Implementasi Teknik Audit Berbantuan Komputer - Dsqia

Transcription

IMPLEMENTASITEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER(Studi Kasus Pada PT. ABCD)Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh sertifikasi Qualified Internal Auditor(QIA)di Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA)Disusun oleh:Andri LesmanaPeserta Sertifikasi Tingkat ManajerialAngkatan 190Periode : 22 s.d. 31 Februari 2018

KATA PENGANTARPuji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat danhidayahNYA Penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah ini denganjudul “IMPLEMENTASI TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER (Study KasusPada PT. ABCD). Makalah ini di susun sebagai persyaratan untuk memperoleh gelarsebagai seorang Qualified Internal Auditor (QIA) khususnya angkatan ke-190.Penyusunan makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan karena keterbatasanwaktu dan pengetahuan Penulis. Selama penulisan makalah ini, Penulis banyakmenerima bantuan, bimbingandan dukungan moril dari berbagai pihak. Olehkarena itu dalam kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terima kasih yangsebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu selama prosespenulisan makalah ini terutama kepada:1. Orang tua Penulis yakni H.Turut Sudirto (Alm) dan Ibunda Kartini yang telahmemberikan dukungan moral sampai dengan terselesaikannya penulisanmakalah.2. Istri tercinta Lia Yanastika dan anak-anak tersayang yakni Riyanda Azis Febriandan Haris Dzul Baskoro yang selalu memberikan semangat dan dukungan waktudan materil kepada penulis.3. Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) yang telah memberi kesempatanpenulis untuk mengikuti pendidikan Qualified Internal Auditor di YPIA, semogailmu audit ini bermanfaat dan dapat dipraktekkan untuk kemajuan PT PelabuhanIndonesia I (Persero).4. Kepala Satuan Pengawasan Intern PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) BapakArif Hutomo, yang telah memberi izin untuk mengikuti pelatihan ini sertamemberikan bimbingan dalam pelaksanaan audit dan penyusunan makalah ini.5. Instruktur QualifiedInternalAuditor yang telah membagikan ilmu danpengalaman yang sangat berharga selama mengikuti pendidikan dan pelatihanini.

6. Rekan-rekan auditor di Satuan Pengawasan Internal PT Pelabuhan Indonesia I(Persero) yang selalu membantu dalam proses audit dan supporting data dalampenyusunan makalah ini.7.Rekan-rekan satu angkatan sejak tingkat dasar hingga tingkat manajerial yangsangat membantu penulis dalam menyelesaikan tahap-tahap pendidikan danmenjalani proses pendidikan dan pelatihan QIA .8.Para Pengurus dan Karyawan YPIA yang namanya tidak dapat penulissebutkan satu persatu yang telah membantu kelancaran selama menjalaniproses pendidikan dan pelatihan dalam memperoleh gelar QIA di YPIA.9.Pihak – pihak lain yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu.Pada akhirnya Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak –pihak yang membutuhkan. Tidak lupa Penulis mengharapkan saran dan kritik yangmembangun dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.Jakarta, 28 Februari 2018Penulis,Andri Lesmana.

DAFTAR ISIHalKata PengantariDaftar IsiiiBAB I . Pendahuluan11.1. Latar Belakang11.2. Permasalahan21.3. Tujuan Penulisan Makalah21.4. Ruang Lingkup21.5. Sitematika Penulisan3BAB II . Rujukan Teori2.1. Audit Sistem Informasi .442.1.1. Definisi42.1.2. Sasaran42.2. Pendekatan Audit52.2.1. Audit Around The Computer62.2.2. Audit With/Using The Computer62.2.3. Audit Trhough The Computer72.3. Standar Internasional Praktik Profesional Audit Internal82.3.1. Definisi82.3.2. Standar8BAB III . Aplikasi Pada Organisasi Dan Pembahasan3.1. Kondisi Perusahaan.1010

3.1.1. Sejarah Perusahaan103.1.2. Bidang Usaha113.1.3. Produk dan Jasa123.1.4. Wilayah Kerja133.1.5. Penggunaan Sistem IInformasi Dalam BisnisPerusahaan133.1.6. Satuan Pengawasan Intern133.1.7. Implementasi Teknik Audit Berbantuan Komputer133.2. Kontribusi Terhadap Pengetahuan233.3. Relevansi Terhadap Teori243.4. Analitis Penerapan Teknik Audit Berbantuan Komputer25BAB IV . Kesimpulan Dan Saran264.5. Kesimpulan264.6. Saran27Daftra Pustaka28Biodata Penulis29Bidang Usaha.11.1.2. Produk Dan Jasa21.1.3. Wilayah Kerja31.1.4. Penggunaan Sistem Informasi Dalam BisnisPerusahaan

