A. Neuro Linguistic Programming - Uinsby.ac.id

Transcription

20BAB IIKAJIAN PUSTAKAA. Neuro Linguistic Programming.1. Pengertian Neuro Linguistic PogrammingSecara sederhana definisi Neuro Linguistic Programming dapatdiurai sesuai rangkaian kata yang membentuknya. Neuro mengacupada pikiran dan bagaimana individu mengorganisasikan mentalnya.Linguistic berarti bahasa, baik verbal maupun nonverbal, danbagimana individu menggunaknnya dalam kehidupan. Sedangkanprogramming adalah usaha individu untuk belajar bereaksi pada situasitertentu dan membangun pola-pola otomatis atau program-programyang terjadi pada system neurologi ataupun sistem bahasa.1NLP melibatkan aspek neuro (syaraf, khususnya syaraf otak),linguistik (bahasa) dan aktivitas pemrograman. Apa yang rasakanpanca indra, yakni apa yang dilihat, didengar, dan rasakan diolah olehcortex dengan neuro-transmiternya, dan otak akan mengubahnyamenjadi informasi yang tersimpan di pikiran. Apa yang tercatat dantersimpan itu disebut representasi internal. Namun, karena dalampemanfaatannya NLP digunakan oleh berbagai kalangan, maka definisiterhadap NLP pun menjadi variatif, dengan tidak lepas dari substansimakna NLP itu sendiri. Berikut adalah definisi NLP menurut beberapaahli:1Steve Bavister & Amanda Vickers, NLP for Personal Success. Terjemah oleh TeguhWahyu Utomo (Yogyakarta: Baca, 2004), hal. 17.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21a. Menurut Coolingwood NLP adalah studies the way people takeinformation from the world, how they describe it to themselves withtheir senses, filter it with their beliefs and act on the result.”2b. Sedangkan menurut Bandler & Grinder sendiri mengenai NLP ini,individu adalah suatu eseluruhan sistem pikiran-tubuh denganhubungan yang telah dipola diantara pengalaman internal (neuro),bahasa (language), dan perilaku. Dengan mempelajari hubunganhubungan tersebut, individu secara efektif bertransformasi dari caralama mereka dalam merasakan, berfikir, dan berperilaku, menjadibentuk baru dan jauh lebih membantu dalam komunikasi manusia.3c. Menurut O’Connor NLP adalah suatu cara untuk mempelajaribagaimana seseorang dapat begitu sempurna dalam satu hal dankemudian mengajarkan hal tersebut pada orang lain. Lebih lanjut,ia menerangkan bahwa NLP adalah seni sekaligus sains darisebuah personal excellence.4d. Sedangkan menurut Bandler sendiri, NLP adalah sikap omunikasi lebih efektif.52Feni Etika Rahmawati dan Wiryo Nuryono, “Penerapan Terapi NLP (Neuro LinguisticProgramming) Untuk Menurunkan Kecemasan Berbicara Di Depan Umum Pada Siswa Kelas XiSma Negeri 2 Pare”, Jurnal Bk, Vol. 04, No. 03, (2014), hal. 675-681.3Rini Mastika Sari, “Neuro Linguistic Programming (NLP) untuk Mengatasi DepresiPada Penyandang Tuna Daksa yang Mengalami Kecelakaan Lalu Lintas Di BBRSBD Surakarta”(Naskah Publikasi, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012), hal. 10.4Yamin Setiawan, Selling With Simpaty. Artikel Online http://www.yaminsetiawan.com,diakses pada tanggal 17 november 2016 pada 21.305Richard Bandler, Allesio Roberti, Owen Fitzpatrick, The Ultimate Introduction to NLP;Cara Membangun Hidup yang Sukses, (Jakarta: PLP Book, 2015), hal. 1-2digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22Dari berbagai macam uraian di atas, selanjutnya NLP bisadidefinisikan sebagai sebuah model yang memprogram interaksi dapatmenghasilkan pikiran atau perilaku yang diharapkan.2. Sejarah Neuro Linguistic Programming.Munculnya Neuro Linguistic Programming yang selanjutnyadisingkat menjadi NLP berawal dari pertemuan seorang profesor dibidang linguistik yaitu John Grinder dengan Richard Bandler yangmerupakan seorang ahli dalam bidang matematika, logika, dan sains 6pada tahun 1970-an di University of California, Santa Cruz. Grindersempat berkarir di militer amerika serikat. Keahliannya di bidanglinguistik membawanya sebagai intelejen AS. Pada tahun 1960,Grinder memutuskan kembali ke universitasnya untuk memperdalamkeahliannya di bidang linguistik hingga meraih gelar Ph.D.7Selain seorang ahli bahasa yang banyak mempelajari ilmukebahasaan seperti syntax dengan menggunakan dasar teori NoamChomsky tentang transformational grammar, Grinder pun memilikilatar belakang psikologi. Sedangkan Richard Bandler saat itumerupakan ahli matematika dan komputer yang meiliki ketertarikandan rasa penasaran yang sangat tinggi terhadap seorang psikoterapissohor beraliran Gestalt yaitu Fritz Perls. Fritz Perls sangat terkenal6Richard Bandler, Allesio Roberti, Owen Fitzpatrick, The Ultimate Introduction to NLP;Cara Membangun Hidup yang Sukses, (Jakarta: PLP Book, 2015), hal. 9.7Annie Sailendra, Neuro-Linguistic Programming (NLP); dari Konsep Hingga Teknik,(Yogyakarta: Bhafana Publishing, 2014), hal. 11.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

