Booklet - Kemdikbud

Transcription

Booklet Pembelajaran DaringPenanggung Jawab :NizamAris JunaidiPenyusun :Agus SumantriAndian Ari AnggraeniAnnisa RahmawatiArief WahyudinAsep HermawanBriant Sudwi JulyanDwi AlviandyGatot F HertonoHari WibawantoHatma SuryatmajoRenaldo Rhesky NosyafrilUwes Anis ChaerumanYulita PriyoningsihZahrani BalqisPenyunting redaksi :Zahrani BalqisTata Letak :PuryantoMuhammad Muslim Rifa’iHak Cipta: 2020 pada Direktorat Jenderal Pendidikan TinggiDilindungi Undang-UndangDiterbitkan oleh: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud RIi

Kata SambutanDirektur JenderalPendidikan TinggiBerdasarkan Keputusan Presiden nomor 11 Tahun 2020 tentangPenetapan kedaruratan kesehatan masyarakat COVID-19 diIndonesia yang wajib dilakukan upaya penanggulangan sesuaiketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam rangkamenekan angka pertumbuhan penularan dan penyebaranPandemi COVID-19, telah dikeluarkan kebijakan bekerja,beribadah, dan belajar dari rumah, pembelajaran tatap mukadiubah menjadi pembelajaran daring atau online. Prinsip proaktif,adaptif, gotong-royong dan semangat kebangsaan dijalankanKementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam menghadapitantangan ganda yaitu gerakan perubahan kebijakan pendidikannasional dan penanganan darurat pandemi COVID-19 yangdiharapkan membuat proses pembelajaran semakin bermakna.Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) melakukanberbagai strategi dalam melakukan upaya tersebut, salah satunyaadalah pelaksanaan pembelajaran secara daring. Pelaksanaanpembelajaran daring membuat semua pihak saling membantudan mendukung satu sama lain.Ditjen Dikti berkerjasama dengan berbagai pihak dalam upayamembantu dan memfasilitasi pelaksanaan pembelajaran secaradaring. Mulai dari kerjasama dengan provider penyedia jasa kuotainternet serta dibebas biayakan dalam mengakses pembelajarandaring melalui IP daring yang terdaftar di Ditjen Dikti, platformii

atau media untuk pelaksanaan kuliah secara daring, hinggapelatihan dan peningkatan kapasitas bagi dosen atau civitasakademika untuk meningkatkan kemampuan dalam menciptakanmateri atau konten pembelajaran daring secara berkelanjutan.Tidak henti hanya pada pelatihan saja, namun kini Ditjen Diktimelalui Direktorat Pembelajaran Daring telah menyusun BookletPembelajaran Daring untuk dapat menjadi referensi bagi paradosen.Ditjen Dikti senantiasa melakukan koordinasi dan pengawasanterhadap pelaksanaan proses Pendidikan. Kami berharap,berbagai strategi dan upaya pelaksanaan tersebut dapatmenjamin kualitas proses pembelajaran saat ini.Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukungdan berkontribusi langsung dalam penyusunan booklet ini.Akhirnya, kita semua berharap agar kondisi pandemi COVID-19 inidapat dilalui dan proses pembelajaran secara daring ini dapatmemicu inovasi dan transformasi dalam dunia pendidikan.Jakarta, September 2020Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi,TTDNIZAMiii

Kata PengantarDirektur Pembelajarandan KemahasiswaanMerujuk kepada Keputusan Bersama Empat Menteri Nomor01/KB/2020 tanggal 15 Juni 2020 tentang PanduanPenyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona VirusDisease (COVID-19) bahwa metode pembelajaran di perguruantinggi pada semua zona wajib dilaksanakan secara daring,Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Diktimenyusun Booklet Pembelajaran Daring untuk menjadi referensi.Booklet ini terdiri dari Pengertian, Perancangan PembelajaranDaring, Penyiapan Objek Pembelajaran, Asesmen dan asPembelajaran Daring.Semoga booklet ini dapat digunakan sebagai rujukan perguruantinggi dalam melaksanakan pembelajaran daring. Atas perhatiandan dukungan dari semua pihak, kami mengucapkan terima kasih.Jakarta, September 2020Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan,TTDARIS JUNAIDIiv

Daftar IsiKata Sambutan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi. iiKata Pengantar Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan . ivDaftar Isi. v1. . Pendahuluan. 62. . Merancang Pembelajaran Daring. 73. . Menyiapkan Objek Pembelajaran. 104. . Asesmen & Umpan balik Pembelajaran. 465. . Menyelenggarakan Pembelajaran. 516. . Mengevaluasi Pembelajaran. 577. . Fasilitasi Pembelajaran Daring. 638. . Referensi. 669. . Ucapan Terima Kasih. 67v