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPelabuhan dalam aktivitasnya mempunyai peran penting dan strategisuntuk pertumbuhan industri dan perdagangan serta merupakan segmen usahayang dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional. Hal inimembawa konsekuensi terhadap pengelolaan segmen usaha pelabuhantersebut agar pengoperasiannya dapat dilakukan secara efektif, efisien danprofesional sehingga pelayanan pelabuhan menjadi lancar, aman, dan cepatdengan biaya yang terjangkau. PT. ABCD sebagai Badan Usaha Milik Negara(BUMN) yang memfokuskan kegiatan utamanya di bidang penyelenggaraandan pengusahaan jasa kepelabuhanan, serta optimalisasi pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yangbermututinggidan berdaya saing kuat serat mendapatkan/mengejarkeuntungan guna meningkatkan nilai Perusahaan dengan menerapkanprinsip-prinsip Perusahaan Terbatas.Untuk mencapai RKAP yang telah direncanakan, Satuan PengawasanIntern (SPI) PT. ABCD selaku unit fungsional dan yang bertanggung jawabkepada Direktur Utama, dituntut dapat berperan lebih optimal membantuDireksi dalam menjalankan program-program Rencana Kerja AnggaranPerusahaan (RKAP) baik yang berasal dari anggaran investasi maupun darianggaran pemeliharaan. SPI juga diminta harus mampu memberikan masukandan rekomendasi terhadap kelemahan sistem pengendalian internal yangterjadi, seperti pada bidang operasional, bidang keuangan, dan juga terkaitterhadap kegiatan pelaksanaan proyek terutama yang bersumber dari danainvestasi internal, baik yang menyangkut terhadap ketaatan peraturan,penilaian efisiensi dan efektifitas kegiatan dari seluruh lini organisasi dilingkungan perusahaan.

1.2 PermasalahanPenggunaan sistem informasi dalam proses bisnis di lingkungan PT. ABCDmembuat perubahan dalam penyajian data yang sebelumnya dalam bentukhard copy menjadi soft copy pada Cabang atau Unit tertentu. Kondisi ini akanmempengaruhi pelaksanaan audit baik dari waktu dan kualitas audit apabilaauditor tidak menggunakan tools audit atau teknik audit berbantuan komputer(TABK) untuk menganalisa data-data dari sistem informasi. Permasalahanpada Satuan Pengawasan Intern PT. ABCD terkait kondisi tersebut di atasantara lain:a. Jumlah SDM dengan latar belakang pendidikan Teknologi Informasi 1 (satu)orang;b. Auditee kurang kooperatif dalam menyiapkan data untuk keperluan audit;c. Tidak semua laporan dari modul sesuai dengan kebutuhan auditor;d. Proses ekstrak data sistem informasi dari server dikerjakan kontraktor.1.3 Tujuan Penulisan MakalahDari perumusan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, makatujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan penggunaan tools auditatau TABK dalam pelaksanaan audit dan upaya-upaya peningkatan kemapuanauditor menggunakan tools audit dan TABK pada Satuan Pengawasan InternPT. ABCD .1.4 Ruang LingkupDalam penelitian makalah ini penulis hanya melakukan penelitian pada 2(dua)penerapanpenggunaan teknik audit berbantuan komputer danupaya-upaya peningkatan kompetensi auditor menggunakan alat bantukomputer dalam audit pada PT. ABCD untuk meningkatkan kualitas dan

