ANALISIS CLUSTERING UNTUK MENGELOMPOKKAN TINGKAT . - UIN Alauddin

Transcription

1ANALISIS CLUSTERING UNTUK MENGELOMPOKKAN TINGKATKESEJAHTERAAN KABUPATEN/KOTA BERDASARKAN SOSIALEKONOMI RUMAH TANGGA DI WILAYAH PROVINSI SULAWESISELATANSkripsiDiajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar SarjanaJurusan Matematika pada Fakultas Sains Dan TeknologiUniversitas Islam Negeri (UIN) Alauddin MakassarOleh:RESKY AWALIAH60600112022JURUSAN MATEMATIKAFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR2018

MOTTO DAN PERSEMBAHANMOTTOCukuplah Allah menjadi penolong kami, dan Allah sebaik-baik penolong(QS. Al imran :173)Kupersembahkan Tugas Akhir ini Kepada:Ayah (Muh Said Yunus) dan Ibu (Rosmina) yang saya cintai karena Allah atasdoa, nasehat, motivasi, kasih sayang yang tidak bisa diungkapkan dengan kata–kata, beserta keluarga besarku. Kalianlah yang menjadi motivasi terbesarkudalam menyelesaikan tugas akhir iniAlmamater UIN Alauddin Makassar

KATA PENGANTARAssalamualaikum Warahmatullahi WabarakatuhPuji syukur mendalam penulis panjatkan atas kehadirat Allah Subhana WaTa’ala yang telah memberikan berjuta-juta kenikmatan, kelimpahan, dankeberkahan yang luar biasa. Shalawat dan salam tercurah atas nama BagindaRasulullah Muhammad Sallallau ‘Alaihi Wasallam, suri tauladan manusiasepanjang masa beserta keluarganya, para sahabatnya, tabi’in dan tabi’ut tabi’in.Alhamdulillahirobbil’alamin, berkat rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehinggapenulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Clustering UntukMengelompokkan Tingkat Kesejahteraan Kabupaten/Kota Berdasarkan SosialEkonomi Rumah Tangga Di Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan”. Untuk diajukanguna memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program studi S1 padajurusan Matematika Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam NegeriAlauddin Makassar.Banyak hambatan yang penulis temukan dalam penyusunan skripsi ini,namun dengan kerja keras dan tekad yang kuat serta adanya bimbingan danbantuan dari pihak-pihak yang turut memberikan andil, baik secara langsungmaupun tidak langsung, moril maupun materil, terutama kedua orang tua tercintaAbdullah dan Sanawati para inspirasi hidup yang bersedia membagi cinta tanpapamrih kepada anak-anaknya dan semoga Allah Subhana Wa Ta’alamembalasnya dengan surga, Allahumma amin. Sehingga skripsi ini dapatterselesaikan. Penulis juga mengucapkan terimakasih dengan segala ketulusan dan

kerendahan hati. Rasa terimaksaih tersebut penulis haturkan kepada yangterrhormat:1. Prof. Dr. Musafir Pababbari, M.Si, Rektor UIN Alauddin Makassar.2. Bapak Prof. Dr. Arifuddin Ahmad, M.Ag., Dekan Fakultas Sains danTeknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar3. Bapak Irwan, S.Si,.M.Si., Ketua Jurusan Sains Matematika Fakultas Sainsdan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, sekaligussebagai Penguji I yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menguji,memberi saran dan kritikan untuk kesempurnaan penyusunan skripsi ini,4. Ibu Wahidah Alwi, S.Si.,M.Si., Sekretaris Jurusan Sains MatematikaFakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri AlauddinMakassar, sekaligus sebagai Pembimbing Iyang telah mbing,mengarahkan serta memberikan petunjuk dalam penyusunan skripsi5. Adnan Sauddin, S.Pd.,M.Si., Pembimbing II yang telah mbing,mengarahkan serta memberikan petunjuk dalam penyusunan skripsi ini,6. Ibu Ermawati, S.Si.,M.Si., Penguji II yang telah bersedia meluangkanwaktu untuk menguji, memberi saran dan kritikan untuk kesempurnaanpenyusunan skripsi ini,7. Bapak Muh. Rusdy Rasyid, S.Ag.,M.Ag.,M.Ed., Penguji III yang telahbersedia meluangkan waktu untuk menguji, memberi saran dan kritikanuntuk kesempurnaan penyusunan skripsi ini.

