Antigen Non Struktural 1 (Ns1) Sebagai Marker Suspek Infeksi Dengue - Core

Transcription

ISSN : 2621-9557 (Print)ISSN : 2087-1333 (Online)Jurnal Media Analis KesehatanANTIGEN NON STRUKTURAL 1 (NS1) SEBAGAI MARKER SUSPEKINFEKSI DENGUEProtein 1 Nonstructural Antigen (Ns1) As The Marker To Dengue Infected Suspect1Budi Santosa1Program Studi Magister Sains Laboratorium Medis Universitas MuhammadiyahSemarangKoresponden: budisantosa@unimus.ac.idABSTRACTDengue infection is considered as global health problem. The rate of the infection keepson rising every year. The fatality rate due to dengue infection is categorized as high,especially the death caused by delayed healthcare. Laboratory checks up is veryimportant to early diagnose the dengue suspect. Nonstructural protein 1 antigen (NS1) isconsidered to be sensitive as it specifically reacts to the existence of the dengue virus atthe early stage of the infection (suspect). This research was aimed to find out the role ofNS1 on suspected dengue patients. This research employed a descriptive approach ordengue suspected patients. The marker of dengue virus was obtained through medicalrecords about the period of fever and the result of rumpel leed (RL) or tourniquet testfrom Roemani Hospital found the NS1 result from the laboratory checkup. The researchfinding showed that among 30 patients, 14 patients (46,6%) were the dengue suspectswith 0-2 days fever, 3 RL positive (10%) and 5 NS1 positives (16,6%). 15 patients (50%)with 3-4 days of fever, 1 RL positive (3,3%) and 1 NS1 positive (3,3%). Also 1 patientwith 5-7 days of fever and NS1 negative. Conclusions, not all dengue suspects in RoemaniHospital get positive NS1. 16.6% in fever symptoms 0-2 days, 3.3% in fever symptoms 24 days, and 0% in fever symptoms 5-7 days.Keywords: NS1, dengue suspectABSTRAKInfeksi dengue masih merupakan masalah kesehatan global. Angka insidensi dari tahunke tahun belum mengalami penurunan. Angka kematian dari penderita cukup tinggi dansalah satu sebabnya adalah keterlambatan dalam penanganan penderita. Pemeriksaanlaboratorium sangat dibutuhkan dalam menegakkan diagnosis dini penderita suspekdengue. Antigen non struktural 1 (NS1) dianggap sensitif dan spesifik yang dapatbereaksi dengan virus dengue sehingga dapat mendeteksi keberadaan virus ini pada awalinfeksi (suspek). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran hasil NS1pada penderita suspek dengue. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif daripasien yang diduga terinfeksi virus dengue. Tanda-tanda virus dengue diperoleh daricatatan medis yang berupa masa demam dan hasil rumple leed (RL) dari RS Roemani,hasil NS1 diperoleh dari pemeriksaan laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan dari30 pasien yang suspek dengue dengan gejala demam 0-2 hari terdapat 14 orang (46,6%),RL positif 3 orang (10%), NS1 positif 5 orang (16,6%). Gejala demam 3-4 hari terdapat15 orang (50%), 1orang RL positif (3,3%) dan 1orang NS1 positif 3,3%). Gejala demam5-7 hari terdapat 1 orang (3,3%) dengan hasil NS1 negatif. Simpulan bahwa tidak semua27Vol. 11 No. 1, Juni 2020DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v11i1.1476