efektifitas pelaksanaan audit sehingga dapat memberikan manfaat danmembantu manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan yang telahdirencanakan.1.5 Sistematika PenulisanDalam rangka memberikan informasi yang menyeluruh dari pembuatanmakalah ini, sistematika penulisan dibagi ke dalam 4(empat) bab yaitusebagai berikut:1.5.1 Bab I PendahuluanBab ini menjelaskan latar belakang permasalahan, pokok permasalahan, tujuanpenulisan, dan ruang lingkup pembahasan.1.5.2 Bab II Rujukan TeoriBab ini menjelaskan teori-teori yang menjadi acuan dalam pembahasan ini dan teoriyang relevan dalam penulisan.1.5.3 Bab III Aplikasi dan Pembahasan Masalah.Bab ini menjelaskan implementasi teknik audit berbantuan komputer danupaya-upaya peningkatan kemampuan auditor menggunakan toolsaudit berhubungan dengan teori yang digunakan terkait dengan ruanglingkup pembahasan.1.5.4 Bab IV Kesimpulan dan Saran.Bab ini merupakan kesimpulan dan saran dari penulis berdasarkan hasilpembahasan dan pengalaman penulis.

BAB IIRUJUKAN TEORIRujukan teori yang digunakan dalam Bab ini bersumber dari ModulPembelajaran Teknologi Informasi I yang diterbitkan oleh Yayasan PendidikanInternal Audittahun 2008 dan Standar Internasional Praktik Profesional AuditInternal tahun 2017. Berdasarkan 2 (dua) sumber di atas terdapat teori-teori yangdapat dijadikan acuan dalam pembahasan dan teori yang relevan dalam penulisanantara lain:2.1 Audit Sistem Informasi2.1.1. DefinisiDefinisi Audit Sistem Informasi menurut Ron Weber (1999, p.10) adalah prosespengumpulan dan pengevaluasian bukti untuk menentukan apakahsistem komputer dapat mengamankan aset, menjaga integritas data,mencapai tujuan organisasi secara efektif dan menggunakan sumberdaya secara efisien. Aset (aktiva) yang berhubungan dengan instalasisistem informasi mencakup: perangkat keras, perangkat lunak, fasilitas,manusia, file data, dokumentasi sistem, dan peralatan pendukunglainnya.2.1.2. Sasaran

Berdasarkan definisi audit sistem informasi diatas dapat disimpulkan bahwaada 4 (empat) sasaran audit sistem informasi yaitu :a. Mengamankan AsetAset (aktiva) yang berhubungan dengan instalasi sisteminformasi mencakup: perangkat keras, perangkat lunak, fasilitas,manusia, file data, dokumentasi sistem, dan peralatan pendukunglainnya.b. Menjaga Integritas DataIntegritas data merupakan konsep dasar audit sistem informasi,yang berarti data memiliki atribut: kelengkapan ( completeness ),sehat dan jujur ( soundness ), kemurnian ( purity ), ketelitian ( veracity ).Tanpa menjaga integritas data, organisasi tidak dapat melihat potretdirinya dengan benar, atau fakta /kejadian yang ada tidak terungkap.c. Menjaga Efektifitas SistemSistem informasi dikatakan efektif hanya jika sistem tersebutdapat mencapai tujuannya. Untuk menilai efektifitas sistem, auditorsistem informasi harus mengetahui tentang kebutuhan penggunasistem ( user need ) atau pihak-pihak pembuat keputusan yang terkaitdengan layanan sistem tersebut.d. Mencapai Efisiensi Sumber DayaSistem informasi dikatakan efisien jika menggunakan sumberdayaseminimalmungkinuntukmenghasilkan outputyang

dibutuhkan. Pada kenyataannya sistem informasi menggunakanberbagai sumber daya, seperti: mesin dan kelengkapannya,perangkat lunak, sarana komunikasi dan tenaga kerja yangmengoperasikan sistem tersebut.2.2 Pendekatan AuditPesatnya perkembangan teknologi informasi dalam proses bisnis diperusahaan, mengundang dua perlakuan yang berbeda terhadap komputeryaitu: (1) Komputer digunakan sebagai alat bantu auditor dalam melaksanakanaudit, misalnya untuk mengambil sampel, memproses data akuntansi,mencetak surat konfimasi piutang dan sebagainya : (2) Komputer dijadikansebagai target audit, karena data di- entry ke komputer dan hasilnya dianalisisuntuk menilai keandalan pemrosesan dan keakuratan program komputer.Sejalan dengan perkembangan tersebut munculah beberapa pendekatan auditsistem informasi yang dikategorikan ke dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu :2.2.1. Audit Around The ComputerPada pendekatan audit around the Ccmputer aktivitas prosesdiabaikan oleh auditor, sebagi penggantinya auditor memilih danmengumpulkan dokumen dasar ( source document ) yang sudahdi- input kedalam sistem komputer untuk di- summary -kan lagi secaramanual. Hasil hitungan ( summary ) manual tersebut selanjutnyadibandingkan dengan output hasil olahan komputer. Jika anayangakanmengamatimenyebabkanadanyaperbedaan tersebut, dan selanjutnya menentukan saran koreksinya.2.2.2. Audit With / Using The Computer