enyelesaikan masalah klien dalam waktu singkat.8Setelah terinspirasi oleh Firtz Perls, mereka berdua melanjutkanpetualangan akademisnya dengan mempelajari ajaran-ajaran VirginiaSatir. Virginia Satir merupakan pakar terapi keluarga. Karena sejauhitu bahan-bahan yang mereka kumpulkan ternyata dirasa belum cukupuntuk melahirkan formulasi NLP, maka untuk menyempurnakannyamereka berguru pada seorang dokter juga psikoterapis terkenal, MiltonH. Erickson yang pada waktu itu juga menjabat sebagai presidenAmerican Society For Clinical Hypnosis. Selanjutnya nama Milton H.Erickson di abadikan sebagai aliran dalam perkembangan hypnosismodern, Ericksonian Hypnosis.9Gambar 2.1 Sejarah Munculnya NLP89Teddy prasetya Yuliawan, NLP; The Art of Enjoying Life, (Jakarta: Serambi, 2014), hal. 41Teddy Prasetya Yuliawan, NLP; The Art of Enjoying Life, (Jakarta: Serambi, 2014), hal.42digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

243. PresuppositionsPresuppositions atau prisuposisi adalah satu set asumsi dasar yangmelatarbelakangi munculnya segala pemikiran dan teknik dalam NLP.Ia adalah unspoken belief alias keyakinan yang sering kali tidakterucap secara lisan dalam perbincangan mengenai NLP namunmenjadi kerangka dasar pemikiran yang ada didalamnya. Selayaknyasebuah keyakinan, kita tidak pernah menyadari proses bekerjanya,namun tanpa disadari kita selalu mengambil tindakan yang senantiasamerujuk padanya. Sebetulnya ada banyak sekali presuposisi dalamNLP, namun dalam uraian dibawah ini hanya akan dijelaskan sebagiansaja.a. Peta bukanlah wilayahMenurut Alferd Corzibski, peta adalah persepsi anda, dan wilayahadalah hidup anda, ini adalah sebuah perumpamaan bahwa persepsitidak sama dengan kenyataan. Selanjutnya ketika persespi dirubahmaka sikap pun akan berubah.10b. Hormati orang lain membentuk dunianyaSetiap manusia memiliki serangkaian nilai dan kepercayaan yangmelatarbelakangi setiap tingkah lakunya. Setiap respon yangdilakukan sejatinya merupakan reaksi terhadap peta dalam pikiranmasing-masing orang. Pemahaman manusia terhadap segalainformasi yang masuk ke dalam kesadaran manusia bersifat10Nurul Ramadhan Makarao, NLP: Neuro Linguistic Programming, (Bandung: Alfabeta,2010), hal. 10.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25subjektif karena itu dinamakan subjective-experience. Subjektivitaspemahaman terhadap informasi, bagaimana seseorang memberikanpenilaian terhadap sesuatu yang dilihat, didengar dan dirasakandipengaruhi oleh banyak faktor seperti tingkat pendidikan,keyakinan, kepercayaan, latarbelakang budaya dan nilai individuallainnya.11 Setiap orang memiliki peta masing-masing yang jelasberbeda. Itulah yang menjadikan setiap individu unik.c. Tidak ada orang