8. Seluruh dosen, staf dan karyawan Jurusan Matematika Fakultas Sains danTeknologi yang telah membekali pengetahuan, bimbingan dan arahannya.9. Keluarga besar ayah dan ibu terima kasih untuk doa, semangat dannasehat yang diberikan.10. Terima kasih penulis kepada Hendri Baharuddin partner hidup terbaikyang senantiasa sabar menemani, memberi motivasi, dukungan, bantuanserta nasehat dan doanya dalam meyelesaikan skripsi ini.11. Sahabat saya tercinta Reny Zulfiani, Kamariah, Kartika, Risnawati,dan Ira Selviana Thamrin, yang sudah menemani hari-hari saya danmemberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.12. Teman–teman seperjuangan angkatan 2012 “KU12VA” yang selalumemberi semangat bersaing sehat dan inspirasi mulai dari awalperkuliahaan hingga penulisan skripsi ini.13. Adik-adik mahasiswa dan mahasiswi Matematika angkatan 2013, 2014,2015, dan 2016.14. Kepada seluruh pihak-pihak yang tidak disebutkan satu persatu, terimakasih atas segala do’a dan motivasinya.Wassalam.Samata, 13 Januari 2018Penulis

DAFTAR ISIJUDUL .PERSETUJUAN PEMBIMBING .LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI .KATA PENGANTAR .DAFTAR ISI .DAFTAR SIMBOL .DAFTAR TABEL .DAFTAR GAMBAR .ABSTRAK .BAB I PENDAHULUANA.B.C.D.E.F.Latar Belakang .Rumusan Masalah .Tujuan Penelitian .Manfaat Penelitian .Batasan Masalah .Sistematika penulisan .iiiiiiivviiiixxxixii167778BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Analisis Cluster . 10B. Kajian Sosial Ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan . 27C. Konsep Sosial Ekonomi Rumah Tangga . 30BAB III METODOLOGI PENELITIANA.B.C.D.E.Jenis Penelitian .Waktu Penelitian.Jenis Data dan Sumber Data.Variable Dan Definisi Operasional Variabel.Prosedur Penelitian .3232323236BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian . 37B. Pembahasan . 53BAB V PENUTUPA. Kesimpulan. 57B. Saran . 58DAFTAR PUSTAKA . 61LAMPIRAN-LAMPIRANDAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR SIMBOL𝑑 𝑖, 𝑗 Jarak antara objek i ke objek j𝑥𝑗 Rataan pada cluster ke-j𝑥𝑖 Rataan pada cluster ke-iP Jumlah variabel clusterz Zscoren Banyaknya objek𝑑 𝑢𝑣 Data objek ke u pada variabel ke v𝑑 𝑖𝑘 Jarak antara objek i pada cluster (uv) dan pada objek k pada cluster w𝑁 𝑢𝑣 Jumlah item pada cluster (uv)𝑁𝑤 Jumlah item pada cluster (uv) dan w

DAFTAR GAMBARGambar 4.1: Dendogram analisis cluster .48Gambar 4.2: Peta Ilustrasi Hasil Pengclusteran .53