Audit With / Using The Computer adalah proses penggunaan ITdalam auditing. IT digunakan untuk membantu beberapa pekerjaan auditmengganti proses audit manual. Pendekatan ini ditempuh mengingatsaat ini sebagian besar/pada umumnya data sudah berformat elektronik/digital. Kondisi data seperti ini adalah sejalan dengan perkembangankomputer dan teknologi informasi dalam mendukung kecepatan prosesbisnis. Oleh karena itu auditor pun harus dapat mengimbangi kondisitersebut, dalam arti mampu mengevaluasi (mengintrogasi) data-datayang berformat digital tersebut. Kemapuan demikian adalah pentingguna menjaga mutu dan produktivitas audit. Penggunaan IT dalam auditadalah penting untuk meningkatkan efektivitas dan efesiensi prosesaudit. Manfaat potensial penggunaan teknologi sistem informasi dalamaudit antara lain :a. Kertas kerja yang di -generate oleh komputer pada umumnya lebihkonsisten dan dapat dipertanggungjawabkan;b. jaan-pekerjaan footing-cross-footing dan jenis hitung-hitunganlainnya;c. Hitung-hitungan, pembandingan, klasifikasi, dan manipulasi datauntuk tujuan audit dapat dijalankan lebih akurat dan cepat;d. Review perhitungan analitis dapat dilakukan lebih efisien dan cakupan( scope ) nya pun dapat lebih luas;e. Standarisasi koresponden audit hingga ke pelaporan audit dapatdijalankan, disimpan dan diedit/dimodifikasi secara lebih mudah;f. Beban moral dan produktivitas lebih meningkat karena waktu auditlebih cepat dari proses audit manual;g. ram-program aplikasi audit untuk subsequent audit:h. Mengurangi ketergantungan pada orang-orang atau staf IT auditee .Agar komputer dapat digunakan sebagai alat penunjang audit,beberapa institusi pembuat piranti lunak telah mengembangkan berbagai

audit software (Generalized Audit Software atau biasa disingkat GAS).Contoh GAS antara lain ACL ( Audit Command Language ), IDEA( Interactive Data Extraction and Analysis) , Team Mate , Audit Leveragedan sebagainya.Dengan menggunakan GAS dalam melaksanakan audit, berartiauditor telah melaksanakan salah satu di antara teknik audit yangdikenal dengan istilah CAATs ( Computer Assisted Audit Technique ) ataudalam buku Standar Profesional Akuntan Publik terbitan IAI disebutTeknik Audit Berbantuan Komputer (TABK).2.2.3. Audit Through The ComputerPendekatan Audit Through The Computer disebabkan bukti( evidence ) yang didapat dipandang tidak memadai lagi, sehingga auditordipaksa memperlakukan komputer sebagai target audit dan melakukanaudit through atau memasuki area program. Oleh sebab itu pendekatanauditing through the computer termasuk juga dalam TABK/CAATs.Beberapa auditor memutuskan menggunakan pendekatan auditingthrough the computer ini karena alasan berikut :a. Ketidakmampuan untuk melokalisir source document atau print outkarena memang rancangan sistem pengarsipan yang digunakanmenghendaki demikian.b. Kekhawatiran bahwa jumlah yang ditunjukan pada print-out komputertidak sama dengan saldo yang ada (ter- record ) di file komputer.2.3 Standar Internasional Praktik Profesional Audit Internal2.3.1. DefinisiDefinisi Teknik Audit Berbantuan Komputer atau Teknik AuditBerbasis Teknologi ( Technology-based Audit Techniques ) dalam

