Simulasi Gateway Load Balance Protocol Menggunakan Metode Weight - Core

Transcription

View metadata, citation and similar papers at core.ac.ukbrought to you byCOREprovided by eJournal UPN Veteran Jakarta (Universitas Pembangunan Nasional)SIMULASI GATEWAY LOAD BALANCE PROTOCOL MENGGUNAKANMETODE WEIGHTDjoko Suprijatmono 1, Iwan Hernawan 2, Septa Setiadi 3Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains dan Teknologi Nasionalemail : djokojte@gmail.com1, iwanhernawan@istn.ac.id 2, septasetiadi1909@gmail.com 3AbstractTo support qualified IT operations, recently many companies have hired more than 1 (one)communication link as a redundancy and to improve High Availability or the availability oftheir network systems. One method to improve high availability of multi router networks (links)is to use Gateway Load Balance Protocol (GLBP) which is a protocol that works on OSI layer3. Where the GLBP function is to divide the traffic load and as a failover function when onerouter / link is damaged. Gateway Load Balancing Protocol (GLBP) itself is born from theconcept of load balancing, a concept that is useful for dividing / balancing loads or loads onmultiple links to the same remote network. That way the network link will not be disturbed ifthere is damage caused by one of the routers. This thesis describes the concept of GLBP byusing the weight method where network simulation tools use GNS3 software. The resultsobtained from the simulation with GLBP weight method sharing the router data load isdetermined by the weight value given to each router. Where Comparison of Weight Values givento the Router will determine the number of data packets transmitted to the router.Keywords: High Availability, GLBP, Weight, Load Balance, FailoverPENDAHULUANSistem Information Technology (IT) saat inimemegang peranan penting dalam kehidupan kitasehari-hari, karena dengan sistem IT memudahkanproses komunikasi secara efektif dan efisienwalaupun dipisahkan oleh jarak dan waktu. Takterkecuali dalam dunia usaha (bisnis) yang alannyaoperasionalsuatuperusahaan sehingga lebih efektif.Untukmendukung operasional IT yang mumpuni,belakangan ini banyak perusahaan menyewa lebihdari 1 (satu) link komunikasi sebagai redudancy ataubackup link untuk meningkatkan High Availability(ketersediaan) sistem jaringannya. Salah satu metodeuntuk meningkatkan high availability (ketersediaan)jaringan multi router (link) adalah menggunakanGateway Load balance Protocol (GLBP) yangmerupakan protocol yang bekerja pada layer 3 OSI(Open System Interconnection). Pada jurnal ini akandibahas mengenai simulasi Gateway Load BalanceProtocol (GLBP) menggunakan metode weight.TINJAUAN PUSTAKAModel Open System Interconnection (OSI) danArsitektur TCP/IPUntuk mempermudah penggunaan, dan desaindari proses pengolahan data, serta untuk keseragamanpada vendor pembuat peralatan jaringan, International177Standard Organization (ISO) yang merupakan suatukonsorsium internasional, mengeluarkan suatu modellapisan jaringan yang disebut referensi model OSI.Didalam referansi model OSI, proses pengolahan datadibagi dalam tujuh lapisan / layer, yang masing masing lapisan memiliki fungsi tersendiri.Gambar 2.1 Koneksi dalam Model OSIIP AddressInternet protocol menggunakan IP addresssebagai identitas. Pengiriman data akan dibungkusdalam paket dengan label berupa IP address sipengirim dan IP address penerima. Apabila IPpenerima melihat pengiriman paket tersebut denganidentitas IP-address yang sesuai, maka datagramtersebut akan diambil dan disalurkan ke TCP melaluiport, dimana aplikasi menunggunya.BINA TEKNIKA, Volume 14 Nomor 2, Edisi Desember 2018, 177-191

