Podcast Let S Talk Women

Transcription

PODCAST LET’S TALK WOMENEPISODE “KESETARAAN GENDERDI RUANG KERJA”SKRIPSI BERBASIS KARYADiajukan guna Memenuhi Persyaratan MemperolehGelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S. I. Kom.)Dyah Resmi Salsabila00000019471PROGRAM STUDI JURNALISTIKFAKULTAS ILMU KOMUNIKASIUNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARATANGERANG2021

HALAMAN PENGESAHANSkripsi Berbasis KaryaDengan JudulPODCAST LET’S TALK WOMENEPISODE “KESETARAAN GENDER DI RUANG KERJA”OlehDyah Resmi SalsabilaTelah diujikan pada Rabu, 23 Mei 2021 pukul 09.30 s.d. 11.00 WIB dandinyatakan lulus dengan penguji sebagai berikut.Ketua SidangPenguji AhliSamiaji B. Nusantara, S.T., M.A.Sita W. Dewi, S. I. Kom., MAPS.Dosen PembimbingUtami Diah Kusumawati, S.Hum., M.A.Disahkan olehKetua Program Studi JurnalistikF.X. Lilik Dwi Mardjianto, S.S., M.A.II

HALAMAN PERNYATAANDengan ini saya:Nama: Dyah Resmi SalsabilaNIM: 00000019471Program Studi : Jurnalistikmenyatakan bahwa skripsi berbasis karya ini adalah karya ilmiah sayasendiri, bukan plagiat dari karya ilmiah yang ditulis oleh orang lain atau lembagalain, dan semua karya ilmiah orang lain atau lembaga lain yang dirujuk dalamskripsi ini telah disebutkan sumber kutipannya serta dicantumkan di Daftar Pustaka.Jika di kemudian hari terbukti ditemukan kecurangan/ penyimpangan, baikdalam pelaksanaan skripsi maupun dalam penulisan laporan skripsi, saya bersediamenerima konsekuensi dinyatakan TIDAK LULUS untuk mata kuliah SkripsiBerbasis Karya yang telah saya tempuh.Tangerang, 01 Juni 2021Dyah Resmi SalsabilaIII

KATA PENGANTARPuji dan syukur kepada Allah SWT atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya,skripsi berbasis karya ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Skripsikarya ini merupakan sebuah syarat untuk lulus dari Universitas MultimediaNusantara dan mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I. Kom.). Skripsiini berisikan karya yang penulis buat bersama kelompok selama kurang lebih enambulan. Karya ini berupa sebuah podcast berjudul Let’s Talk Women dengan episodeyang bertemakan kesetaraan gender di ruang kerja.Dalam semua rangkaian proses ini, penulis mendapatkan banyak mendapatdukungan dari berbagai pihak. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:1. F. X. Lilik Dwi Mardjianto, S.S., M.A., Ketua Program Studi JurnalistikUniversitas Multimedia Nusantara.2. Utami Diah Kusumawati, S.Hum., M.A., Dosen Pembimbing yang tidaklelah membimbing penulis dan memberikan kritik serta saran yangmembangun sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.3. Hera Diani, Pemimpin Redaksi Magdalene.co, yang sudah bersedia menjadinarasumber.4. Wawan Suwandi, Perwakilan dari Aliansi Laki-Laki Baru, yang sudahbersedia menjadi narasumber.5. Veni Siregar, Perwakilan dari Forum Pengada Layanan Bagi PerempuanKorban Kekerasan, yang telah bersedia menjadi narasumber.6. Vicky Ardian Harahap, yang telah memberikan penilaian podcast Let’s TalkWomen Episode 2.IV