Standar Internasional Praktik Profesional Audit Internal adalah segalaalat bantu audit yang terotomatisasi, seperti piranti lunak audit umum( generalized audit software ), generator data pengujian, program auditberbasis komputer, perangkat khusus untuk audit, dan teknik auditberbantuan komputer (Computer-Assisted Audit Techniques/CAATs) .2.3.2. StandarStandar Atribut yang berkaitan dengan penggunaan komputersebagai alat bantu dalam melaksakan audit antara lain :1210 - KecakapanAuditor internal harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi lainyang dibutuhkan dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. Aktivitas audit internal, secara kolektif, harusmemiliki atau memperoleh pengetahuan, keterampilan, dankompetensi lain yang dibutuhkan untuk melaksanakantanggung jawabnya.1210.A1- Kepala audit internal harus memperoleh sarandan asistensi yang kompeten jika auditor internaltidak memiliki pengetahuan, keterampilan, ataukompetensi yang memadai untuk melaksanakanseluruh atau sebagian penugasan.1210.A2- Auditor internal harus memiliki rangan, dan cara organisasi mengelola layaknyamemilikiseseorangyangtanggungjawab utamanya adalah mendeteksi danmenginvestigasi kecurangan.1210.A3- Auditor internal harus memiliki pengetahuan

memadai mengenai risiko dan pengendaliankunci/utama, serta teknik audit berbasis kan tugasnya. Namun tidak seluruhauditor internal diharapkan memiliki keahliansebagaimana layaknya auditor internal yangtanggung jawab utamanya adalah mengauditteknologi informasi.1220 - Kecermatan Profesional ( Due Professional Care )Auditor internal harus menggunakan kecermatan dan keahlian sebagaimanadiharapkan dari seorang auditor internal yang cukuphati-hati ( reasonably prudent ) dan kompeten. ikekeliruan.1220.A2- sional,mempertimbangkanpenggunaan sarana audit berbantuan teknologidan teknik analisis data lainnya.BAB IIIAPLIKASI PADA ORGANISASI DAN PEMBAHASANBerdasarkan pembahasan dari latar belakang sampai dengan teori yang relevanmengenai teknik audit berbantuan komputer. Bab ini akan menguraikanpembahasan mengenai kondisi PT. ABCD dan penerapan teknik audit anuntukmeningkatkankemampuan auditor menggunakan komputer sebagai alat bantu audit.

3.1 Kondisi PerusahaanPelabuhan dalam aktivitasnya mempunyai peran penting dan strategisuntuk pertumbuhan industri dan perdagangan serta merupakan segmen usahayang dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional. Hal inimembawa konsekuensi terhadap pengelolaan segmen usaha pelabuhantersebut agar pengoperasiannya dapat dilakukan secara efektif, efisien danprofesional sehingga pelayanan pelabuhan menjadi lancar, aman, dan cepatdengan biaya yang terjangkau. PT. ABCD sebagai Badan Usaha Milik Negara(BUMN) yang memfokuskan kegiatan utamanya di bidang penyelenggaraandan pengusahaan jasa kepelabuhanan, serta optimalisasi pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yangbermututinggidan berdaya saing kuat serat mendapatkan/mengejarkeuntungan guna meningkatkan nilai Perusahaan dengan menerapkanprinsip-prinsip Perusahaan Terbatas.3.1.1. Sejarah PerusahaanPT. ABCD pada awal masa penjajahan Belanda adalah perusahaandengannama“ HavenBedrijf ".SetelahkemerdekaanRepublikIndonesia, pada periode 1945-1950, Perusahaan berubah statusmenjadi Jawatan Pelabuhan. Pada 1969, Jawatan Pelabuhan berubahmenjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan status PerusahaanNegara Pelabuhan disingkat dengan nama PNP.Periode 1969-1983, PN Pelabuhan berubah menjadi LembagaPengusaha Pelabuhan dengan nama Badan Pengusahaan Pelabuhandisingkat BPP. Pada 1983, berdasarkan Peraturan Pemerintah No.11tahun 1983 Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP) di ubah menjadiPerusahaan Umum Pelabuhan I disingkat Perumpel I. BerdasarkanPeraturan Pemerintah No.56 tahun 1991 Perumpel I berubah statusmenjadi PT. ABCD.