IP address terbagi dua (2) bagian, yaitu:1. Network ID (Identitas Jaringan)2. Host ID (Identitas Komputer)RoutingRouting adalah proses pengiriman data maupuninformasi dengan meneruskan paket data yang dikirimdari jaringan satu ke jaringan lainnya. Dalam jaringanWAN dikenal istilah TCP/IP (Transmission ControlProtocol/ Internet Protocol) sebagai alamat sehinggapengiriman paket data dapat sampai ke alamat yangdituju (host tujuan). TCP/IP membagi tugas masingmasing mulai dari penerimaan paket data sampaipengiriman paket data dalam sistem sehingga jikaterjadi permasalahan dalam pengiriman paket datadapat dipecahkan dengan baik. Berikut adalah jeniskonfigurasi routing:1. Static Routing, dibangun pada jaringan yangmemiliki banyak gateway. jenis ini hanyamemungkinkan untuk jaringan kecil danstabil.2. Dinamic Routing, biasanya digunakan padajaringan yang memiliki lebih dari satu rute.Routing dinamis memerlukan routingprotocol untuk membuat tabel routing yangdapat memakan resource komputer.Untuk melakukan proses routing dibutuhkanrouter. Banyak vendor menyediakan router sinya. Router yang banyak beredar di pasaransaat ini adalah Cisco yang akan dijelaskan pada pointberikutnya.Router CiscoRouter Cisco adalah suatu perangkat utamayang saat ini banyak digunakan pada jaringan area luas(WAN). Dengan router Cisco maka informasi dapatdilanjutkan dari satu komputer kepada komputerlainnya yang berada pada jaringan yang berlainan.Karena Fungsi utama dari router adalah prosesrouting. Proses ini untuk meneruskan paket data darisuatu LAN menuju LAN lainnya yang salingberjauhan. Router menggunakan tabel informasi danprotokol routing yang berfungsi untuk mengatur lalulintas data. Dengan adanya tabel informasi danprotokol routing tersebut maka paket data yang tibaakan diperiksa dahulu dan kemudian dilanjutkankepada alamat yang dituju dengan cepat dan tepat.SwitchSwitch adalah perangkat jaringan komputeryang berfungsi sebagai konektor / penghubung. Dilihatdari fungsinya, terlihat mirip dengan Hub. Perbedaankedua alat ini adalah soal besaran luas jaringan yangdapat dikerjakan dan besaran kecepatan transfer data.Switch memiliki cakupan luas jaringan yang lebihbesar dari Hub, dan Switch juga memiliki kecepatanyang lebih tinggi dibanding dengan Hub. Sampai saatini besaran kecepatan transfer data tertinggi Hubadalah 100 Mbps. Sementara Switch telahdikembangkan untuk dapat melakukan fungsinyadengan kecepatan diatas 100 Mbps. Bahkan ada yanghampir mendekati kecepatan 1Gbps. Perbedaan Switchdan Hub juga terletak di tempat keduanya bekerja.Switch bekerja pada Layer 2 dan Layer 3. SementaraHub bekerja pada Layer 1. Switch bekerja berdasarkanalamat MAC pada NIC (Network Interface Card). Halini bertujuan untuk mengetahui kemana paket data ituakan dikirim dan diterima. Sistem ini juga dibentukagar tidak terjadi tabrakan pada jalur pengiriman data(collision) antara port satu dengan yang lain.Protocol GLBP (Gateway Load Balance Protocol)GLBP adalah sebuah protokol dengan fiturload balance (membagi beban sama rata) pada Routeryang memungkinkan membuat Gateway atau pintugerbang virtual menuju jaringan luar seperti metroethernet/internet/mpls yang terdiri dari dua jalur ataulebih. jadi dengan GLBP dapat membuat Gatewaymenuju internet yang sifatnya redundant atau memilikilink utama dan link cadangan sehingga ketika linkutama terputus masih ada link cadangan sebagaibackupnya. Protokol ini adalah Cisco Propriertaryartinya hanya perangkat Cisco saja yang dapatmenggunakan protokol ini. Untuk membuat Gatewayyang redundant (memilik backup), GLBP harustersetting pada beberapa router menjadi satu groupGLBP. Setiap group terdiri dari dua atau lebih routersebagai gateway yang masing-masing router memilikijalur menuju internet yang berbeda-beda atau bisadibilang masing-masing Router Gateway terhubungdengan ISP yang berbeda-beda. Setiap satu groupGLBP diidentifikasi dengan angka desimal 1 s/d 1023dan diberikan alamat Virtual IP yang dapat digunakansebagai Gateway menuju internet, tetapi setiap Routerdiberikan alamat Virtual MAC yang berbeda-beda,setiap Router juga menyimpan informasi alamatVirtual MAC Router temannya dalam satu group yangsama.Simulasi Gateway Load Balance Protocol. (Suprijatmono, Hernawan, Setiadi)178