yang kaku, hanya komunikator yang kurangfleksibelKaku tidak harus berarti tanpa kompromi, tapi lebih kurangfleksibelnya dalam menghadapi suatu peristiwa atau masalah.Orang-orang yang fleksibel lebih bisa menguasai komunikasi.Karena orang-orang fleksibel lebih mudah untuk merubahkerangka berfikirnya. Dalam istilah NLP ini disebut reframing.d. Selalu ada maksud baik di setiap tingkah lakuNLP menekankan supaya tetap berupaya menganggap bahwaselalu ada tujuan positif dalam setiap perilaku. Berangkat dariprinsip ini, NLP mengajak untuk selalu mencermati maksudmaksud positif, termasuk dalam tindakan buruk sekalipun.e. Tubuh dan pikiran saling mempengaruhiPernyataan ini dikemukakakn berdasarkan hasil penelitian duniakedokteran, bahwa tubuh dan pikiran memiliki satu keterikatan.11Adi W Gunawan, Quantum Life Transformation, (Jakarta: Gramedia, 2009), hal. 63.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26Hal ini disebabkan karena manusia memiliki satu juta sel sarafdalam tubuh. Sebagian besar sel tersebut punya sambunganlangsung ke otak.f. We cannot not communicateProses komunikasi terjalin tidak semata melalui komunikasi verbal,melainkan juga nonverbal. Tanpa disadari, komunikasi nonverbaljustru lebih sering keluar. Jadi, kita bisa berkomunikasi tidaksekedar mnelalui apa yang kita katakan, tapi juga melaluibagaimana kita mengatakannya, seperti bagaimana nada suara,volume, ekspresi wajah, pola nafas, gerak nafas, dan lainsebagainya.124. Representational SystemSistem representasi merupakan cara manusia merepresentasikanulang pengalaman-pengalaman yang diterimanya. Adapun carakerjanya, setiap ada pengalaman yang masuk melalui panca indra, otakakan melakukan pengkodean terhadap informasi tersebut dalam bentuktertentu.Misalnya ketika menerima informasi dalam bentuk visual, otakakan mengkode informasi tersebut dalam bentuk gambar. Ketikainformasi yang diterima dalam bentuk auditori, maka otak kita akanmengkode informasi tersebut dalam bentuk suara atau kata-kata.Sedangkan ketika kita menerima informasi dalam bentuk perasaan,12Ghannoe, Buku Pintar NLP untuk semua Kalangan dan Tujuan, (Yogyakarta: Flashbook,2010), hal. 23.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27otak akan mengkode informasi tersebut dalam bentuk perasaan atauemosi.Gambar 2.2 Sistem RepresentasiKetika merekam suatu pengalaman, umumnya seseorang kamerepresentasikan ulang pengalaman tersebut, kita hanya akanmenggunakan beberapa system indra yang ada. Hal ini terjadi karenaketika kita menceritakan suatu pengalaman kita, yang kita ceritakanadalah sesuatu yang menjadi pusat perhatian kita. Sisanya kita abaikanatau terjadi delesi otomastis.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