3.1.2. Bidang UsahaMenurut Anggaran Dasar terakhir Perusahaan, berdasarkan AktaNomor 1 Tanggal 15Agustus 2008, kegiatan usaha Perusahaanmencakup:a. Penyediaandan/atau jasapelayananpelabuhan dan perairan untuk lalulintasdankolam-kolamtempat-tempatberlabuhnya kapal.b. manduan ( pilotage ) dan penundaan kapal.c.Penyediaan dan/atau pelayanan dermaga dan fasilitas lain untukbertambat, bongkar muat peti kemas, curah cair, curah kering,multipurpose, barang termasuk hewan ( general cargo ) dan fasilitasnaik turunnya penumpang dan/ atau kendaraan.d. Penyediaan jasa bongkar muat, peti kemas, curah cair, curah kering(general cargo) dan kendaraan.e. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa t erminal peti kemas, curahcair, curah kering, multipurpose, penumpang, pelayaran rakyat danRO-RO.f.Penyediaan dan/atau pelayanan gudang-gudang dan -barang,angkutan bandar, alat bongkar muat, serta peralatan pelabuhan.g.Penyediaan dan/atau pelayanan tanah untuk berbagai bangunandanlapangan, industridangedung-gedung/bangunanyangberhubungan dengan kepentingan kelancaran angkutan multi moda.h. Penyediaan dan/atau pelayanan listrik, air minum, dan instalasilimbah serta pembuangan sampah.i.Penyediaan dan/atau pelayanan jasa pengisian bahan bakarminyak untuk kapal dan kendaraan di lingkungan pelabuhan.j.Penyediaan dan/atau pelayanan kegiatan konsolidasi dan distribusibarang termasuk hewan.

k.Penyediaan dan pengelolaan jasa konsultasi, pendidikan danpelatihan yang berkaitan dengan i Kemas danperbaikan, cleaning , fumigasi serta pelayanan logistik.3.1.3. Produk Dan JasaBerdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No.KP.133 Tahun2011 tanggal 2 Maret 2011 tentang Pemberian Izin Usaha kepada PT.ABCDsebagai Badan Usaha Pelabuhan yang dilaksanakan dalammenyelenggarakan pelayanan jasa kepelabuhan dan usaha lainnyayang menunjang pencapaian tujuan perusahaan meliputi, penyediaandan/atau pelayanan meliputi :a. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga untuk bertambat.b. Penyediaan dan/atau pelayanan pengisian bahan bakar minyakdan pelayanan air bersih.c.Penyediaan dan/atau pelayanan fasilitas naik turun penumpangdan/atau kendaraan.d. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga untuk pelaksanaankegiatan bongkar muat barang dan peti kemas.e. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa gudang, tempat penimbunanbarang, alat bongkar muat, serta peralatan pelabuhan.f.Penyediaan dan/atau pelayanan jasa terminal peti kemas,curahcair, curah kering, dan Ro-Ro.g.Penyediaan dan/atau pelayanan jasa bongkar muat barang.h. Penyediaan dan/atau pelayanan pusat distribusi dan konsolidasibarang, dan/atau penyediaan dan/atau pelayanan jasa penundaankapal.3.1.4. Wilayah Kerja

Wilayah kerja usaha PT. ABCD meliputi Provinsi Nanggroe AcehDarussalam (NAD), Sumatera Utara (Sumut), Riau dan Kepulauan Riau(KEPRI). Pelabuhan yang dikelola oleh PT. ABCD terdiri dari 1 (satu)pelabuhan kelas utama, 3 (tiga) pelabuhan kelas I, 4 (empat) pelabuhankelas II, 3 (tiga) pelabuhan kelasa III, 3 (tiga) pelabuhan kelas IV dan 2(dua) pelabuhan kelas V, selain itu mempunyai 12 (duabelas) pelabuhankawasan.3.1.5. Penggunaan Sistem Informasi Dalam Bisnis Perusahaan. Dalam melaksanakan aktivitas usahanya Cabang dan Unit dilingkungan PT. ABCDsudah menggunakan sistem informasi untukmencatat aktivitas pelayanan, transaksi dan pelaporan dengan rinciansebagai berikut :a. SIM TerpaduMerupakan gabungan dari 5 (lima) Sistem Informasi Manajemen antaralain: Kapal, Barang, Rupa-rupa, SDM dan Keuangan. SIM Terpaduditerapkan pada Cabang Pelabuhan Belawan dan Dumai, denganlingkup sebagai berikut :1) Modul Pelayanan KapalModul ini ditujukan untuk administrasi/registrasi agen, ongkar/Muat),Rencana Penambatan Kapal dan Operation Planning (RPKOP),Validasi RPKOP, Approval Cash Management System (CMS)Barang, Permohonan Pelayanan Kapal dan Barang (PPKB),menghitung Estimasi Biaya Pelayanan Kapal, Approval CMSKapal, Penetapan PPKB, SPK Pandu, SPK Air, Pelayanan, Entri2A1, 2A2, 2A3, penerbitan Data Transaksi Jasa Kapal (DTJK),penerbitan Pranota dan Nota. Adapun user atau pengguna