ABSTRAKNamaNimJurusanJudul: Resky Awaliah: 60600112022: Matematika:Analisis Clustering Untuk Mengelompokkan TingkatKesejahteraan Kabupaten Berdasarkan Sosial EkonomiRumah Tangga di Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.Analisis cluster adalah salah satu teknik interdependensi yang dapatmenggambarkan kedekatan jarak atau kemiripan antara objek dan variabel.Analisis terbagi atas 2 metode, yaitu hirarki dan non-hirarki. Dalam metodehirarki terdapat beberapa metode antara lain metode complete linkage, averagelinkage, single linkage dan ward linkage. Metode ini diterapkan dalampengelompokkan kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan. Tujuan daripenelitian ini adalah untuk mengelompokkan Kabupaten-kabupaten berdasarkantingkat kesejahteraan sosial ekonomi rumah tangga di Provinsi Sulawesi Selatan.Pada penelitian ini diterapkan metode hirarki dengan menggunakan metodeaverage linkage. Dari 24 Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Selatan diperoleh3 cluster yang terbentuk diantaranya, cluster 1 terdiri dari Kabupaten KepulauanSelayar, Jeneponto dan Pangkaje’ne Kepulauan. Cluster 2 terdiri dari KabupatenBulukumba, Bantaeng, Takalar, Gowa, Sinjai, Maros, Barru, Bone, Soppeng,Wajo, Sidrap, Pinrang, Enrekang, Luwu, Tana Toraja, Luwu Utara, Luwu Timur,Toraja Utara, Pare-pare, dan Kota Palopo. Kota Makassar merupakan satu-satunyaanggota yang masuk ke dalam kelompok 3.Kata Kunci: Average Linkage, cluster, Hirarki, Indikator SOSEK.

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangSulawesi Selatan merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang terletakdi bagian selatan Pulau Sulawesi, ibu kotanya adalah Makassar yang dahuludisebut Ujung Pandang. Untuk letak geografis, Provinsi ini terletak tepat pada 012 - 8 Lintang Selatan dan 116 48 - 122 36 Bujur Timur. Secara topografi,wilayah Sulawesi Selatan membentang mulai dataran rendah hingga datarantinggi. Untuk masalah iklim, daerah-daerah di Sulawesi Selatan memiliki karakteryang berbeda-beda. Hal ini tentu dipengaruhi oleh letak geografisnya. Ketikaberbicara masalah iklim, beberapa daerah di Sulawesi Selatan bisa dikategorikanmenjadi 6 pembagian wilayah.Dilihat dari penggambaran wilayah Sulawesi Selatan baik secara topografimaupun berdasarkan klimatologi, dapat kita tarik kesimpulan jika SulawesiSelatan memiliki kekayaan dan keragaman yang sangat bervariasi. Tidak hanyaalamnya, tetapi juga memiliki keragaman budaya, sistem nilai dan norma sertaadat-istiadat. Menurut survei ekonomi nasional 2007 indikator sosial ekonomiadalah menyangkut berbagai aspek kehidupan antara lain mengenai keadaandemografi, kesehatan, pendidikan, perumahan, kriminalitas, sosial budaya, dankesejahteraan rumah tangga.Adapun surah yang berhubungan dengan penelitian ini terdapat dalamQS. AL-Baqarah (2:267):

2 Terjemahnya:“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagiandari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kamikeluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yangburuk-buruk lalu kamu menafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiritidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mataterhadapnya. dan Ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi MahaTerpuji.”1Ayat ini menguraikan nafkah yang diberikan serta sifat nafkah tersebut,pertama adalah bahwa yang dinafkahkan hendaknya yang baik-baik. Selanjutnyadijelaskan bahwa yang dinafkahkan itu adalah dari hasil usaha sendiri dan apayang dikeluarkan Allah dari bumi. Kemungkinan yang pertama karena melihatkenyataan bahwa keduanya dalam hal ini hasil usaha merupakan jenis kekayaanyang umum dimiliki masyarakat pada saat itu. Kemungkinan kedua adalah karenakeduanya merupakan harta kekayaan yang utama. Allah melarang mengeluarkan(menginfakkan) dengan sengaja harta yang buruk, berkualitas rendah. Ini bukanberarti yang dinafkahkan haruslah yang terbaik.Pada ayat ini diserukan kepada golongan orang-orang yang beriman untukmenginfakkanharta terbaiknya,dan sebaliknyaAllah SWTmelarangmenginfakkan dengan sengaja harta yang buruk. Berdasarkan penjelasan dari ayatdi atas, maka diketahui bahwa terdapat 2 golongan dalam hal berinfak yaitugolongan beriman dan golongan orang-orang yang tidak beriman. Mereka1Departemen Agama R.I, Al-Qur’an Dan Terjemahnya (Edisi Tahun 2002)