Didalam satu group ada beberapa jenis Routerberdasarkan tugasnya yaitu : AVG (Active Virtual Gateway), adalahRouter yang bertindak sebagai ketua seluruhRouter dari satu group GLBP, Routerbertugas untuk menjawab pesan ARP dariPC yang isinya menanyakan alamat MACdari Virtual IP satu group GLBP dimanaRouter AVG itu berada, isi jawaban RouterAVG adalah alamat MAC-Virtual diri diasendiri ataupun alamat MAC Virtual Routerlainnya, seperti yang dijelaskan sebelumnyasetiap Router menyimpan seluruh alamatMAC Virtual milik temannya dalam satugroup, jadi Router AVG menjawab pesanARP berdasarkan daftar alamat VirtualMAC yang dimiliki Router AVG. Router iniakan meneruskan sebuah lalu lintas menujuinternet jika sebelumnya Router AVG inimenjawab pesan ARP dengan alamatVirtual MAC diri sendiri, sehingga ketikaPC yang menerimanya pasti tujuan alamatMAC nya mengarah pada Router AVG ini. AVF (Active Virtual Forwarder), Router inidapat sebagai wakil dari Router AVG,ketika Router AVG yang utama mati, makaRouter AVF ini akan mendeteksinya danmenggantikanposisiRouterAVGsebelumnya yang menjawab pesan ARP.Meskipun Router ini sebagai wakil tetapirouter ini masih dapat meneruskan lalulintas menuju internet. Router AVF akanmeneruskan lalu lintas dari sebuah PC jikaPC tersebut ketika mengirimkan pesan ARPmenanyakan alamat MAC dari Virtual IPdan dijawab oleh Router AVG denganalamat MAC Virtual Router AVF ini, pastiPC tersebut akan mengirim lalu lintasmenuju alamat MAC Virtual dari RouterAVF ini. Router AVF biasanya hanyaterdapat 4 saja dalam satu group, jika lebihmaka sisanya akan menjadi Router SVG. SVG (Standby Virtual Gateway), RouterSVG juga sebagai wakil dari Router AVFketika Router tersebut mati, Router ini jugamasih dapat meneruskan lalu lintas menujuinternet.Load Balancing pada GLBP terdapat beberapametode yaitu : Round-Robin, algoritma ini adalah defaultdari GLBP, jika pada satu group diaturdengan algoritma ini seperti yang dijelaskan179sebelumnya, ketika ada salah satu PC yangpertama mengirimkan pesan ARP yangmenanyakan alamat MAC Virtual dariVirtual IP, kemudian Router AVG akanmenjawabnya dengan alamat MAC Virtualdari Router AVG itu sendiri (diri sendiri)sehingga PC yang pertama itu akanmeneruskan lalu lintas menuju Router AVGitu. ketika ada PC lainnya yang keduakalinya mengirimkan pesan ARP makaRouter AVG akan menjawabnya denganalamat MAC Virtual yang berbeda dengansebelumnya yaitu alamat MAC VirtualRouter AVF lainnya, sehingga PC yangkedua akan meneruskan lalu lintas menujuRouter AVF yang jalurnya berbeda denganPC pertama. Jadi dengan algoritma inidalam satu group GLBP Router AVG akanmenjawab pesan ARP dengan alamat MACVirtual Router-Router secara berurutan,misalnya yang pertama dijawab dengan.0101, yang kedua dijawab dengan 0102,dan yang ketiga adalah 0103, dst. Host Dependent, jika menggunakanalgoritma ini sebuah PC akan menggunakansatu Router saja sebagai gateway nya secaratetap, misalnya PC kedua ketikameneruskan lalu lintas selalu pada VirtualMAC yang dimiliki oleh Router AVF ke 2. Weight, Pada algoritma ini, router yangmemiliki nilai weight paling besar makaakan semakin banyak dan seringmeneruskan lalu lintas ke arah WAN. Jikapada router tidak diberikan nilai weight,sesuai ketentuan Cisco maka router tersebutsecara default akan memiliki nilai weight100.GNS3GNS3 (Graphic Network Simulator) adalahsoftware simulasi jaringan komputer berbasis GUIyang mirip dengan Cisco Packet Tracer. Namun padaGNS3 memungkinkan simulasi jaringan yangkompleks, karena menggunakan operating system aslidari perangkat jaringan seperti cisco dan juniper.Sehingga simulasi lebih nyata dalam mengkonfigurasirouter langsung daripada di Cisco Packet Tracer.GNS3 adalah alat pelengkap yang sangat baik untuklaboratorium nyata bagi network engineer,administrator dan orang-orang yang ingin belajar untuksertifikasi seperti Cisco CCNA, CCNP, CCIP danCCIE serta Juniper JNCIA, JNCIS dan JNCIE.BINA TEKNIKA, Volume 14 Nomor 2, Edisi Desember 2018, 177-191