modul ini antara lain Divisi Pelayanan Kapal, Divisi Keuangandan Divisi Teknologi Informasi.2) Modul Pelayanan BarangModul ini berisikan menu-menu Modul Operation Planning yang ada nsi,Transaksi Barang, Transaksi Penotaan, TPS Belawan,Sharing Handling Peti kemas, Penumpukan Storage , l,Monitoring , Report /Laporan. Adapun user atau pengguna modulini antara lain Unit Bongkar Muat, Divisi Pelayanan Kapal, DivisiKomersil dan Divisi Keuangan3) Modul Pelayanan Rupa-RupaModul ini berisikan menu-menu modul untuk pelayanan tanah,bangunan, air, listrik, alat, dan pas pelabuhan. Adapun user iTeknik,Divisi Keuangan dan Divisi Operasional (Kapal danTerminal)4) Modul Monitoring Wasop, Kinerja Operasional dan EIS/TPPAplikasi berbasis web ini digunakan sebagai pelaporan Realisasi ArusKunjungan Kapal, Bongkar Muat, Arus Naik Turun Penumpang,Pendapatan, Realisasi Laba Rugi, SDM5) SIM Terpadu Modul UBMModul ini berisikan menu-menu Modul untuk Unit Usaha Bongkar Muatdengan user atau pengguna modul ini antara lain Unit UsahaBongkar Muat dan Divisi Keuangan.6) KeuanganModul ini berisikan menu-menu Modul untuk proses pada AkuntansiUmum, Piutang, Hutang, Anggaran, Aktiva Tetap, Akuntansi

Biaya, Pendapatan dan Perpajakan, Kas Manajemen danGudang Persediaan ( Inventory ) dengan user atau penggunamodul ini antara lain Divisi Keuangan, Biro Logistik dan SeluruhPJP.b. SIM Keuangan1) Kantor PusatAdalah aplikasi desktop yang digunakan untuk mengelola data/aktivitastransaksi keuangan yang dijalankan di Kantor Pusat PT ABCD,lingkup aplikasi ini meliputi Akuntansi Umum, Piutang, Hutang,Anggaran, Aktiva Tetap, Akuntansi Biaya, Kas Manajemendengan user atau pengguna Direktorat Keuangan dan SeluruhPenanggung Jawab Program (PJP).2) BICT dan TPKDBAdalah aplikasi desktop yang digunakan untuk mengelola data/aktivitastransaksi keuangan yang terdapat pada BICT dan TPKDB,dengan lingkup Akuntansi Umum, Piutang, Hutang, Anggaran,Aktiva Tetap, Akuntansi Biaya, Pendapatan dan Perpajakan,Kas Manajemen, Gudang Persediaan ( Inventory ) dengan userDivisi Keuangan, Biro Logistik, Seluruh PJP.3) SIM Keuangan Cabang Kelas IIAdalah aplikasi desktop yang digunakan untuk mengelola data/aktivitastransaksi keuangan terdapat pada cabang Lhokseumawe,Pekanbaru, Tanjungpinang dan Tanjung Balai Karimun.c. CTOS Cabang BICT, TPKDB dan Perawang

Container Terminal Operating System (CTOS) merupakan aplikasi layananterminal peti kemas yang berfungsi melakukan pengelolaan layanandan operasional pada terminal peti kemas.d. Host to HostHost to Host merupakan layanan pembayaran dengan cara pertukaransistem keuangan perusahaan dengan Bank, layanan ini bertujuanmemudahkan kontrol internal terhadap pembayaran yang telahdilakukan oleh pengguna jasa dan mengotomatisasi proses rosespembayaran dilakukan, baik secara sistem tunai, maupun sistemjaminan (uper/CMS).e. SIM Personalia Kantor Pusat, Pay Roll , HRISMerupakan aplikasi yang digunakan dalam mengelola data dan manajemenpersonalia lingkup dari aplikasi meliputi SDM, Administrasi SDM,Penilaian Kerja Pegawai, Perjalanan Dinas, Diklat, mengelolapembayaran gaji pegawai secara terpusat, Transaksi, perencanaandan pengembangan untuk seluruh pegawai PT. ABCD .f.E-BillingAplikasi web yang digunakan sebagai aplikasi untuk penerbitan nota jasakepelabuhanan pada cabang pelabuhan kelas III, IV dan V . Useratau pengguna aplikasi ini adalah Divisi Bisnis dan Keuangang. MSE (Manajemen Surat Elektronik)MSE merupakan layanan aplikasi administrasi perkantoran, korespondensisurat-menyurat bagi setiap karyawan secara elektronis ( officeautomation ). User atau pengguna aplikasi ini adalah seluruhpegawai PT. ABCD .