1. PendahuluanPandemi COVID-19 menjadikan institusi pendidikanmendadak menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh, terutamasecara daring. Pembelajaran jarak jauh secara daring adalahpembelajaran jarak jauh yang cara pengantaran bahan ajar daninteraksinya dilakukan dengan perantara teknologi internet. Olehkarena itu, keberlangsungan pembelajaran daring tidak dapatdilepaskan dari keberadaan infrastruktur internet sebagaiteknologi utamanya.Dalam pembelajarandaring, keberadaan kelastempat penyelenggaraanpembelajaran digantikanoleh kelas virtual yangdisebutlearningmanagementsystem(LMS). Kondisi infrastrukturdan sumber daya manusiadalampenyelenggaraanpembelajaran jarak jauhGambar 1. Kuadran penyelenggaraan PJJdigambarkan dalam 4kuadran, seperti terlihat pada Gambar 1. Booklet ini disusununtuk perguruan tinggi yang dari sisi infrastruktur dan sumberdaya manusianya berada dalam kuadran 1, meskipun dalambeberapa bagian dapat juga digunakan untuk perguruan tinggiyang berada dalam kuadran 2.6

2. MerancangPembelajaran DaringPada pembelajaran daring, perancangan pembelajaransecara sistematis perlu dilakukan. Tujuannya untuk menghasilkanrencana pembelajaran semester (RPS) beserta perangkatpembelajaran, seperti instrumen penilaian dan objekpembelajaran yang efisien dan efektif.Dari berbagai model perancangan pembelajaran yangpopuler, booklet ini menyajikan secara singkat tahapan sesuaimodel ADDIE. Tahapan pada model ini dilakukan secarasistematis, logis, dan terstruktur agar dapat menjamintercapainya capaian pembelajaran lulusan (CPL). Berikutpenjabaran tahapan ADDIE.Gambar 2. Tahapan Perancangan Pembelajaran7

Tahapan perancangan pembelajaran daring setidaknyadilakukan dalam tahapan sebagai berikut.Tahap Analysis:a. Mengidentifikasi CPL yang dibebankan pada mata kuliah;b. Merumuskan capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK) yangbersifat spesifik terhadap mata kuliah berdasarkan CPL yangdibebankan pada MK tersebut;c. Merumuskan sub-CPMK yang merupakan kemampuan akhiryang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran dandirumuskan berdasarkan CPMK;d. Melakukan analisis pembelajaran untuk memberikangambaran kepada mahasiswa tentang tahapan belajar yangakan dijalani;e. Melakukan analisis kebutuhan belajar untuk mengetahuikebutuhan keluasan dan kedalaman materi pembelajaranserta perangkat pembelajaran yang diperlukan;Tahap Design:f.Menentukan indikator pencapaian sub-CPMK sebagaikemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahappembelajaran untuk memenuhi CPL;g. Menetapkan kriteria penilaian dan mengembangkaninstrumen penilaian pembelajaran berdasarkan indikatorpencapaian sub-CPMK;8

Tahap Development:h. Memilih dan mengembangkan bentuk pembelajaran daring,metode pembelajaran, dan penugasan mahasiswa sebagaipengalaman belajar;i. Mengembangkan materi pembelajaran yang beragam dalambentuk bahan ajar dan sumber-sumber belajar daring yangsesuai;Tahap Implementation:j. Menyelenggarakan mata kuliah;k. Mengadakan prapelatihan dan pengarahan kepada tenagakependidikan yang berfungsi sebagai tenaga pendukung;Tahap Evaluation:l.Mengembangkan dan melakukan evaluasi pembelajaran, baikevaluasi formatif maupun evaluasi sumatif.9

3. Menyiapkan ObjekPembelajaran1. Apa itu objek pembelajaran?IEEE mendefinisikan objek pembelajaran sebagai semuaentitas, digital ataupun nondigital, yang dapat digunakan untukpembelajaran, pendidikan, atau pelatihan. Dalam kontekspembelajaran daring, objek pembelajaran adalah sumber belajardigital yang dapat dikemas dan dipakai ulang dalam modul, unit,mata kuliah, atau program pembelajaran (Wibawanto, 2019).Berdasarkan definisi itu, beragambentuk objek pembelajaran dapatdibuat, antara lain teks, gambar,video, audio, animasi, simulasi,kuis, tugas, dan forum diskusi.Beberapa objek pembelajarankemudian disusun dan dirangkaisehingga menjadi desain coursemata kuliah, seperti yang terlihatTautan 1:pada video dalam tautan dan kode https://youtu.be/hW8MB3dONB0QR dan pada Gambar 3 berikut.10