Jurnal Media Analis KesehatanISSN : 2621-9557 (Print)ISSN : 2087-1333 (Online)suspek dengue di RS Roemani didapatkan NS1 positif, 16,6% pada gejala demam 0-2hari, 3,3% pada gejala demam 2-4 hari, dan 0% pada gejala demam 5-7 hari.Kata kunci: NS1 suspek denguePENDAHULUANPenyakit demam berdarah masihmenjadi masalah global, hampir 390 jutaorang terinfeksi setiap tahunnya.(Kemenkes RI, 2017). insidensi penyakitdengue dari tahun ke tahun cukup tinggi.Infeksi dengue banyak ditemukan didaerah tropis maupun sub tropis dankebanyakan di wilayah perkotaantermasuk yang ada di Indonesia. Padatahun 2015 angka kejadian di Indonesiasebanyak 21.092.(Dinkesprov. JawaTimur,2017). Jumlah kasus DBD padatahun 2017 sebanyak 68.407 denganjumlah kasus meninggal sebanyak 493orang dan IR 26,12 per 100.000penduduk, jika dibandingkan dengantahun 2016 mengalami penurunan. Padatahun 2016 terdapat kasus sebanyak204.171 dan IR 78,85 per 100.000penduduk.1 Dari tahun 2008 sampai 2017,jumlah kasus tertinggi di tahun 2016.Angka kematian atau case fatality rate(CFR) diatas 1% di provinsi Gorontalo(2,18%), Sulawesi Utara (1,55%,Sulawesi Tenggara (1,47%) dan angkadiatas 1% termasuk kategori tinggi). .(Kemenkes RI, 2017).Virus dengue sebagai agen daripenyakit Demam Berdarah Dengue(DBD) masuk dalam family Flaviridaedan genus Flavivirus yang terdiri dari 4serotipe yaitu Den-1, Den-2, Den-3 danDen-4. Nyamuk Aedes aegypti dan Aedesalbopictus merupakan vektor penularanvirus dengue melalui gigitannya.3banyaknya serotype inilah menjadi salahsatu sebab hingga saat ini infesi denguebelum ditemukan vaksinnya.Gejala klinis sejak infeksi dimulaidengan tanpa gejala, sampai demamdengue hingga demam berdarah. Dememtinggi bisa dijumpai dari hari keduasampai hari ketujuh. Manifestasi klinisseringkali mirip dengan infeksi lainsehingga banyak kejadian penderita ummenjadipenting dalam menegakkan diagnosis.Banyak parameter laboratorium yang bisadigunakan misalnya uji tourniquet,pemeriksaan jumlah trombosit, ujikebocoran plasma, imunoglobulin, danantigen non structural 1 (NS1). Derajatkeparahan DBD meliputi derajat I yangditandai dengan demam disertai petechiapositif, derajat II yang tandanya sepertiderajat I disertai perdarahan spontan dikulit, derajat III ditandai dengan nadicepat dan lemah, hipotensi, sianosis.Derajat IV ditandai dengan syok berat.(Hadinegoro et al, 2001; Numinha et al,2012)Berdasarkan mekanisme responimun, kadar antibodi yaitu imunoglobulinM akan meningkat dan dapat dideteksipada hari ke-4 atau ke-5. (Rubens CLJ etal,2012; Trisnadewi NL et al, 2016). Padasuspek dengue IgM belum terbentuk,sehingga pemeriksaan keberadaan virusmenjadi penting untuk diketahui. Salahsatu parameter laboratorium yang dapatdigunakan untuk mengetahui tahap awalinfeksi adalah NS1, karena bisamendeteksi keberadaan antigen dengue.(Mariko MR et al, 2014). Infeksi denguemenunjukkan adanya perbedaan gejalaklinis akibat perbedan mekanismepatofisiologis. .(Chandra A, 2010).Variasi gejala klinis yang tidak spesifikdan ada kemiripan gejala yangditimbulkannya dengan infeksi lain, makaperlu diketahui seberapa besar suspekdengue yang positif NS1 sebagaidiagnosispastiinfeksidengue.Pemeriksaan NS1 dapat mendeteksibagian tubuh dari virus dengue sehinggatidak perlu menunggu respon tubuh28Vol. 11 No. 1, Juni 2020DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v11i1.1476