3tergolong beriman jika mereka mengeluarkan infak sesuai perintah Allah SWT,dan begitupun sebaliknya.Konstitusi Indonesia UUD 1945, secara eksplisit mengakui hal itu denganmengamanatkan bahwa tugas pokok pemerintah Republik Indonesia adalah“memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa sertamewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Hal tersebutberarti, hidup bebas dari kemiskinan atau menikmati kehidupan yang layakmerupakan hak asasi setiap warga negara yang menjadi tugas pemerintah yangdiwujudkan dalam pembangunan nasional. Dengan demikian pengentasankemiskinan merupakan prioritas utama pembangunan.Tidak dapat dipungkiri jika sampai sekarang masalah kemiskinan belumbisa teratasi meskipun pemerintah telah mencoba menanggulangi dengan berbagaiprogram untuk membantu rakyat miskin. Salah satu sebabkegagalan programdilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi permasalahan kemiskinan yangterjadidi masyarakat adalah terjadinya penyamaan atau penyeragaman kebijakan di tiapdaerah tanpa memperhatikan terlebih dahulu permasalahan yang menyebabkanterjadinya kemiskinan didaerah tersebut meskipun terdapat karakteristik serta isuisu kemiskinan berbeda-beda pada setiap daerah.Jumlah penduduk miskin tampaknya masih banyak tersebar di berbagaiprovinsi di Indonesia, termasuk di Sulawesi Selatan (Sulsel). Meski menjadi salahsatu provinsi yang mempunyai tingkat pertumbuhan ekonomi cukup baik, angkakemiskinan di Sulsel masih terbilang cukup tinggi. Pada Maret 2016, jumlahpenduduk miskin sebanyak 807,03 ribu jiwa atau 9,4 persen dari total penduduk.

4Sementara pada Maret 2015, sebesar 9,39 persen dari total penduduk. Jumlahpenduduk miskin Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Mei 2016 naikdibanding periode yang sama tahun lalu. Meskipun kenaikannya yang tidaksignifikan hanya sebesar 0,01 poin persen. Penduduk miskin di Provinsi Sulselsebagian besar berada di daerah pedesaan. Dalam perkembangannya, pada Maret2016 jumlah penduduk miskin di daerah pedesaan di angka 12,46 persen dan diperkotaan 4,51 persen. Secara absolut selama periode Maret 2015-Maret 2016,jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebesar 2,71 ribu jiwa.Demikian pula di daerah pedesaan yang naik sebesar 6,6 ribu jiwa 2.Namun, jika kembali ke hakikat penciptaan manusia, dikatakan bahwasebelum terlahir ke dunia setiap manusia telah diatur dalam hal rejekinya, sepertiyang di terangkan dalam Q.S Hud (11: 6): Terjemahnya:“Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkansemuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannyadan tempat penyimpananya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata(Lauh Mahfuz).”3Maksud dari ayat tersebut adalah bahwa setiap makhluk-Nya baik itumanusia, hewan darat maupun laut telah dijamin rezekinya masing-masing olehAllah SWT,. Jadi bukan hanya soal rezeki, dikatakan bahwa Allah SWT telahmengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Persoalan rezeki23https://www.bps.go.id/Departemen Agama R.I, Al-Qur’an Dan Terjemahnya (Edisi Tahun 2002)