7. Rekan satu tim, Claudia Aviolola dan Vanessa Masli, yang tidak lelah untuksaling mendukung selama proses pengerjaan skripsi.8. Keluarga penulis, papa, mama, dan adik yang selalu mendukung danmemberi semangat.9. Sahabat-sahabat penulis, Marchall Tondi Saulus Putra, Jery Saputra,Oktenosa Vierry, Nyoman Putri Widiastini, dan Agus Gunawan yang telahmenampung cerita dan keluh-kesah penulis selama mengerjakan skripsi.10. Alsya Biandra Putri dan Muhammad Ridwan Syafirin, yang telahmemberikan masukan ketika penulis kehabisan ide dan menghibur penulisketika sedang jenuh selama mengerjakan skripsi.11. Teman-teman “Bandit KRS,” Andreas Rendy Irawan, Risditiya AnugerahPratama, Visakha Septiana, Winda Paramitha, Dinda Rahmawati Agustine,dan Angelin Putri Syah yang telah berjuang bersama hingga akhir dan telahmembantu penulis semasa perkuliahan di semester-semester sebelumnya.12. Seluruh pendengar Podcast Let’s Talk Women.Demikian Skripsi Berbasis Karya ini disusun. Semoga dapat berguna bagipembaca. Penulis menyadari bahwa naskah akademik ini masih jauh dari katasempurna. Penulis sangat terbuka dengan kritik dan saran yang ingin disampaikan.Mohon maaf atas kesalahan dalam penulisan naskah akademik ini.Tangerang, 01 Juni 2021Dyah Resmi SalsabilaV

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL . IHALAMAN PENGESAHAN . IILEMBAR PERNYATAAN . IIIKATA PENGANTAR . IVDAFTAR ISI . VIDAFTAR TABEL . VIIIDAFTAR GAMBAR . IXABSTRAK (IND) . XABSTRAK (ENG) . XIBAB I PENDAHULUAN . 121.1 Latar Belakang . 121.2 Tujuan Karya . 161.3 Kegunaan Karya . 16BAB II KERANGKA KONSEP . 172.1 Tinjauan Karya Sejenis . 172.1.1 Magdalene’s Mind. 172.1.2 Makna Talks . 182.1.3 Thirty Days of Lunch . 192.1.4 Asumsi Bersuara . 202.1.5 Equality by Pijak . 212.2 Teori dan Konsep yang Digunakan . 232.2.1 Podcast . 232.2.2 Tahapan Pembuatan Podcast . 242.2.2.1 Praproduksi . 242.2.2.2 Produksi . 322.2.2.3 Pascaproduksi . 39BAB III RANCANGAN KERJA . 413.1 Tahapan Pembuatan . 413.1.1 Praproduksi . 413.1.2 Produksi . 43VI

3.1.3 Pascaproduksi . 443.2 Anggaran . 453.3 Target Luaran . 46BAB IV HASIL . 484.1 Pelaksanaan . 484.1.1 Praproduksi . 484.1.2 Produksi . 494.1.3 Pascaproduksi . 514.2 Evaluasi . 534.2.1 Tanggapan Ahli . 544.2.2 Tanggapan Pendengar . 564.2.3 Hasil Analitik podcast . 584.2.4 Keterbatasan Karya . 594.2.5 Evaluasi Pembuat Karya. 59BAB V SIMPULAN . 61DAFTAR PUSTAKA . 62LAMPIRAN ALAMPIRAN BLAMPIRAN CLAMPIRAN DLAMPIRAN EVII

DAFTAR GAMBARGambar 2.1 Logo Magdalene’s Mind . 17Gambar 2.2 Logo Makna Talks . 18Gambar 2.3 Logo Thirty Days of Lunch . 19Gambar 2.4 Logo Asumsi Bersuara . 20Gambar 2.5 Logo Equality by Pijak. 21Gambar 2.6 Intro Naskah Podcast . 25Gambar 2.7 Naskah Perkenalan Narasumber . 26Gambar 2.8 Contoh Pesan Sponsor dan Iklan. 26Gambar 2.9 Naskah Interview Format. 28Gambar 2.10 Co-Host Format/Hybrid . 28Gambar 2.11 Freestyle Script . 29Gambar 2.12 Fully Scripted . 30Gambar 2.13 Solo Host/Detailed Format . 31Gambar 2.14 Solo Host/Detailed Format . 31VIII

DAFTAR TABELTabel 2.1 Referensi Karya Sejenis . 22Tabel 3.1 Timeline Praproduksi, Produksi, dan Pascaproduksi . 42Tabel 3.2 Rundown . 43Tabel 3.3 Anggaran Pengerjaan Podcast Let’s Talk Women . 45IX