28Jadi dalam sistem representasi ini ada tiga tipe kelompok besaryang membedakan manusia dalam berkomunikasi, yaitu tipe visual,tipe auditori, dan tipe kinestetik.Konseli dengan dominasi sistem representasi visual, atmerekamemvisualisasikan pengalaman meraka dan menggunakan gerakantubuh. Bernafas dengan tinggi dan dangkal di dalam dada. Merekabiasanya suka menyela pembicaraan orang lain dan bergerak cepatserta penuh energi. Ketika berkomunikasi sering menggunakan katakata seperti jelas, terlihat, muncul, memandang, mempertunjukan, adagambaran, menyala, silau, mengamati, dan lain-lain.Tipe dengan dominasi sistem representasi auditori cenderungbernafas lewat diafragma. Mereka lebih suka mendengarkan daripadaberbicara. Dan ketika berbicara mereka menggunakan variasi warnasuara nada patah-patah menunjukan seakan-akan membicarakan satugambar ke gambar yang lain, nada suara medium dan temponya ritmis.Kemampuan mendengarnya luar biasa tanpa kegemaran menyela. Tipeauditori banyak mendengar, berbicara, dan membuat keputusanberdasarkan analisis teliti.13Tipe dengan dominasi sistem representasi kinestetik, cenderungbernafas dengan dalam dan rendah di daerah perutnya. Nada suaranyalambat, banyak jeda panjang dan suaranya dalam. Mereka lebih13Nurul Ramadhan Makarao, NLP: Neuro Linguistic Programming, (Bandung: Alfabeta,2010), hal. 24.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

29mengutamakan perasaan. Oleh karena itu keputusan yang diambilbanyak didasari oleh perasaan dan emosi. Ketika komunikasi seringmenggunakan kosa kata seperti menyentuh, meraba, merasakan, santai,berat, lembut, terjepit, dan sebagainya. Berkomunikai dengan tipekinestetik harus berupaya membuat mereka merasakan apa yangkonselor katakan.Tabel 2.1 Skema Sistem RepresentasiINPUTPROSESOUTPUTVisualGambarKata-kata VisualAuditoriSuaraKata-kata AuditoriKinestetikPerasaanKata-kata Kinestetikal5. Pacing and LeadingSecara sederhana pacing bisa diartikan menyamakan ataumenyelaraskan komunikasi, baik verbal ataupun nonverbal denganmitra bicara. Tujuannya adalah menciptakan kedekatan.14 Lebih lanjutWiwoho menambahkan bahwa pacing dapat dilakukan dengan caramemberi umpan balik komunikasi verbal dan nonverbal dari mitrabicara, “yang bisa menciptakan sebuah situasi dimana kita (mungkinsebagai terapis atau sebagai apapun) berfungsi sebagai biofeedbackloop (lingkaran umpan balik biologis) terjadi.1514Margaretha Mega Natalia & Kania Islami D, Aplikasi NLP dalam Pembelajaran,(Bandung: CV Regina Publishing, 2008), hal. 76.15RH. Wiwoho, NLP in Action: First Class Therapy, (Jakarta: INDONLP, 2008). hal. 42.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

30a. Pacing Verbal: Menyamakan PredikatMenurut Yuliawan, dalam berbahasa, predikat adalah kata-katalain untuk memproses informasi yang ingin kita sampaikan.Yuliawan mengibaratkan predikat layaknya jenis dan tipe mesinyang digunakan dalam suatu pabrik. Jenis atau tipe itu ilikikecenderungan tipe visual, akan menggunakan predikat visual.Demikian dengan halnya orang yang memiliki kecenderungankinestetik dan auditori, akan menggunakan predikat sesuai tipenya.Cara menyamakan predikat dengan lawan bicara ini sangat eleganuntuk membangun keakraban.Berikut adalah beberapa contoh penyamaan predikat antaraseorang terapis dengan kliennya yang dikutip dari Wiwoho, RH.dalam NLP in Action: First Class Therapy.1) Contoh penyamaan predikat kinestetikKlien: “Beberapa bulan terakhir ini saya merasa depresi.Saya merasa seperti lepas pegangan dalam banyakhal.”Terapis: “Tampaknya anda ingin terlibat penuh denganapa yang terjadi disekililing anda;dan punyakendali terhadap kehidupan anda.”Klien16: ”Benar sekali.”Teddy Prasetya Yuliawan, NLP; The Art of Enjoying Life, (Jakarta: Serambi, 2014), hal.78digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