5sudah diatur oleh Allah SWT. Hal penting yang perlu dilakukan adalah denganmenyempurnakan ikhtiar, diperkuat dengan doa, dan tawakkal kepada Allah SWT.Jadi dimanapun tempat berdiamnya seseorang dan terlahir dari keluarga manapun,rezeki mereka masing-masing telah ditentukan. Hanya saja tidak diketahui berapabanyak jumlah kadar rezeki untuk setiap manusia, bias saja mereka yang terlahirdi keluarga miskin rezekinya lebih banyak dengan yang terlahir di keluarga kaya.Seperti yang kita ketahui jika rezeki merupakan salah satu rahasia Allah. Iatidakbisa dikalkulasi dengan nalar manusia, karena seringkali ia bergerak di luarjangkuan nalar dan itulah yang disebut dengan rezeki yang tidak disangka-sangka.Menurut sebagian ahli tafsir yang dimaksud dengan tempat kediamannyadi sini adalah dunia dan tempat penyimpanan adalah akhirat. Menurut ahli tafsiryang lain maksud tempat kediamannya adalah tulang sulbi dan tempatpenyimpanan adalah rahim. Ada pula yang menafsirkan “tempat kediaman”adalah tempat makhluk tersebut berdiam atau bermukim, sedangkan maksud“tempat penyimpanannya” adalah tempat pindahnya.Ketika berbicara mengenai Sosial-Ekonomi, ada beberapa faktor yangsangat mendasar tentang hal ini dan salah satu diantaranya adalah faktorkemiskinan. Sebuah masalah yang selalu populer setiap waktu yang sampaisekarang belum bisa teratasi, bahkan dengan adanya program-program pemerintahuntuk mengatasinya.Untuk mengenali keadaan individu atau kelompok, maka dilakukanpengklasifikasian berdasarkan kondisi tingkat kesejahteraan sosial ekonomimasyarakat. Pengelompokkan masyarakat berdasarkan sosial ekonomi, dapat

6dilakukan menggunakan metode atau analisis clustering. Pada prinsipnya analisiscluster merupakan metode untuk pengelompokkan, dimana suatu kelompokmempunyai ciri yang relatif sama (homogen), sedangkan antar kelompokmemiliki ciri yang berbeda. Pada umumnya suatu objek dimasukkan ke dalamsuatuklaster atau kelompok sehingga lebih cenderung berhubungan (berkorelasi)dengan objek lainnya di dalam klastermya daripada dengan objek dari klaster lain.Pembentukan klaster didasarkan pada kuat tidaknya hubungan antar objek.Pengelompokkan ini dilakukan untuk mengenali bagaimana tingkatkemampuan rumah tangga di provinsi Sulawesi Selatan, yang sekiranya dapatdijadikan patokan oleh pelaku kebijakan bagaimana memperbaiki perekonomianmasyarakat guna mengatasi ketimpangan sosial di Sulawesi Selatan.Hal inidikarenakan program penyeragaman di setiap daerah, padahal telah jelas jikadilihat dari penggambaran wilayah di Sulawesi Selatan baik secara topografi,demografi maupun klimatologi di setiap Kabupaten berbeda-beda dan sudah pastikarakteristik serta kebutuhannyapun berbeda. Hal ini yang membuat penulistertarik dengan pengaplikasian analisis cluster, untuk mengelompokkan tingkatkesejahteraan kabupaten berdasarkan sosial ekonomi rumah tangga di wilayahProvinsi Sulawesi Selatan.B. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah pada penelitian iniadalah bagaimana pengelompokkan wilayah berdasarkan tingkat kesejahteraansosial ekonomi rumah tangga di Provinsi Sulawesi Selatan?