Jurnal Media Analis Kesehatanterhadap infeksi virus. Oleh karena itupemeriksaan ini paling baik dilakukanpada saat hari ke 0 mulai gejala panasmuncul. Pada saat ini jumlah trombositbelum mengalami penurunan, IgM belumbisa dideteksi. Nilai sensitivitas danspesifisitas cukup tinggi, sehingga jikahasil NS1 positif adalah benar-benarterjadi pada orang yang terinfeksi virusdengue, sebaliknya jika NS1 negatifadalah benar-benar terjadi ada orang yangtidak terinfeksi dengue.(Peeling et al,2010)METODEPada penelitian ini menggunakanjenis deskriptif yang dilakukan padapasien suspek infeksi dengue di RSRoemani Semarang dengan melihat gejalaklinik di awal infeksi berdasarkan catatanmedis. Populasi dalam penelitian iniadalah semua pasien yang mengalamisuspekinfeksidengueyangmemeriksakan diri di RS RoemaniSemarang. Sampel dalam penelitian iniadalah pasien suspek infeksi dengueberdasarkan gejala klinis dan cacatanmedis yang memenuhi kriteria inklusi.Besar sampel sebanyak 30 orang yangdiambil secara consequtive sampling.Pemeriksaan laboratorium dengan markerNS1 rapid dengan prinsip NS1 antigenyang terdapat di dalam serum/plasmaakan bereaksi dengan anti dengue NS1yang terdapat pada strip reagen sehinggamembentuk komplek antigen antibodiyangmelewatimembransecarakromatografi menuju daerah tes yangdilapisi antigen spesifik virus denguemembentuk komplek antibodi-antigenantibodi yang membentuk garis sebagaitanda positif. Hasil positif maupun negatifdikelompokkam berdasarkan suspekinfeksi dengue. Data dianalisis dandisajikan secara deskriptif menggunakantabel.ISSN : 2621-9557 (Print)ISSN : 2087-1333 (Online)Langkah-langkah penelitian1. Pengambilan dan PenyimpanansampelSampel yang digunakan padapemeriksaan ini adalah Serumyang diambil dengan cara:a) Darah vena koagulan seperti heparin,EDTA dan sodium citrate),b) Didiamkan selama 30 menithingga darah membeku dankemudiandilakukansentrifuge dengan kecepatan1500-2000 rpm selama 15-20menit hingga didapatkansampel serum.2. Prosedur Pengujian NS1a) Reagen dan sampel diadaptasiterlebih dahulu pada suhuruang.b) Kantong tes dibuka dandiletakkan ditempat bersih,kering dan datarc) Denganmenggunakandisposabledropper,ditambahkan 3 tetes sampelkedalam sumur (well) sampelbertanda (S)d) Jika tes berjalan dengan baik,akan terlihatpergerakanwarna ungu sepanjang jendelahasil menuju kebagian tengahtese) Interpretasikan hasil setelah15-20 menit. Sebaiknya tidakmembaca hasil setelah 20menit karena dapat meberikanhasil palsu.f) Hasil positip akan tetapsetelah 20 menit. Walaupundemikian, untuk mencegahkesalahan hasil, jangan bacahasil setelah 20 menit.29Vol. 11 No. 1, Juni 2020DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v11i1.1476