STG (SNMP Traffic Grapher)STG merupakan software yang digunakan untukmonitoring trafik secara realtime. Secara defaultsample data yang diambil oleh STG adalah 1 detik,tetapi dapat diatur sesuai keinginan. Berikut gambarsoftware STG.Gambar 2.2 Software STGTFGen (Traffic Generator)TFGen merupakan salah satu software yangberfungsi mengenerate traffic/beban untuk disalurkanpada sebuah jaringan. TFGen banyak digunakan untukmengetest bandwidh suatu jaringan.sebelumnya haruslah dibangun sebuah sistemkomunikasi data yang memenuhi standard OSI Layer.Dimana di dalam sistem jaringan tersebut harusmemenuhi minimal 4 layer. Yaitu layer 1 (Physical),layer 2 (Datalink), layer 3 (Network) dan layer 4(Transport). Setelah sistem komunikasi data tersebutberjalan, maka protocol GLBP baru dapatdisimulasikan.Topologi Sistem Jaringan Yang Mendukung GLBPPada suatu sistem jaringan, Gateway LoadBalancing Protocol adalah suatu teknik untukmendistribusikan traffic atau paket data melalui duaatau lebih link komunikasi, dan umumnya sistem LoadBalancing ini diterapkan pada perangkat Router yanglangsung terhubung ke jaringan WAN. Di bawah iniadalah gambar analogi topologi sistem jaringan denganDual Link Wide Area Network (WAN) / multilink yangterkoneksi ke network provider dan menerapkan sistemLoad Balancing dengan protocol GLBP (GatewayLoad Balancing Protocol)SITE AIP LAN : 192.168.20.0 /24GATEWAY : 192.168.20.100LAPTOP SIMULASISWITCH L2 GN3VIRTUAL HOSTLINK WAN 1IP : 10.10.10.0/30PROVIDER 1EIGRP ROUTEIP FISIK :192.168.20.101IP VIRTUAL :192.168.20.100PC1SITE BHUBGambar 2.3 Software TFGenPC2PC3SISTEM JARINGAN GATEWAY LOADBALANCING PROTOCOL (GLBP)Untuk dapat mensimulasikan Gateway LoadBalance Protocol, terlebih dahulu haruslah dibuatsistem jaringan komunikasi datanya. Minimal harusterdapat 2 link WAN yang dianalogikan terkoneksi keprovider atau 2 gateway beserta paramater-parameterpendukung lainnya agar protokol GLBP dapat berjalandengan baik. Pada bab ini akan dibahas desain danimplementasi sistem jaringan komunikasi data yangmendukung penerapan Gateway Load BalanceProtocol (GLBP)High Availability Network ServicesKetersediaan (high availability) suatu jaringanmenjadi hal utama yang perlu diperhatikan. Padabagian ini akan dijelaskan desain yang mencakupjaringan high availability pada lapisan akses. Ketikamerancang topologi jaringan untuk pelanggan yangmemiliki sistem yang bersifat critical, sebelumnyaharus ditentukan kemungkinan bahwa akan terjadikegagalan pada komponen tertentu serta mendesainredudansi yang diperlukan untuk menangani masalahtersebut.Untuk menjalankan protocol GLBP,IP FISIK :192.168.20.102IP VIRTUAL :192.168.20.100IP LAN : 192.168.30.0 /24GATEWAY : 192.68.30.100PROVIDER 2EIGRP ROUTELINK WAN 2IP : 20.20.20.0/30Gambar 2.4 Topologi Sistem Komunikasi DataPada Gambar 2.4, LAN pada dite A denganNetwork ID 192.168.20.0 /24 terhubung pada Switchlayer 2 yang difungsikan sebagai HUB agar dapatterkoneksi ke jaringan WAN melalui router LinkWAN 1 dan Router Link WAN 2 yang menerapkankonsep GLBP sebagai gateway redudancy dan loadbalancing traffic. Dimana tujuan koneksi LAN padasite A yaitu LAN site B dengan network ID192.168.30.0 /24. Pada gambar topologi terdapat 5parameter utama yang dapat memastikan topologikeseluruhan berjalan dengan baik. Adapun parameteryang dimaksud adalah sebagai berikut:1. LAN Sistem jaringan2. WAN Sistem Jaringan3. Routing EIGRP Sistem jaringan4. GLBP Metode Weight5. IP Addressing dan SubnettingLAN (Local Area Network) Sistem JaringanSesuai gambar 2.4, terdapat 2 LAN dimanaLAN 1 (site A) dengan network ID 192.168.20.0 /24dan LAN 2 (site B) dengan network ID 192.168.30.0/24. LAN 1 direpresentasikan sebagai sourceSimulasi Gateway Load Balance Protocol. (Suprijatmono, Hernawan, Setiadi)180