7C. Tujuan PenelitianTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengelompokkan wilayahberdasarkan tingkat kesejahteraan sosial ekonomi rumah tangga di ProvinsiSulawesi Selatan.D. Manfaat PenelitianDengan tercapainya tujuan penulisan, diharapkan bisa memberi manfaatbaik bagi civitas akademika UIN Alauddin Makassar, bagi penulis dan bagi pelakukebijakan publik, yaitu:1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang sejauhmana penerapan teori-teori statistika khususnya analisis cluster dalambidang ekonomi.2. Sebagai satu bahan informasi dan pengembangan penelitian selanjutnya.3. Memberi informasi tentang karakteristik clusters tingkat kemampuankesejahteraan kabupaten berdasarkan sosial ekonomi rumah tangga diwilayah provinsi Sulawesi Selatan, sehingga pelaku kebijakan publik dapatmelakukan kebijakannya tepat sasaran.E. Batasan MasalahAgar pembahasan dan materi penelitian tidak meluas, maka penelitian inidi berikan batasan-batasan sebagai berikut:1. Sasaran penelitian adalah rumah tangga di wilayah Provinsi SulawesiSelatan.2. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak sembilan variabelyaitu berdasarkan aspek dimensi spasial kemiskinan. Pada kategori

8ekonomi variabel yang digunakan antara lain jumlah pengangguran, PDRBperkapita atas dasar harga yang berlaku. Kategori sosial termasukkepadatan penduduk, persentase rumah tangga yang tidak memilikifasilitas BAB, angka harapan hidup, proporsi puskesmas, Jumlahpersentase penduduk miskin.F. Sistematika PenulisanPenulisan penelitian ini secara umum dapat dilihat dari sistematikapenulisan di bawah ini:BAB I : PENDAHULUANBagian ini merupakan bab pendahuluan yang berisi tentang LatarBelakang, Rumusan Masalah, Manfaat Penelitian, Batasan Masalah, danSistematika Penulisan.BAB II : TINJAUAN PUSTAKABagian ini merupakan bab kajian pustaka yang berisi konsep-konsepyang menjadi landasan pembahasan masalah tentang analisis cluster dalammengelompokkan tingkat kemampuan sosial ekonomi di provinsi SulawesiSelatan.BAB III : METODE PENELITIANBagian ini merupakan bab metode penelitian yaitu studi literatur (kajianpustaka).BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASANPada bab ini berisi tentang hasil dari penelitian yang dilakukan sertapembahasan.

9BAB V: KESIMPULAN DAN SARANPada bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telahdilakukan dan saran-saran yang membangun untuk peneliti selanjutnya.DAFTAR PUSTAKALAMPIRANDAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Analisis ClusterSuatu teknik yang baru dikembangkan untuk menyelesaikan masalahanalisis data adalah teknik analisis cluster. Teknik ini, akan mencari kategorikategori atau pola sample data (data sets) berdasarkan proses pembentukan grupgrup data homogen yang disebut cluster. Analisis klaster merupakan suatu kelasteknik, dipergunakan untuk mengklasifikasi objek atau kasus (responden) kedalam kelompok yang relatif homogen, yang disebut klaster (clusters).Objek/kasus dalam setiap kelompok cenderung mirip satu sama lain dan berbedajauh (tidak sama) dengan objek dari klaster lainnya. Analisis klaster juga disebutanalisis klasifikasi atau taksonomi numeric (numerical taxonomy).4Analisis Cluster mengklasifikasi objek sehingga setiap objek yang palingdekat kesamaannya dengan objek lain berada dalam cluster yang sama. Secaralogika, Cluster-cluster yang baik adalah cluster yang terbentuk memiliki5:a. Homogenitas (kesamaan) internal yang tinggi antar anggota dalam satucluster (Within-Cluster).b. Heterogenitas (perbedaan) eksternal yang tinggi antar anggota dalam satucluster (Between-Cluster).Berbeda dengan teknik multivariat lainnya, analisis ini tidak mengestimasi setvariabel secara empiris sebaliknya menggunakan setvariabel yang ditentukan oleh4Supranto. J, Analisis Multivariat Arti Dan Interpretasi (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004),hal.142-143.5Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Multivariet (Jakarta:PT ElexKomputindo, 2002), hal. 47-48.