Jurnal Media Analis Kesehatan3. Interpretasi Hasila) Hasil Negatip: Jika hanyaterbentuk garis pada area gariskontrol (C)b) Hasil Positip: Jika terbentukgaris pada area garis (T) dan(C).c) Hasil Invalid: jika tidakterbentuk garis pada area gariskontrol (C).d) Untuk hasil Invalid dilakukantes ulang.HASILBerdasarkan data yang terdapatpada catatan medis dapat dikelompokkanberdasarkan definisi suspek infeksidengue yaitu demam tinggi mendadakselama 2-7 hari tanpa sebab yang jelas danrumple leed positif sebagai manifestasiperdarahan.Marker NS1 diperiksadengan rapid test yang hasilnyadinyatakan positif dan negatif. Tabel 1adalah hasil deskriptif suspek infeksidengue dengan marker NS1.Berdasarkan hasil penelitian yangsesuai tabel pada 1, marker NS1 positifpaling tinggi yaitu 16,6% terjadi padasuspek yang mengalami demam padakisaran 0-2 hari disertai hasil rumple leedpositif, akan tetapi 30% pada periodedemam tersebut hasil NS1 nya negatif.Hasil NS1 negatif hampir semua terjadipada suspek infeksi dengue setelahmelebihi dua hari meskipun ada 1 yangpositif disertai juga rumple leed positifpada demam hari ke 3-4.PEMBAHASANKarakteristik demam denguedideskripsikan sebagai demam tinggiyang disertai sakit kepala, nyeri dibelakang mata, nyeri otot dan sendi,muntah . Tidak semua orang yangterinfeksi memiliki gejala yang sama dansulitdigambarkanberdasarkanserotipenya11 bahkan gejala tersebut bisaterjadi padapenyakit yang lain.ISSN : 2621-9557 (Print)ISSN : 2087-1333 (Online).(Perdigão AC et al, 2016). Meskipundemikian, hasil NS1 positif diyakiniterjadi pada penderita yang betul-betulterinfeksi dan negatif terjadi pada orangyang betul-betul negatif,hal inidisebabkan karena NS1 adalah markerinfeksi dengue yang memiliki sensitivitasdan spesifisitas tinggi yaitu 97,4% dan93,7%.(Paranavitane SA et al, 2014)Menurut penelitian Paranavitana SA,2014 bahwa hasil positif NS1 dikaitkandengan risiko lebih tinggi terkena demamberdarah berat dan bisa digunakan untukprognosis pada masa perawatan demamberdarah. Dalam penelitian ini metodayang digunakan untuk pemeriksaan NS1adalah strip kromatografi yang hanyadapat mendeteksi secara kualitatif, danperlu konfirmasi dengan metode NS1kuantitatif, serta perlu dibandingkandengan metoda yang lain seperti ELISA.(Ambrose JH et al, 2017)Pada masa demam melebihi 2hari, sebagian besar hasil NS1 negatif, halini sesuai dengan teori respon imun,bahwa IgM dengue akan muncul mulaihari ke-4 dan lambat laun akan menurun.IgG akan muncul pada infeksi primer danterus meningkat setelah hari ke-5. Responimun humoral maupun seluler yangberupa anti netralisasi, anti-hemaglutinasidan anti komplemen terjadi setelah virusdengue berkembang biak dalam selretikuloendotelial dan berada dalam darah(viremia) yang berlangsung 5 hingga 7hari. Manifestasi yang bisa dideteksi padatingkat laboratorium adalah IgM dan IgG.IgM dikenal sebagai antibodi fase akut,IgG dibedakan antara infeksi primer dansekunder. Pada infeksi sekunder IgGmeningkat sekitar demam hari ke-14.Hasil penelitian yang dilakukan olehChangal KH, Raina AH, Raina A, et al.,2016, dengue dengan marker NS1 danPCR adalah terbaik ditemukan pada faseawal infeksi dengue dan kemuadian baruIgM. Rasio IgG/IgM 1,10 dengansensitivitas 100%, spesifisitas 97,4%, dan30Vol. 11 No. 1, Juni 2020DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v11i1.1476