sedangkan LAN 2 direpresentasikan sebagaidestination. Hardware pada LAN sesuai gambar 2.4adalah sebagai berikut :1. Switch L2 GNS3 Virtual HostSwitch ini merupakan fitur yang terdapatpada GNS3 dimana fungsinya agarlaptop/PC penulis dapat terkoneksi padadesain network yang dibuat. Sehinggalaptop penulis dapat terkoneksi ke semuaperangkat yang ada pada topologi networksehingga dapat melakukan capture maupungenerate traffic sebagai bagian dari simulasi.2. SwitchSwitch pada LAN site A difungsikansebagai penghubung antara PC1, PC2 danPC3 ke router yang nantinya akanditeruskan ke network provider agar dapatberkomunikasi dengan LAN di site B3. RouterRouter memiliki 2 fungsi yaitu sebagaipenghubung LAN dan WAN (ke arahprovider).Sehingga router merupakanbagian dari perangkat LAN dan merupakangateway bagi PC1, PC2 dan PC3 di SITE Aagar dapat terkoneksi ke LAN site Bmelalui network Provider 1 dan NetworkProvider 2.WAN (Wide Area Network) Sistem JaringanPada gambar 2.4, terdapat 2 WAN pada site Ayang menjadi objek simulasi GLBP, dimana WAN 1dengan network ID 10.10.10.0 /30 dan WAN 2 dengannetwork ID 20.20.20.0 /30. Masing-masing WANterkoneksi ke network provider untuk seterusnyaterkoneksi pada WAN di site B. Fungsi WAN adalahmenghubungkan LAN di site A dengan LAN di site Byang umumnya jaraknya cukup jauh danmembutuhkan keterlibatan provider jaringan untukmerealisasikannya. Umumnya provider jaringanmemanfaatkan teknologi media akses untukmenghubungkan 2 tempat yang jaraknya cukup jauh.Adapun media akses yang umum digunakan privideradalah sebagai berikut:1. Teresteriala. Fiber Optikb. Kabel Tembagac. Radio Linkd. Broadband wireless akses2. VSAT (Veri Small Aperture Terminal) /Satelit181Pada jurnal ini hanya dititik beratkan padasimulasi GLBP dimana bekerja pada segment LAN,sehingga untuk koneksi WAN hanya direpresentasikandengan simulator GNS yang menghubungkan ethernetrouter di SITE A dengan router di sisi provider.Routing EIGRP Sistem JaringanEIGRP adalah protokol routing yang termasukproprietari Cisco, yang berarti hanya bisa dijalankanpada router Cisco, EIGRP bisa jadi merupakanprotokol routing terbaik didunia jika bukan merupakanproprietari Cisco. Umumnya routing dinamic EIGRPdigunakan sebagai metode failover ketika salah satujalur mengalami kerusakan. Dalam jurnal ini fungsifailover tidak dijalankan oleh routing EIGRP tetapioleh fungsi GLBP.Kelebihan utama yang membedakan EIGRPdari protokol routing lainnya adalah EIGRP termasuksatu-satunya protokol routing yang menawarkan fiturbackup route, dimana jika terjadi perubahan padanetwork, EIGRP tidak harus melakukan kalkulasiulang untuk menentukan route terbaik karena bisalangsung menggunakan backup route. Kalkulasi ulangroute terbaik dilakukan jika backup route jugamengalami kegagalan.Karakteristik EIGRP:1. Termasuk protokol routing distance vectortingkat lanjut (Advanced distance vector).2. Waktu convergence yang cepat.3. Mendukung multiple protokol network4. Desain network yang flexible.5. Manual summarization, EIGRP dapatmelakukan summarization dimana saja.6. Menjamin 100% topologi routing yang bebaslooping.7. Mudah dikonfigurasi untuk WAN dan LAN.Gambar 2.5. Topologi Mesh ProviderBINA TEKNIKA, Volume 14 Nomor 2, Edisi Desember 2018, 177-191