Gambar 3. Desain Course pada LMSTautan 2. bit.do/fKmxm11

2. TeksDibandingkan dengan media pembelajaran berbasis audiovisual, media pembelajaran teks tidak begitu diminati olehmahasiswa generasi milenial dan seterusnya. Namun, karenamudah dibuat, mudah diakses, dan dapat digunakan untukmendeskripsikan banyak hal, media ini perlu disediakan. Berikuttips pengemasan objek pembelajaran teks agar lebih diminati.a. Gunakan e-book (misalnya format .pdf, .epub, .lit) danflipbook yang dapat dibaca menggunakan beragam gawai,misalnya smartphone, komputer tablet, dan laptop. Beberapaformat teks mungkin memerlukan program bantu yangumumnya tersedia secara cuma-cuma di internet.b. Objek pembelajaran teks dapat diperkaya dengan gambaratau ilustrasi visual lainnya, misalnya grafik, tabel, diagram,bahkan media audio-visual guna meningkatkan pemahamanmahasiswa terhadap pesan yang dibaca.c. Pilih font yang berbentuk bulat supaya tidak memberi kesanterlalu formal dan kaku. Ukuran font yang proporsional jugapenting diperhatikan sebagai bagian dari estetika penampilanmedia.Tautan 3.http://bit.do/fJHsRGambar 4. Media Teks yang Bersifat Visual12

3. InfografisInfografis di sini adalah infografis yang berisi konten belajar.Lebih detailnya tentang infografis dapat dilihat pada penjelasanpenjelasan berikut.A. Pengenalan InfografisInfografis secara sederhana dapat dijabarkan sebagai berikut.a. Infografis adalah media yang menyajikan informasidalam bentuk grafis/gambar;b. Infografis adalah informasi atau data yangdiinterpretasikan secara visual;Secara detailnya infografis adalah informasi yang disajikandalam bentuk teks yang dipadukan dengan elemen visual,seperti grafik, gambar, ilustrasi, atau tipografi, supayapembaca lebih tertarik dan lebih mudah mencerna informasiyang disampaikan (Ningtyas, 2020).B. Pemanfaatan Infografis dalam PembelajaranDalam website Copypress (2020) dijabarkan bahwa dalampembelajaran, infografis dapat dimanfaatkan untuk hal-halberikut.a. Mengilustrasikan lini masa sejarah;b. Menyorot statistik;c. Meningkatkan kesadaran akan suatu isu/masalah;d. Memberikan tips bermanfaat; dane. Menjelaskan instruksi.Selain itu, saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung,infografis dapat dimanfaatkan pada saat-saat berikut.a. Memperkenalkan topik bahasan baru;b. Memaparkan kesimpulan dari suatu data statistik;c. Menstimulasi mahasiswa untuk mendiskusikan suatutopik; dan13

d. Menjadikan infografis sebagai projek atau tugas.C. Pentingnya InfografisSebagai konten yang bersifat visual, infografis mempunyaikelebihan sebagai berikut.a. Otak manusia memproses konten visual 60.000 kali lebihcepat daripada konten lainnya;b. Otak manusia mengingat informasi dalam wujud visualsebesar 80% dari yang dilihat;c. Infografis mampu menyederhanakan informasi yangkompleks;d. Infografis disajikan secara menarik; dane. Infografis mudah diviralkan/disebarluaskanD. Tipe-tipe InfografisAda banyak tipe infografis, tetapi yang disampaikan di bookletini hanya tipe-tipe infografis yang populer. Berikut delapantipe infografis tersebut.a. Grafik CampuranInfografis ini memuat informasi atau data dalamberbagai grafik. Sebagai contoh, grafik garis, diagrambatang, pie chart, diagram donat, dsb. Berikutilustrasinya.14

Gambar 5. Visualisasi infografis campuranb. Daftar atau ListInformasi atau data yang disajikan berupa daftar/deretyang disertai penjelasan dan elemen grafis. Berikutilustrasinya.15

Gambar 6. Visualisasi infografis listc. Timeline atau lini masaInfografis yang menyajikan data yang mengalamiperubahan dari waktu ke waktu. Berikut ilustrasinya.Gambar 7. Visualisasi infografis timeline16

d. How to GuideInfografis ini menyajikan langkah-langkah atau proses.Berikut ilustrasinyaGambar 8. Visualisasi infografis how to guide17

e. PerbandinganTipe ini membandingkan atau mengkontraskan dua ataulebih subjek yang berbeda.Gambar 9. Visualisasi infografis perbandinganf.Peta/lokasiTipe ini menyajikan informasi yang berkaitan dengansuatu wilayah geografisGambar 10. Visualisasi infografis peta18

g. AnatomiInfografis ini memaparkan informasi yang berkaitandengan suatu bagian dari sebuah subjek yang besar.Gambar 11. Visualisasi infografis anatomiE. Merancang InfografisBerikut tips dalam merancang infografis.a. Me

Booklet Pembelajaran Daring Penanggung Jawab : Nizam Aris Junaidi Penyusun : Agus Sumantri Andian Ari Anggraeni Annisa Rahmawati Arief Wahyudin Asep Hermawan Briant Sudwi Julyan Dwi Alviandy Gatot F Hertono Hari Wibawanto Hatma Suryatmajo Renaldo Rhesky Nosyafril Uwes Anis Chaeruman Yulita Priyoningsih Zahrani Balqis Penyunting redaksi : Zahrani Balqis Tata Letak :