11peneliti itu sendiri. Fokus dari analisis cluster adalah membandingkan objekberdasarkan set variabel, hal inilah yang menyebabkan para ahli mendefinisikanset variabel sebagai tahap kritis dalam analisis cluster.Kebanyakan metode pengklasteran merupakan prosedur yang relatifsederhana yang tidak didukung dengan suatu penalaran ekstentif. Sebagian besarmetode pengklasteran berdasarkan pada algoritma (algorithm). Jadi, analisisklaster sangat kontras apabila dibandingkan dengan analisis varian, regresiberganda, analisis diskriminan dan analisis faktor yang didasarkan pada penalaranstatistik yang sangat ekstensif. Walaupun banyak metode pengklasteran yangmempunyai ciri/sifat statistik yang penting, kesederhanaan metode ini perludikenali (dipahami).Solusi Cluster Analysis bersifat tidak unik, anggota cluster untuk setiappenyelesaian/solusi tergantung pada beberapa elemen prosedur dan beberapasolusi yang berbeda pendapat dengan mengubah satu elemen atau lebih. Solusicluster secara keseluruhan bergantung pada variabel-variabel yang digunakansebagai dasar untuk menilai kesamaan. Penambahan atau pengurangan variabelvariabel yang relevan dapat mempengaruhi subtansi hasil cluster analysis. Secaraumum cluster analysis, bisa dikatakan sebagai proses menganalisa baik tidaknyasuatu proses pembentukan cluster. Analisa clusterbisa diperoleh dari kepadatanclusteryang dibentuk (cluster density). Kepadatan suatu clusterbisa ditentukandengan variance within cluster (Vw) dan variance between cluster (Vb)6.6Santoso, Statistik Multivariat,(Jakarta: Elex Media Komputindo, 2010), hal.34.

121. Prosedur Analisis ClusterAnalisis cluster terdiri dari beberapa proses dasar, yaitu: 7a. Merumuskan MasalahHal yang paling penting di dalam perumusan masalah analisis klasteradalah pemilihan variabel-variabel yang akan dipergunakan untukpengklasteran (pembentukan klaster). Memasukkan satu atau dua variabelyang tidak relevan dengan masalah pengklusteran/pengelompokkan sarsangatbermanfaat.b. Memilih Ukuran Jarak atau SimilaritasOleh karena tujuan pengklasteran ialah untuk mengelompokkanobjek yang mirip dalam klaster yang sama, maka beberapa ukurandiperlukan untuk mengakses seberapa mirip atau berbeda objek-objektersebut. Pendekatan yang paling biasa ialah mengukur kemiripandinyatakan dalam jarak (distance) antara pasangan objek. Objek denganjarak yang lebih pendek antara mereka akan lebih mirip atau sama laindibandingkan dengan pasangan dengan jarak yang lebih panjang.c. Standarisasi DataProses standarisasi dilakukan apabila diantara variabel-variabel yangditeliti terdapat perbedaan ukuran satuan yang besar. Perbedaan satuan yangmencolok dapat mengakibatkan perhitungan pada analisis cluster menjaditidak valid. Untuk itu, perlu dilakukan proses standarisasi dengan7Supranto. J, Analisis Multivariat Arti Dan Interpretasi,(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004),hal.148-160.

13melakukan transformasi (standarisasi pada data asli sebelum dianalisis lebihlanjut. Transformasi dilakukan terhadap variabel yang relevan ke dalambentuk Z-skor.d. Memilih Suatu Prosedur PengklasteranSetelah data yang dianggap mempunyai satuan yang sangataberbeda diseragamkan, dan metode klaster ditentukan (misal dipilihEucledian), langkah selanjutnya adalah pengelompokkan data.e. Melakukan Interpretasi Terhadap Cluster Yang Telah TerbentukSetelah jumlah cluster terbentuk dengan metode hierarki atau nonhierarki, langkah selanjutnya adalah melakukan interpretasi terhadapcluster yang telah terbentuk. Yang pada intinya memberi nama spesifikuntuk menggambarkan isi cluster tersebut.Tahap inteprestasi meliputipengujian tiap klaster dalam terminologi untuk menamai dan menandaidengan suatu label yang secara akurat dapat menjelaskan kealamianklaster.Proses ini dimulai dengan suatu ukuran yang sering digunakanyaitu Centroid Cluster. Membuat profil dan interpretasi cluster tidak hanyauntuk memperoleh suatu gambaran saja, melainkan untuk meyediakanrata-rata untuk menilai korespondensi pada cluster yang terbentuk sertaprofil cluster memberikan arahan bagi signifikansi praktis.f. Melakukan Validasi dan Profiling Cluster1) Proses Validasi Solusi ClusterProses validasi bertujuan menjamin bahwa solusi yang dihasilkandari Cluster Analysisdapatmewakili populasi dan dapat