31Terapis: “Baiklah, mari kita mulai dengan perasaan apayang persisnya yang anda rasakan sehingga andamenjadi depresi.”2) Contoh penyamaan predikat visualKlien: “Saya amati hidup saya mandek. Maju tidakmundur pun tidak”Terapis: “Coba fokuskan pada tujuan anda, sehingga kitabisa melihat apa sebenarnya yang anda inginkan.”Klien: “Ok. Coba saya bayangkan kembali.”Terapis: “Buatlah gambaran yang jelas apa persisnyayang anda inginkan.”3) Contoh penyamaan predikat auditoriKlien: “Saya ingin membicarakan masalah saya.”Terapis: “Saya akan dengarkan apa yang anda ”Klien: “Saya punya masalah dengan suami saya yangsering mabuk-mabukan, namun tak seorang punyang mau mendengarkan apa akibatnya buatsaya.”Terapis: “Kedengarannya hal ini menarik untuk kitabahas. Mungkin lebih baik jika anda mulai daridigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

32awal, sehingga saya bisa mendengarkannya akansemuanya supaya lebih jelas.”17Sedangkan leading adalah sebuah proses dimana terapis mulaimelakukan overlap dari keadaan sekarang ke keadaan yangdinginkan oleh klien. Proses leading membuat terapis dapatmembimbing klien untuk memperluas model dunianya, sehinggaklien akan memiliki lebih banyak pilihan atau alternatif. Saat sudahberhasil melakukan pacing, itulah kesempatan untuk membawalawan bicara pada tujuan komunikasinya (leading).b. Pacing NonverbalAda beberapa fungsi bahasa nonverbal. Diantaranya, bahasanonverbal dapat mengulangi, memperjelas dan menekankan bahasaverbal yang diucapkan. Dalam komunikasi ujaran, rangsanganverbal dan rangsangan nonverbal itu hampir selalu ganitudiinterpretasikan bersama-sama oleh penerima pesan. Misalnyaketika mengatakan “tidak” tanpa disadari kita juga menggelengkankepala.1817RH. Wiwoho, NLP in Action: First Class Therapy, (Jakarta: INDONLP, 2008). hal.36Thomas M. Scheidel, Speech Communication and Human Interaction, (Glenview, III:Scott Foresman & Co, 1976). hal. 121.18digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

331) Memperhatikan gerak mata (Eye Accessing Cues)Salah satu yang menjadi fokus perhatian NLP dalam halperilaku nonverbal adalah gerakan bola mata, atau disebut jugadengan eye accessing cues. Dalam kajian NLP setiappergerakan mata memiliki pola. Dan setiap pola menunjukanaktifitas representational system seseorang.Gambar 2.3 Eye Acessing Cuesa) Visual Remembered (VR). Jika seseorang menggerakanmata ke kiri atas, berarti sedang mengingat-ngingat sebuahgambaran yang pernah dilihat sebelumnya.b) Visual Construct (VC). Jika gerakan matanya ke kananatas, berarti sedang mereka-reka sebuah gambaran yangbelum pernah dilihat sebelumnya.c) Auditory Remembered (AR). Jika ke kiri tengah, berartisedang mengingat-ngingat kata-kata atau suara yang pernahdidengar.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