Routing EIGRP pada topologi simulasi di desainpada semua router baik di site A, Site B maupun padarouter yang ada di provider 1 dan provider 2. EIGRProute site A terdapat pada 2 router yaitu RSA1 danRSA2 yang terkoneksi pada router provder RP1-1 danRP2-1. Sedangkan EIGRP pada site B router RSB1terkoneksi ke 2 router provider yaitu RP1-4 dan RP2-4.Routing EIGRP pada site A tidak didesainsebagai fungsi failover seperti layaknya dynamic routekarena fungsi failover pada site A sudah diambil aliholeh GLBP yang terpasang pada interface LAN routerRSA1 dan RSA2.Routing EIGRP pada topologi simulasi sebagaifungsi failover berjalan pada router di networkprovider dan router pada site B. Dimana pada topologimesh provider, EIGRP memegang peranan pentingsebagai penjamin ketersediaan jaringan ketikapenghubung antar router di network provider terjadikegagalan koneksi dan mengharuskan EIGRP secaraotomatis memilih jalur backup. Pun demikian pada siteB, EIGRP menjamin ketersediaan jaringan ketika salah1\satu koneksi ke provider mengalami kerusakan.RP1-4 RSB1. Pemilihan path redudancy EIGRPsendiri ditentukan oleh metode algoritma DistanceVector dimana memperhitungkan algoritma dari HopCount, bandwidh dan delay dari masing-masing linkpenghubung antar router.Gambar 2.6. Topologi Detil Mesh ProviderGambar 2.7. GLBP Virtual GatewayKeuntungan menggunakan GLBP sebagaiberikut:1. Loadsharing:GLBPdapatdikonfigurasikan untuk jalan yang dipakaibersamaan untuk traffic client LANmenggunakan multiple routers.2. Multiple virtual routers: GLBP mendukunghingga 1024 router virtual pada setiapinterface fisik dari sebuah router.3. Preemption: GLBP memungkinkan untukmenginterupsi gateway virtual yang aktifdenganbackupyangmempunyaihigherpriority.4. Authentication: mendukung otentikasisimple text password.Pada gambar di atas terlihat pada networkprovider terdapat topologi mesh yang menghubungkanantar router. Dimana pada topologi tersebutmenggunakan dymanic routing EIGRP dan dapatmenjamin ketersediaan jaringan ketika salah satu linkpenghubung antar router mengalami kerusakan.Sebagai ilustrasi, ketika gateway site A denganIP 192.168.20.200 akan konek ke gateway site Bdengan IP 192.168.30.100 akan tersedia 2 jalur koneksiWAN yaitu melalui WAN 1 dan WAN 2.Pemisalan PATH awal yang digunakan gatewaySite A untuk konek ke gateway Site B adalah melaluiRSA1 RP1-1 RP1-2 RP1-3 RP1-4 RSB1, jika antara RP2 RP3 mengali kerusakankoneksi, maka secara otomatis routing EIGRP akanmenenjukan via jalur lain, misalkan RSA1 RP1-1 RP1-2 RP1-5 RP1-4 RSB1 atau via jalur lainRSA1 RP1-1 RP1-2 RP1-6 RP1-5 GLBP Metode WeightGLBP melindungi traffik data dari kegagalanyang terjadi di router, seperti HSRP, GLBPmemungkinkan paket berbagi beban pada sekelompokredundant routers. Setiap host dikonfigurasimenggunakan IP address virtual yang sama, dan semuarouter di dalam group router virtual ikut meneruskanpaket. Anggota di dalam GLBP berkomunikasimenggunakan pesan Hello setiap tiga detikmenggunakan multicast address 224.0.0.102, UserDatagram Protocol (UDP) port 3222.Simulasi Gateway Load Balance Protocol. (Suprijatmono, Hernawan, Setiadi)182

Pada gambar Gambar 2.7, semua PC pada site Aterkoneksi ke switch yang kemudian diteruskan untukterkoneksi ke 2 router yang terkoneksi pada router/jalurWAN yang berbeda via RSA1 dan RSA2. SejatinyaPC hanya bisa terkoneksi ke satu gateway saja untukdapat berkomunikasi. Dengan metode GLBP, 2gateway fisik yang ada pada interface ethernet LANRSA1 dan RSA2 dikonversi menjadi satu gatewayvirtual dengan IP 192.168.20.100 yang dijadikansebagai gateway PC.Pada jurnal ini nilai weight yang digunakanadalah 100 pada router RSA2 yang merupkan nilaidefault (jika tidak dikonfigur) Cisco dan nilai 200 padarouter RSA1 untuk memberikan perbandingan nilai 