Jurnal Media Analis Kesehatanakurasi 67,5% dalam membedakaninfeksi dengue sekunder terhadap infeksidengue primer. Dengue sekundermenyebabkan penyakit yang lebih parahdibandingkan dengue primer.KESIMPULANDari hasil penelitian dapatdisimpulkan bahwa tidak semua suspekdengue di RS Roemani didapatkan NS1positif, 16,6% pada gejala demam 0-2hari, 3,3% pada gejala demam 2-4 hari,dan 0% pada gejala demam 5-7 hari.DAFTAR PUSTAKAAmbrose JH, Sekaran SD, and Azizan A.2017. Dengue Virus NS1 Protein as aDiagnostic Marker: CommerciallyAvailable ELISA and Comparison toqRT-PCRandSerologicalDiagnostic Assays Currently dicine., Article ID 8072491, 6pageshttps://doi.org/10.1155/2017/8072491Chandra A.2010. Dengue HemorrhagicFever: Epidemiology, Pathogenesis,and Its Transmission Risk Factors.Aspirator. 2(2):110-9Changal KH, Raina AH, Raina A, et al.2016. Differentiating secondaryfrom primary dengue using IgG toIgM ratio in early dengue: anobservationalhospitalbasedclinico-serological study fromNorthIndia.BMCInfectDis.16(1):715. Published 2016 Nov28. doi:10.1186/s12879-016-20536Dinkesprov Jawa Timur. (2017). Profilkesehatan Provinsi Jawa Timurtahun 2016. Dinas KesehatanProvinsi Jawa Timur. KotaSurabaya.Hadinegoro, Rezeki S, Soegianto S,Soeroso T, Waryadi S. 2001. TataISSN : 2621-9557 (Print)ISSN : 2087-1333 (Online)Laksana Demam Berdarah Denguedi Indonesia. Jakarta: DitjenPPM&PL Depkes&Kesos R.IMariko MR, Alkamar A, Putra AE. 2014.Uji Diagnostik Pemeriksaan AntigenNonstruktural 1 untuk Deteksi DiniInfeksi Virus Dengue pada Anak.Sari Pediatri. 16 (2):121-7Numinha, Sri N. 2012. Hubungan JenisInfeksi dengan Derajat Keparahanpada Penderit Infeksi Virus Denguedi Rumah Sakit Kota BandarLampung. Jurnal Jurusan AnalisKesehatan. Vol. 1Paranavitane SA, Gomes L, KamaladasaA, Adikari TN, Wickramasinghe N,Jeewandara C, Shyamali NL, OggGS, Malavige GN. 2014. DengueNS1 antigen as a marker of severeclinical disease. BMC eling, Rosanna W, Harvey A, Jose LP,Philippe B, Mary JC, dkk. 2010.Evaluation of diagnostic tests:dengue. Unicef. 530-530Perdigão AC, Ramalho IL, Guedes MI, etal. 2016. Coinfection with influenzaA(H1N1)pdm09 and dengue virus infatal cases. Mem Inst Oswaldo Cruz.111(9):588–591.Pusat Data dan Informasi KementerianKesehatan RI.2017. Studi OenyakitDemam Berdarah di Indonesia. ISSN2442-7659Rubens Costa Lima J1, Rouquayrol MZ,Monteiro Callado MR, FlorindoGuedes MI, Pessoa C. 2012.Interpretation of the presence of IgMand IgG antibodies in a rapid test fordengue: analysis of dengue antibodyprevalence in Fortaleza City in the20th year of the epidemic. Rev SocBras Med Trop. 45(2):163-7.Trisnadewi NL, Wande N. 2016. PolaSerologi Igm Dan Igg Pada InfeksiDemam Berdarah Dengue (Dbd) Di31Vol. 11 No. 1, Juni 2020DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v11i1.1476

Jurnal Media Analis KesehatanRumah Sakit Umum Pusat Sanglah,Denpasar, Bali Bulan AgustusSampai September 2014. E-JurnalMedika. 5 (8):1-5ISSN : 2621-9557 (Print)ISSN : 2087-1333 (Online)WHO. 2003.Pencegahan danPenanggulangan Penyakit DemamDengue dan Demam BerdarahDengue.Jakarta:WHO&Departemen Kesehatan RI.32Vol. 11 No. 1, Juni 2020DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v11i1.1476

Jurnal Media Analis KesehatanISSN : 2621-9557 (Print)ISSN : 2087-1333 (Online)Tabel 1. Distribusi frekwensi NS1 berdasarkan suspek infeksi dengueSuspek Infeksi DengueMarker NS1DemamRumple 426620248033Vol. 11 No. 1, Juni 2020DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v11i1.1476

Antigen non struktural 1 (NS1) dianggap sensitif dan spesifik yang dapat bereaksi dengan virus dengue sehingga dapat mendeteksi keberadaan virus ini pada awal infeksi (suspek). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran hasil NS1 pada penderita suspek dengue. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dari