetahuan yang setaradengan D 3 matematika”.4. Jangan hanya menentukansasaran berdasarkan sumberdana yang sudah pasti atausumberdanayangkonvensional saja, tetapisusunlah sasaran berdasarkankebutuhan.Oleh karena itu harus dijelaskansecararingkaslangkah-langkahpenentuan rumusan program danreasoning-nya mengapa perlu dilakukanprogram tersebut. Langkah-langkahperumusan sasaran dan alasannyamengapa perlu dilakukan program dankegiatan dengan menjelaskan secara rincilangkah-langkah pelaksanaan programdan kegiatan satu-persatu sampaimenghasilkan kesimpulan untuk palingsedikitnya dua sasaran.Tim Sekolah Merumuskan Programdan KegiatanTujuan merumuskan programadalah terumuskannya program jangkamenengah,indikatorkeberhasilan,rincian kegiatan dan rencana biaya.Perwujudan tujuan menurut Sa’ud danMakmun (2005:120) ernyataanyangmemungkinkan dari segi pengukuranmaupun segi pencapaiannya. Sesudahsasaran ditentukan, maka sekolahmerumuskan serangkaian program dankegiatan untuk mencapai sasaran-sasarantersebut. Rumusan program huansebab-sebabadanya kesenjangan; (2) merumuskanprogram-programalternatif;(3)menentukan program atau programprogram utama; (4) merumuskanindikator keberhasilan setiap programutama; dan (5) menentukan siapa yangbertanggung jawab atas programprogram utama tersebut.Agar program menjadi lebihspesifik perlu diatur langkah-langkahperumusan program. Langkah-langkahyang dilakukan (1) merumuskan sasaranyang akan dicapai dan indikatorkeberhasilannya;(2)merumuskanprogram prioritas; (3) merumuskanrincian kegiatan; dan (4) menyusunrencana biaya. Merumuskan programprogram alternatif apabila sasaran bisadicapai melalui lebih dari satu programdankegiatan.Halyangperludiperhatikan (1) harus mengacu padasasaran dan (2) harus dirumuskankaitannyadengansebabutamakesenjangan yang sudah didalami dankesiapan sekolah. Cara yang dapatditempuh mencapai sasaran tersebutantara lain (1) melatih guru kelasmanapun untuk mencapai kompetensi17

yang diperlukan; dan (2) merekrut guruhonorer baru dengan kompetensi yangdipersyaratkan.Selanjutnya mentukan programutama, karena sekolah harus menentukanprogram yang merupakan program utama(main programs). Paling sedikit ada tigafaktor yang perlu dipergunakan dalammenentukan urutan prioritas, yaitu (1)hasil analisis kesiapan sekolah; (2)kewajiban sekolah; dan (3 pengaruhlangsung dari program pada pesertadidik.Analisiskesiapansekolahmelaksanakan program dan kegiatanmerupakan faktor sangat menentukandalam pemilihan program dan kegiatan.Merealisasikan program “melatihguru diperlukan bukan hanya biayapelatihan, tetapi juga biaya hidup yangbersangkutan (apabila yang bersangkutandilatih di luar kota, dan jauh lokasinya),uangtranspor,honorariumgurupengganti (selama yang bersangkutantidak di sekolah). Disamping itu resikomenurunnya prestasi peserta didik selamaguru honorer tersebut mengajar, karenaasumsinya guru honorer tersebutkualitasnya lebih rendah dari guru yangdigantikannya (walaupun tidak selaludemikian), perlu juga dipertimbangkan.Perlu dikaji berkaitan dengan programpelatihan yang telah diprogramkanmisalnya (1) apakah semua guru mampumengikuti program tersebut; (2) apakahguru yang akan mengikuti pelatihansudah terlalu tua untuk mengikutiprogram tersebut; dan (3) sedangkanyang lainnya meskipun belum terlalu tuatetapi, sudah terlalu berat buat mun demikian kewajibansekolah merupakan faktor penting dalampenentuan prioritas. Apabila suatuprogram merupakan jawaban langsungatas kewajiban sekolah, maka perlu lebihdiprioritaskan dibandingkan dengan yangkurang mempunyai kaitan dengankewajibansekolah.Programlestambahan bagi siswa umpama saja adalahkurang prioritasnya dibandingkan denganprogram untuk melakukan remedial bagipeserta didik yang kurang dapatmengikuti pelajaran dan pengayaan bagisiswa yang mempunyai kecepatan dalambelajar. Program yang berpengaruhlangsung pada peserta didik perlu lebihdiprioritaskan dari pada yang tidaklangsung. Program remedial, pengayaan,dan program bimbingan pada pesertadidik yang mempuny

rencana pengembangan sekolah, menentukan sasaran jangka menengah (4 tahun), tim sekolah merumuskan program dan kegiatan, prinsip proses penyusunan RPS, dan Rincian Pos-pos RAPBS. Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) Salah satu kompetensi yang dimiliki kepala sekolah dalam memimpin sekolah adalah kemampuan menyusun