34d) Auditory Construct (AC). Jika ke kanan tengah, berartisedang mengingat-ngingat kata-kata atau suara yang belumpernah didengar sebelumnya.e) Auditory Digital. Jika ke kiri bawah, berarti sedangberdialog dengan dirinya sendiri/ internal dialogue ataudalam istilah lain self talkf) Kinestetic. Jika ke arah kanan bawah, berarti sedangmenggunakan kinestetiknya untuk merasakan sesuatu(sensasi, emosi, dan lain-lain)2) Matching and MirroringMatching dan mirroring adalah proses untuk menyamakan caraberpikir dan berperilaku kita dengan mitra bicara. Kita dapatmelakukannya dengan mulai me-match dan me-mirror katakata, fisiologi, suara, posisi tubuh, gerakan tubuh, gerakanmata, dan lain-lain.Matching: Menyamakan posisi tubuh.Mirroring: Mencerminkan gerakan tubuh.c. Memperhatikan gerak tubuh1) Tipe Visuala) Orang-orang visual biasanya akan duduk dan berdiridengan posisi tegak sambil pandangan lurus ke depan.b) Berbicara dengan tempo cepat, nada tinggi, dan volumekeras.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

35c) Ketika sedang mengakses tentang gambaran tertentu, iaseakan berhentu bernafas sejenak. Setelah ingatan itumuncul, nafasnya pun berlanjut.d) Cara belajar yang efektif dengan nelihat.e) Sangat peka terhadap hal visual. Hal ini mempengaruhigaya berbusananya yang cenderung rapih dan warnanyamatching.2) Tipe Auditoria) an suatu hal karena pembendaharaan katanyayang cukup banyak.b) Sering tampak berpikir dengan cara menggerakan mata darisatu sisi ke sisi lain.c) Senang belajar dengan cara mendengarkan.d) Biasanya mendominasi pembicaraan.3) Tipe kinestetika) Berbicara dengan suara rendah, dalam, lembut, cenderungberat.b) Ketika berbicara sering menggerakan matanya ke kananbawah.c) Ketika berbicara, mereka akan berhenti sejenak ketikasedang mengakses informasi yang sudah lama terpendam.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

36d) Ketika sedang berbicara tentang dirinya pribadi, merekaakan tampak ringan. Ketika membicarakan hal-hal tentangorang lain, otot-ototnya akan mengeras.e) Memiliki tingkat emosi yang intens.196. Meta ProgramMeta program merupakan program internal yang digunakan untukmensortir dan menentukan hal-hal apa yang kita ingin menaruhperhatian padanya. Pikiran melakukan generalisasi, menghapus danmengedit beberapa informasi dari luar karena hanya mampu mengolahsedikit informasi pada saat yang sama. PDy mengungkapkan bahwasejatinya meta program meruapakan “program” sebagai syarat yangdimiliki seseorang untuk mengambil keputusan dalam berperilaku.Menurutnya, setiap keputusan yang diambil manusia pada dasarnyamempunyai alasan yang melandasinya.20Mengetahui meta program dari mitra bicara maka akanmemudahkan dalam mempengaruhinya. Berikut dijelaskan beberapajenis dari meta program:a. Proaktif-ReaktifOrang proaktif cenderung mengambil inisiatif pertama kalidalam setiap kesempatan. Mereka bertindak dengan sedikit atau19Iwan Sugiarto, Mengoptimalkan daya kerja otak dengan berpikir holisti dan kreatif,(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2011), hal. 1920Totok PDy, Buku Saku NLP: Neuro Linguistic-Progarmming, (Yogyakarta: PenerbitPohon Cahaya, 2013), hal. 114.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

37bahkan tanpa pikir panjang sama sekali. Orang proaktif sangatsenang terjun ke lapangan.Sisi lain, orang reaktif menunggu orang lain mengambil peranterlebih dahulu atau menunggu datang situasi yang mereka anggaptepat. Terkadang mereka melakukan analisis yang sangatmendalam terhadap suatu hal.1) Mengenali polaOrang-orang proaktif akan banyak menggunakan kalimatkalimat pendek. Mereka berbicara seakan-akan merekamemegang kendali terhadap hidup mereka. Kalimat-kalimatnyajelas dan to the point.Sementara itu orang-orang reaktif banyak berbicara dengankalimat-kalimat panjang yang terkadang tak terselesaikan.Mereka banyak menggunakan kata-kata pasif. Kalimat-kalimatmereka panjang, tampak selalu melakukan analisis yangmendalam terhadap suatu hal.2) Teknik MempengaruhiMempengaruhi orang proaktif harus menggunakan katakata frasa seperti: lakukan saja, langsung, terjun bebas,sekarang juga, mengapa harus menunggu, ambil peran, ambilinisiatif, tunggu apa lagi.Sedangkan untuk orang-orang reaktif perlu menggunakankata-kata seperti: mari kita pikirkan hal ini, sambil andadigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