14digenerelisasi untuk objek lain. Pendekatan ini membandingkansolusi cluster dan melalui korespondensi hasil.2) Pembuatan Profil (Profiling Cluster)Cluster yang terbentuk kemudian diuji apakah hasil tersebut skankarakteristik setiap cluster berdasar profil tertentu. Titik beratnyapada karakteristik yang secara signifikan berbeda antar cluster danmemprediksi anggota dalam suatu Cluster Analysis berakhir setelahkelima tahap ini dilalui. Hasil Cluster Analysis dapat digunakanberbagai kepentingan sesuai dengan materi yang dianalisis.2. Metode etodeuntukmengelompokkan observasi ke dalam cluster. Secara umum metodepengelompokkan dalam metode hirarki (Hierarchical Clustering Method)dan analisis non hirarki (Nonhierarchical Clustering Method). Metodehirarki digunakan apabila belum ada informasi jumlah cluster yang dipilih.Sedangkan metode non hirarki bertujuan untuk mengelompokkan n objekke dalam k cluster (k n), dimana nilai k telah ditentukan sebelumnya.a. Metode Hierarki (Hierarchical Method)Metode hierarki (hierarchical method) Yaitu metode yang memulaipengelompokkannya dengan dua atau lebih objek yang mempunyaikesamaan paling dekat, kemudian proses dilanjutkan ke obyek lain yangmempunyai kedekatan kedua. Demikian seterusnya sehingga klaster akan

15membentuk semacam “pohon” dimana ada hierarki (tingkatan) yang jelasantar objek, dari yang paling mirip sampai dengan yang paling tidak mirip.Biasanya pengelompokkan ini disajikan dalam bentuk dendogram, yangmirip dengan “struktur diagram pohon” (tree diagram). Dendogram adalahrespentasi visual dari langkah-langkah analisis cluster yang menunjukkanbagaimana cluster terbentuk dan nilai koefisien jarak pada setiap langkah.8Tahap-tahap pengclusteran data dengan menggunakan metodehierarki adalah:91) Tentukan k sebagai jumlah cluster yang ingin dibentuk2) Setiap data obyek dianggap sebagai cluster sehingga n N3) Menghitung jarak antar cluster4) Mencari dua cluster yang mempunyai jarak antar cluster palingminimal dan menggabungkannya (berarti N n-1)5) Jika n k, maka kembali ke langkah 3.Pada dasarnya metode ini dibedakan menjadi dua metodepengelompokkan, yaitu:1. Metode Penggabungan (Agglomerative)Metode agglomeratif dimulai dengan mengasumsikan bahwasetiap obyek adalah sebuah cluster. Kemudian dua obyek dengan jarakterdekat digabungkan menjadi satu cluster. Selanjutnya obyek ketigaakan bergabung dengan cluster yang ada atau bersama obyek lain dan8Hardius Usman dan Nurdin Sobari, Aplikasi Teknik Multivariate Untuk Riset Pemasaran(Jakarta: PT Grafindo Persada, 2013), hal.179.9Gudono, Analisis Data Multivariat Edisi Pertama, (Yogyakarta: BFE, 2011),

Analisis cluster adalah salah satu teknik interdependensi yang dapat menggambarkan kedekatan jarak atau kemiripan antara objek dan variabel. Analisis terbagi atas 2 metode, yaitu hirarki dan non-hirarki. Dalam metode hirarki terdapat .