PODCAST LET’S TALK WOMENEPISODE “KESETARAAN GENDER DIRUANG KERJA”Oleh: Dyah Resmi SalsabilaABSTRAKKesetaraan gender merupakan salah satu masalah yang hingga kini belumterselesaikan. Perserikatan Bangsa-Bangsa pun membuat sebuah agenda yangdiharapkan tercapai pada tahun 2030, Sustainable Development Goals 2030.Kesetaraan gender tercantum dalam salah satu agenda tersebut dan dapatdipastikan bahwa kesetaraan gender menjadi persoalan serius bukan hanya diIndonesia tapi juga dunia. Pemahaman akan kesetaraan gender akan berpengaruhpada perspektif gender seseorang dan cara seseorang memperlakukan orang lain.Perspektif gender ini juga dapat mempengaruhi kebijakan yang dibuat olehpemerintah. Berdasarkan hasil riset, ditemukan bahwa kesetaraan gender takhanya penting untuk dibahas karena menyangkut moralitas tapi juga keadilan,pendidikan, dan kesehatan. Mayoritas perempuan Indonesia yang bekerja disektor informal mengalami kesenjangan gaji. Perbedaan perlakukan terhadappekerja laki-laki dan perempuan kerap terjadi. Perempuan seringkali dianggaptidak mampu bersaing dengan laki-laki di dunia kerja. Perspektif gendertradisional masih dianut sebagian besar masyarakat Indonesia. Kesadaran akanpentingnya kesetaraan gender masih perlu untuk disosialisasikan. Podcast Let’sTalk Women hadir sebagai salah satu sarana informasi masyarakat mengenaikesetaraan gender. Podcast ini mengundang Hera Diani (pemimpin redaksiMagdalene.co), Wawan Suwandi (Aliansi Laki-Laki Baru), dan Veni Siregar(Forum Pengada Layanan Bagi Perempuan Korban Kekerasan). Ketiganarasumber memberikan tiga perspektif berbeda dari segi pekerja perempuan,aktivis pejuang hak perempuan, laki-laki yang ikut memperjuangkan hakperempuan, dan hukum sebagai pedoman. Podcast ini hadir dalam satu segmenyang berdurasi 60 menit. Let’s Talk Women ini mengudara melalui aplikasiSpotify dan diunggah melalui aplikasi Anchor agar dapat menjangkau pendengardengan mudah dan memiliki jangkauan yang luas.Kata kunci: podcast, kesetaraan gender, sustainable development goals 2030,perempuan, kesenjangan.Klaster: Programming-based ProjectX

LET’S TALK WOMEN PODCASTTHE EPISODE OF ‘GENDER EQUALITY IN WORKPLACE’By: Dyah Resmi SalsabilaABSTRACTGender equality is one of the problems that has not been resolved until now. TheUnited Nations also made an agenda that is expected to be achieved in 2030, theSustainable Development Goals 2030. Gender equality is included in one of theseagendas and it is certain that gender equality is a serious problem not only inIndonesia but also in the world. An understanding of gender equality will affectone's gender perspective and the way one treats others. This gender perspective canalso influence the policies made by the government. Based on the research results,it was found that gender equality is not only important to discuss because it involvesmorality but also justice, education, and health. The majority of Indonesian womenworking in the informal sector experience a salary gap. Differences in treatment ofmale and female workers often occur. Women are often considered unable tocompete with men in the world of work. The traditional gender perspective is stillheld by most Indonesians. Awareness of the importance of gender equality stillneeds to be socialized. Let's Talk Women Podcast exists as a means of publicinformation about gender equality. This podcast invites Hera Diani (editor-in-chiefof Magdalene.co), Wawan Suwandi (Aliansi Laki-Laki Baru), and Veni Siregar(Forum Pengada Layanan Bagi Perempuan Korban Kekerasan). The three speakersprovided three different perspectives in terms of women workers, women's rightsactivists, men who fought for women's rights, and the law as a guide. This podcastcomes in one 60-minute segment. Let's Talk Women broadcasts through the Spotifyapplication and uploaded through the Anchor application in order to reach listenerseasily and have a wide reach.Keyword: podcast, gender equality, sustainable development goals 2030,women, inequality.Cluster: Programming-based ProjectXI

provided three different perspectives in terms of women workers, women's rights activists, men who fought for women's rights, and the law as a guide. This podcast comes in one 60-minute segment. Let's Talk Women broadcasts through the Spotify application and uploaded through the Anchor application in order to reach listeners