38memikirkan ini, anda harus benar-benar memahami, ini akanmemberi anda jawaban tentang, pikirkan kembali keputusananda, anda mungkin bisa mempertimbangkan.b. Mendekati-MenjauhiMereka yang menggunakan program mendekati sangat fokusterhadap tujuan yang ingin mereka capai. Mereka berpikirberdasarkan tujuan, ingin mendapatkan sesuatu. Karena merekabegitu fokus pada tujuan inilah, mereka umumya pandaimenempatkan prioritas. Dalam kasus yang ekstrem orang tipe inisering dianggap naïf karena tidak memperhitungkan berbagaihambatan yang mungkin muncul.21Semantara itu orang menjauhi bergerak karena menghindarikondisi yang tidak diinginkan. Mereka mudah terpacu ketika adasebuah masalah yang harus diselesaikan. Tenggat waktu pekerjaanadalah adalah tombol motivasi orang menjauhi. Sisi lain, orangmenjauhi amat ahli dalam troubleshooting.1) Mengenali yaan, “Mengapa memiliki hal tersebut (kriteria) pentingbagi anda ?” atau “Apa yang akan terjadi pada diri anda kriteriatersebut terpenuhi ?”21Salim Gendro, Leadership With NLP, (Jakarta: Sinergi Media, 2009). hal. 37.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

39Pada orang mendekati, akan ditemukan jawaban yangmenjabarkan tujuan-tujuan yang ingin mereka capai atau halhal yang bisa mereka dapatkan. Sementara pada orangmenjauhi, akan didapati jawaban mengenai hal-hal yang inginmereka hindari, masalah-masalah yang tidak ingin merekahadapi.2) Teknik erti:mendapatkan, mencapai, termasuk didalamnya, memungkinkananda untuk, keuntungan. Sementara pada orang menjauhi,pakailah kata-kata seperti: menghindari, tidak akan mengalami,memperbaiki, menjaga anda dari, tidak sempurna, mari kita caritahu dimana kesalahannya.c. Internal-EksternalOrang-orang dengan meta program internal dalam kontekstertentu akan memotivasi dirinya berdasarkan standar pribadi yangmereka miliki. Mereka menentukan sendiri kualitas pekerjaanseperti apa yang mereka inginkan. Sedikit sulit bagi merekamenerima keputusan orang lain, dan menyebabkan mereka sedikitkritis terhadap penilaian orang lain. Terutama untuk hal-halpenting, mereka senantiasa mempertahankan standar yang merekapegang. Orang-orang dengan tipe ini tidak terlalu membutuhkanpenghargaan dari orang lain.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

hkan pendapat dan saran dari orang lain untuk mengambilkeputusan. Dalam hal memotivasi diri pun mereka sangatmengharapkan penilaian yang diberikan oleh orang lain padanya.1) Mengenali PolaPertanyaan yang dapat diajukan untuk mengenali meta programini adalah, “Bagaimana anda tahu bahwa anda telahmenyelesaikan pekerjaan ini dengan baik ?”, “Bagaimanareaksi anda ketika mendapat masukan dari rekan anda ?”,“Siapa saja yang anda libatkan dalam mengambil keputusan ?”,“Bagaimana jika anda telah melakukan pekerjaan dengan baik,namun seseorang yang sangat anda hormati mengkritiknya ?”2) Teknik MempengaruhiGunakan kata-kata seperti ‘hanya anda yang dapatmemutuskan, ‘semuanya terserah anda’, saya sarankan andauntuk memikirkan, ‘coba sendiri dan kemukakan pendapatanda, ‘ini data yang anda butuhkan dan silahkan putuskansendiri’ akan sangat mengena bagi mereka yang memilikiprogram internal.Sementara untuk program eksternal, kata-kata yang bisadigunakan adalah ‘orang lain sudah banyak melakukan, ‘caraini telah diuji’, ‘saya sangat merekomendasikan anda untuk’,‘para ahli mengatakan’ dan masih banyak lagi.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