2:1pada topologi yang bertujuan sebagai pembagi beban.Dimana sesuai aturan Cisco konstanta nilai weightyang dapat digunakan adalah 1 sampai 200. Padasimulasi ini nilai weight yang digunakan sebagai nilaiperbandingan antara router RSA1 dan RSA2 yangnantinya akan menentukan jumlah packet data yangakan diteruskan sesuai nilai weight yang disetting.Sebagai ilustrasi metode weight, ketika nilai weightdiberikan pada RSA1 adalah 200 dan pada RSA2adalah 100, sesuai teori maka packet data yangdilewatkan pada router RSA1 akan lebih banyak 2 kalilipat daripada packet data yang dilewatkan pada routerRSA2.startKoneksi PC site A kesite BRSA1 UPNoRSA2 UPYesJalur NormalEndGambar 2.8. Flow Chart FailoverSelain sebagai pembagi beban packet data,GLBP dengan metode weight juga berfungsi sebagaifailover pada sistem jaringan. Sebagai ilustrasi darigambar 3.1, path yang akan dilalui untukmenggambarkan situasi awal dari PC1 site A sampaiPC di site B adalah sebagai berikut : PC1 Switch RSA1 RP1-1 RP1-2 RP1-3 RP1-4 RSB1 PC Site B. Jika terjadi kerusakan pada jalurkoneksi WAN1 maka GLBP akan memindahkan jalurkoneksi pada link WAN2 dengan detil sebagai berikut :183PC1 Switch RSA2 RP2-1 RP2-2 RP23 RP2-4 RSB PC site B.IP Addressing dan Subnetting Sistem JaringanAlamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapatdibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan kedalam dua buah bagian, yakni:1. Network Identifier / NetID atau NetworkAddress (alamat jaringan) yang digunakankhusus menunjukkan identitas jaringankomputer tempat komputer dihubungkan.2. Host Identifier / HostID atau Host address(alamat host) yang digunakan khusus untukmengidentifikasikan alamat host di dalamjaringan.Pada simulasi ini, IP addressing dibagi menjadi3 bagian1. IP LANIP LAN pada site A maupun site Bdigunakan IP Privat kelas C dimana padasite A diberikan network Id 192.168.20.0/24 host Id 192.168.20.1 sampai dengan192.168.20.254danBroadcastId192.168.20.255. Sedangkan Pada site Bdiberikan network Id 192.168.30.0, host stId192.168.30.255.2. IP WAN SiteIP WAN pada site A maupun site Bdigunakan IP Privat kelas A dimana padasite A diberikan IP WAN link 1 denganNetwork Id 10.10.10.0 /30, host Id10.10.10.1 sampai dengan 10.10.10.2 danBroadcast id 10.10.10.3, sedangkan IPWAN link 2 dengan Network Id 20.20.20.0/30, host Id 20.20.20.1 sampai dengan20.20.20.2 dan Broadcast id 20.20.20.3.Pada site B diberikan IP WAN link 1dengan Network Id 10.10.10.4 /30, host Id10.10.10.5 sampai dengan 10.10.10.6 danBroadcast id 10.10.10.7, sedangkan IPWAN link 2 dengan Network Id 20.20.20.4/30, host Id 20.20.20.5 sampai dengan20.20.20.6 dan Broadcast id 20.20.20.7.3. IP WAN ProviderPada provider 1 dan provider 2 hanyaterdapat IP WAN karena IP yang adamerupakan penghubung antar router.Dimana diberikan IP Privat kelas B dengansubnetting /30 sehingga masing-masingkoneksi antar router hanya memungkinkan 2BINA TEKNIKA, Volume 14 Nomor 2, Edisi Desember 2018, 177-191

ip host saja. Sebagai contoh penghubungrouter RP1-1 dan RP1-2 diberikan networkId 172.16.100.0 /30. Dimana pada routerRP1-1 diberi IP 172.16.100.1 /30 dan padaRP1-2 diberi IP 172.16.100.2 /30 denganBroadcast Id 172.16.100.3 /30List Tabel Interface dan IP Router Cisco Site A danSite BPada simulasi ini, data interface router Cisco kearah jaringan WAN dan LAN dapat dilihat pada tabel3.1.Tabel 2.1 Data Interface Pada RouterPenggunaan kelas IP address pada IP Privatdibebaskan selama mengikuti kaidah subnetting yangberfungsi untuk membatasi jumlah IP host yangterkoneksi dan berimplikasi pada kehandalan jaringanakibat kongesti jaringan serta meningkatkan faktorsecurity jaringan.Konfigurasi SistemUntuk melakukan konfigurasi sistem GLBPsesuai topologi dibutuhkan perangkat (Fitur Sofwaresimulator GNS3) dan software