h. FingerprintFinger Print adalah aplikasi absensi yang digunakan di lingkungan KantorPusat PT. ABCD adalah menggunakan alat pendeteksi sidik jari.User atau pengguna aplikasi adalah seluruh pegawai PT. ABCDi.EmailEmail Corporate adalah surat elektronik yang dikirim via internet denganmenggunakan domain website corporate . Alamat Email Corporatedengan lingkup pembuatan email, Briefcase file dan Chatting, useratau pengguna seluruh pegawai PT. ABCD2.1.6 Satuan Pengawasan Interna. OrganisasiSatuan Pengawasan Intern dipimpin oleh seorang Kepala yanglangsung bertanggung jawab kepada Direktur Utama, sesuai denganKeputusan Direksi Nomor PR.02/4/9/PI-13 tanggal 16 September2013 tentang Perubahan atas Keputusan Direksi PT (Persero)Pelabuhan Indonesia I No. PR.02/1/3/P.I-08 tanggal 21 Januari2008, Kepala Satuan Pengawasan Intern dalam menjalankan tugasdibantu oleh 4 (empat) orang Pengawas yaitu. Pengawas Wilayah I,Pengawas Wilayah II, Pengawas Wilayah III, Pengawas BidangKhusus dan 1 (satu) orang Manajer Administrasi dan Monitoring.Dalam hal pemeriksaan ( auditing ), Tim Pemeriksa dipimpin olehseorang ikan pelaksanaan pemeriksaan dan pelaporan hasilpemeriksaan dan diawasi oleh Pengawas Wilayah/PengawasBidang Khusus.b. Audit Charter SPIVisi SPI

"Diakui luas oleh stakeholders sebagai auditor internal yang profesional, mampumemberikannilaitambahbagiperusahaan, dan membantuterciptanya good corporate governance".Misi SPI"Melakukan fungsi audit internal melalui assurance (pengujian dan penilaian) danpemberian jasa konsultasi".Fungsi a ssurance SPI dilaksanakan dengan kegiatan, auditoperasional,auditkepatuhan,auditkeuangan, audit sisteminformasi, audit investigasi, audit belakang meja, reviu untuk tujuankhusus (specific review) dan pemberian jasa konsultansi ngurangiindependensi dan obkjektifitas SPI dalam melakukan assuranceterhadap kegiatan-kegiatan yang menjadi objek konsultasi.c. Wewenang SPI1) Memperoleh informasi, dalam waktu yang layak, dari seluruhpegawai PT. ABCD. Dengan wewenang ini, SPI berhak melihatsemua dokumen dan catatan, meminta keterangan dari setiappegawai dan meninjau seluruh gedung, fasilitas, serta aktivitasPT. ABCD . Untuk itu setiap pegawai PT. ABCD berkewajibanmemberikan informasi yang diperlukan SPI dalam waktu yanglayak, sehingga memungkinkan SPI untuk bekerja secara efektif.2) Mengalokasikan sumberdaya audit, menentukan fokus, ruanglingkup dan jadwal audit, serta menerapkan teknik yangdipandang perlu untuk mencapai tujuan audit. Jika dipandangperlu, SPI memiliki wewenang untuk mendapat saran dannasehat dari tenaga profesional (tenaga ahli)3) Melakukan ko

audit, misalnya untuk mengambil sampel, memproses data akuntansi, mencetak surat konfimasi piutang dan sebagainya : (2) Komputer dijadikan sebagai target audit, karena data di- entry ke komputer dan hasilnya dianalisis untuk menilai keandalan pemrosesan dan keakuratan program komputer. .