41d. Opsional-ProseduralMereka dengan meta program opsional, akan termotivasidengan banyaknya kesempatan dan pilihan yang ada untukmelakukan sesuatu dengan cara yang beda. Mereka senangmembuat prosedur dan system kerja, namun mengalami kesulitanmengikutinya. Kesempatan mengeluarkan ide tak terbatas akanmenimbulkan gairah bagi mereka. Sisi lain, kebiasaan ini seringberakibat pada seringnya berbagai aturan dilanggar.22Meta program opsional senang memulai ide baru atau proyekbaru, namun terkadang tidak dibarengi dengan keinginan untukmenuntaskannya. Lebih senang mengembangkan dari padamelakukan pemeliharaan terus-menerus. Bahkan, terkadang malasuntuk membuat komitmen, sebab merasa hal ini akan mengurangipilihan-pilihan yang mereka miliki.Sementara itu meta program prosedural akan membuatseseorang senang mengikuti aturan. Mereka selalu yakin bahwaada satu cara yang tepat untuk melakukan sesuatu. Sekali merekamenemukan cara itu, mereka akan mengikutinya terus-menerus.Mereka dengan tipe ini harus memiliki titik awal dan akhir dalammengambil keputusan sebagaimana sebuah prosedur. Tanpa adatitik ini mereka yang prosedural akan kebingungan dan kehilangan22Ibrahim Elfiky, Terapi Kmunikasi Efektif, (Jakarta: Hikmah, 2010). hal. 18digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

42arah. Adalah sebuah rasa bersalah jika mereka terpaksa melanggarsebuah aturan.1) Mengenai an meta program ini adalah, “Mengapa andamemilih ?”Mereka yang opsional memberikan jawaban berupa daftaralasan yang mereka miliki. Sedangkan mereka yang proseduralakan mengganti kata ‘mengapa’ dengan ‘bagaimana’, lalumemberikan jawaban berupa langkah demi langkah ataubahkan sebuah cerita sehingga mereka sampai pada keputusanuntuk memilih hal itu.2) Teknik MempengaruhiUntuk meta program opsional gunakan kata-kata seperti,‘altenatif’, itu hanya salah satu cara’, ‘ada beberapa pilihan’,‘tak ada batasnya’. Sedangkan untuk prosedural gunakan katakata seperti ‘cara yang benar adalah’, ‘pertama kedua ketiga tunjuknya’, ‘ini adalah metode yang teruji’, dan seterusnya.e. Persamaan-PerbedaanMeta program persamaan biasa digunakan oleh mereka yangsenang melihat hal-hal yang sama pada kesempatan pertama.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

43Karena kesenangan inilah mereka cenderung menyukai kondisi dansituasi yang sama. Mereka agak kurang suka dengan perubahan.Sebaliknya, mereka yang dengan meta program perbedaanjustru sangat menyenangi perubahan. Mereka akan resistanterhadap situasi yang statis dan stabil.1) Mengenali PolaGunakan pertanyaan “Apa hubung

A. Neuro Linguistic Programming. 1. Pengertian Neuro Linguistic Pogramming Secara sederhana definisi Neuro Linguistic Programming dapat diurai sesuai rangkaian kata yang membentuknya. Neuro mengacu pada pikiran dan bagaimana individu mengorganisasikan mentalnya. Linguistic berarti bahasa, baik verbal maupun nonverbal, dan