pendukung, yaitu:1. Switch Cisco: 1 unit (GNS3)2. Switch koneksi client internal: 1 unit(GNS3)3. Router Cisco: 15 unit (GNS3)4. Laptop: 1 unit5. Software Traffic Generator (TFGEN)6. Software SNMP Traffic Grapher (STG)Semua perangkat dan software pendukungdisimulasikan sesuai gambar 2.5. Fungsi masingmasingnya adalah:1. Switch CiscoBerfungsi untuk mendistribusikan gateway(Router) ke beberapa client (PC)2. Router CiscoBerfungsi untuk melakukan proses routingdan menjalankan protocol GLBP3. LaptopBerfungsi menjalankan keseluruhan projek,simulasi traffic (STG) dan pemberian beban(TFGen)4. Software Traffic Generator (TFGEN)Softwareuntukmenghasilkandanmengirimkan trafik dumy dari site A ke siteB.5. Software SNMP Traffic Grapher (STG)Software untuk monitoring trafik padakedua interface Router site A pada saatpengujian sistem.Pada jurnal ini konfigurasi pada router providertidak dibahas secara detil karena titik berat fokuspermasalahan hanya pada sisi LAN dimana GLBPmetode weight bekerja.Tabel 2.2 IP Address pada router Site A dan SiteBTabel 2.2 merupakan list IP Address yangdigunakan pada interface WAN dan interface LANdari semua router sesuai desain topologi sistemjaringan Gateway Load Balance Protocol (GLBP)SIMULASI GATEWAY LOAD BALANCEPROTOCOL(GLBP)MENGGUNAKANMETODE WEIGHTSetelah sistem jaringan komunikasi dataterkonfigur pada bab sebelumnya, pada bab ini akandibahas mengenai pengujian sistem yang dimaksud.Selain itu pada bab ini akan disimulasikan sertadilakukan pengukuran simulasi gateway load balanceprotocol metode weight.Pengujian SistemSetelah melakukan setting parameter seluruhperangkat seperti yang dijelaskan pada pembahasandiatas, langkah selanjutnya adalah mengujikeseluruhan sistem tersebut sesuai topologi jaringanpada gambar 2.4. Berikut adalah langkah-langkahpengujian sistem:1. Melakukan pengecekan status interface padarouter2. Melakukan pengecekan status interface padaswitch3. Melakukan pengecekan IP Adress padarouterSimulasi Gateway Load Balance Protocol. (Suprijatmono, Hernawan, Setiadi)184

4. Melakukan Pengecekan ARP (AddressResolution Protocol) pada router5. Melakukan pengecekan routing EIGRP6. Melakukan pengecekan status GLBP7. Melakukan pengecekan IP Adress pada PCPengecekan Status Interface Pada RouterMelakukan cek status interface routermerupakan bagian dari standard OSI Layer 1. Dimanastatus interface ethernet pada router merepresentasikankondisi Physical Layer (OSI) sudah terbentuk ataubelum. Jika interface menunjukkan STATUS: UPPROTOCOL: UP, hal tersebut menunjukkan bahwaport interface router tersebut sudah terkoneksi denganbenar pada perangkat (router/switch) lawannyasehingga jalur physical dinyatakan Established.port interface router tersebut sudah terkoneksi denganbenar pada perangkat (router/switch/PC) lawannyasehingga jalur physical dinyatakan Established.Gambar 2.11. Status Interface SwitchPada gambar 2.11 menunjukkan switch sudahberfungsi dengan baik. Hal ini ditunjukkan denganlayer 1 (status interface) dan layer 2 (protocol) sudahUP.Gambar 2.9. Status Interface Router RSA1Gambar 2.9. menunjukkan status interface arahLAN dan WAN pada router RSA1 di site A sudah UPdan berfungsi dengan baik. Hal ini ditunjukkan olehlayer 1 (status interface) UP dan layer 2 (statusprotocol) UP.Gambar 2.10. Status Interface Router RSA2Gambar 2.10 menunjukkan status interface arahLAN dan WAN pada router RSA2 di site A sudah UPdan berfungsi dengan baik. Hal ini ditunjukkan olehlayer 1 (st

3. Where the GLBP function is to divide the traffic load and as a failover function when one router / link is damaged. Gateway Load Balancing Protocol (GLBP) itself is born from the concept of load balancing, a concept that is useful for dividing / balancing loads or loads on multiple links to the same remote network.